Cukup beberapa menit Arga terdiam dengan memikirkan siapa yang akan dia pilih.
Padahal dia sangat berharap jika akan menikah dengan Gladis wanita yang sudah menjadi kekasihnya selama ini.
Semua yang berada di sana pun tampak menatap Arga yang masih diam.
Berbeda dengan Alya yang tampak memejamkan matanya berharap bukan dirinya yang akan di pilih.
Bukan tidak mungkin alasannya karena mereka satu sekolah namun juga karena Arga yang telah memiliki Pacar dan apa kata semua orang yang berada di sekolah.
"Arga, kamu pilih siapa Nak." Ucap Kalina
"Siapa pun yang kamu pilih Ayah akan mendukung nya."
Arga menghela napas nya dan memejamkan matanya.
"Arga pilih,-
Deg..
Baik Nadin juga Alya benar benar di buat tegang , seakan mereka sedang menunggu Hasil Kelulusan.
"Alya" Ucap Arga membuat semua menatap Alya .
Alya sendiri membulatkan matanya,,
"Ini tidak mungkin" Ucap Alya
"Selamat karena ternyata Arga pilih kamu De." Ucap Nadin menggenggam tangan Alya yang terasa begitu dingin.
Kalian tersenyum,,
Sebenarnya dia pun sudah langsung menyukai Alya wajah cantiknya juga sikapnya yang sopan berhasil mencuri hatinya.
"Sayang" Ucap Santi memeluk Alya yang masih tampak diam tidak percaya.
Bramiko tersenyum dan mengusap bahu putranya..
"Baiklah, karena Arga telah memiliki Alya jadi kita langsung saja menetapkan tanggal pertunangan atau langsung tanggal pernikahan nya"
"Maaf Om" Ucap Alya membuat semua menoleh.
"Maksud nya pernikahan?"
"Iya Sayang, Arga telah memilih kamu jadi mau menunggu apa lagi?"
"T- tapi kan Al dan juga Kak Arga baru saling mengenal."
"Betul kata Alya, kita belum saling mengenal satu sama lain." Ucap Arga membuat Alya menatapnya.
"Baiklah, kalian tunangan lebih dulu dan seraya saling mengenal."
Nadin tersenyum dan mengangguk berbeda dengan Alya yang tampak hanya diam.
Apa yang harus dia lakukan selanjutnya. Berharap jika Arga membatalkan Semua nya namun sepertinya sangat mustahil.
Setelah beberapa waktu,,
Bramiko, Kalina juga Arga pun pamit pulang tinggal lah Alya bersama orang tuanya sementara Nadin sudah lebih dulu ke kamar.
"Pa Ma, Al Mohon batalkan semua itu .
Alya sama sekali tidak mengenal Arga dan Al masih punya cita cita"
"Membatalkan bagaimana Alya, semua sudah setuju dan sebelum Ujian Kalian akan tunangan" Ucap Santi.
"Kenapa bukan Kak Nadin, dia bahkan tiga tahun lebih tua dari Alya."
Hermawan tersenyum dan mengusap pucuk rambut Alya.
"Memangnya setelah menikah kamu tidak bisa melanjutkan sekolah dan mengejar cita cita kamu Sayang,"
"Mama?"
"Sudah, Semua sudah menjadi keputusan. Kamu istirahat sudah malam"
Alya beranjak bangun dengan kesal dan masuk ke dalam kamarnya.
Nadin sendiri terus bersyukur karena Alya yang akan mengalami Perjodohan ini dan bukan dirinya.
Alya sedang apa ya..
Ke kamarnya deh .. Ucap Nadin beranjak bangun .
Tok,,
Tok,,
Tok,,
"De, Kakak masuk ya"
Tidak ada jawaban namun Nadin tetap saja masuk ke dalam.
Alya terlihat duduk bersila dengan wajah cemberutnya.
Nadia duduk di samping nya ,,
"Kenapa cemberut sih, harusnya senang dong sebentar lagi tunangan"
"Ih pa sih Kak,
Kakak keluar deh, Al mau sendiri"
"De, Ya mungkin ini takdir Lo dan mungkin ini jalan buat Lo membalas semua kebaikan Papa Mama , ya anggap saja balas Budi deh Lo udah di besarkan dengan baik ."
Alya menatap Nadin yang tampak menggodanya.
"Kak Nadin, Lo keluar deh gue mau sendiri "
"Oke Oke gue keluar.
Tapi Ingat De, Papa dan Mama sudah sangat senang karena perjodohan ini dan gue berharap Lo tidak membuat mereka kecewa."
Nadin beranjak keluar dan meninggalkan Alya yang masih diam dengan Nasibnya nanti.
Huuuuuhhhhh.. Kenapa harus gue sih..
Alya mengusap wajahnya kesal.
**********
Sementara Arga terus berusaha menenangkan Gladis yang terus menangis dengan keputusan yang di ambil Keluarga Arga.
Setelah dari rumah Alya,,
Arga langsung menemui Gladis dan memberitahu semuanya.
"Kenapa gak kamu tolak sih Ga, Terus kamu anggap aku apa ? Kita pacaran udah hampir satu tahun." Ucap Gladis.
"Gladis dengar,
Semua karena kemauan Orang tua aku, dan jika aku bisa memilih aku tidak mau menerima perjodohan ini."
"Terus bagaimana sama aku, bagaimana dengan hubungan kita, aku cinta juga sayang sama kamu Arga."
Arga terdiam dan memeluk Gladis yang terus menangis.
Bahkan dirinya pun menyayangi Gladis.
Mereka sudah lama dekat dan menjalin hubungan lama.
Gladis menangis dalam pelukan Arga,,
Arga berusaha menenangkan kekasihnya itu hingga tanpa sadar sudah tengah malam.
"Aku pulang ya." Ucap Arga namun Gladis menggeleng dengan terus memeluk lengannya.
"Gladis dengerin, Walaupun aku di jodohkan namun perasaan aku sama sekali tidak berubah, Hati aku hanya punya kamu "
"Bagaimana bisa Ga, sementara nantinya kamu bakal tinggal satu rumah dengan nya dan,-
Arga menarik Gladis kembali,,
Andai saja Gladis adalah salah satu diantara wanita yang harus dia pilih sudah pasti dia akan sangat bahagia.
"Aku janji jika kita akan tetap bersama walaupun nantinya aku sudah menikah."
Gladis tidak menjawab dan hanya terus memeluk Arga seakan enggan untuk melepaskan Kekasih nya itu.
******
Di rumah Bramiko menghela napasnya karena tingkah Putranya itu.
Selepas dari rumah Hermawan Arga tidak pamit dengannya dan mereka baru tahu saat sampai di rumah namun tidak ada mobil Arga di sana.
Ceklek..
Pintu terbuka membuat Bramiko menoleh, terlihat Arga yang berjalan masuk.
Bramiko menatap jam yang ternyata sudah hampir pagi.
"Dari mana saja kamu Arga" Ucap Bramiko menghampiri Arga yang kaget karena orang tuanya belum tidur.
"Ayah belum tidur ?" Ucapnya
"Dari mana kamu jam segini baru pulang."
Arga terdiam,,
"Semua Ucapan Bunda ternyata benar, Setiap hari kamu selalu pulang malam.
Mau jadi apa kamu Arga."
"Yah Arga cuma,-
"Pasti kamu mendatangi wanita itu bukan,
Wanita macam apa sebenarnya dia, malam malam masih mau menerima tamu laki laki"
"Namanya Gladis Yah, dan dia Pacar Arga."
"Siapapun dia Ayah minta kamu lupakan dan tinggalkan dia, Kamu sudah mau menikah dengan Alya. Ayah minta kamu tidak mempermalukan Ayah." Ucap Bramiko meninggalkan Arga yang terdiam di sana.
****,, Umpatnya beranjak masuk ke dalam kamarnya.
Dia pun menghempaskan tubuhnya di atas tempat tidur berukuran besar di sana.
Matanya menatap langit langit kamar, Takdir membuatnya serba salah karena harus memilih salah satu dari orang orang yang dia sayangi.
Kenapa takdir gue jadi serumit ini, harus menerima perjodohan dengan perempuan yang ternyata satu sekolah.
Bagaimana jika Gladis tau wanita itu adalah Alya, gue gak mau semakin menyakitinya..b
Arga mengusap wajahnya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Edah J
berharap Alya karakternya jangan lemah🙁
2023-12-28
0
Uyhull01
karna dia takdirmu Ar,
2023-10-01
0
zizi.
duhh alya bakalan jadi musuh gladis nih kalo tau siapa cewe yang bakal dijodohkan dengan arga
2023-02-12
2