Sudah hampir magrib namun Arga tidak kembali ke rumah nya.
Biasanya Arga akan pulang setelah selesai kuliah paling tidak mengabari orang rumah jika pulang terlambat dan berbeda hari ini.
Kalina menatap jam dan juga menatap ponselnya, Nomor Arga sama sekali tidak aktif membuatnya bingung.
"Apa sudah ada kabar Dari Arga?" Ucap Bramiko yang baru saja sampai.
Kalina menggeleng,,
Bramiko mencoba menghubungi nya namun tetap saja tidak aktif membuat mereka semakin khawatir jika terjadi sesuatu dengan Putranya.
"Gimana jika terjadi sesuatu dengan Arga Yah, Bunda takut "
"Jangan berpikir macam-macam Bun, Ayah yakin Arga baik baik saja mungkin habis baterai Ponselnya."
Bramiko mencoba menenangkan Istri nya, dia pun sebenarnya khawatir akan hal buruk yang terjadi dengan putranya.
"Bunda coba tanya Alya. Mungkin Alya tau dimana Arga" Ucap Kalina kembali menatap ponselnya dan mencari nomor Menantunya.
Alya yang baru saja selesai mandi pun mendengar suara dering Ponselnya, dia berjalan mendekat di Lihat nya nama Bunda Kalina yang menghubunginya dengan segera dia menggeser tombol hijau untuk mengangkat nya.
"Halo Bunda."
"Maaf Bunda ganggu Kamu Sayang."
"Gak Bun, suara bunda kenapa apa terjadi sesuatu."
"*A**pa kamu tau Arga pergi kemana, Sudah sore seperti ini tapi Arga belum pulang*."
"Kak Arga, Tapi bukannya Kak Arga hari ini tidak masuk Bund, Al juga tidak melihat Kak Arga di sekolah."
Alya memang mengira jika Arga tidak masuk sekolah karena sakit.
"Maksud Kamu Sayang "
"Hari ini Kak Arga tidak ada di sekolah Bun, teman-temannya pun juga mencari."
Tidak ada jawaban lagi, dan malah Telponnya terputus membuat Alya bingung.
Kenapa malah mati,,
Apa yang terjadi dengan Kak Arga .. Alya berpikir karena memang hari ini bukan Hanya Arga namun Gladis pun tidak terlihat di sekolah.
Apa mereka bolos bersama.
Alya menggeleng dan mencoba menghubungi Arga, namun benar saja nomornya tidak aktif membuat nya bingung sebenarnya apa yang terjadi.
*******
Di tempat lain tepatnya di desa dimana Arga juga Gladis berada.
Mereka tengah berada di ruang tengah bersama Mang Leman,,
tiga buah piring berisi Nasi dengan Tempe goreng dan juga sayur terlihat di sana.
Mereka akan makan malam, Namun Gladis tampak hanya diam tanpa menyentuh makanan itu.
"Makan dulu." Bisik Arga membuat Mang Leman menoleh.
"Maaf Hanya ini yang bisa Mamang siapkan tapi semua ini hasil dari lahan sawah jadi semua bersih juga sehat." Ucap Leman yang merasa takut jika mereka tidak mau makan karena takut kotor dan tidak sehat.
"Aku tidak lapar" Ucap Gladis beranjak dan pergi meninggalkan mereka.
Arga terdiam,,
"Maaf atas sikap Gladis mang" Ucap Arga yang merasa tidak enak dengan sikap Kekasih nya itu.
"Gapapa Mas Arga,"
Gladis duduk di teras depan rumah,,
Dia sangat kesal karena telah mengikuti Arga hingga membuat nya tersiksa.
Plak,,
Plak,,
Gigitan nyamuk di kakinya membuatnya semakin kesal,,
sialan,,
Banyak banget nyamuk,, Lama lama gue bakal jadi santapan mereka.
Arga menatap Gladis yang tengah kesal, dia pun berjalan mendekat.
"Seharusnya Lo bisa jaga sikap tadi, Mang Leman pasti tersinggung" Ucap Arga berdiri menatap Gladis.
"Terus gue harus apa Ga, Makan makanan itu. Lo tau gue gak doyan."
Arga menghela napas nya,,
"Setidaknya makan sedikit, Gak enak sama Mang Leman."
Gladis menggeleng,,
"Dari pertama datang gue udah berusaha sabar, Lo ajak gue ke desa kecil, bahkan di sini sangat susah sinyal, tidak ada televisi ataupun AC bahkan gue mau tidur aja susah. ini yang Lo bilang aja gue hidup bahagia."
Arga memejamkan matanya,,
Bukan seperti ini Maksudnya, Tapi ini hanya sementara dan besok pagi dia akan membawa Gladis pergi.
"Sayang bukan seperti itu. "
"Gue mau pulang " Ucap Gladis beranjak namun Arga Manahan nya.
"Lepas, Kalau Lo tetap mau di sini silahkan Gue bisa pulang sendiri."
"Oke kita pulang, tapi besok ini sudah malam "
"Janji.?"
"Gue janji"
Gladis mengangguk dan memeluk Arga,,
Arga mengusap punggung Kekasihnya, melihat Gladis seperti ini pun membuat nya tidak tega.
_____
Hari pun semakin larut,,
Namun Gladis sama sekali tidak bisa tidur, bukan hanya kasur yang tidak empuk namun banyaknya nyamuk yang terus saja menggigitinya.
Bahkan kini perutnya pun terasa sangat lapar, bagaimana tidak , sejak pagi dia sama sekali tidak makan apapun.
Gladis beranjak duduk, di tatapnya sudah jam 11 malam sudah pasti Arga tertidur.
Dia mengambil ponselnya dan mencoba mengaktifkan nya.
Senyuman terukir saat ada sinyal dan
Begitu banyak pesan dari Gama yang menanyakan keberadaan nya.
dengan segera Gladis membalasnya.
Ting..
Balasan dari Gama membuat Gladis kembali menatap ponselnya.
Gama memang selalu khawatir dengan keadaannya. Bahkan Gama akan mengirimkan makanan saat Glagis bilang jika dia belum makan sama sekali.
Wait,, Kalau gue bilang dimana gue sekarang gue takut Gama malah akan datang, sedangkan Gama tidak tau gue bersama Arga.
Engga engga,, Gama gak boleh Datang.
Gladis pun membalas nya..
Mereka saling berbalas pesan, melupakan rasa laparnya.
Sedangkan di kamar lain,,.
Arga mengerjakan matanya, dia merasa haus.
Dengan memijat pelipisnya dia beranjak bangun dan keluar.
Namun dia mendengar suara dari kamar Gladis membuat nya melangkah menghampiri.
Tok,,
Tok,,
"Lo belum tidur?" Ucap Arga Dari balik pintu.
Gladis segera menutup ponselnya dan menyimpan nya di balik bantal.
Dia pun beranjak bangun dan membuka pintu reot yang berbunyi saat di buka.
"Lo bicara sama siapa?"
"Lo salah dengar, Mana mungkin gue bicara dengan orang di tempat seperti ini lagian juga di sini gak ada sinyal."
"Gue denger Lo,-
"Aku gak bisa tidur banyak nyamuk."
Arga menghela napasnya,,
"Istirahat sudah Malam besok pagi pagi kita berangkat." Ucap Arga mengusap wajah Gladis
"Lo juga istirahat"
Arga mengangguk dan Gladis kembali menutup pintunya, Arga kembali berjalan menuju dapur untuk mengambil minum.
Untung saja,, Ucap Gladis mengusap dadanya dan kembali mengambil ponselnya.
Dia pun tersenyum dan membalas pesan Gama hingga mereka terus saling berbalas pesan.
Di Jakarta,,
Kalina terlihat sangat khawatir bahkan hingga pagi pun Arga tidak pulang, Orang suruhan Suaminya belum memberikan kabar tentang pencarian mereka.
"Bunda takut terjadi sesuatu dengan Arga, sampai hari ini dia belum pulang ayah."
Bramiko menghampiri Istri nya,,
Semalaman Kalina bahkan tidak tidur terus menunggu Arga hingga membuat wajahnya terlihat pucat.
Arga putra tunggal mereka dan mereka tidak mau terjadi sesuatu dengan nya.
"Assalamualaikum" Ucap Alya yang datang.
Ya Alya sengaja datang ke rumah mereka karena Kalina mengabarkan jika Arga belum juga pulang.
"Bunda " Ucap Alya menghampiri Kalina yang terlihat sangat pucat.
Alya memeluk Kalina erat,,
"Apa belum ada kabar dari Kak Arga, " Ucap Alya dan Kalina menggeleng.
"Alya bunda belum makan dari kemarin tolong Bujuk Bunda ya Nak" Ucap Bramiko.
Alya menatap Kalina yang terlihat jelas sangat khawatir.
"Bunda makan ya, Kak Arga pasti pulang."
"Bunda tidak lapar , "
"Tapi Bunda harus makan, Alya suapi Bunda ya "
Alya beranjak bangun untuk mengambil makanan di meja, namun Kalina merasakan pusing di kepalanya, penglihatan nya menjadi buram bahkan hitam..
Bruk..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Edah J
bagusnya pas mau ngambil uang ATM nya di blok kan maniss jadinya 😁😁😁
2023-12-28
0
Uyhull01
masih pusing ini mereka masih sklolah aoa ngampus yaa,,
orang tua mu tau malah kena marah lhoo Gak
2023-10-03
1
Sulastri Oke86
lanjut lagi kak
2023-03-22
0