Pertemuan Keluarga Sona

"Dasar sampah!!!"

Saat itu juga tiba-tiba seorang pemuda datang lalu memukul Edo dan kedua anak buahnya. Baik Edo maupun kedua anak buahnya pun jatuh di tempat karena terkena tendangan dari pemuda tersebut. Edo pun terdiam seketika saat melihat kemampuan bela diri yang dimiliki pemuda itu.

"Siapa kau?!" Edo dibuat ketakutan olehnya.

Tanpa basa basi, pemuda itupun memukul Edo dengan pukulan yang keras. Ia mengarahkan tinjuannya ke kepala Edo. Edo pun terjatuh. Kedua anak buahnya pun lekas menolong bosnya.

"Sona!" Sementara itu sang pemuda segera menolong Sona yang jatuh pingsan. "Pergi kalian! Atau kulaporkan polisi!" serunya kepada para bandit di desa itu.

"Ba-baik."

Mereka pun akhirnya pergi dengan membawa sang bos yang sudah terkapar karena terkena pukulan dan tendangan di kepala oleh pemuda tersebut. Sang pemuda pun segera menelepon ambulan. Ia meminta pertolongan kepada rumah sakit terdekat.

Satu jam kemudian, di rumah sakit...

"Ibuuu!" Yana dan Mina mendekati ibunya yang baru saja tersadar dari pingsan.

"Yana, Mina. Di mana kakakmu?" tanya sang ibu kepada kedua anaknya sambil berusaha bangun dari kasur rumah sakit.

"Kakak ...." Yana tampak enggan menceritakannya.

"Yana, katakan di mana kakakmu?" Sang ibu pun mulai khawatir.

Kedua anaknya yang sedang berdiri di pinggir kasur rumah sakit itu hanya bisa diam. Namun, tak lama sang dokter pun datang.

"Bagaimana keadaanmu, Nyonya?" tanya sang dokter kepada ibu dari Yana dan Mina.

"Di mana Sona, Pak Dokter? Di mana anakku?" tanya sang ibu yang sangat khawatir terhadap keadaan putri sulungnya.

"Tenanglah, Nyonya. Nona sekarang sudah berada di di ruang ICU. Dia akan lekas membaik," ucap sang dokter sambil terus memeriksa keadaan ibu Sona.

"Apakah saya boleh ke sana untuk melihatnya, Dok?" tanya ibu Sona lagi.

Dokter berjas putih itupun mengangguk. "Boleh, Nyonya. Tapi Nyonya harus menggunakan kursi roda ya. Kami khawatir Nyonya jatuh pingsan karena tekanan darah sedang rendah," tutur dokter itu lagi.

"Baik, Dok." Ibu Sona pun mengiyakannya.

"Adik-adik, ibu kalian ingin melihat kakak di ruang ICU. Tolong diantarkan ya." Sang dokter pun ramah tamah kepada kedua adik Sona.

"Baik, Pak Dokter!"

Tak lama perawat pun datang mengantarkan kursi roda untuk ibu Sona. Dengan ramah perawat itu kemudian menunjukkan jalan kepada kedua adik Sona di mana ruang ICU berada. Hingga akhirnya mereka sampai di depan pintu ruang rawat Sona. Saat itu juga sang ibu terkejut karena melihat ada seorang pemuda yang menunggui Sona di luar ruangan.

"Ibu, ini Kak Tito. Dia yang membawa ibu dan Kak Sona kemari," cetus Yana kepada ibunya. "Kak Tito juga yang meminta kami untuk menunggui ibu di sini," timpal Yana lagi.

Sang ibu tampak mengangguk. Pemuda itupun memperkenalkan dirinya kepada ibu Sona. "Salam, Bibi. Aku Tito, teman Sona. Aku kebetulan lewat dan melihat sedang terjadi keributan di depan rumah. Aku turut prihatin," katanya kepada ibu Sona.

Sontak ibu Sona pun terenyuh.

"Bibi bisa pulang. Biar aku saja yang menjaga Sona di sini," ucapnya lagi.

Saat itu juga sang ibu merasa tidak enak hati. "Tapi, Nak—"

"Tidak apa, Bibi. Ini sudah kewajibanku untuk menolong orang yang membutuhkan. Lagipula kami sudah mengenal cukup lama. Aku akan menjaga Sona di sini dengan baik," ucap Tito seraya tersenyum.

Terpopuler

Comments

Yuni Verro

Yuni Verro

wah jun kalah cepat nih

2023-02-25

0

Alea Wahyudi

Alea Wahyudi

bang Tito jadi pahlawan calon mertua

2023-02-22

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!