Siska hanya bisa menetap kedua insan yang tampak begitu mesra di harapannya saat ini. Berkali-kali dia mengalami kesulitan menelan makanan yang saat ini tampak tidak enak di depan matanya.
' Ya Tuhan keterlaluan sekali mata suciku ternoda gara-gara mereka berdua!' batin Siska sambil terus memperhatikan keduanya yang seperti tidak menganggap dirinya ada.
' Tuhan tenggelamkan aku ke Laut saja. Daripada aku harus melihat pria pujaanku bermesraan dengan kekasihnya tanpa aku bisa berbuat sesuatu!' batin Siska terus meronta ketika dia melihat Andika yang tampak begitu mencintai kekasihnya.
" Ehmmm Ehmmm!" berkali-kali Siska berdahak untuk mendapatkan perhatian dari kedua insan yang tampak sedang mabuk kepayang.
" Ada apa Siska? Apakah makanannya tidak enak, hmmm? Kenapa sejak tadi hanya diaduk-aduk saja olehmu?" tanya Andika merasa keheranan melihat muridnya malah asik menonton dirinya bersama dengan Sonya bukannya sibuk makan.
" Maafkan saya pak. Apakah boleh saya meminjam uang kepada bapak untuk membayar taksi? Besok saya akan kembalikan, saya janji Pak!" ucap Siska sambil melipat kedua tangannya di depan dada memohon kepada Andika.
Andika tampak terdiam sejenak dia menatap kekasihnya yang sejak tadi hanya mendengarkan pembicaraan mereka.
" Makanlah dulu makananmu nanti mubazir kalau tidak dimakan!" ucap Andika menatap kepada Sonya yang sejak tadi tampak tidak senang ketika dia melihat kekasihnya memperhatikan gadis yang asing di matanya.
" Apakah setelah saya menghabiskan makanan ini, Bapak mau meminjamkan saya uang?" tanya Siska dengan wajah berbinar.
Siska seketika bersemangat untuk menghabiskan makanan yang ada di hadapannya ketika melihat Andika menganggukkan kepalanya.
" Gadis pintar! Banyaklah makanan yang bergizi agar kau bisa segera lulus dari SMA!" ucap Andika sambil mengelus pucuk rambut Siska sehingga membuat Siska menjadi berdebar-debar jantungnya.
Tampak Sonya mengerucutkan bibirnya rasa tidak senang dengan keakraban kekasihnya bersama gadis yang sejak tadi terus memperhatikan mereka berdua.
" Apakah dia muridmu sayang?" tanya Sonya berusaha untuk bersikap lembut di hadapan Siska.
" Yah dia adalah muridku. Murid yang paling pintar di dalam kelasku!" ucap Andika sambil tersenyum kepada Siska yang merasa bangga karena telah dipuji oleh guru kesayangannya.
" Kenapa sore-sore begini kau masih ada di luar? Kau malah berkeliaran dengan Kekasihku. Apa orang tuamu tidak mencarimu?" tanya Sonya kepada Siska dengan raut wajah tidak bersahabat sama sekali. Lebih tepatnya wajah permusuhan.
" Sopir pribadinya tidak menjemputnya sayang. Sementara itu uang jajannya sudah habis. Lebih sialnya lagi, hp-nya juga lowbat. Jadilah dia tadi berjalan kaki dari sekolahan menuju rumahnya. Kebetulan tadi aku lewat dan merasa kasihan kepadanya. Jadi aku memberikan tumpangan kepadanya. Sejak tadi siang aku belum makan apapun dan aku sangat lapar. Jadi aku pikir akan lebih baik kalau membawa dia pulang setelah dia kenyang. Agar kedua orang tuanya tidak menyalahkanku kalau terjadi apa-apa dengan Putri mereka. Kebetulan aku melintas di cafe-mu jadilah kami berada di sini sekarang!" ucap Andika menjelaskan segala kronologisnya kepada Sonya agar kekasihnya tidak salah paham kepada mereka berdua.
Tampak Sonya mengangguk-nganggukkan kepalanya mulai mengerti dengan situasi yang sesungguhnya seketika raut wajahnya berubah menjadi hangat.
" Maafkan aku ya. Kalau tadi aku tidak bersahabat kepadamu. Tadi aku pikir kau adalah selingkuhan dari kekasihku ini! Oh ya perkenalkan namaku adalah Sonya Abdillah. Siapakah namamu?" ucap Sonya memperkenalkan dirinya dengan senyum yang manis terkembang di bibirnya yang sangat cantik.
" Namaku Siska, Siska Prayoga!" ucap Siska sambil menyalami tangan Sonya.
Sonya tampak terperanjat mendengarkan nama belakang dari Siska.
" Ya ampun! Ternyata kau adalah pewaris dari Prayoga Group?" tanya Sonya dengan wajah antusiasnya.
" Tante kenal dengan perusahaan ayahku?" tanya Siska dengan hati-hati.
Tampak Sonya tertawa terbahak-bahak mendengarkan Siska memanggilnya dengan Tante.
" Ya ampun Siska! Kau jangan bercanda dong ah! Aku tidak setua itu untuk dipanggil Tante olehmu." ucap Sonya sambil menepuk bahu Siska yang tampak salah tingkah.
" Panggil saja saya Sonya. Saya yakin usia kita tidak terlalu jauh bedanya!" ucap Sonya dengan tersenyum manis kepada Siska.
Siska yang sejujurnya masih bingung dengan sikap Sonya yang tiba-tiba berubah hanya bisa tersenyum keki.
' Perubahan sikapnya benar-benar seperti cuaca. Yang sebentar hujan, sebentar panas. Entah mana yang benar dari kedua sikapnya yang sekarang dia tunjukkan kepadaku!' batin Siska mulai merinding ketika dia menatap Sonya yang dia rasa tidak tulus menawarkan persahabatan kepadanya.
" Oh ya Siska, kapan-kapan kau kenalkanlah aku dengan ayahmu. Siapa tahu dia bisa menanamkan investasinya di cafe-ku ini. Sehingga cafe-ku akan semakin berkembang dan memiliki banyak cabang di Jakarta!" ucap Sonya kepada Siska.
' Akhirnya ular berbisa ini menunjukkan taringnya!' batin Siska sambil tersenyum kecut menatap Sonya yang saat ini sedang menatapnya dengan penuh pemujaan.
" Insya Allah! Lain kali kalau ada acara di rumahku aku akan mengundang kalian berdua!" ucap Siska dengan pelan dan berusaha untuk segera menghabiskan makanannya. Agar dia bisa meninggalkan tempat itu yang sekarang mulai terasa sesak baginya.
Siska paling tidak menyukai orang yang dekat dengannya. Hanya untuk memanfaatkan popularitas Ayahnya di dunia investasi.
Siska sangat sadar dengan nama belakang yang dia sandang. Oleh karena itu selama ini Siska selalu berusaha untuk menutupi jati dirinya yang sesungguhnya. Sebagai putri seorang Hendri Prayoga, seorang Raja dunia investasi di Indonesia.
Terkadang Siska sengaja berpenampilan urakan dan juga tomboy. Hal itu dia lakukan untuk menghilangkan kesan sebagai Putri Sultan dari keluarga Prayoga yang terkenal di dunia investasi.
Walaupun tetap saja aura tuan putrinya tidak bisa hilang begitu saja. Walau sudah dia coba untuk memoles dengan make up dan penampilan urakan yang ala kadarnya saja. Akan tetapi, tetap saja terlihat bahwa dia memiliki aura seorang Tuan Putri yang luar biasa, yang memancar dari dirinya.
" Baiklah Pak Andika. Makananku sudah habis. Apakah bapak bisa meminjamkan uang agar aku bisa pulang dengan menggunakan taksi?" tanya Siska menagih janji dari Andika kepada dirinya.
" Sayang kau antarkan saja Siska sampai ke rumahnya. Kasihan sebentar lagi magrib loh. Sangat berbahaya seorang gadis naik taksi malam-malam begini." ucap Sonya sambil mengelus tangan Andika yang saat ini sedang menggenggam salah satu tangannya yang lain.
" Apa kau tidak keberatan, kalau aku meninggalkanmu sekarang sayangku?" tanya Andika mengkonfirmasi kembali keinginan kekasihnya.
" Iya sayang tidak apa-apa. Lagi pula sebentar lagi Cafe akan ramai dan aku tidak ada waktu untuk menemanimu di sini. Kau bisa pulang dan beristirahat. Besok kita bisa bertemu lagi bukan?" tanya Sonya sambil mencium pipi Andika di hadapan Siska.
Hati Siska mencelos seketika. Ketika dia melihat Sonya yang begitu blak-blakan memperlihatkan kemesraan mereka di hadapannya.
Siska segera beranjak dari tempat duduknya. Setelah dia menghabiskan makanan yang tadi dipesan oleh Andika untuknya.
" Terima kasih untuk makanannya. Saya permisi dulu!" ucap Siska ketika dia berpamitan kepada Sonya yang memeluknya dengan erat ketika mereka hendak berpisah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments
Risa Istifa
👍
2023-07-20
0
bunga karya
2023-05-18
2