Terpaksa Menikahi Anak Adopsi
Dapa Putra Bagaskara, Sosok Pria berumur 36 Tahun dengan aura ketampanannya yang tak kalah masih muda seperti para Pria umumnya yang berumur 20 an. Sosok pria yang terkesan dingin jika di luar rumah tapi berbeda jika ia berada di dalam rumah, sifat dinginnya akan sirna dengan sifat manjanya.
Dapa memiliki seorang istri bernama, Anjani. Sosok Wanita berumur 32 Tahun tapi wajahnya tidak menggambarkan sama sekali tuanya, memiliki aura kewanitaan yang penuh kasih sayang dan juga lemah lembut. Sosok Istri yang begitu sangat penurut dan juga memiliki hati bak malaikat, membuat Dapa seribu kali jatuh cinta kepada dirinya.
6 Tahun sudah pernikahan mereka jalani, tapi selama itu mereka belum di karuniai seorang buah hati yang menjadi pelengkap rumah tangga mereka. Sosok suami seperti Dapa tidak pernah sekalipun menuntut ingin mempunyai anak, ia merasa bahagia meski hidup berdua bersama istri tercintanya. Ditemani oleh sosok Istri yang begitu lembut hatinya membuat rumah tangga mereka kian harmonis setiap saat.
Mutiara Senja, atau yang biasa di panggil Senja adalah sosok gadis cantik berumur 21 tahun. Namanya yang cantik tidak menggambarkan hidupnya yang cantik, ia hidup sebatang kara di Panti Asuhan Kasih di temani ibu panti, Ibu Ayu. Dibesarkan di sana, membuat Senja bisa hidup secara mandiri dengan gaya hidup yang sangat sederhana.
Kedua orang tuanya yang membuangnya di Panti Asuhan Kasih membuat Senja bertekad ingin menemukan kedua orang tuanya, ia berjanji bahwa bisa menemukan kedua orang tuanya setelah ia besar. Tak bisa di pungkiri di hati kecilnya, ia merasa sangat sakit bahkan terluka karena niat dari mereka yang membuangnya ke Panti Asuhan Kasih.
***
Anjani yang merasa perlu pancingan untuk ia bisa di karuniai seorang anak, dengan niat hati bersama sang Suami, Dapa mengadopsi seorang anak di Panti Asuhan Kasih.
Tak ada yang menyangka, jika anak yang akan Anjani adopsi adalah Senja. Ia beralasan agar ada yang menemaninya di saat sang Suami pergi bekerja dan menginap saat waktu nya mepet.
Kehidupan Sepasang Pasutri itu berubah drastis yang tak cuma mereka, tapi kehidupan Senja juga beruban 180 derajat setelah ia di adopsi.
Hingga suatu hari, sebuah insiden mengantarkan Senja ke kehidupan yang baru, dengan kepedihan yang baru dan awal. Tercipta sebuah kebencian di diri Dapa kepada Senja karena sebuah kesalah pahaman yang tak pernah Senja sangka.
Akankah Senja mampu membuat Dapa merubah perasaan benci nya menjadi sebuah perasaan cinta karena mengharuskannya Dapa menikahi Senja, Anak adopsi nya?
"Ini semua karena ulah mu! Kau seharusnya mat! saja tanpa hidup. Saya tidak sudi melihat wajah polos mu, dasar wanita kurang pendidikan."
"Sepertinya kematian itu sangat pantas untukku, bahkan aku merasa tidak berguna untuk hidup di dunia." - Senja
"Kau hanya malapetaka bagi saya, seharusnya kau mat! tanpa hidup di dunia ini. Saya akan puas mendengarnya."
Lanjut ke ini cerita nya.
"Sayang!." Pekik Anjani saat sebuah lengan kekar melingkar diperutya dengan sempurna, ia tahu perbuatan siapa ini.
"Pagi sayang, kau sangat cantik pagi ini." Dapa mengecup ceruk leher Anjani yang kini sedang menyiapkan sarapan pagi untuk mereka.
"Aku tahu kamu gombal, jangan sekarang! Aku mau masak dulu yaa!." Dapa terkekeh kecil, ia sangat mencintai wanita nya saat ini hingga seterusnya.
"I love youu!." Bisik Dapa tepat di telinga Anjani yang membuat sang empu bersemu merah, suaminya memang sangat-sangat manja jika bersama dirinya.
Setelah itu, Dapa bergegas bersiap-siap untuk pergi ke kantornya karena ada beberapa pekerjaan yang sudah menunggunya di sana. Itulah kegiatan sehari-hari Dapa di perusahaan.
"Aku harus berbicara perihal ini kepada Mas Dapa." Gumam Anjani yang memiliki rencana, ia sudah lama ingin meminta seorang teman untuk dirinya.
"Sudah 6 tahun, tapi aku belum di karuniai seorang anak. Aku tahu, Mas Dapa gak pernah menuntut aku untuk memberikan keturunan untuknya, tapi tak mungkin aku juga harus seperti ini terus. Semoga Mas Dapa tahu maksud dari rencana ku." Gumam Anjani dalam hati setelah itu menyelesaikan masakannya untuk sarapan mereka.
"Mas, aku mau bicara sesuatu sama kamu, boleh?." Tanya Anjani hati-hati supaya tidak membuat sang Suami curiga terlebih dahulu.
"Kamu mau bicara apa, sayang?." Dapa tersenyum manis ke arah wanita yang ia cintai, bahkan jauh dari kata mencintainya.
"A-aku mau mengadopsi anak di panti asuhan, Mas." Spontan Dapa menatap sang istri untuk melihat ekspresinya, apakah ia berbohong atau tidak.
"Mengadopsi? Sungguh?, kalau memang itu keinginan kamu, aku tidak akan melarangnya." Anjani tersenyum manis, suaminya tidak pernah sama sekali menolak keinginannya sama sekali.
"Tapi, aku harus mengetahui alasan kamu, kenapa ingin mengadopsi anak?." Anjani menghela nafasnya pelan, "aku hanya memancing, kata orang zaman dulu kalau kita pancing pakai anak lagi pasti akan berhasil, tak ada salah nya untuk mencobanya bukan,Mas?. Lagi pula aku tidak bisa menunggu setiap saat, sudah 6 tahun lamanya kita menunggu, Mas. Selain itu juga aku membutuhkan hiburan saat kamu gak ada di rumah, aku selalu sendiri tanpa di temani." Dapa menyimak setiap perkataan sang istri, memang benar apa yang di katakannya. Meski seperti itu, ia tidak menuntut untuk sang istri bisa mengandung walaupun dalam hati kecilnya ia sangat ingin mempunyai seorang anak.
"Apa sudah yakin dengan rencana nya?." Tanpa berlama-lama, Anjani mengangguk menandakan bahwa ia sudah yakin dan matang dengan rencana yang ia buat.
"Baiklah, kapan ingin mengadopsinya?." Anjani tersenyum sumringah, ia sudah menanti-nanti pertanyaan ini yang akan di katakan sang Suami.
"Lebih cepat, lebih bagus bukan, Mas? Aku sebenarnya ingin hari ini, apa Mas hari ini sibuk?." Dapa menggeleng, "aku tidak akan sibuk jika kau meminta nya, apapun itu akan aku lakukan." Anjani tersenyum manis, beruntung sekali ia mempunya suami seperti Dapa yang sangat perhatian dan juga yang paling penting adalah Mencintai nya.
"Baiklah, aku akan pulang lebih awal. Sekitar jam makan siang, aku akan menjemput mu dan kita akan pergi ke panti bersama-sama." Anjani mengangguk, ia sudah tidak sabar untuk mengadopsi seorang anak untuk menjadi pancingan agar ia segera berisi.
Setelah pembicaraan itu selesai, sepasang suami istri itu melanjutkan acara sarapannya dengan khidmat tanpa ada yang bersuara, hingga selesai.
-
-
"Ada perlu apa hingga bapak dan ibu mengunjungi panti asuhan kasih ini?." Tanya seorang ibu berkerudung syar'i sembari tersenyum manis kepada Dapa dan Anjani.
"Saya dan istri saya memiliki niat ingin mengadopsi seorang anak dari Panti Asuhan Kasih, apakah bisa?." Dapa memulai pembicaraan mengenai tujuan awal ia kemari bersama sang istri.
"Mengenai itu sebenarnya sangat bisa, Pak. Tapi untuk pengajuannya sangat begitu sulit, jika boleh saya tahu tujuan bapak dan ibu mengadopsi anak panti disini apa ya?." Tanya sang ibu pemilik panti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 47 Episodes
Comments