Tito pun segera tersadar. Ia bergegas membukakan pintu kamarnya. "Ibu?" Dan terlihatlah sang ibu yang sudah berada di depan pintu kamarnya. Seorang wanita paruh baya yang cantik dan juga elegan.
"Angel ke sini semalam. Tapi ternyata kau belum pulang," cetus ibunya memberi tahu.
"Angel?" Tito pun terheran.
Ibunya mengangguk. "Ya. Angel ingin kau menemaninya mencari cincin pertunangan. Dia sudah siap untuk kau tunang," kata ibunya lagi.
"Apa?!"
Saat itu juga Tito tersentak hebat. Ia tidak menyangka akan mendengar perkataan ini dari ibunya.
"I-ibu ... bercanda, bukan?" Tito tidak percaya. "Aku tidak menyukai Angel, Bu. Dia hanya kuanggap sebagai adik. Tidak lebih." Tito menjelaskan.
Sang ibu mengembuskan napasnya. "Hah ... sudah. Sekarang beristirahatlah. Kau pasti lelah." Sang ibu pun beranjak meninggalkan putranya. Saat itu juga Tito hanya bisa terdiam tanpa berkata apa-apa.
Ini tidak baik.
Ia pun merasakan firasat tak enak untuk ke depannya. Tentang dirinya dan juga hubungannya.
Sore harinya, di kampus Tito...
Angel, seorang dara cantik keturunan konglomerat ibu kota tampak menyambut Tito dengan membawakannya kue cokelat buatannya sendiri. Ia menghampiri Tito yang baru saja datang ke kampusnya. Ternyata Angel telah menunggunya.
"Tito, semalam aku ke rumahku," ucap Angel dengan semringah.
"Aku belum pulang. Masih membantu paman di desa," jawab Tito sambil menutup pintu mobilnya.
Keduanya kemudian berjalan bersama menuju gedung kampus. "Em, aku buat cokelat sendiri tadi malam. Kau mau mencobanya?" tanya Angel kepada Tito.
Tito menoleh ke Angel. Dia memerhatikan Angel sejenak. Berhenti melangkah di antara mahasiswa yang lalu lalang di kampusnya.
"Mengapa kau baik padaku, Angel?" tanya Tito tiba-tiba.
Sontak pertanyaan Tito itu membuat Angel gugup seketika. "Em, aku ...," Angel tampak bingung menjawabnya.
Tito mengalihkan pandangannya dari Angel. Ia menarik napas panjang lalu beralih kepada Angel kembali. "Kau berharap kita bisa bertunangan demi terwujudnya kesepakatan antar perusahaan keluarga?" tanya Tito kepada Angel.
Saat itu juga Angel terperangah. "Tito, apa maksudmu? Bukankah kita memang harus bertunangan?" Angel menjadi bingung sendiri.
Tito menelan ludahnya. "Angel, dengar." Tito menarik napas dalam-dalam. "Aku tidak mencintaimu. Carilah yang sepadan denganmu. Kau cantik, pintar dan juga kaya raya. Aku masih di bawahmu. Kau akan menyesal nanti jika bersamaku. Maka pikirkan baik-baik pertunangan itu." Tito pun segera pergi dari hadapan Angel.
Tito ....
Saat itu juga Angel terdiam seketika. Ia merasa terluka. Tito ternyata tidak mencintainya. Ia merasa usahanya selama ini hanya sia-sia.
Angel memang lebih kaya raya jika dibandingkan Tito. Selain itu Angel sudah terbiasa hidup enak. Ia tidak bisa diajak susah seperti Sona. Maka dari itu Tito menimbang ulang pertunangan dirinya dan Angel. Tito khawatir setelah pertunangan, dirinya menjadi bulan-bulanan teman Angel. Yang mana Tito belum bisa memenuhi segala kebutuhan Angel. Angel adalah seorang anak konglomerat yang berada di atas Tito.
Sebagai seorang pria, pastinya memikirkan jangka panjang. Jangankan untuk menikah, bertunangan saja pasti memikirkan apakah akan dihargai oleh keluarga wanita atau tidak. Karena sejatinya harga diri seorang pria begitu tinggi. Mereka tidak ingin di bawah wanita. Dan karena hal itulah Tito menimbang ulang jika bersama Angel. Walau nyatanya mereka sudah kenal lama. Tito ingin mencari gadis yang berada di bawahnya. Agar ia bisa dihargai nantinya.
Lantas apakah yang akan terjadi selanjutnya? Lalu bagaimana dengan Jun dan Sona? Apakah mereka akan bertemu dan Jun menyatakan perasaannya? Lalu bagaimana dengan Tito? Sedang ia sudah menaruh rasa kepada Sona.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 59 Episodes
Comments
Yuni Verro
cinta segitiga
2023-03-01
0
Rain4ever
ceritanya beda dari yang udah-udah
2023-02-12
0