Menjelang sore hari..
Tuan Dev kedatangan tamu tak diundang yang memaksa masuk kedalam ruangannya. Seorang wanita bernama Maria yang merupakan mantan kekasih.
"Tinggalkan kami Clark.. " titah tuan Dev.
"Saya akan ada di ruangan sebelah jika anda membutuhkan tuan, permisi.. " asisten Clark memberi homat kemudian pergi keluar dari ruangan Ceo.
setelah memastikan Asisten Clark itu menutup pintu, Maria yang sejak awal masuk tadi duduk disebuah sofa memberanikan diri beranjak menghampiri tuan Dev yang masih tampak fokus pada berkas di hadapannya.
"Sayang... " Maria duduk bersandar pada meja sembari memainkan tangan tuan Dev.
Membuat tuan Dev terpaksa menghentikan pekerjaannya.
Menoleh menatap Maria kemudian menghela nafas pelan lalu memilih duduk bersandar pada kursi kebesarannya.
"Apa maumu Maria, sebaiknya itu penting karena kamu sudah membuang waktuku"
tuan Dev menatap datar, entah apa yang sebenarnya dia pikirkan tapi sesaat kemudian Maria tersenyum menggoda dan berpindah duduk kepangkuannya,
"Aku minta maaf sayang, karena sudah pergi tanpa sepengetahuan mu, " Maria mengalungkan tangan pada leher tuan Dev.
"itu sudah berlalu Maria.. " tuan Dev tidak merespon hal itu, dia hanya diam dan membalas tatapan Maria yang menggoda.
"Tapi sekarang aku sudah kembali dan siap untuk menjadi pendamping hidupmu.. "
"Aku tidak yakin tentang itu, banyak hal yang sudah berubah Maria"
"Tapi aku yakin hati mu tidak akan berubah sayang, masih tetap menjadi milikku.. "
Tuan Dev masih membiarkan Maria duduk di pangkuannya dengan ekspresi manja dan menggoda.
Reaksi tuan Dev masih datar tanpa ekspresi tidak menolak pun tidak membalas, bahkan tuan Dev membiarkan Maria bergerak ero tis di pangkuannya.
Menciumi rahang keras tuan Dev, Maria punya tujuan tersendiri saat ini yaitu membujuk sang kekasih agar mau menerimanya kembali.
"Sebentar lagi aku harus pulang Maria, have you done ?" ucapan tuan Dev menatap kearah Maria
entah apa yang tuan Dev pikirkan saat ini..
"Aku akan melayanimu Dev, kita akan pulang malam okey.. "
cup.. Maria mencium bibir tuan Dev sekilas,
Kemudian karena merasa tidak ada penolakan Maria sengaja membuka satu persatu kancing kemeja tuan Dev.
memainkan jemari lentik bercat kuku merah pada dada bidang, seolah ingin memancing hasrat bercinta tuan Dev.
Tuan Dev hanya duduk bersandar mengamati apa yang Maria lakukan saat ini, tuan Dev bahkan tidak menolak saat Maria memainkan sesuatu di bawah sana.
Mulai menggoda dengan gerakan tangan naik turun lalu membuka resleting dan mengeluarkan sesuatu yang terasa keras, Maria dengan tak punya malu semakin melancarkan kenakalannya, Matia mulai memainkan lidahnya menikmati seperti es krim, Maria menatap ekspresi tuan Dev yang seperti menahan sesuatu.
aku tahu kamu sangat mudah terpancing Dev, aku akan membuatmu terikat denganku selamanya..
Maria memainkan mulut dan lidahnya dengan sangat lihai, bahkan saat ini Maria sendiri juga sudah terpancing dan ingin melakukan penyatuan dengan tuan Dev.
"touch me Dev.. " Maria kembali menciumi tuan Dev dengan hasrat memburu,
Merasa agak kesal lantaran ciuman tak berbalas, Maria menuntun tangan tuan Dev untuk menyentuh miliknya.
"Kamu memancingku Maria, aku akan menghukummu !!" ucapan tuan Dev dianggap Maria sebagai bentuk persetujuan untuk permainan inti.
"yes honey.. hukum aku aaghh"
Maria tersentak saat tuan Dev mengangkat tubuhnya keatas meja, lalu berdiri dan memasukkan dua jari kedalam milik Maria,
Maria meracau tidak karuan, dalam hatinya yakin jika sebentar lagi pasti Dev akan menanamkan benih unggulnya.
beberapa waktu kemudian..
erang Maria semakin menjadi jadi, saat hampir meledak merasakan pelepasan tiba tiba saja tuan Dev menarik jarinya lalu merapikan pakaian yang dibuat berantakan oleh Maria.
"Dev.. apa yang kamu lakukan honey, ayo kita lanjutkan aku sudah tidak tahan.. "
Maria masih merasakan hasrat diubun ubun, sementara Tuan Dev sudah kembali rapi dan siap untuk pergi dari ruangannya.
"Lain kali minta maaflah dengan cara yang lebih terhormat Maria, kelakuanmu hari ini sangat murahan cih"
brakk !!
suara pintu terbanting keras oleh tuan Dev, dengan wajah memerah dan nafas memburu, tuan Dev diikuti asisten Clark gegas menuju basment parkir.
"Segera antar aku pulang Clark , 5 menit !!"
"baik tuan.. " asisten Clark mengangguk paham lalu mengemudikan mobil dengan kecepatan penuh.
astaga apa yang terjadi dengan tuan Dev ? dia tampak marah menahan emosi sejak keluar dari ruangannya, apa yang Maria ****** itu lakukan...
"anda baik baik saja tuan? " tanya Asisten Clark lewat kaca spion.
"antar saja aku pulang ke penthouse !" jawaban dingin tanpa ekspresi
Asisten Clark berharap jika benar tun Dev marah jangan sampai menyakiti nona mudanya,
semoga nona Lucy akan baik baik saja, temperamen tuan Dev saat ini sangat menakutkan
Tuan Dev gegas menuju penthouse meninggalkan Clark begitu saja.
ceklek..
Langkah lebar tuan Dev nyalang mencari keberadaan seseorang, pada saat bersamaan Lucy yang barus selesai mandi dan hendak menyiapkan makan malam terkejut melihat suaminya berdiri menatapnya dengan aura sedingin beruang kutub
"tu.. tuan.. sudah pulang ?? ma.. mari aku bantu " Lucy menghampiri hendak membantu melepaskan sepatu dan jas serta membawakan tas kerja ke dalam kamar.
Tuan Dev hanya diam masih menahan diri, mengekori Lucy yang masuk ke dalam kamarnya.
Lucy yang sedang mengisi bath up dengan air hangat kembali dibuat terkejut saat tuan Dev tiba tiba masuk lalu menarik tubuhnya.
posisi keduanya sangat dekat, nafas tuan Dev terasa memburu tanpa sepatah kata lalu mencium Lucy.
Lucy tersentak saat mendapat serangan tiba tiba, sentuhan yang kembali memaksa dirinya melayani hasrat bercinta tuan Dev.
Tuhan... kenapa seperti ini hidupku hiks..
Lucy tidak berani berkata apa apa hanya sesekali menggigit bibirnya menahan diri jangan sampai keluar desa han saat tuan Dev mulai memasuki dirinya.
Posisi Lucy menghadap bak yang mulai penuh terisi air hangat, Tuan Dev menggerakkan pinggulnya dari belakang membuat Lucy mencengekram pinggiran bak dengan kuat.
Tidak cukup sampai disitu, tuan Dev membawa tubuh Lucy untuk ikut masuk kedalam bak lalu melanjutkan babak Selanjutnya.
Lucy lebih pasif membiarkan tuan Dev mengendalikan permainan, Suara gemericik air bak yang tumpah ke lantai menandai panasnya adegan yang mereka lakukan.
Tuan Dev bahkan merengkuh posesif tubuh Lucy saat melepaskan benih benih berkualitas kedalam rahimnya, tak membiarkan satu cairanpun lolos.
Lucy terkulai lemas dalam pelukan tuan Dev, selanjutnya tuan Dev hanya menikmati berendam tanpa melepaskan tautan.
Air mata Lucy lolos begitu saja tanpa suara, namun sesaat kemudian merasakan sentuhan tangan tuan Dev lembut mengusap punggung dan kepalanya.
seandainya ada rasa cinta diantara mereka berdua saat melakukan hubungan suami istri, mungkin hal itu akan terasa sangat romantis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 89 Episodes
Comments
Nayla Nazafarin
ceritanya memang mirip Tuan Saga tp bedanya Tuan Saga tidak sexs bebas..
2024-06-07
0
Eka 'aina
bagus ceritanya 👍
2024-06-03
0
Samiyah
iya si Dev oon... Kasih hukuman sih obok obok yg menjijikkan.. Aturan kasih sono ke preman.. Ih aku jadi ikut jahaaat. 🤭🤭✌️✌️
2024-05-13
1