Sikap Aneh Dapa

3 Hari sudah Senja tinggal di kediaman Dapa dan juga Anjani, kehidupannya begitu tenang dan juga harmonis. Kebahagiaan terpancar di dalam nya, semakin lengkap dengan kehadiran sosok Anak Angkat.

Kini sosok ibu dan juga anak sedang menyiapkan sarapan untuk pagi ini, senyuman kebahagiaan kini terpancar di dalam diri mereka berdua. "Mom, udah selesai." Ucap Senja dengan senyum bangganya.

Hampir lupa, kini Senja sudah membiasakan memanggil Anjani dan juga Dapa dengan sebutan 'Daddy dan Mommy' sedari kemarin tanpa merasa canggung dan juga gugup. "Good sayang, sekarang panggil Daddy mu untuk sarapan."

"Siapp Mom!." Balas Senja yang membuat Anjani mengukir senyum manisnya, ia sangat bahagia dengan hadirnya sosok Senja. Senja seakan menjadi anak dan juga teman bagi dirinya, seperti kemarin, Dapa yang pergi 1 hari karena ada tugas yang harus ia handle, karena ada Senja, Anjani tidak merasa kesepian sama sekali.

Kini Senja sudah sampai di depan kamar Dapa juga Anjani, sepertinya Dapa masih tertidur karena kurang tidur. "Dad, ayokk sarapan." Ajak Senja yang ternyata tidak ada sautan, sepertinya Dapa masih tertidur pulas di atas ranjang.

"Apa aku masuk aja? Mommy pasti udah nunggu." Gumam Senja yang akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kamar, dan membangukan sang Daddy.

"Dad? Senja masuk ya." Izin Senja dengan hati-hati masuk ke dalam kamar milik Daddy dan Mommy nya. "Dad, sarapan! Mommy udah nungguin." Ucap Senja sembari menggoyang-goyangkan lengan Dapa yang kini masih senang di alam mimpinya.

"Bentar dulu ya, cantik. Daddy masih ngantuk." Ucap Dapa dengan suara khas tidurnya. "Gak Dad! Mommy udah nunggu, kasihan!." Ucap Senja sembari memperkuat goyangan lengannya.

Karena Dapa tak kunjung bangun, Senja tersenyum misterius yang sepertinya memiliki ide jahil kepada sang Daddy. "DADDY ADA KEBAKARAN!." Teriak Senja yang mampu membuat Dapa bangun seketika yang berlari tanpa arah.

Senja yang melihat itu tertawa terbahak-bahak ta henti hingga perutnya sakit, ia yang melihat bahwa sang Daddy tersadar dengan aksi kebohongannya, berlari cepat ke arah pintu supaya tidak mendapatkan amukan massa dari Dapa. "Aku dan Mommy tunggu di bawah ya, Dad. Bye-bye." Ucap Senja yang langsung berlari di iringi tawanya yang tak henti.

"Bisa-bisanya saya di bohongi oleh putri sendiri." Gumam Dapa yang buru-buru mandi dan bersiap-siap ke kantor.

Sesampainya di meja makan, Anjani melihat sang putri yang kini tertawa tak henti, entah apa yang terjadi kepada putrinya. "Daddy mana sayang?." Tanya Anjani setelah Senja duduk di hadapan Anjani.

"Daddy lagi siap-siap, Mom. Tadi aku banguninnya dengan cara ekstrim." Ucap Senja yang langsung mendapatkan gelengan kepala oleh Anjani karena aksi jahil sang putri.

Tak lama, Dapa datang dengan pakaian kantor nya sembari memandang Senja permusuhan. "Pagi Daddy, Mas." Sapa Senja dan juga Anjani bersama.

"Pagi." Balas Dapa, "senang sekali wajah mu, cantik." Sindir Dapa dengan tatapan julid nya itu. "Oh tentu dong, Dad. Aku sangat senang sekali. Ada di mana kebakaran itu ya, Dad?." Ucap Senja sembari tetawa karena mengingat aksi jahilnya kepada sang Daddy. "Sayangg, Putrii kitaaa." Adu Dapa dengan suara manjanyaa.

Senja yang mendengar itu semakin tertawa terbahak-bahak, ia sangat suka ketika sang Daddy mengadu kepada Mommy nya tentang aksi jahilnya. "Mas, kamu ini udah tua!." Ucap Anjani sembari menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Biarin." Ucap Dapa, Senja yang melihat itu merasa bahagia karena keharmonisan dan juga kehangatan keluarga barunya.

"Mas, aku sama Senja mau pergi belanja bulanan." Izin Anjani kepada Dapa sembari mengambil sarapan untuk sang Suami dan Anak.

"Iyyaa, nanti aku suruh orang buat jagain kamu sama Senja." Ucap Dapa sembari menikmati sarapan pagi nya yang begitu enak.

"Gak usah, Mas. Aku sama Senja juga bisa jaga diri dengan baik." Protes Anjani yang tidak ingin selalu di jaga oleh pesuruh sang Suami.

"Tidak ada penolakan, Sayang. Kamu dan Senja adalah Berlian aku, maka dari itu harus di jaga dengan hati-hati. Aku tidak ingin sesuatu terjadi kepada kalian berdua, jangan sampai." Jelas Dapa dengan panjang lebar, membuat kedua wanita yang saat ini mendengarkannya saling memandang dengan senyum kecil terukir di setiap sudut bibir mereka.

"Haduhh, Mom. Posesif sekali ya Bapak yang satu ini, kita serasa menjadi seorang Putri raja yang harus di jaga dengan ketat." Goda Senja yang membuat Anjani tertawa kecil, Dapa yang mendengarnya hanya membuang muka. Memang benar, dua wanita dengan satu frekuensinya selalu membuatnya darah tinggi.

"Iyaa, iya, Mas. Terserah kamu aja, aku nurut aja deh kali ini." Finis Anjani yang tidak ingin berdebat lebih panjang dengan sang Suami.

Dapa hanya tersenyum kecil, kini dirinya sudah selesai dengan sarapan paginya. Dengan gerak cepat, ia berdiri dari tempat duduknya dan bersiap untuk berangkat ke kantor.

Cup.

Satu kecupan di dahi mendarat di kening Anjani dengan lembut. Memang ini sudah rutinitas Dapa yang selalu memberikan Morning Kiss kepada sang Istri, bahkan dirinya kadang tidak tahu tempat melakukannya dan ada siapa saja di sana.

"Aku pergi dulu, kamu jaga diri dengan baik-baik. Jangan nakal jika di peringatkan, aku akan selalu mengawasi mu, sayang. Aku mencintaimu." Entah perasaan apa yang membuat Dapa dengan sekali tarikan mengatakan hal itu, hatinya serasa ingin mengatakan seperti itu.

"Iyaaa, Mas. Aku akan jaga diri aku dengan baik, lagi pula aku selalu kabarin kamu tentang apa yang aku lakuin kan? Kamu aneh aja perkataannya." Memang benar perkataan Anjani, Suaminya aneh jika mengatakan seperti itu kepada dirinya jika suasana nya tidak sedang romantis.

Dapa hanya tersenyum, ia menarik Anjani ke dalam pelukannya. Mengeratkan pelukannya seakan ia tidak ingin melepaskan nya sama sekali, entah apa yang terjadi dengan Dapa pagi ini, aneh sekali, menurut Anjani.

Senja yang melihat itu tersenyum senang, ia bisa melihat rasa cinta mereka berdua yang begitu kental dan juga terasa di dalam hatinya. Kisah Cinta mereka memang harus di acungi jempol dan juga apresiasi yang begitu tinggi.

Setelah beberapa lama, Dapa melepaskannya. Kali ini ia mengecup dahi Anjani dengan sangat lama, bahkan mungkin lebih dari 1 menit. 'Aneh aja, Mas Dapa ini.' Batin Anjani yang membiarkan aktivitas apa yang ingin di lakukan sang Suami.

Cup.

Senja diam mematung, baru kali ini Sang Daddy mengecup dahinya. Senja diam sejenak sebelum kembali ke alam sadarannya, "Daddy titip Mommy ya, Sayang. Jagain! Apapun yang Mommy lakuin dan juga kamu lakuin, tetap beritahu Daddy." Ucap Dapa sembari mengelus pucuk rambut Senja.

"I-iyya Dad, Siapp!. Aku pasti bakal kasih tahu apapun itu,aku bakal jagain Mommy dengan baik." Ucap Senja dengan senyum manisnya, ia benar-benar serius dengan perkataannya.

"Good Girl sayangg!." Ucap Dapa, ia menarik Senja ke dalam dekapannya. Senja merasa sangat nyaman dengan pelukan ini, pelukan seorang Daddy kepada Anaknya. Ia begitu sangat bahagia.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!