Jantung Siska saat ini berdebar sangat kencang ketika mobil yang dilajukan oleh Farel semakin melaju dengan cepat.
" Hentikan mobilnya. Apa kau gila huh? Kau sudah bosan hidup? Kalau kau mau mati, mati saja sendiri jangan kau ajak-ajak anak orang oiiii!" teriak Siska sudah gemetar ketakutan karena mobil yang melaju semakin kencang membelah jalanan Ibukota yang semakin lengang.
Farel tampak tidak mempedulikan apa yang dikatakan oleh Siska karena dia belum mendapatkan apa yang dia inginkan.
" Cepat lakukan perintahku kalau kau tidak mau mati konyol sekarang!" ucap Farel tanpa melirik sekilas pun kepada Siska yang sudah berkeringat dingin sekujur tubuhnya karena gemetar ketakutan dengan mobil yang melaju begitu kencang.
Siska melirik sinis kepada Farel yang sejak tadi terus mengatakan hal yang sama. Siska pun merogoh ponselnya yang dia simpan di handbag miliknya.
" Pelankan mobilmu bodoh! Aku jadi tidak bisa melakukan aktivitas yang kau inginkan!" ucap Siska sambil melirik sinis kepada Farel yang tersenyum kepadanya karena melihat Siska yang mulai menuruti apa yang dia mau.
Secara perlahan Farel pun kemudian melambatkan laju kendaraannya. Dia merasa senang ketika melihat Siska yang sedang mengerjakan apa yang dia perintahkan. Sejak tadi ponselnya terus mendapatkan notifikasi dan dia merasa senang sekali karena hal itu.
" Sudah semua yang kau minta sudah kau lakukan. Sekarang cepat antarkan aku kembali ke rumah sakit. Aku ingin bertemu dengan kakekku yang sedang sakit. Kau harus bertanggung jawab kalau sampai kenapa-napa dengan kakekku dan aku tidak ada di sana!" ucap Siska sambil cemberut.
Farel menghentikan laju kendaraannya. Kemudian dia menatap Siska dengan lekat. Farel merasa senang karena berada di 1 mobil dengan wanita yang sudah menarik perhatiannya selama beberapa hari terakhir sejak dia mengintip Instagram milik.
" Berikan ponselmu!" perintah farel dengan suara yang datar dan dingin.
Siska mengurutkan keningnya merasa tidak mengerti apa yang diinginkan oleh Farel darinya.
" Apalagi yang kau inginkan? Gak usah aneh-aneh deh!" ucap Siska merasa tidak senang dengan apa yang dilakukan oleh Farel kepadanya untuk melakukan sesuatu yang tidak dia inginkan.
" Cepat berikan ponselmu atau kau mau aku mau ngebut lagi seperti tadi? Biar aku tabrakan sekalian ke tebing mobil ini? Hmmmm?" tanya Farel dengan menatap kepada Siska yang mulai prestasi melihat kelakuannya yang absurd.
Dengan pasrah Siska pun kemudian menyerahkan ponselnya kepada Farel. Dia tidak bisa melakukan apapun ketika melihat Farel yang mengotak-atik ponselnya. Tampak Farel yang mengambil potret dirinya yang cool abis, yang membuat Siska kesulitan menelan salivanya sendiri melihat makhluk paling indah di hadapannya saat ini. Farel kemudian menelpon nomor telepon pribadi miliknya. Semua hal yang membuat Siska berdenyut kepalanya merasa pusing dengan kelakuan aneh seorang Farel Handoyo.
Aku baru melihat ada orang senarsis dia! Oh ya Tuhan! Wajahnya doang yang tampan tapi kelakuannya benar-benar jorok. Ckck!
Siska sejak tadi terus memperhatikan apapun yang dilakukan oleh Farel menggunakan ponselnya. Sangking kesalnya dia menunggu dan hatinya merasa tidak senang dengan semua yang dilakukan Farel. Akhirnya Siska memilih untuk memejamkan matanya karena dia sudah mulai mengantuk. Sejak tadi dia di ajak berkeliling tidak jelas oleh Farel yang menyetir seperti orang kesetanan.
" Eh, bangun! Kita udah sampe!" Farel menggoyangkan lengan Siska yang tampak begitu lelap dalam tidurnya.
Siska yang pada dasarnya memang terlalu lelah, setelah mengalami sport jantung gara-gara hal gila yang telah dilakukan oleh Farel dengan mengemudi begitu cepat.
" Bangun lah! Atau aku akan mencium kamu kalau kau gak mau bangun juga!" ancam Farel kepada Siska untuk membuat Gadis itu segera terbangun dari tidurnya.
Dengan perasaan malas dan kesal, Siska pun kemudian membuka matanya.
Siska melihat ke sekeliling dan dia terkejut ketika dia mendapatkan tubuhnya sekarang sudah berada di sebuah kamar yang asing baginya. Siska terperanjat seketika dan langsung bangkit dari tempatnya berbaring.
" Di mana aku?" tanya Siska tampak bingung.
" Di apartemenku!" jawab Farel dengan begitu entengnya kemudian dia pun meninggalkan Siska yang tampak masih linglung dengan apa yang sedang terjadi saat ini.
Siska dengan susah payah, akhirnya dia pun mengikuti Farel kemanapun dia pergi.
" Kenapa aku bisa berakhir di sini? Apa yang telah kau lakukan padaku?" tanya Siska dengan tatapan penuh menyelidik ketika melihat Farel yang sedang menyiapkan makanan di dapur.
" Aku memperkosa kamu!" ucap Farel asal bicara tetapi sukses membuat Siska langsung kalang kabut.
" What?" Siska pun kemudian memperhatikan sekujur tubuhnya yang terasa tidak ada sama sekali, maksudnya biasa saja, gak seperti orang yang habis di perkosa laki-laki.
Siska menatap tajam kepada Farel yang langsung tertawa terbahak-bahak melihat ekspresi yang sangat lucu.
" Jangan jatakan ke padaku kalau kau begitu mengharapkannya!" Uca Farel sambil tersenyum simple kepada Siska yang langsung melotot kepadanya.
" Dasar pria aneh!" ucap Siska dengan kesal.
Siska kemudian mencari barang-barang miliknya yang seingatnya tadi dia bawa. Ponsel, tas handbag dan dompetnya. Barang crusial yang selalu menemani Siska kemana pun dia pergi bahkan ketika dia diculik oleh Farel menggunakan mobilnya dari rumah sakit tadi siang.
" Tadi siang?" Siska kemudian melihat ke arah jendela apartemen Farel yang nampak sudah gelap di luar sana.
" Ya ampun, sudah malam ternyata!" ucap Siska tanpa dia sadari.
Farel mendekati Siska yang masih tampak kebingungan dengan situasinya saat ini.
" Sini duduklah dekat aku! Sejak tadi siang Kau belum makan. Aku memasakkan makanan yang pasti kau sukai!" ucap Farel sambil duduk di meja makan.
Siska yang sebetulnya gengsi untuk menuruti permintaan Farel. Tetapi dia kemudian menyadari bahwa perutnya saat ini benar-benar sangat lapar.
Dengan sangat terpaksa Siska pun kemudian mendekati Farel dan duduk di depannya.
" Makanlah walaupun bukan makanan bintang 5 tapi aku bisa menjamin rasanya pasti tidak akan kalah!" Uca Farel sambil menyodorkan sepiring steak dan juga spaghetti bolognese di hadapan Siska yang langsung berbinar matanya melihat makanan kesukaannya.
Farel senang setidaknya Siska tidak menolak pemberian darinya dan tampak memakan makanan hasil masakannya dengan lahap.
" Ah, kenyang!" ucap Siska dengan senyum berbinar tersungging di bibirnya yang menambah kecantikan wajahnya yang alami walaupun terkesan urakan tetapi kecantikan Siska memiliki nilai berbeda dimata Farel.
Siska sadar kalau dirinya sedang diperhatikan oleh Farel sejak tadi. Oleh karena itu dia mulai merasa tidak nyaman berada di dalam apartemen miliknya.
" Bisakah aku antarkan aku pulang?" tanya Siska sambil menatap tajam kepada Farel yang masih betah menatapnya dengan lekat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments