Bab 18 Penolong Lucy

Dua hari kemudian..

Saat ini Lucy hanya sendirian didalam penthouse, dia merasa bosan karena tidak melakukan apapun, tidak ada hal yang membuat Lucy bersemangat semua pekerjaan rumah sudah beres,Lucy ingin sekali berjalan jalan keluar dari gedung.

saat ini hari menunjukkan siang yang cukup terik.

Kemudian Lucy memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat, dia mengenakan setelan kasual berupa celana jeans dan jaket serta sepatu sneakers. rambut dikuncir kuda dan kacamata tebal yang tidak boleh dilepas sesuai perintah suaminya waktu itu.

Bisa bisanya aku masih mematuhi pria itu padahal dia tidak ada disini, lama lama beneran jadi boneka aku tuh..

Lucy berjalan menjauh dari gedung menuju perpustakan kota, dia berencana menghabiskan hari dengan membaca.

Berjalan kaki sekitar lima belas menit,

Tiba diperpustakaan kota, saat Lucy hendak melangkah masuk melewati pintu loby perpustakan tiba tiba..

Dua orang pria menghimpit kiri dan kanan, mereka menodongkan sebuah senjata tajam, membuat Lucy terkejut.

Kedua pria itu membawa Lucy menjauh dari gedung perpustakaan kota.

"Siapa kalian, tolong lepaskan aku !!" berontak Lucy namun gagal.

seorang pria masih menodongkan senjata tajam dan seorang lainnya tampak menyiapkan mobil,

"Jangan banyak bicara, menurut atau mati !!" pria itu menekan senjata tajam di dekat perut Lucy.

Lucy mendengus kesal kemudian tampak diam memperhatikan sekitar,

Saat mendapatkan satu kesempatan, Lucy mendorong cepat pria yang menodongkan senjata, kemudian Lucy berlari sekencangnya.

Lucy tidak tahu akan mengarah kemana tapi yang pasti dia harus menuju tempat yang ramai agar pria jahat itu tidak mudah menemukannya.

Nafas Lucy terengah engah saat harus kembali berlari kencang, dibelakangnya bukan hanya dua tapi ada beberapa pria lagi yang mengejar, semua pria yang mengejar mengenakan pakaian serba hitam.

apa jangan jangan mereka mafia.. astaga bagaimana ini !!

...Lucy semakin kencang memaksa tubuhnya untuk berlari masuk kedalam sebuah pusat perbelanjaan, dia berlari tak tentu arah hingga tiba tiba.....

brukk!! Tanpa sengaja Lucy menubruk seorang wanita didepannya.

Wanita itu menatap tidak suka saat Lucy terjatuh bukan menolong justru mengomel,

"Apa kamu tidak punya mata sampai harus menubruk diriku ?? dasar!! " ucap wanita itu bernada arogan.

"Ma.. maafkan aku tapi.. saat ini aku dalam bahaya, mereka mengejarku" kata Lucy dengan tubuh gemetar ketakutan saat beberapa pria itu berhasil menemukan dari kejauhan mereka berlari menghampiri Lucy

"Please help me, aku tidak tahu harus kemana sekarang"

"apa kamu melakukan kesalahan sampai mereka mengejarmu? siapa kamu ? budak ? pencuri ? give some reason !!" wanita berambut pirang itu menahan kedua bahu Lucy.

Tampak sekali netra wanita itu serius ingin menolong tapi dia juga butuh alasan tepat, tidak mau membuang energi percuma..

"A.. aku wanita baik baik, aku juga tidak tahu alasan mereka mengejarku, tapi aku takut..bagaimana jika mereka menjualku di pasar gelap, hiks.. "

Sementara itu para pria berjas hitam hendak menarik paksa Lucy yang sembunyi dibalik wanita berambut pirang tersebut.

"Serahkan wanita itu bit*ch !!" seorang pria berjas tampak mengancam.

"Hei hei easy boy, katakan siapa kalian.. " senyum smirk devil sembari menarik Lucy kembali kebelakangnya.

"Not your business !!" seorang pria itu melayangkan tangan hendak memukul wanita berambut pirang tersebut.

aarrgghh !!!

Dengan satu gerakan cepat wanita itu mengunci tangan pria itu, memelintir kemudian menendang hingga tersungkur.

"Sembunyilah, tapi jangan kabur bantuan ku tidak gratis " Lucy mengangguk lalu bersembunyi di balik sebuah display rak pakaian.

Lucy mengamati bagaimana wanita berambut pirang itu sangat gesit menghindari dan membalas serangan para pria berjas hitam.

bugh.. brakk.. brughh..

Wanita berambut pirang benar benar menjadikan satu lantai dasar pusat perbelanjaan sebagai arena pertarungan.

Dari mana wanita pirang itu menguasai gerakan bela diri yang hebat, para pria berjas hitam tersungkur masing masing mmenaha kesakitan yang luar biasa.

Sedikitpun tidak tergores wanita berambut pirang berjalan melenggak lenggok dengan smirk devil yang menyeramkan.

"Aku akan membunuhmu bit*ch !!" seorang pria bangkit dan mengeluarkan senjata api dari balik jas.

Langsung mengarahkan pada wanita tersebut yang tidak takut sama sekali. Justru seakan menantang pria berjas hitam,

"Astaga.. senjata mu tidak akan mempan padaku baby !!" Wanita pirang menarik salah satu pria didekatnya untuk dijadikan tameng,

dor.. suara tembakan ttepat mengenai rekan pria berjas.

Merasa kesal. karena gagak mengenai target, pria dengan pistol kembali mengarahkan senjata pada wanita berambut pirang.

Gerakan kalah cepat, naas bagi pria berjas hitam tersebut karena wanita itu terlebih dulu berhasil menembak mengarah tepat mengenai jantung.

satu persatu para pria berrjas terkapar mmeregang nyawa. Lucy yang sedari tadi bersembunyi kembali histeris pucat saat wanita berambut pirang menarik tubuhnya agar keluar dari persembunyian.

Kemudian Lucy mengikuti wanita tersebut menuju keluar dari pusat perbelanjaan, Wanita berambut pirang itu menggandeng tangan Lucy mengarah masuk kesebuah mobil sport berwarna ungu.

Dengan kecepatan cepat mobil melaju meninggalkan area menuju ke sebuah tempat yang berada di pinggiran kota San Fransisco.

Wanita itu sangat fokus mengemudi sedangkan Lucy beberapa kali menghela nafas, tidak berani berucap juga tidak berani menatap.

Lucy hanya menunduk dengan sisa gemetar ditubuh nya.

"Jangan ketakutan begitu, aku Laura siapa namamu.. "

"A.. aku Lucy.. "

"Ada banyak yang aku ingin tahu darimu, tapi pertama kita akan mencari tempat yang aman dulu untuk berlindung "

Wanita berambut pirang sebahu itu mengaku bernama Laura, pembawaannya sangat tenang dan bahkan tidak panik saat baru saja membuat kekacauan di dalam mall.

bagaimana dia bisa tersenyum manis seperti malaikat padahal baru saja dia membunuh banyak orang.

Mobil tiba lalu berhenti di sebuah rumah kecil sederhana, usai mematikan mesin mobil Laura mengajak Lucy masuk ke dalam.

sementara itu..

di sebuah ruangan gelap bos mafia, seorang asisten memberi laporan jika nyonya mereka telah membuat kekacauan saat berbelanja.

Bos mafis tersebut hanya tersenyum tidak heran akan tingkah istrinya, kemudian memerintahkan kepada asistennya untuk membereskan semua kekacauan.

"Bereskan semuanya.. aku tidak ingin pihak polisi ikut campur"

"baik tuan.. "

Asisten mafia terjun langsung ke tempat kejadian perkara, dengan kuasa yang dimiliki seluruh akses pintu keluar ditutup, semua pengunjung dikumpulkan jadi satu disebuah aula ditengah mall sementara anak buah bos mafia membereskan mayat mayat yang bergelimpangan, membersihkan semuanya secara cepat dan tepat.

Kurang dari setengah jam kondisi mall kembali rapi seperti sedia kala solah tidak pernah terjadi kejadian perkelahian, bahkan rekaman cctv juga berhasil disabotase,

Manajer Mall berdiri ditengah para pengunjung yang panik berusaha menenangkan.

"Kami minta maaf untuk kejadian tidak terduga barusan. Perlu saya beritahu jika tadi itu adalah adegan untuk syuting yang dilakukan oleh tim produksi sebuah film jadi saya harap kalian tidak menyebar kepanikan. "

kemudian pak manajer kembali mengucap,

"Disini saya sudah ada seorang pria yang bertanggung jawab akan berlangsung nya syuting tadi, beliau yang akan melanjutkan, silakan tuan. "

Pak manajer mempersilakan asisten mafia yang mengaku sebagai penanggung jawab produksi film action untuk menjelaskan semuanya,

tentu saja itu hanya sekedar kamuflase untuk menekan kepanikan

"Selamat siang semuanya, tanpa berbasa basi disini saya hanya menginginkan setiap pengunjung yang sempat mengabadikan kejadian tadi baik lewat foto maupun video supaya menghapus segera. "

pria itu juga melanjutkan,

"Saya akan memberi kompensasi kepada kalian yang sudah menghapus rekaman di ponsel dengan voucher belanja senilai 500 dollar per kepala, penting bagi tim produksi kami untuk merahasiakan adegan tadi agar tidak tersebar di jagad media sosial.. "

Kemudian pria itu mulai mengeluarkan sesuatu dari balik jas nya..

tentu saja itu adalah voucher belanja senilai 500 dollar yang bisa digunakan untuk membeli apapun di mall tersebut.

Para pengunjung yang tadinya panik berubah menjadi sumringah, mereka berbaris satu per satu untuk maju dan menerima kupon voucher belanja usai menunjukkan bukti ponsel mereka bersih tidak satupun menyimpan adegan perkelahian tadi.

Kurang dari satu jam semua pengunjung sudah mulai menyebar menuju ke setiap toko yang mereka mau untuk membelanjakan voucher mereka.

Sang manajer mengikuti asisten mafia untuk melakukan kembali pengecekan, memastikan semua benar benar aman dan bersih hingga sewaktu waktu pihak polisi tiba, tidak akan ada kasus yang dibawa ke jalur hukum.

Semua masalah yang terjadi dipusat perbelanjaan hari ini terselesaikan dengan epik berkat kuasa seorang bos mafia yang tidak lain tidak bukan adalah suami dari wanita berambut pirang bernama Laura..

Dalam sebuah sambungan telpon, Bos mafia menitahkan sang asisten untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dan siapa wanita yang ditolong sang istri hingga membuat hari ini sedikit kacau.

cari seluruh informasi dan terus awasi..

Terpopuler

Comments

Ani Ani

Ani Ani

bukan orang biasa

2024-05-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Berlutut
2 Bab 2 Pernikahan
3 Bab 3 Pelayan pertama sebagai seorang istri
4 Bab 4 Merenggut paksa
5 Bab 5 Kehadiran mantan menyulut kemarahan
6 Bab 6 Tetap melayani walau tersiksa
7 Bab 7 Meminta kesempatan
8 Bab 8 Jebakan Maria
9 Bab 9 Obat sialan
10 Bab 10 Memberi solusi
11 Bab 11 Makam
12 Bab 12 Saat makan siang
13 Bab 13 Terluka
14 Bab 14 Si cupu yang keren
15 Bab 15 Kacamata betty la fea
16 Bab 16 Menggantikan tuan Dev bertemu Klien
17 Bab 17 Mengincar Lucy
18 Bab 18 Penolong Lucy
19 Bab 19 Persembunyian sementara
20 Bab 20 Terlena sesaat
21 Bab 21 Mencari Lucy
22 Bab 22 Ancaman tuan Dev
23 Bab 23 Informasi keberadaan Lucy
24 Bab 24 Mengawasi Lucy
25 Bab 25 Menjemput paksa
26 Bab 26 Ingin cerai
27 Bab 27 Pulang ke Rumah besar
28 Bab 28 Makan malam
29 Bab 29 Penyakit kulit ??
30 Bab 30 Periksa
31 Bab 31 Mall
32 Bab 32 Sebelumnya
33 Bab 33 Protes
34 Bab 34 Hukumanmu, layani aku
35 Bab 35 Sedikit hadiah untuk para pelayan
36 Bab 36 Pesankan cemilan
37 Bab 37 Eh.. apa ??
38 Bab 38 Rumah Clark
39 Bab 39 Top secret information
40 Bab 40 Resort di Maladewa
41 Bab 41 Undangan pernikahan
42 Bab 42 Ponsel couple
43 Bab 43 Kamu tuanku, bukan suamiku !
44 Bab 44 Hukuman panas tuan Dev
45 Bab 45 Hukuman sampai pingsan
46 Bab 46 Akibat kekerasan diatas ranjang
47 Bab 47 Kamu tidak salah, hanya tidak waras !!
48 Bab 48 Ada yang aneh
49 Bab 49 Gedung acara pernikahan
50 Bab 50 Celoteh para teman sosialita
51 Bab 51 Pusing dan mual
52 Bab 52 Memantau cctv
53 Bab 53 Mengambil sampel makanan beracun
54 Bab 54 Hasil pemeriksaan
55 Bab 55 Malam pengantin
56 Bab 56 Nikmati tubuh istriku hahahaa...
57 Bab 57 Melayani dua sekaligus
58 Bab 58 Kamar vvip
59 Bab 59 Badut kaya
60 Bab 60 Rooftop
61 Bab 61 Tidak bisa tidur
62 Bab 62 French kiss in the morning
63 Bab 63 Kunjungan Laura
64 Bab 64 Sarapan pagiku..
65 Bab 65 ijin bersenang senang seharian
66 Bab 66 Menjalankan rencana
67 Bab 67
68 Bab 68 Dimana istriku?
69 Bab 69 Kenikmatan yang menyiksa
70 Bab 70 Pulang
71 Bab 71 Ngidam barbekyu
72 Bab 72 Barbekyu dan kembang api
73 Bab 73 Beberapa minggu kemudian
74 Bab 74 Apartemen Dion
75 Bab 75 Panggilan baru Daddy dan Baby
76 Bab 76 Drama penculikan
77 Bab 77 Bukan petak umpet ?
78 Bab 78 Kesalahpahaman
79 Bab 79 Aku butuh bantuanmu Jeni
80 Bab 80 Meminta bantuan Mafia king
81 Bab 81 Peretasan satelit
82 Bab 82 Hati yang tersakiti
83 Bab 83 Kembali ke rumah besar
84 Bab 84 Menuju lokasi penyekapan
85 Bab 85 Rencana pernikahan paksa
86 Bab 86 Penyelamatan epik
87 Bab 87 Situasi Darurat
88 Bab 88 Hatiku adalah rumahmu, dan rumahku ada dihatimu
Episodes

Updated 88 Episodes

1
Bab 1 Berlutut
2
Bab 2 Pernikahan
3
Bab 3 Pelayan pertama sebagai seorang istri
4
Bab 4 Merenggut paksa
5
Bab 5 Kehadiran mantan menyulut kemarahan
6
Bab 6 Tetap melayani walau tersiksa
7
Bab 7 Meminta kesempatan
8
Bab 8 Jebakan Maria
9
Bab 9 Obat sialan
10
Bab 10 Memberi solusi
11
Bab 11 Makam
12
Bab 12 Saat makan siang
13
Bab 13 Terluka
14
Bab 14 Si cupu yang keren
15
Bab 15 Kacamata betty la fea
16
Bab 16 Menggantikan tuan Dev bertemu Klien
17
Bab 17 Mengincar Lucy
18
Bab 18 Penolong Lucy
19
Bab 19 Persembunyian sementara
20
Bab 20 Terlena sesaat
21
Bab 21 Mencari Lucy
22
Bab 22 Ancaman tuan Dev
23
Bab 23 Informasi keberadaan Lucy
24
Bab 24 Mengawasi Lucy
25
Bab 25 Menjemput paksa
26
Bab 26 Ingin cerai
27
Bab 27 Pulang ke Rumah besar
28
Bab 28 Makan malam
29
Bab 29 Penyakit kulit ??
30
Bab 30 Periksa
31
Bab 31 Mall
32
Bab 32 Sebelumnya
33
Bab 33 Protes
34
Bab 34 Hukumanmu, layani aku
35
Bab 35 Sedikit hadiah untuk para pelayan
36
Bab 36 Pesankan cemilan
37
Bab 37 Eh.. apa ??
38
Bab 38 Rumah Clark
39
Bab 39 Top secret information
40
Bab 40 Resort di Maladewa
41
Bab 41 Undangan pernikahan
42
Bab 42 Ponsel couple
43
Bab 43 Kamu tuanku, bukan suamiku !
44
Bab 44 Hukuman panas tuan Dev
45
Bab 45 Hukuman sampai pingsan
46
Bab 46 Akibat kekerasan diatas ranjang
47
Bab 47 Kamu tidak salah, hanya tidak waras !!
48
Bab 48 Ada yang aneh
49
Bab 49 Gedung acara pernikahan
50
Bab 50 Celoteh para teman sosialita
51
Bab 51 Pusing dan mual
52
Bab 52 Memantau cctv
53
Bab 53 Mengambil sampel makanan beracun
54
Bab 54 Hasil pemeriksaan
55
Bab 55 Malam pengantin
56
Bab 56 Nikmati tubuh istriku hahahaa...
57
Bab 57 Melayani dua sekaligus
58
Bab 58 Kamar vvip
59
Bab 59 Badut kaya
60
Bab 60 Rooftop
61
Bab 61 Tidak bisa tidur
62
Bab 62 French kiss in the morning
63
Bab 63 Kunjungan Laura
64
Bab 64 Sarapan pagiku..
65
Bab 65 ijin bersenang senang seharian
66
Bab 66 Menjalankan rencana
67
Bab 67
68
Bab 68 Dimana istriku?
69
Bab 69 Kenikmatan yang menyiksa
70
Bab 70 Pulang
71
Bab 71 Ngidam barbekyu
72
Bab 72 Barbekyu dan kembang api
73
Bab 73 Beberapa minggu kemudian
74
Bab 74 Apartemen Dion
75
Bab 75 Panggilan baru Daddy dan Baby
76
Bab 76 Drama penculikan
77
Bab 77 Bukan petak umpet ?
78
Bab 78 Kesalahpahaman
79
Bab 79 Aku butuh bantuanmu Jeni
80
Bab 80 Meminta bantuan Mafia king
81
Bab 81 Peretasan satelit
82
Bab 82 Hati yang tersakiti
83
Bab 83 Kembali ke rumah besar
84
Bab 84 Menuju lokasi penyekapan
85
Bab 85 Rencana pernikahan paksa
86
Bab 86 Penyelamatan epik
87
Bab 87 Situasi Darurat
88
Bab 88 Hatiku adalah rumahmu, dan rumahku ada dihatimu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!