Merasa Canggung

"Mas, kenapa? Apa sesuatu mengusik pikiran kamu?." Tanya Anjani yang kini duduk di sebelah sang Suami, penasaran dengan jawabannya.

"Gak, kok. Aku cuman senang aja kamu bisa sebahagia ini, padahal sebelum ini kamu jarang-jarang sebahagia dan sesenang ini." Ungkap Dapa tersenyum manis sembari sebelah tangannya mengelus wajah Anjani dengan lembut.

"Iyakah? Aku sesenang ini?. Aku memang bahagia dengan hadirnya keluarga baru kita, Mas. Kamu setujukan kalau aku adopsi Senja?." Pertanyaan ini sudah keberapa kali Anjani tanyakan kepada Dapa, ia hanya ingin memastikannya saja.

"Sayang, aku akan menerima semua keputusan kamu, apapun itu. Jangan pernah merasa ragu untuk memilih yang kamu inginkan, aku akan menolak jika pilihan kamu tertuju kepada yang tidak benar." Ungkap Dapa yang mampu membuat hati Anjani nyaman dan hangat dengan ungkapan tersebut.

"Makasih, Mas. Aku bahagia dengan pilihan aku saat ini, aku senang ada teman yang akan menjadi tempat aku bercerita ketika kamu tidak ada. Aku juga sangat menyayangi Senja yang pada hakikat saat ini adalah anak adopsi kita, seperti menyayangi seorang ..." Hanya dalam hati Anjani mampu mengatakan yang sesungguhnya.

"Seorang apa?." Tanya Dapa yang penasaran dengan lanjutan nya. "Ah itu, seorang ibu dan anak asli." Bohong Anjani, tidak mungkin ia mengatakan yang sesungguhnya.

"Yaudah, aku mau mandi dulu. Badan aku udah lengket dan pegel-pegel, pingin cepat tidur." Ucap Anjani sembari memanyunkan bibirnya yang berpura-pura ngambek.

Cup.

"Sana, kalau mandi terlalu malam nanti kamu sakit." Setelah mengcup bibir merah Anjani yang mampu membuat Anjani tersenyum malu. "Kamu, Mas. Dasar!." Tungkas Anjani yang langsung berhambur ke kamar mandi.

"Saya cinta sama kamu, Anjani. Apapun yang menjadi kebahagiaan kamu, akan menjadi kebahagiaan untuk saya." Gumam Dapa sembari termenung menatap ke lurus, ia sama sekali belum berbincang dengan Senja yang kini berstatus menjadi anak angkatnya.

-

-

Jam menunjukkan pukul 00.30 malam, yang saat ini keadaan rumah sudah begitu sunyi dan juga sepi. Senja terbangun karena merasa perutnya yang terasa kerongcongan, ia ingin memasukkan beberapa makanan yang bisa di makan, nanti di dapur.

"Semoga sudah pada tidur, aku masih belum terbiasa untuk menyapa dan juga berbicara." Ungkap Senja sembari turun dari ranjang nya dan keluar sembari menatap sekitar yang ternyata sudah sepi, yang bisa di artikan bahwa 'mereka' sudah tertidur.

Senja dengan pelan menuruni tangga supaya tidak membuahkan suara yang mampu menganggu tidur kedua orang tua barunya. Ia seperti maling yang takut jika pemilik rumahnya tahu bahwa ada orang yang menyelinap masuk.

Setelah sampai dapur, Senja menatap sekitar untuk mencari makanan yang bisa ia makan. Matanya tertuju kepada Mie bungkus yang kini tertata rapih di etalase, tidak apa-apa bukan, jika dirinya mengambilnya untuk menutupi rasa laparnya?.

Senja dengan hati-hati memasak sebungkus Mie rebus supaya tidak membuat suara, bahkan dirinya harus dengan pelan melakukan halnya. Senja tersenyum kecil, ia akhirnya menemukan Mie rebus yang bisa mengganjal perutnya.

"Sedang apa?." Suara bariton yang nyaris membuat Senja terlonjak kaget, karena suara nya tepat berada di belakang punggung nya.

"Ah itu, a-aku lapar. Apa tidak apa-apa,aku memasak 'ini'?." Tanya Senja yang merasa takut jika pria di hadapannya yang kini berstatus sebagai Papahnya marah karena dirinya tidak sopan.

Dapa hanya menatap sorot mata Senja, sedangkan sang empu merasa takut jika terus seperti ini. "Silahkan, sekalian juga buatkan saya satu." Senyum manis Dapa terukir di bibirnya yang mampu membuat Senja tersenyum kecil.

"I-iyya,aku buatkan dulu." Dapa hanya mengangguk patuh, ia duduk di meja makan yang memperlihatkan Anak Angkatnya yang saat ini sedang sibuk menyiapkan Mie rebusnya dan juga dirinya.

Beberapa menit, Mie yang di tunggu Dapa sudah selesai di makan. Senja memberikannya kepada Dapa di meja makan, sebelum ia berniat makan di dalam kamar. "Emm, aku ke kamar." Senja masih terlalu takut untuk memanggil Dapa 'Papah'.

"Tidak, kau tetap disini. Tidak pantas jika makan di kamar." Ucap Dapa yang mampu membuat Senja diam tanpa seribu alasan. "Iyyaa." Akhirnya mau tak mau Senja duduk berhadapan langsung dengan Dapa.

Rasa lapar yang Senja rasakan serasa menghilang langsung di gantikan dengan rasa gugup dan juga takut karena berhadapan dengan Dapq, "makanlah! Tak enak jika di makan saat dingin." Perintah Dapa yang di balas anggukkan oleh Senja.

"Apa kau nyaman di sini?." Tanya Dapa memulai pembicaraannya, "n-nyaman." Jawab Senja dengan senyuman tipisnya.

"Saya berharap kamu benar-benar nyaman tinggal disini, saya juga berharap kamu bisa berinteraksi baik dengan saya dan juga istri saya, dan juga saya berharap lebih jika kamu bisa menjadi seorang teman bagi istri saya selain menjadi putri untuk kami." Ungkap Dapa panjang lebar yang mampu membuat Senja terdiam sejenak sebelum mengutarakan pertanyaannya.

"Teman curhat?." Beo Senja yang masih bingung dengan perkataan Dapa, "yaa, teman curhat. Saya jarang berada di rumah yang membuat dia kesepian tanpa ada yang menemani dan juga teman curhatnya." Ungkap Dapa, sepertinya ia perlu memberi tahu soal ini.

Senja yang mengerti menganggukkan kepalanya, ia paham maksud dari perkataan Dapa. Memang wajar jika Dapa tidak selalu berada di rumah karena ia pembisnis, dia selalu ada tugas luar kota yang harus ia handle sendiri.

Tidak ada pembicaraan kembali, suasana hening dengan pikiran mereka masing-masing. Senja yang sudah lebih dulu selesai dengan sigap berdiri dan juga mencuci mangkok bekas dirinya, apa yang ia lakukan tidak luput dari pengawasan Dapa.

"Aku sudah selesai, aku kekamar." Ucap Dapa, dengan sopan yang di balas anggukkan kepala oleh Dapa. "Selamat Malam." Ucap Senja dengan senyuman tipisnya, "selamat malam juga." Balas Dapa.

Setelah kepergian Senja, Dapa termenung sejenak. 'Saya berharap dengan kehadirannya, membuat suasana rumah semakin hangat dan juga harmonis.' Batin Dapa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!