Pertama kali semobil

Derrt,,,

Alya menatap ponselnya, dia mengernyit saat melihat nomor asing yang menghubunginya.

Tidak tau siapa karena memang Alya sendiri tidak pernah menyimpan nomor yang tidak penting apalagi semenjak banyak nomor asing yang sering Chat hanya sekedar menanyakan sedang apa.

Alya menggeleng dan menyimpan nya kembali, namun ponselnya terus saja bergetar hingga akhirnya Alya menyerah dan menggeser tombol hijau untuk mengangkat nya.

"Halo"

"Lama banget Lo angkat telpon nya"

Deg,,

Alya terdiam, suara yang cukup dia kenal..

itu adalah suara Arga.

"Kak Arga "

"Gue tunggu di depan, keluar sekarang."

"Ma-

Tut,,

Tut,,

Tut,,

Alya membulatkan matanya saat Arga langsung menutup telponnya.

Apa sih maksudnya gak jelas.. Gerutu Alya namun tetap berjalan Keluar.

Di lihatnya mobil Arga yang terparkir di seberang.

dengan menghela napas Alya berjalan mendekat.

"Masuk." Ucap Arga tanpa menoleh saat Alya berdiri di samping mobil.

Arga langsung melajukan mobilnya saat Alya masuk,,

Tidak ada obrolan di dalam mobil, Alya hanya diam menatap jalanan yang entah dia sendiri tidak tau Arga akan membawanya kemana.

"Kita mau kemana."

Alya akhirnya membuka suaranya,,

Arga tetap diam dan tidak menjawab membuat Alya semakin kesal.

Sebenarnya nih cowok mau bawa gue mana sih,,

Mata Alya kini menatap sebuah perumahan elit daerah Jakarta namun dia tetap tidak tau akan kemana hingga bunyi Klakson mobil Arga membuat sebuah gerbang tinggi terbuka lebar.

Rumah mewah terlihat di sana dengan tampak beberapa penjagaan.

"Rumah siapa Kak"

"Turun"

Lagi dan Lagi Arga memaksa Alya keluar, cukup sabar Alya menghadapi Arga yang bersikap seenaknya saja.

Alya mengikuti langkah Arga hingga sampai di depan sebuah pintu yang langsung terbuka.

"Sayang Kamu sudah datang"

Sambutan hangat Kalina yang langsung memeluk Alya.

"Masuk Sayang"

Kalina mengandeng calon menantu nya masuk dan membiarkan Arga yang hanya diam.

Mereka Langsung menuju meja makan, terlihat banyak makanan di sana.

Tepat sekali memang, Alya sangat lapar dan Kalina mengajak nya makan siang.

"Kalian pasti belum makan, temani Bunda makan dulu"

"Arga ganti baju dulu Bun" Ucap Arga berjalan melewati mereka.

Alya menatap Arga yang melangkah naik menuju kamarnya.

"Ayo duduk sayang."

Alya tersenyum dan mengangguk,,

"Waw Jadi semua ini Tante yang masak " Ucap Alya yang sangat kagum dengan calon mertuanya.

"Kapan-kapan Alya ajarin ya Tante soalnya Al gak bisa masak"

Kalian tersenyum,,

Dia sangat menyukai Alya, bukan hanya sekedar cantik namun Alya sangat sopan.

Tidak lama Arga turun dan bergabung bersama,,

"Jangan cuma di lihat, kamu harus coba masakan tante" Ucap Kalina dengan mengambilkan nasi juga lauk di piring calon menantunya itu.

Alya tersenyum dan mengangguk.

Mereka pun menikmati makan siang nya, Berbeda dengan Arga yang tampak diam dan membiarkan dua wanita itu saling bercerita.

"Masakan Tante enak banget." Ucap Alya tersenyum menatap wanita paruh baya di samping nya.

Kalina tersenyum

"Sayang boleh Tante minta sesuatu ?" Ucap Kalina menatap Alya membuat Alya bingung begitu juga dengan Arga yang terlihat menautkan kedua alisnya.

"Mulai sekarang panggil Bunda saja Sayang, kamu sebentar lagi kan jadi menantu tante"

Deg..

Alya terdiam. Kalina begitu baik dan sangat menyayangi nya namun hatinya belum bisa menerima perjodohan itu apalagi dengan sikap Arga yang sangat menyebalkan.

Uhuk

Uhuk

Uhuk

Arga langsung mengambil minum di depannya membuat Alya menoleh.

"Astaga pelan-pelan dong Ga" Ucap Kalina khawatir.

"Gapapa Bun"

"Mulai sekarang Kamu sudah jadi Anak Menantu bunda, jadi panggil Bunda saja"

Alya tersenyum dan mengangguk,,

Dia tidak mungkin mengecewakan wanita yang begitu baik kepadanya.

"Arga ke kamar dulu Bun" Pamit Arga yang merasa bosan berada di sana apalagi melihat bagaimana Orang tuanya yang begitu menyukai Alya.

Di dalam kamarnya,

Arga merebahkan tubuhnya, hari ini dia harus berbohong dengan Gladis karena harus pulang bersama Alya sesuai permintaan Orang Tuanya.

Tangannya mulai mengambil benda pipih yang di masih terlihat di Charge.

Dia akan menghubungi kekasihnya.

Tut,,

Tut,,

Tut,,

Tidak lama terdengar suara Gladis.

"Halo Arga."

"Lo sudah sampai di rumah"

"Aku masih di Cafe nih, kenapa kamu mau ke sini ?"

Arga terdiam.

"Arga kamu kenapa diam terus gimana keadaan bunda"

Arga sengaja berbohong jika dia harus mengantarkan Orang tuanya ke dokter. Dia tidak mungkin bicara jujur karena Gladis pasti akan kecewa dan marah kepadanya.

"Bunda gapapa"

"Syukurlah, Terus kamu dimana sekarang"

"Di rumah, Lo lanjut dulu kumpul sama teman-teman Lo."

"Oke bye sayang"

Arga memejamkan matanya,,

Sampai kapan dia harus seperti ini, Membohongi Gladis dan membohongi orang tuanya namun hatinya masih sangat menyayangi Gladis.

********

Sementara di tempat lain,,

Gladis bersama teman temannya di sebuah Cafe seperti biasanya mereka akan berkumpul bahkan bukan hanya teman perempuan nya saja ada beberapa laki laki yang berada di sana.

mereka akan berkumpul bahkan terkadang mereka pergi ke sebuah Klub.

Orang tua Gladis tidak ada di Jakarta, mereka berada di luar negeri hingga membuat Gladis sebebas ini.

"Gila cowok Lo memang posesif banget Dis."

Gladis tersenyum,,

"Ya lah secara banyak cowok yang naksir Gladis mana bisa Arga biarin Gladis di rebut cowok lain"

"Apa sih, Arga memang selalu seperti itu, dia bakal selalu tanya gue dimana, kemana bareng siapa"

Arga memang terlihat begitu posesif terhadap Gladis,,

Sementara Gladis pun sangat menyukai dengan sikap manis Arga.

Berbeda dengan satu cowok yang terlihat tidak senang dengan ungkapan bangga Gladis terhadap Arga.

Dia lah Gama ,,

Gama sudah lama menyukai Gladis dan sudah beberapa kali di tolak Gladis saat dirinya menyatakan perasaannya.

"Gue ke toilet dulu" Ucap Gama membuat Gladis menatapnya.

"Pasti Gama cemburu deh, Lo liat mukanya tadi"

"Lagian Mending Lo terima Gama deh, Lumayan lah kalau Arga lagi gak bisa bareng sama Lo Dis kan bisa Gama yang gantiin"

Gladis terdiam dan terus menatap Gama yang terus berjalan menuju toilet.

Gama memang tampan dan baik sama seperti Arga, bahkan bisa terbilang mereka begitu mirip.

"Selagi Arga gak tau, Lagian Gama juga mau kan jadi yang ke dua."

Gladis tersenyum dan menggeleng dengan ucapan teman temannya.

_____

Hari semakin sore,,

Alya sudah akan pulang karena juga terlihat sangat mendung.

"Alya pulang dulu Bun, Bunda janji loh bakal jarin Al masak"

"Iya sayang, kamu sering sering datang ya Bunda selalu di rumah."

Alya tersenyum dan mengangguk.

Arga yang sudah bersiap dengan membawa kunci mobilnya terlihat menuruni tangga dan menghampiri mereka.

"Kalian hati hati, Arga jangan ngebut ngebut bawa mobilnya."

"Iya Bun"

mereka pun berjalan keluar menuju mobil, walau pun Arga tidak menyukai Alya namun dia tetap bertanggung jawab dengan mengantarkan Alya pulang sampai di rumah.

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Setidaknya kamu masih bisa menghargai ortu mu Arga 😉

2023-12-28

0

Uyhull01

Uyhull01

good, kmu bertanggung jawab Arga,

2023-10-02

0

🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ

🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ

lanjut kak encha suka bgt sama ceritanya nya

2023-03-23

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Makan Malam
3 Kenapa Harus Aku Prov Alya
4 Kampus
5 Hari Pertunangan
6 Gladis
7 Pertama kali semobil
8 Gama
9 Percepat Pernikahan
10 Fitting Gaun
11 Pertengkaran Kecil (Arga Gladis)
12 Penjelasan Arga
13 Kota Kecil
14 Bingung
15 Pilihan Berat
16 Pernikahan Di Majukan
17 Rumah Sakit
18 Terbongkar
19 Pingit
20 Hari Pernikahan.
21 Malam Pertama
22 Kehidupan Baru
23 Satu Rumah Satu Kamar
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 45
48 Bab 46
49 Bab 47
50 Bab 48
51 Bab 49
52 Bab 50
53 Bab 51
54 Bab 52
55 Bab 53
56 Bab 54
57 Bab 55
58 Bab 56
59 Bab 57
60 Bab 58
61 Bab 59
62 Bab 60
63 Bab 61
64 Bab 62
65 Bab 63
66 Bab 64
67 Bab 65
68 Bab 66
69 Bab 67
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab. 100
103 Bab. 101
104 Bab. 102
105 Bab. 103
106 Bab. 104
107 Bab 105
108 Bab. 106 (UCAPAN MAAF)
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Prolog.
2
Makan Malam
3
Kenapa Harus Aku Prov Alya
4
Kampus
5
Hari Pertunangan
6
Gladis
7
Pertama kali semobil
8
Gama
9
Percepat Pernikahan
10
Fitting Gaun
11
Pertengkaran Kecil (Arga Gladis)
12
Penjelasan Arga
13
Kota Kecil
14
Bingung
15
Pilihan Berat
16
Pernikahan Di Majukan
17
Rumah Sakit
18
Terbongkar
19
Pingit
20
Hari Pernikahan.
21
Malam Pertama
22
Kehidupan Baru
23
Satu Rumah Satu Kamar
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 45
48
Bab 46
49
Bab 47
50
Bab 48
51
Bab 49
52
Bab 50
53
Bab 51
54
Bab 52
55
Bab 53
56
Bab 54
57
Bab 55
58
Bab 56
59
Bab 57
60
Bab 58
61
Bab 59
62
Bab 60
63
Bab 61
64
Bab 62
65
Bab 63
66
Bab 64
67
Bab 65
68
Bab 66
69
Bab 67
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab. 100
103
Bab. 101
104
Bab. 102
105
Bab. 103
106
Bab. 104
107
Bab 105
108
Bab. 106 (UCAPAN MAAF)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!