Perusahaan

Keesokan paginya saat Rachel terbangun, Farel sudah tidak ada di sisinya. Seluruh tubuh Rachel terasa begitu kesakitan dan ada banyak bekas lebam dan luka di tubuhnya karena kejadian semalam. Rachel lalu berdiri dengan bantuan memegang tembok dan dia pun bersiap-siap untuk keluar rumah setelah mandi dan berganti pakaian. Dia kemudian mengambil mobilnya dan pergi ke perusahaan Miller Group.

Miller Group adalah salah satu perusahaan terbesar yang diimpikan oleh banyak orang untuk bekerja di sana. Perusahaan itu lebih sering dikelola oleh adik dari Rachel.

Perusahaan itu adalah perusahaan milik orang tua Rachel, di mana sudah diwariskan kepadanya setelah kematian orang tuanya. Tapi Rachel tidak mau mengungkap identitasnya sebagai CEO dari Miller Group dan membuat adiknya yang merupakan presiden dari perusahaan itu berakting sebagai CEO dari perusahaan itu di depan semua media.

Beberapa saat kemudian, mobil Rachel tiba di depan gedung perusahaan dan dia memarkirkan mobilnya di area parkir. Dia kemudian berjalan masuk ke dalam perusahaan itu. Kebetulan hari itu Farel pergi ke perusahaan itu juga untuk bertemu dengan salah satu otoritas dari perusahaan itu untuk kerjasama dan dia meminta Luna untuk menemani dirinya.

Rachel masuk ke dalam perusahaan itu dan langsung masuk menuju elevator yang dikhususkan untuk petinggi perusahaan. Farel melihat Rachel yang terlihat masuk ke dalam elevator itu dan mengikuti dirinya masuk ke dalam elevator itu. Dia ingin bertanya kenapa Rachel ada di sana, tapi Farel lebih dulu dihentikan oleh seorang penjaga dan memintanya untuk menggunakan elevator lainnya. Tapi Rachel yang melihat hal itu pun bertanya kepada Farel.

"Oh Tuan Farel, aku tidak menyangka untuk melihat kau ada di sini. Apakah kau di sini untuk suatu bisnis?" Ucap Rachel.

Farel tampak terkejut dengan sikap Rachel yang tampak dingin padanya. Tapi sebelum dia bisa bicara, Luna kekasihnya sudah mendekat ke arah mereka dan bicara lebih dulu.

"Oh hai Rachel, bagaimana kau bisa ada di sini? Tolong ya, jangan berharap bahwa Farel akan peduli padamu karena dia meminta aku untuk menemani dirinya datang kemari, itu artinya dia tidak mau kau berada bersamanya." Ucap Luna angkuh.

Farel melihat ke arah Luna dan melingkarkan tangan di pinggangnya.

"Luna, tidak perlu bicara dengannya seperti ini. Dia itu tidak penting. Dia juga sudah tahu tentang hubungan kita dan dia itu bukanlah seorang wanita seperti yang kau pikirkan, wanita polos yang akan menangis untuk diriku karena hal ini. Jadi abaikan saja dia." Ucap Farel menyeringai.

Rachel berdiri dan melihat drama yang suaminya dan wanita lain itu tunjukkan dihadapannya. Dan akhirnya dia pun berkata, "permisi Tuan Farel, tapi jika tidak ada hal yang penting yang ingin kalian bicarakan lagi, maka bisakah aku pergi ke arah tujuanku?"

Kali ini Luna bicara lagi, "karena kami juga mau bertemu dengan CEO dari Miller Group, jadi aku rasa kau tidak akan keberatan berbagi elevator bersama kami bukan?"

Kali ini giliran penjaga yang berkata, "saya minta maaf Nona, tapi elevator ini eksklusif untuk beberapa orang yang terpilih saja..."

Rachel menghentikan penjaga itu, "jangan khawatir, mereka bisa ikut bersamaku." Ucapnya.

Kemudian penjaga itu menganggukkan kepalanya dan menunjukkan kepada Farel dan Luna untuk bisa masuk ke dalam elevator itu bersama dengan Rachel.

Farel dan Luna lantas berjalan masuk ke dalam elevator dan elevator itu pun mulai naik ke lantai atas. Tidak ada satupun dari mereka yang mengucapkan satu patah kata pun. Tapi Luna selalu berusaha menampilkan kemesraannya bersama dengan Farel di dalam elevator itu kepada Rachel.

Beberapa saat kemudian, mereka semua lalu sampai di lantai paling atas dari gedung perusahaan itu. Saat mereka semua melangkah keluar dari dalam elevator, semua orang yang tengah sibuk dengan pekerjaan mereka tampak berdiri dan menundukkan kepala mereka dengan sopan dari posisi mereka duduk dan kemudian mulai melanjutkan pekerjaan mereka lagi.

Farel merasa begitu tersanjung karena merasa semua karyawan perusahaan itu begitu hormat kepadanya. Begitu juga dengan Luna, ia tampak mendongakkan kepalanya, melangkah dengan penuh percaya diri dan tak lupa membusungkan dadanya dengan angkuh, merasa bahwa dia adalah klien terpenting dari perusahaan itu.

Luna kemudian berbicara dengan Farel.

"Farel ayo kita pergi dan temui CEO dari perusahaan ini. Dia mungkin sudah menunggu kita."

Farel hanya menganggukkan kepalanya setelah mendengarkan ucapan Luna.

Sementara itu melihat kedatangan Rachel, seorang sekretaris wanita berjalan mendekat ke arah Rachel yang berjalan di belakang Farel dan Luna. Ia langsung tersenyum dan tak lupa mengucapkan selamat pagi kepada Rachel.

Luna yang merasa bahwa wanita itu menyapa dirinya pun lantas membalas, "kami memiliki sebuah meeting penting dengan CEO, jadi ayo tunjukkan jalan kepada kami menuju ruangannya." Ucapnya dengan angkuh.

Sekretaris itu menatap ke arah Luna dengan tatapan tidak suka, sebelum dia bicara lagi.

"Saya minta maaf Nona, tapi saya tidak menyadari kehadiran anda. Saya tadinya menyapa Nona Rachel. Dan untuk meeting anda, saya rasa jadwalnya jam 10.00 pagi bukan? Tapi ini baru jam 09.43 pagi. Jadi tolong anda bisa menunggu di ruang tunggu yang tersedia."

Sekretaris itu menunjuk sebuah ruangan tunggu kepada Luna dan juga Farel. Setelah itu dia kembali menatap ke arah Rachel.

"Dan Nona Rachel, presiden sudah menunggu anda cukup lama. Saya rasa anda harus bertemu dengan presiden sekarang juga."

"Oh baiklah terima kasih." Balas Rachel.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Ririn Santi

Ririn Santi

rachel, kamu bkn wanita lemah yg mudah ditindas orang2 sombong dan angkuh kan?

2023-02-20

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 63 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!