"Ada perlu apa hingga bapak dan ibu mengunjungi panti asuhan kasih ini?." Tanya seorang ibu berkerudung syar'i sembari tersenyum manis kepada Dapa dan Anjani.
"Saya dan istri saya memiliki niat ingin mengadopsi seorang anak dari Panti Asuhan Kasih, apakah bisa?." Dapa memulai pembicaraan mengenai tujuan awal ia kemari bersama sang istri.
"Mengenai itu sebenarnya sangat bisa, Pak. Tapi untuk pengajuannya sangat begitu sulit, jika boleh saya tahu tujuan bapak dan ibu mengadopsi anak panti disini apa ya?." Tanya sang ibu pemilik panti.
"Saya dan istri saya sudah menikah kurang lebih 6 tahun, segala cara sudah kami lakukan untuk mendapatkan keturunan agar bisa melengkapi formasi di keluarga kami, ternyata sang maha pencipta belum memberi kami titipan." Ibu panti tersenyum, terlihat sekali ketulusan dari sepsang suami istri ini.
"Baiklah Pak, Bu. Saya mengerti inti masalah, banyak berkas dan juga izin yang harus bapak dan ibu urus." Tutur ibu panti dengan memberi penjelasan mengenai bagaimana cara mengadopsi anak.
Di dalam pembicaraan mereka berlangsung, tidak lama datang seorang gadis cantik membawa nampan yang berisi minum yang di tujunan untuk tamu yang tak lain, Dapa dan Anjani.
"Silahkan di minum Pak, Bu." Gadis tersebut tersenyum sangat manis, cantik dam juga ramah batin Anjani memandangi wajah seorang gadis di depannya.
"Terima kasih." Dua kata keluar dari mulut Anjani yang begitu tertegun dengan kecantikan dan juga kelembutan hati seorang gadis di depannya.
Gadis tersebut hanya tersenyum manis, ia menatap ibu panti yang seperti memberi izin untuk kembali ke dalam tanpa ingin mencampuri urusan sang ibu panti.
Setelah kepergian gadis tersebut, sebuah niat yang begitu saja datang dengan mendadak muncul di benak Anjani. "Siapa nama gadis tadi, Bu?." Tanya Anjani spontan.
"Namanya Senja, Bu. Ada apa?." Anjani tersenyum penuh arti sepertinya ia sudah menemukan keputusan yang bulat. Ia berharap rencananya bisa di terima baik oleh sang suami, Dapa.
"Saya ingin mengadopsi Senja bisa bu? Apapun caranya saya akan bersedia." Sebuah keputusan yang di ambil Anjani mampu membuat ibu panti terkejut, meski seperti itu ia buru-buru meneltralkan keterkejutannya.
"Sepertinya bisa bu, tapi ada beberapa pengajuan untuk hal ini. Jika Ibu dan Bapak mengajukannya sekarang, keputusannya akan di berikan besok." Anjani tersenyum sumringah, ia mengeluarkan sebuah map yang berisi data-data yang di perlukan oleh pihak Panti Asuhan.
"Ini data-data yang mungkin di butuhkan, jika sudah mendapatkan keputusan jangan lupa hubungi kami ya, Bu." Anjani mengeluarkan sebuah kartu nama dirinya, sedangkan Dapa sedari tadi hanya memperhatikan keantusiasan istrinya yang ingin sekali mengadopsi gadis tadi, jika tidak salah namanya Senja.
Ibu panti tersenyum manis, ia mengambil kartu nama yang di berikan Anjani untuk ia simpan. "Sepertinya ibu antusias sekali ingin mengadopsi Senja." Anjani hanya tersenyum kecil mendengar penuturan dari sang ibu panti.
Anjani menatap wajah sang suami, ia tersenyum yang berarti akan menjelaskan maksud ia ingin mengadopsi gadis cantik tersebut. "Dia persis seperti mu, Dek." Batin Anjani sembari tersenyum kecil.
-
-
"Senja, sini sayang! Ibu ingin berbicara kepada mu." Ibu panti tersebut memerintah kan Senja untuk duduk di pinggir ranjang nya.
"Kenapa ibu? Apa Senja membuat kesalahan?." Ibu panti tersenyum manis, ia mengusap pucuk rambut anak asuh nya yang sudah ia asuh sangat lama.
"Ibu ingin mengatakan sesuatu, ada orang yang ingin mendopsi gadis cantik ini. Orang yang ingin mengadopsi nya sepasang suami istri, mereka sangat baik dan juga ramah." Ibu panti menjeda perkataannya setelah melihat raut keterkejutan Senja.
"Bukannya Ibu tidak akan mengadopsikan aku kepada orang lain?. Aku ingin tinggal saja bersama Ibu di sini, ingin menjaga dan merawat Ibu supaya kesehatan Ibu bisa terjaga." Senja memeluk erat tubuh ibu panti, ia seperti tidak ingin jauh bahkan pergi dari ibu panti.
"Ibu dulu memang berfikir seperti itu, tapi melihat ketulusan mereka yang ingin mengadopsi kamu, ibu jadi tidak tega untuk menolaknya. Lagi pula Ibu sangat ingin melihat gadis cantik Ibu ini bisa memiliki keluarga yang utuh meski bukan keluarga kandung." Senja diam sejenak, Ibu panti sudah sangat berjasa bahkan berkorban demi dirinya, sebaiknya ia harus membalas nya bukan?.
"Baiklah Ibu, Senja menurut saja sedemikian mungkin yang terbaik untuk Senja dan yang terpenting bisa membuat Ibu bahagia." Sang Ibu panti tersenyum manis, ia meraih lengan Senja untuk masuk ke dalam pelukannya kembali.
"Apapun itu, bahagiakan mereka ya, Senja. Mereka sangat baik untuk dirimu, bahkan jauh dari kata buruk. Turuti apa yang mereka inginkan, anggap mereka seperti kedua orang tua mu yag asli, mengerti?." Senja mengangguk mengerti, ia harus menuruti semua perkataan Ibu pantinya.
"Terima kasih, Bu. Senja sangat menyayangi Ibu." Ibu panti hanya tersenyum simpul, ia tahu bagaimana masa pertumbuhan gadis cantik di depannya ini.
Senja hanya bisa membayangkan hidup baru, keluarga baru dan yang pasti juga suasana baru. Ia berharap kehidupannya bisa jauh lebih baik dari sekarang, dan yang paling penting bisa membahagiakan keluarga barunya. 'Semoga saja aku bisa' batin Senja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments
Nnek Titin
ngadoosi anak ko umurnya udah di atas 20 atuuh itumah petaka thoooorr
2023-05-17
0
Merlani Hidayat
adopsi senja umur berapa
2023-05-03
0