Begitu sampai di rumah sakit, Siska meminta kepada sopir taksi tersebut untuk menunggunya sebentar. Karena dia hendak meminta uang kepada pamannya untuk membayar taksi tersebut.
" Maafkan saya Paman. Tunggulah sebentar di sini. Karena saya akan mencari Paman saya di dalam untuk meminta ongkos taksi kepadanya!" ucap Siska dengan wajah penuh permohonan kepada sopir taksi tersebut.
" Baiklah non jangan lama-lama ya atau nanti cargonya akan semakin bertambah banyak!" ucap sopir tersebut kepada Siska yang langsung mengganggu kepadanya.
" Terima kasih Paman saya akan segera kembali!" lalu dengan langkah cepat Siska pun langsung menuju ke ruangan kakeknya yang saat ini sedang dirawat di sana.
Adrian dan Steven yang melihat kehadiran Siska mereka langsung menyambutnya dengan penuh bahagia.
" Akhirnya kau datang juga Siska. Dari tadi malam kakekmu terus mencarimu!" ucap Adrian menyambut keponakan cantiknya dan seperti terburu-buru.
" Paman Bisakah kau meminjamkanku 300.000 aku butuh untuk membayar uang taksiku!" ucap Siska dengan nafas yang ngos-ngosan ketika dia sampai di hadapan pamannya yang tampan sekali.
Adrian kemudian mengambil dompetnya dan memberikan uang yang diminta oleh Siska.
" Tunggulah Paman! Aku akan membayar taksi dulu. Kasian paman itu kalau sampai menungguku terlalu lama!" ucap Siska langsung berlari setelah menerima uang dari Adrian. Dia pun langsung berlari kembali ke taksi yang tadi dia tinggalkan.
Sopir taksi yang sudah merasa kesal karena menunggu Siska terlalu lama, akhirnya dia bisa tersenyum lega, setelah melihat gadis cantik itu berlari ke arahnya.
" Maafkan saya paman kalau terlalu lama menungguku. Ini ongkos taksinya, ambil saja kembaliannya!" ucap Siska sambil tersenyum dan memberikan semua uang yang tadi dia pinta dari Adrian.
Setelah menyelesaikan urusannya dengan supir taksi itu, Siska kemudian kembali ke ruangan kakeknya di rawat dengan penuh rasa lega dan syukur. Akhirnya dirinya bisa kembali ke tengah-tengah keluarganya tanpa kekurangan suatu apapun.
" Kamu kemana saja Siska? Dari kemarin paman menghubungi mu, tapi sulit sekali!" ucap Steven mendekati keponakannya yang tampak sangat kelelahan.
Siska tampak membaringkan tubuhnya di atas sofa yang ada di dalam ruangan perawatan kakeknya.
" Oh tunggulah pamanku sayang. Aku saat ini benar-benar sangat lelah. Tolong kau ijinkan aku untuk tidur dulu sebentar!" ucap Siska sambil menguap dan berusaha untuk memejamkan matanya yang mulai terasa berat kembali.
Adrian dan Steven hanya bisa saling menatap satu sama lain ketika mereka melihat kelakuan keponakannya yang aneh baginya.
' Aku harus berusaha untuk mengulur waktu sebanyak mungkin. Agar kedua Pamanku itu melupakan kejadian ini. Bagaimanapun aku tidak mungkin menceritakan kalau aku telah menghabiskan malam bersama dengan b******* itu! Bisa- bisa aku langsung di nikah kan detik ini juga dengan dia. Oh no! Aku tidak mau!' bathin Siska menjerit. Jiwanya menolak kalau sampai dirinya nanti di paksa menikah dengan Farel gara-gara kejadian hari ini.
Sementara itu Adrian yang melihat Siska sudah mulai tertidur di sofa dia pun merasa tidak tega kepada keponakannya yang terlihat begitu kecapean.
" Biarkan saja Siska beristirahat. Oh ya Mas mau pergi ke kantor dulu. Banyak sekali hal yang harus diurus. Tolong kau jagalah ayah dan Siska Kalau ada apa-apa hubungi Mas ya?" ucap Adrian yang kemudian berpamitan kepada ayahnya yang masih belum bisa berbuat banyak untuk saat ini.
Andi Prayoga yang melihat putranya sekarang sudah meninggalkan ruangannya dan Dia pun melihat Siska yang sudah mulai tertidur di sofa. Dia kemudian memanggil Steven untuk mendekat ke arahnya dengan menggunakan matanya sebagai bahasa isyarat.
Steven yang mengerti bahwa ayahnya sedang membutuhkannya dia pun segera duduk di samping sang ayah.
" Katakan pada Siska untuk segera mengatur pertunangannya dengan Farel sebelum Papa menghadap Tuhan. Papa tidak mau nanti merasa malu kepada ayahnya Siska yang sudah mengamanatkan untuk menjodohkan mereka berdua." ucap Andi Prayoga dengan nafas yang patah-patah dan suara yang perlahan.
Tampak Steven menetap kepada Siska yang sekarang sudah duduk di sofa.
" Kau dengarkan apa yang dikatakan oleh kakekmu?" tanya Steven kepada Siska yang tampak masih bengong seakan tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut sang kakek yang saat ini sedang kritis keadaannya.
Dengan enggan Siska mendekati sang kakek yang masih memberikan pesan-pesan kepada Steven untuk Siska.
" Kakek Katakan padaku. Apa alasannya Papa ingin menjodohkanku dengan Farel Handoyo? Bukankah perusahaan mereka adalah saingan Perusahaan kita? Papa aneh banget. berdasarkan pengamatanku kalau sampai pernikahan ini terjadi itu hanya akan menjadi sesuatu yang berbahaya untuk perusahaan kita. Aku yakin tidak mungkin keluarga Handoyo hanya menginginkan pernikahan biasa di antara kami. Pasti dia memiliki agenda tersembunyi untuk bisa menguasai 100% Prayoga group yang sudah mereka hancurkan sedikit demi sedikit!" ucap Siska berusaha untuk meyakinkan kakeknya agar membatalkan keinginannya untuk menjodohkan dia dengan Farel.
Steven menggelengkan kepalanya untuk meminta Siska untuk tidak bicara lagi terhadap ayahnya dan membahas tentang masalah itu.
" Tapi paman! Aku tidak mau menikah dengan laki-laki itu. Aku bisa merasakan orang negatif yang terpancar dari tubuhnya. Mereka tidak tulus ketika menginginkan pernikahan bisnis denganku!" ucap Siska masih bersikeras dengan pendapatnya sendiri. Sementara itu Steven langsung menariknya untuk keluar dari ruangan.
" Siska! Kamu kenapa sih? Kau tidak melihat kalau kakekmu saat ini sedang sakit dan kritis? Apa kau tidak bisa sekali saja menuruti keinginan orang tuamu? Paman yakin pasti dibalik keinginan kedua orang tuamu untuk menjodohkan mu dengan Farel Handoyo pasti ada maksud di belakangnya. Tolonglah Siska menurutlah. Karena bagaimanapun Paman tidak mau kalau sampai kakekmu meninggal dalam keadaan penyesalan. Karena dia tidak berhasil mewujudkan keinginan putranya sebelum dia meninggal!" demi mendengarkan ucapan Steven Siska sampai menitiskan air matanya.
Steven merasa bersalah karena sudah membuat keponakannya menangis dengan ucapannya.
" Aku hanya ingin menikah dengan laki-laki yang kucintai Aku tidak mau menodai ikatan pernikahan dengan sesuatu yang bersifat duniawi seperti itu. Aku ingin pernikahanku berjalan secara normal dan tidak perlu saling menyakiti satu sama lainnya! Aku hanya ingin menjalani kehidupan yang tenang dan damai tanpa ada permusuhan maupun konflik di dalamnya. Apakah cita-cita sederhana itu tidak bisa aku wujudkan paman? Apakah benar Paman dan juga kakek tega untuk menghancurkan masa depanku dengan memaksakan kehendak kalian padaku. Untuk membuatku menikah dengan Farel Prayoga yang notabene adalah musuh untuk keluarga kita?" ucap Siska dengan nafas memburu. Saat ini hatinya benar-benar sedang sedih untuk menerima kenyataan tentang niat kakeknya menjodohkan dia dengan Farel.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 255 Episodes
Comments