Dua hari kemudian..
Saat ini Lucy hanya sendirian didalam penthouse, dia merasa bosan karena tidak melakukan apapun, tidak ada hal yang membuat Lucy bersemangat semua pekerjaan rumah sudah beres,Lucy ingin sekali berjalan jalan keluar dari gedung.
saat ini hari menunjukkan siang yang cukup terik.
Kemudian Lucy memutuskan untuk pergi ke sebuah tempat, dia mengenakan setelan kasual berupa celana jeans dan jaket serta sepatu sneakers. rambut dikuncir kuda dan kacamata tebal yang tidak boleh dilepas sesuai perintah suaminya waktu itu.
Bisa bisanya aku masih mematuhi pria itu padahal dia tidak ada disini, lama lama beneran jadi boneka aku tuh..
Lucy berjalan menjauh dari gedung menuju perpustakan kota, dia berencana menghabiskan hari dengan membaca.
Berjalan kaki sekitar lima belas menit,
Tiba diperpustakaan kota, saat Lucy hendak melangkah masuk melewati pintu loby perpustakan tiba tiba..
Dua orang pria menghimpit kiri dan kanan, mereka menodongkan sebuah senjata tajam, membuat Lucy terkejut.
Kedua pria itu membawa Lucy menjauh dari gedung perpustakaan kota.
"Siapa kalian, tolong lepaskan aku !!" berontak Lucy namun gagal.
seorang pria masih menodongkan senjata tajam dan seorang lainnya tampak menyiapkan mobil,
"Jangan banyak bicara, menurut atau mati !!" pria itu menekan senjata tajam di dekat perut Lucy.
Lucy mendengus kesal kemudian tampak diam memperhatikan sekitar,
Saat mendapatkan satu kesempatan, Lucy mendorong cepat pria yang menodongkan senjata, kemudian Lucy berlari sekencangnya.
Lucy tidak tahu akan mengarah kemana tapi yang pasti dia harus menuju tempat yang ramai agar pria jahat itu tidak mudah menemukannya.
Nafas Lucy terengah engah saat harus kembali berlari kencang, dibelakangnya bukan hanya dua tapi ada beberapa pria lagi yang mengejar, semua pria yang mengejar mengenakan pakaian serba hitam.
apa jangan jangan mereka mafia.. astaga bagaimana ini !!
...Lucy semakin kencang memaksa tubuhnya untuk berlari masuk kedalam sebuah pusat perbelanjaan, dia berlari tak tentu arah hingga tiba tiba.....
brukk!! Tanpa sengaja Lucy menubruk seorang wanita didepannya.
Wanita itu menatap tidak suka saat Lucy terjatuh bukan menolong justru mengomel,
"Apa kamu tidak punya mata sampai harus menubruk diriku ?? dasar!! " ucap wanita itu bernada arogan.
"Ma.. maafkan aku tapi.. saat ini aku dalam bahaya, mereka mengejarku" kata Lucy dengan tubuh gemetar ketakutan saat beberapa pria itu berhasil menemukan dari kejauhan mereka berlari menghampiri Lucy
"Please help me, aku tidak tahu harus kemana sekarang"
"apa kamu melakukan kesalahan sampai mereka mengejarmu? siapa kamu ? budak ? pencuri ? give some reason !!" wanita berambut pirang itu menahan kedua bahu Lucy.
Tampak sekali netra wanita itu serius ingin menolong tapi dia juga butuh alasan tepat, tidak mau membuang energi percuma..
"A.. aku wanita baik baik, aku juga tidak tahu alasan mereka mengejarku, tapi aku takut..bagaimana jika mereka menjualku di pasar gelap, hiks.. "
Sementara itu para pria berjas hitam hendak menarik paksa Lucy yang sembunyi dibalik wanita berambut pirang tersebut.
"Serahkan wanita itu bit*ch !!" seorang pria berjas tampak mengancam.
"Hei hei easy boy, katakan siapa kalian.. " senyum smirk devil sembari menarik Lucy kembali kebelakangnya.
"Not your business !!" seorang pria itu melayangkan tangan hendak memukul wanita berambut pirang tersebut.
aarrgghh !!!
Dengan satu gerakan cepat wanita itu mengunci tangan pria itu, memelintir kemudian menendang hingga tersungkur.
"Sembunyilah, tapi jangan kabur bantuan ku tidak gratis " Lucy mengangguk lalu bersembunyi di balik sebuah display rak pakaian.
Lucy mengamati bagaimana wanita berambut pirang itu sangat gesit menghindari dan membalas serangan para pria berjas hitam.
bugh.. brakk.. brughh..
Wanita berambut pirang benar benar menjadikan satu lantai dasar pusat perbelanjaan sebagai arena pertarungan.
Dari mana wanita pirang itu menguasai gerakan bela diri yang hebat, para pria berjas hitam tersungkur masing masing mmenaha kesakitan yang luar biasa.
Sedikitpun tidak tergores wanita berambut pirang berjalan melenggak lenggok dengan smirk devil yang menyeramkan.
"Aku akan membunuhmu bit*ch !!" seorang pria bangkit dan mengeluarkan senjata api dari balik jas.
Langsung mengarahkan pada wanita tersebut yang tidak takut sama sekali. Justru seakan menantang pria berjas hitam,
"Astaga.. senjata mu tidak akan mempan padaku baby !!" Wanita pirang menarik salah satu pria didekatnya untuk dijadikan tameng,
dor.. suara tembakan ttepat mengenai rekan pria berjas.
Merasa kesal. karena gagak mengenai target, pria dengan pistol kembali mengarahkan senjata pada wanita berambut pirang.
Gerakan kalah cepat, naas bagi pria berjas hitam tersebut karena wanita itu terlebih dulu berhasil menembak mengarah tepat mengenai jantung.
satu persatu para pria berrjas terkapar mmeregang nyawa. Lucy yang sedari tadi bersembunyi kembali histeris pucat saat wanita berambut pirang menarik tubuhnya agar keluar dari persembunyian.
Kemudian Lucy mengikuti wanita tersebut menuju keluar dari pusat perbelanjaan, Wanita berambut pirang itu menggandeng tangan Lucy mengarah masuk kesebuah mobil sport berwarna ungu.
Dengan kecepatan cepat mobil melaju meninggalkan area menuju ke sebuah tempat yang berada di pinggiran kota San Fransisco.
Wanita itu sangat fokus mengemudi sedangkan Lucy beberapa kali menghela nafas, tidak berani berucap juga tidak berani menatap.
Lucy hanya menunduk dengan sisa gemetar ditubuh nya.
"Jangan ketakutan begitu, aku Laura siapa namamu.. "
"A.. aku Lucy.. "
"Ada banyak yang aku ingin tahu darimu, tapi pertama kita akan mencari tempat yang aman dulu untuk berlindung "
Wanita berambut pirang sebahu itu mengaku bernama Laura, pembawaannya sangat tenang dan bahkan tidak panik saat baru saja membuat kekacauan di dalam mall.
bagaimana dia bisa tersenyum manis seperti malaikat padahal baru saja dia membunuh banyak orang.
Mobil tiba lalu berhenti di sebuah rumah kecil sederhana, usai mematikan mesin mobil Laura mengajak Lucy masuk ke dalam.
sementara itu..
di sebuah ruangan gelap bos mafia, seorang asisten memberi laporan jika nyonya mereka telah membuat kekacauan saat berbelanja.
Bos mafis tersebut hanya tersenyum tidak heran akan tingkah istrinya, kemudian memerintahkan kepada asistennya untuk membereskan semua kekacauan.
"Bereskan semuanya.. aku tidak ingin pihak polisi ikut campur"
"baik tuan.. "
Asisten mafia terjun langsung ke tempat kejadian perkara, dengan kuasa yang dimiliki seluruh akses pintu keluar ditutup, semua pengunjung dikumpulkan jadi satu disebuah aula ditengah mall sementara anak buah bos mafia membereskan mayat mayat yang bergelimpangan, membersihkan semuanya secara cepat dan tepat.
Kurang dari setengah jam kondisi mall kembali rapi seperti sedia kala solah tidak pernah terjadi kejadian perkelahian, bahkan rekaman cctv juga berhasil disabotase,
Manajer Mall berdiri ditengah para pengunjung yang panik berusaha menenangkan.
"Kami minta maaf untuk kejadian tidak terduga barusan. Perlu saya beritahu jika tadi itu adalah adegan untuk syuting yang dilakukan oleh tim produksi sebuah film jadi saya harap kalian tidak menyebar kepanikan. "
kemudian pak manajer kembali mengucap,
"Disini saya sudah ada seorang pria yang bertanggung jawab akan berlangsung nya syuting tadi, beliau yang akan melanjutkan, silakan tuan. "
Pak manajer mempersilakan asisten mafia yang mengaku sebagai penanggung jawab produksi film action untuk menjelaskan semuanya,
tentu saja itu hanya sekedar kamuflase untuk menekan kepanikan
"Selamat siang semuanya, tanpa berbasa basi disini saya hanya menginginkan setiap pengunjung yang sempat mengabadikan kejadian tadi baik lewat foto maupun video supaya menghapus segera. "
pria itu juga melanjutkan,
"Saya akan memberi kompensasi kepada kalian yang sudah menghapus rekaman di ponsel dengan voucher belanja senilai 500 dollar per kepala, penting bagi tim produksi kami untuk merahasiakan adegan tadi agar tidak tersebar di jagad media sosial.. "
Kemudian pria itu mulai mengeluarkan sesuatu dari balik jas nya..
tentu saja itu adalah voucher belanja senilai 500 dollar yang bisa digunakan untuk membeli apapun di mall tersebut.
Para pengunjung yang tadinya panik berubah menjadi sumringah, mereka berbaris satu per satu untuk maju dan menerima kupon voucher belanja usai menunjukkan bukti ponsel mereka bersih tidak satupun menyimpan adegan perkelahian tadi.
Kurang dari satu jam semua pengunjung sudah mulai menyebar menuju ke setiap toko yang mereka mau untuk membelanjakan voucher mereka.
Sang manajer mengikuti asisten mafia untuk melakukan kembali pengecekan, memastikan semua benar benar aman dan bersih hingga sewaktu waktu pihak polisi tiba, tidak akan ada kasus yang dibawa ke jalur hukum.
Semua masalah yang terjadi dipusat perbelanjaan hari ini terselesaikan dengan epik berkat kuasa seorang bos mafia yang tidak lain tidak bukan adalah suami dari wanita berambut pirang bernama Laura..
Dalam sebuah sambungan telpon, Bos mafia menitahkan sang asisten untuk menyelidiki apa yang sebenarnya terjadi dan siapa wanita yang ditolong sang istri hingga membuat hari ini sedikit kacau.
cari seluruh informasi dan terus awasi..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Ani Ani
bukan orang biasa
2024-05-01
2