Lantas Jun pun menyesali itu semua. Ia ingin memperbaiki hubungannya dengan Sona. Ia pun lekas-lekas melajukan mobilnya ke rumah sakit. Ia ingin menemui Sona di sana. Namun, sesampainya di rumah sakit, ia harus menelan kenyataan pahit. Saat tiba di ruang rawat Sona, saat itu juga pemandangan getir harus dilihatnya. Ternyata Sona sedang disuapi oleh Tito, teman dari temannya.
Sona ....
Hati Jun pun terasa pecah berkeping-keping. Ia terdiam di depan pintu ruang rawat Sona. Melihat betapa mesranya Tito menyuapi Sona dari balik kaca pintu yang tembus pandang. Jun seperti kehilangan udaranya.
Beberapa menit kemudian...
Tito keluar ruangan sehabis menyuapi Sona makan bubur. Dan alangkah terkejutnya ia saat melihat Jun tengah duduk di kursi luar. Tito pun menyapa Jun.
"Jun, kau di sini?"
Seketika itu juga Jun berdiri lalu berhadapan dengan Tito. "Aku ingin menjenguk Sona," terang Jun kepada Tito.
Tito menoleh ke dalam, melihat Sona yang baru saja tertidur. "Dia sedang beristirahat. Dokter meminta untuk memberikan waktu padanya beristirahat beberapa hari ini. Dia kelelahan." Tito mengabarkan.
Saat itu juga Jun merasa dihalang-halangi oleh Tito untuk melihat Sona. "Apa aku tidak boleh menjenguknya dan harus menurut padamu?" tanya Jun setengah kesal.
Saat itu juga Tito tersadar. "Jun, apa kau menyukainya sampai berkata seperti ini?" Tito balik bertanya.
Jun tidak menghiraukan perkataan Tito. Ia segera masuk ke ruangan Sona dirawat. Saat itu juga Tito menyadari sesuatu tentang Jun.
Dia menyukai Sona?
Tito jadi mengira-ngira. Namun, pada akhirnya ia membiarkan Jun melihat Sona di dalam. Sedangkan dirinya menunggu di luar. Ia menunggu Jun keluar dari ruangan. Tentunya sambil meneruskan pekerjaan yang sempat tertunda.
Sona ....
Sementara di dalam ruangan itu terlihat Jun yang merasa bersalah kepada Sona. Ia ingin meminta maaf atas sikapnya dulu. Tapi tentunya Sona tidak dapat mendengarnya sekarang, karena ia sedang tertidur. Dan Jun harus menunggu beberapa waktu untuk menyelesaikan kesalahpahamannya.
Malam harinya, pukul tujuh malam di kediaman Jun di ibu kota…
Jun segera pulang begitu selesai menjenguk Sona di rumah sakit. Ia pun pergi tanpa berkata apa-apa kepada Tito. Raut wajah cemburu itu terlihat jelas dari parasnya. Tito pun menyadarinya. Tapi ia merasa tidak masalah jika hal itu memang benar terjadi.
Kini Jun sudah berada di kediamannya yang ada di ibu kota. Dan ia tampak kewalahan saat membersihkan rumah seorang diri. Bibinya sedang pergi ke luar negeri, sehingga mau tak mau Jun yang membersihkannya. Di saat kelelahan itulah ia mengingat Sona. Betapa Sona dengan rajinnya membersihkan rumah.
Selama bekerja di rumah Jun, Sona selalu membersihkan rumah sampai rapi dan tidak berbau sama sekali. Jun pun yang sering keluar rumah akhirnya jadi betah tinggal di rumahnya. Namun, Sona yang baik hati dan selalu memerhatikannya itu membuat Jun mulai menaruh rasa. Tapi sayang, kedatangan Tito merubah segalanya. Jun pun jadi merasa tersingkirkan.
"Hah ... lelah sekali ...."
Pada akhirnya Jun baru bisa istirahat setelah membersihkan rumahnya. Ia pun terduduk lemas di atas sofa. Tak lama kemudian sebuah dering ponsel pun menyadarkannya. Dan ternyata telepon itu berasal dari ibunya. Jun pun dengan malas menjawabnya.
"Halo, Bu?" jawab Jun setengah hati.
"Bagaimana kabarmu, Nak? Ibu masih sibuk di sini." Kata-kata itulah yang Jun dengar dari ibunya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Yuni Verro
cie yang cemburu
2023-02-28
0