Perasaan Farel merasa lega ketika dia melihat ternyata Siska yang saat ini sedang memasak nasi goreng di dapurnya.
" Ya ampun! Apa kau sudah lapar lagi? Bukan kah tadi, sebelum kau tidur aku sudah memberimu makan?" tanya Farel ketika dia melihat Siska yang masih sibuk memasak di dapur tanpa mengatakan apapun.
Akan tetapi Farel merasa heran ketika dia mendekati Siska, ternyata Siska saat ini sedang memejamkan matanya.
" Apakah dia sedang tidur sambil berjalan? Ya ampun! Sungguh berbahaya sekali! Dia bisa membakar rumahku dengan cara seperti ini!" Farel pun kemudian mematikan kompor yang tadi dihidupkan oleh Siska.
Dengan hati-hati Farel kemudian berusaha untuk membimbing Siska dan masuk ke dalam kamarnya.
" Gadis ini luar biasa sekali. Dia bahkan bisa memotong bumbu-bumbu nasi goreng hanya dengan matanya yang terpejam!" ucap Farel dengan penuh kekaguman.
Farel kemudian membereskan dapur yang sudah dibuat berantakan oleh Siska yang ternyata mengalami tidur berjalan.
" Untung saja aku segera pergi ke dapur dan memeriksa keadaannya. Kalau tidak, aku bangun tidur pasti rumahku sudah habis terbakar gara-gara gadis urakan itu!" Ucap Farel penuh rasa syukur sambil melihat ke sekeliling dapurnya yang terlihat masih aman.
Setelah membereskan semua kekacauan yang dibuat oleh Siska. Farel pun kemudian masuk ke dalam kamar dan mengunci kamar tidurnya. Farel melakukan itu agar menjaga supaya Siska tidak berbuat aneh-aneh ketika dia kembali mengalami tidur berjalan.
Farel duduk di sebelah Siska yang masih memejamkan matanya dengan begitu damai. Terlihat Siska memeluk bantal guling yang biasa digunakan oleh Farel untuk tidur.
" Dalam keadaan tidur seperti ini Dia terlihat sepi bayi yang tak punya dosa sungguh sangat cantik dan begitu mempesona!" Farel kemudian menyentuh hidung dan bibir Siska seakan sedang melukis di dalam ingatannya.
Tanpa sadar Farel pun kemudian merasa mengantuk dan akhirnya membaringkan tubuhnya di samping Siska.
Siska yang tadi tidur di luar merasakan kedinginan yang luar biasa. Tiba-tiba saja dia tidur di samping Farel yang memberikan kehangatan yang nyata baginya, Siska langsung memeluknya dengan erat dan berusaha untuk mencari kehangatan dari guling yang hidup dan empuk dia peluk.
Mereka berdua kemudian tertidur dengan lelap dalam pelukan masing-masing.
Sampai Keesokan paginya ketika mentari pagi mulai menyorot memasuki celah-celah jendela kamar Farel. Siska mulai menggeliatkan tubuhnya yang terasa kaku karena semalaman berada di dalam pelukan Farel yang hangat dan wangi.
Siska mengerutkan keningnya ketika dia menyadari kondisinya saat ini bersama Farel.
" Aaaaaaaa!" teriak Siska memekakan telinga Farel yang masih tampak mengantuk dan enggan untuk terbangun.
Farel malah menarik tubuh Siska untuk semakin masuk ke dalam pelukannya. Siska berusaha untuk memberontak dan memukuli dada Farel yang masih memejamkan matanya.
" Ada apa sih yang? Pagi-pagi udah bikin drama deh, Aku masih mengantuk tahu!" ucap Farel tampak malas untuk bangun malah menarik selimut untuk menghangatkan tubuhnya yang seketika merasakan dingin setelah Siska menjauh darinya.
Siska menelisik dan memperhatikan keadaan dirinya. Kemudian dia bernafas dengan lega karena ternyata tidak terjadi apa-apa di antara mereka berdua.
" Syukurlah! Menakutkan sekali!" ucap Siska sambil mengelus dadanya berkali-kali.
" Apanya yang menakutkan? Tadi malam kau sendiri yang menelusup masuk ke dalam pelukanku. Sekarang kau bertingkah seakan-akan aku yang telah mengambil keuntungan darimu. Benar- benar gadis yang sangat aneh!" ucap Farel sambil mengucek matanya yang terasa silau karena matahari yang menerobos masuk melalui celah-celah jendela kamarnya yang tersingkap tirainya karena angin pagi.
" Tadi malam aku tidur di sofa mu, kenapa tiba-tiba aku sudah ada di sini?" tanya Siska dengan wajah penuh penasaran.
" Memangnya siapa yang menginginkanmu untuk tidur di sini? Kalau bukan karena kau yang hampir membuat kebakaran dapurku. Aku pun tidak mau mengajakmu tidur di kamar ini!" Ucap Farel dengan malas.
Siska tampak bingung mendengarkan perkataan Farel. " Maksud kamu apa?" tanya Siska sambil menarik lengan Farel untuk tidak tidur lagi.
" Kenapa? Kau mau melakukan adegan 21+ denganku di pagi hari, hmm?" tanya Farel sambil menatap kepada Siska dengan alisnya yang naik turun. Tampak Farel yang sedang berusaha untuk menggoda gadis tersebut yang langsung memerah mukanya.
" Ih apaan? Dasar otak mesum!" ucap Siska berusaha memukul Farel lagi.
Akan tetapi kali ini Farel berhasil menangkap tangan Siska sebelum mendarat di tubuhnya.
" Satu kali lagi kau memukulku, itu artinya kau sedang memintaku untuk menyentuh tubuhmu. Jangan menyesal kalau sampai aku melakukannya tanpa memberikan ampun kepadamu. Aku kalau main kasar loh, partner ranjangku selalu berteriak keenakan karena aku loh!" ucap Farel sambil me naik turunkan alisnya dan menatap Siska yang mulai merasa ilfil kepadanya.
" Dasar pria gila!" umpat siska sampil bangkit dari tempatnya duduk saat ini. Benar-benar merasa kesal dengan Farel yang sudah berbicara tidak senonoh terhadapnya.
" Satu kali lagi kau mengumpat, maka percayalah aku pasti akan menciummu dan membawamu ke atas ranjang ini lagi!" ucap Farel dengan tersenyum lecek di wajahnya yang membuat Siska menjadi merinding seketika.
" Dasar mes..." belum selesai Siska bicara, tiba-tiba Farel sudah menarik tengkuknya dan melihat bibir Siska dengan ganas.
Siska yang terkejut mendapatkan serangan tiba-tiba dari Farel, dia berusaha untuk melepaskan diri dari cengkraman Farel. Siska panik. Apalagi ketika dia melihat Farel yang sudah mulai menyingkap gaunnya dan meremas aset kebanggaan miliknya yang selama 17 tahun telah dia jaga dengan baik.
Seketika kesadaran masuk ke kepala siska. Dia langsung menendang aset berharga farel dengan sikutnya sampai Farel tampak merintih kesakitan.
" Dasar kurang ajar!" ucap Farel sambil memegang aset kebanggaan miliknya yang terasa begitu ngilu setelah ditendang oleh siska dengan tanpa perasaan.
Siska yang merasa bahwa dirinya saat ini sedang dalam bahaya, dia pun kemudian langsung keluar dari kamar laki-laki itu. Laki-laki dewasa yang saat ini sedang berkabut matanya karena menahan gairah yang sejak tadi malam dia tahan dengan sekuat tenaga.
Tadi ketika bangun tanpa sengaja Farel melihat belahan dada Siska yang tersingkap di depan matanya, sehingga jiwa liar kelelakiannya bangkit seketika.
" Sial!" Umpat Farel merasa sangat kesal karena Siska yang sudah berhasil keluar dari apartemennya dengan buru-buru.
Siska berlari begitu saja keluar dari apartemen milik Farel, tanpa membawa apapun barang miliknya.
" Alhamdulilah ya Allah. Akhirnya aku bisa terlepas dari binatang buas itu!" ucap Siska dengan perasaan pernah syukur. Setelah dia berada di dalam taksi yang tadi melintas di hadapannya.
Nafas Siska masih ngos-ngosan. Karena dia tadi berlari dengan sekuat tenaga. Siska merasa khawatir kalau sampai Farel mengikutinya dan menangkapnya kembali dan melakukan hal-hal yang tidak seharusnya terhadap dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments