di Tempat lain saat ini seseorang marah dan mengobrak abrik ruangan kerjanya, semua barang di rusak bahkan beberapa kali pria itu meninju dinding hingga punggung tangannya berdarah.
"sial.. sial.. sial !!!"
Bisa bisanya anak buahnya gagal mendapatkan Lucy dan justru mendapat masalah dengan seorang bos mafia.
Puas melampiaskan amarahnya, pria itu lalu duduk dengan kasar di kursi kebesarannya, dalam benak semakin menggelora untuk mendapatkan Lucy sebelum tuan Dev dan asistennya pulang dari perjalanan luar kota.
aku akan mendapatkanmu Lucy, bagaimanapun caranya, HARUS !!
Sementara itu..
Disebuah rumah kecil sederhana bergaya amerika klasik di daerah pinggiran kota, saat ini Laura dan Lucy sedang mengobrol di sebuah ruangan dengan masing masing tangan memegang secangkir coklat hangat yang konon dapat menenangkan tubuh yang gelisah.
"Jadi.. seseorang mengincarmu tapi kamu sendiri tidak merasa punya musuh ?" tanya Laura dengan smirk manisnya.
"Aku benar benar tidak tahu, aku tidak punya teman jadi darimana musuh itu.. Tadi itu sangat menyeramkan tapi terima kasih ya.. "
"Aku melakukannya karena aku ingin, lagipula itu tidak seberapa aku biasanya bisa menghabisi lebih dari itu hahaa.. "
"Tadi itu kamu sangat menyeramkan seperti devil, tapi kini kamu tersenyum manis seperti malaikat Laura"
"Devil or angel tergantung siapa yang aku hadapi, by the way apa suamimu tidak memberi pengawal untukmu ?"
"No.. karena biasanya saat dia keluar kota aku hanya akan tinggal di rumah tidak kemana mana, ini kali pertama aku keluar dari rumah dan hampir saja di culik"
"Suamimu bukan pria biasa pasti, hanya orang orang kalangan atas yang biasanya punya banyak musuh.. "
"entahlah, suamiku itu.. hemm dia... " Lucy tidak melanjutkan kalimatnya karena dia sendiri bingung bagaimana mendeskripsikan sosok tuan Dev yang sama sekali jauh dari kata suami idaman.
Bahkan Lucy sendiri tidak mengenal seperti apa sosok pria yang menikahinya..
"Sudah sudah lupakan saja, sebaiknya sekarang ini kamu bersembunyi disini. Mau menghubungi suamimu dulu ?"
"Aku tidak bawa ponsel, aku akan menelpon suamiku nanti saja"
Lucy menolak ramah saat Laura berniat meminjamkan ponselnya, padahal dalam hati Lucy sendiri tidak tahu berapa nomor ponsel tuan Dev.
Tidak punya satu nomor pun yang ingin Lucy hubungi saat ini, dia merasa berada di sebuah persimpangan..
Aku sudah sangat jauh dari rumah, apa sebaiknya aku kabur saja ya..
tapi bagaimana jika tuan Dev menemukan aku ??
Lalu bagaimana jika tuan Dev murka dan benar benar menghancurkan semua perusahaan peninggalan ayah dan ibu..
Tapi.. kapan lagi aku bisa kabur, ini adalah kesempatan satu satunya..
Lucy galau memikirkan apa yang akan dia lakukan esok hari. Laura mengijinkan Lucy untuk tinggal dirumah tersebut sampai Lucy merasa siap untuk pulang atau dijemput sang suami.
setelah makan malam Laura pamit meninggalkan Lucy, "Aku akan kemari lagi besok , malam ini aku harus pulang suamiku pasti khawatir, oh iya sebaiknya kunci semua pintu dan jendela untuk antisipasi kamu bisa menghubungiku lewat telpon rumah, tekan nomor satu maka akan langsung tersambung dengan ponselku, oke bye Lucy.. "
Laura melajukan mobil sportnya menjauh dari rumah kecil itu, kemudian Lucy melakukan apa yang di katakan oleh Laura tadi.
Setelah memastikan semua pintu dan jendela terkunci Lucy memilih untuk masuk kedalam kamar, berusaha memejamkan mata walau kenyataannya pikirannya masih memikirkan banyak hal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ani Ani
kabur aja
2024-05-01
2