Alya berjalan keluar kamar, sedari pulang kuliah dia sama sekali tidak boleh keluar rumah dan hanya bisa berjalan-jalan di dalam rumah saja.
Karena dirinya sedang di pingit untuk pernikahan nya besok.
"Loh Alya kamu mau kemana?" Ucap Santi saat melihat Alya keluar kamarnya.
"Al bosan di kamar terus lagian cuma jalan keluar aja kok "
" Tidak Sayang kamu kan sedang di pingit, besok pernikahan kalian loh."
"Sudah gak jaman Ma, boleh ya." Mohon Alya berusaha memelas membuat Santi tidak tega dan akhirnya mengangguk.
"Makasih Ma" Ucap Alya dengan mengecup pipi Santi dan langsung berjalan turun.
Tidak ada yang istimewa di rumah, semua seperti biasa karena memang Acara Pernikahan di adakan di Hotel.
Alya berjalan menuju taman belakang, terdapat kolam renang dan taman yang cukup luas di sana.
Alya duduk di pinggir kolam dengan kedua kakinya yang dia ayunkan di dalam air.
Pikirannya masih sama dengan meratapi nasibnya karena akan menikah.
Fiuuh.. helaan napas terdengar saat Alya mau tidak mau harus menurut dan menerima nasibnya.
Toh antara dirinya juga Arga sudah ada perjanjian sendiri.
Sementara Nadin,,
Dia baru saja pulang kuliah bersama Bima, Mereka berjalan masuk.
"Sayang, sebentar ya aku buatin kamu minum dulu "
"Iya Sayang."
Nadin tersenyum dan menuju dapurnya,,
Sedangkan Bima berjalan menuju ruang tengah, namun dia melihat Alya di taman dan berniat untuk menghampirinya.
"Ehem"
Alya menoleh dan terlihat Bima berdiri menatapnya.
"Lo pasti masih memikirkan soal Pernikahan Lo besok Kan."
Alya menghela napasnya,,
"Bukan urusan Lo" Ucap Alya menyambar Ponselnya yang dia letakan di sampingnya duduk dan beranjak bangun.
"Alya tunggu." Cegah Bima menahan tangan Alya.
"Lepas" Ucap Alya menatap tajam Bima.
"Oke sorry, Gue cuma pengin tau Lo benar mau terima perjodohan itu?"
Alya menautkan kedua alisnya dan menatap Bima.
"Ini jaman modern Al, Kalo Lo memang gak mau terima Lo bisa bicara. Dan gak usah menerima nya."
Alya tersenyum dan menggeleng,,
"Bukan urusan Lo juga kan, ini hidup gue."
"Perasaan gue masih sama ke Lo Alya."
Deg..
Alya terdiam menatap Bima yang juga tengah menatapnya lekat.
"Gak usah buat masalah, Lo pacar Kakak Gue dan gak sepantasnya Lo bicara seperti itu."
"Semua itu benar Al, selama ini hati gue cuma buat Lo dan Bukan buat Nadin."
"Ternyata di sini " Ucap Nadin yang datang membawa dua gelas orang'e jus.
Alya langsung pergi meninggalkan mereka, sementara Bima terlihat gugup.
Apa Nadin Mendengar semua ucapan nya tadi.
"I- ya tadi Gue cuma ucapin selamat buat Alya " Elak Bima .
"Maksudnya apa Sih Bim,,
Udah lah ini minum dulu,gue loh yang buatin tadi "
Bima memejamkan Matanya lega,,
Ternyata Nadin tidak mendengarnya.
"Makasih Sayang." Ucap Bima dan meneguk nya.
Di dalam kamarnya,,
Alya kembali merebahkan tubuhnya, memejamkan matanya sekilas.
Derrt.. Derrt..
Matanya terbuka karena dering Ponsel nya, dia pun beranjak duduk dan mengambil nya .
No siapa yang Telp gue.. Ucap Alya saat melihat nomor yang tidak dia kenal menghubungi nya.
"Halo" Ucap Alya setelah menggeser tombol hijau.
"Halo,, gue Gladis.. "
"Mau apa nelpon gue "
"Kalo bukan soal Arga gue gak bakal Sudi Telp Lo."
"Terus ?"
"Gue peringatkan sama Lo kalau pernikahan antara Lo dan Arga hanya karena perjodohan dan hati nya Arga cuma buat Gue. "
"Jadi Lo cuma mau bicara itu Sama gue "
"Gue tetap akan terus menjalin hubungan dengan Arga, dan gue gak bakal pernah melepaskan Arga buat Lo."
"Terserah. " Ucap Alya langsung menutup telponnya.
Dasar cewek Aneh..
Dia kira gue cinta sama Arga,, ya Kali aja ..
Gue cinta Kak Fadli.
Alya tersenyum saat membayangkan jika dia akan semakin dekat dengan Fadli karena Lomba Olimpiade nanti.
*******
Di tempat lain Gladis kesal karena Alya menutup telponnya.
Sialan Alya..
Tapi gapapa, Kalian boleh Nikah tapi Arga tetap milik gue. Dan gue bakal buat Arga semakin benci Lo.
Gladis tersenyum dan kembali mengambil ponselnya.
Dia menghubungi Arga.
"Halo"
"Arga aku bosan di rumah terus.
Aku pengin jalan jalan, kamu jemput aku ya "
"Maaf Sayang, tapi gue bisa sekarang."
"Karena besok Lo mau nikah dengan cewek itu." Kesal Gladis .
Terdengar helaan di sebrang.
"Sayang Plis jangan marah."
Gladis langsung menutup telponnya kesal, dia harus mencari cara untuk Arga tetap menjadi miliknya .
Arga terus mencoba menghubungi Gladis namun tidak aktif, dia terlihat sangat frustasi dan langsung menyambar kunci mobil nya.
"Arga, mau kemana kamu " Ucap Bramiko
"Arga keluar sebentar Yah"
"Pasti kamu akan menemui gadis itu kan."
"Yah, -
"Besok hari pernikahan kamu dan kamu masih akan menemui Gadis itu. "
"Tapi Yah,-
"Mana kunci Mobil kamu "
"Sudah berani kamu menentang Ayah" Bentak Bramiko membuat Arga memberikan kunci mobilnya.
"Sekarang kamu masuk kamar atau Ayah cabut semua fasilitas kamu."
Arga kembali masuk kamar dan menutup nya dengan keras.
Astaga,,
Asal kamu tau Arga, Ayah melakukan semua ini untuk kamu. Bagaimana bisa Ayah melihat kamu dekat dengan gadis seperti itu.
Bramiko menggeleng dan kembali berjalan turun.
********
Hari pun sudah malam,,
Alya masih belum bisa tertidur, besok adalah hari yang menurutnya menjadi akhir dari masa remajanya dimana dia harus menikahi dengan laki laki yang tidak dia cintai bahkan malah dia benci.
Hanya membolak balikkan tubuhnya membuat Alya beranjak bangun dan duduk.
Gila susah banget gue tidur sih,, Kesal Alya beranjak bangun.
Dia berniat untuk keluar mencari udara, rumah yang sudah sepi dan lampu sudah gelap karena hampir semua penghuni rumah beristirahat.
Alya berjalan menuruni anak tangga, dia menuju dapur untuk mengambil minum.
"Non Alya belum tidur ?" Ucap Salah seorang pelayan yang juga berada di dapur.
"Gak bisa tidur Bik "
"Kenapa Non, Besok acara pernikahan Non Al nanti gimana kalau Non malah mengantuk."
Alya meneguk minumannya,,
"Karena itu Bik aku gak bisa tidur,, "
"Gugup ya Non "
Alya menggeleng,,
"Kenapa sih Bik, harus aku yang menerima perjodohan ini."
"Non Alya sabar ya, semua ini pasti yang terbaik buat Non, Bibi yakin jika Tuan dan Nyonya akan melakukan yang terbaik untuk anak anaknya."
"Kenapa gak Kak Nadin "
Bibi tersenyum,,
"Kalau soal itu Bibi tidak tau Non, tapi Bibi yakin semua demi kebahagiaan Non Al. "
Alya terdiam,,
"Apa Non mau bibi siapin sesuatu ?"
"Gak usah Bik, Bibi istirahat saja "
"Baik Non, Bibi istirahat dulu..
Non juga jangan malam malam tidurnya, supaya besok tidak mengantuk. "
"Iya Bik"
Alya terlihat masih di sana, sementara Bibi berjalan menuju Kamarnya.
Apa benar yang Bibi katakan jika semua itu demi melihat gue bahagia.
gimana Alya menggeser kursi dan duduk di sana.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Edah J
dan pada akhirnya nanti kamu akan berterima kasih pada orang tua mu Arga
2023-12-28
0
Uyhull01
Arga ngeyel bngett yaa d bilngin juga,,
2023-10-03
0
🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ
Si arga takut jg di gertak sama ayah nya. lagian udh mau merid masih aja nyamperin si gladis..
2023-04-06
0