Hening itulah yang kini berada di dalam ruangan Kalina, bahkan Bramiko tampak diam dengan adanya Arga di sana.
Kalina menggerjap kan matanya, menatap ruangan putih dengan selang infus di tangannya.
"Bunda" Ucap Arga saat sadar Kalian bangun.
Bramiko yang mendengar pun langsung mendekat,,
"Bagaimana keadaan Bunda, Ayah panggil Dokter " Ucap Bramiko namun Kalina menggeleng.
Tatapan nya kini menatap dimana Arga duduk di sana, Matanya berkaca kala melihat putranya sudah kembali dengan tidak terjadi sesuatu kepada nya.
"Arga ." lirih Kalina menatap putranya.
"Maafin Arga Bun, Arga salah."
Kalina mengusap wajah putranya,,
Sedangkan Gladis menatap Kalina, namun tidak ada ucapan apapun bahkan Kalian sendiri tampak tidak menatap Adanya Gladis di sana.
Gladis yang merasa tidak di anggap pun segera berjalan keluar, Arga menoleh namun tidak ada pilihan baginya saat ini selain berada di sana.
"Sebenarnya kamu kemana Ga, kenapa tidak pulang dan Gladis,-
"Bunda jangan berpikir macam-macam, Lebih baik istirahat. Arga di sini temani Bunda." Potong Bramiko karena tidak mau istri nya berpikir macam-macam.
Alya masih menunggu di sudut lorong rumah sakit, dia tidak mungkin masuk ke dalam ruangan di saat adanya Gladis di sana.
Namun tidak lama terlihat Gladis yang berjalan keluar dan hanya sendiri.
Gladis bahkan terlihat seperti tergesa-gesa membuat Alya penasaran apa yang sudah terjadi di dalam.
"Bunda.!" Ucap Alya yang berpikir telah terjadi sesuatu dengan Kalina.
Bruk!
"Aduh " Pekik Alya saat Gladis malah menabrak nya bahkan bungkusan di tangannya pun ikut terjatuh.
"Lo"
Gladis kaget karena adanya Alya di sana, untuk apa Alya berada di Rumah Sakit saat ini.
Alya menggeleng dan memungut semua bawaan nya, dia pun beranjak bangun.
"Ngapain Lo disini."
Deg..
Apa yang harus Alya jawab sekarang, dia tidak mungkin bicara jika dia sedang menunggu Orang tua Arga semua akan ketahuan Gladis.
"Saudara gue di rawat di sini." Elak Alya langsung meninggalkan Gladis di sana.
Gladis menggeleng dan langsung keluar.
Untuk apa dirinya berada di Rumah Sakit sementara orang tua Arga seakan tidak menganggap nya di sana.
Di dalam ruangan,,
Kalina kembali tidur,, Arga masih berada di sana dengan terus menatap wajah Kalina.
Rasa bersalah nya begitu besar apalagi sampai membuat Bunda nya masuk Rumah Sakit.
Bramiko menghela napasnya berat,,
Dia menatap Arga, kali ini dia harus memutuskan sesuatu.
"Arga, Ayah perlu bicara sama kamu dan Kita bicara di luar " Ucap Bramiko berjalan keluar.
Tidak mungkin mereka bicara di sana sementara Kalina sedang istirahat.
Arga menurut dan berjalan keluar,,
Bramiko sudah menunggunya, bahkan tatapannya terlihat tidak seperti biasanya.
"Kemana kamu semalam, Apa kamu bersama gadis itu."
Arga tidak menjawab,,
"Ayah benar benar tidak mengerti dengan jalan pikiran kamu, Kamu sudah bertunangan dan Pernikahan kalian Minggu depan tapi apa yang kamu lakukan Arga bahkan sampai membuat Bunda masuk Rumah Sakit karena Kamu."
"Arga minta Maaf Yah, Tapi Arga tidak mencintai Alya "
"Apa kamu berpikir jika kamu pergi bersama Gadis itu maka Ayah merestui Kalian, Kamu salah Arga.
Karena sikap dan Ulah kamu Ayah sudah putuskan untuk mempercepat pernikahan kamu dengan Alya."
"Tapi Yah,-
"Keputusan Ayah sudah bulat, dan semua itu karena ulah kamu sendiri."
Bramiko meninggalkan Arga yang masih berdiri, apa yang bisa dia lakukan bagaimana dengan Gladis.
Sementara Alya yang mendengar semua nya pun tampak kaget dan Lemas, Bagaimana bisa pernikahan mereka akan di lakukan Lusa.
Arga mengusap wajahnya Kasar dan berjalan pergi, namun Langkah nya terhenti saat melihat Alya di sana.
Dia pun menghela napasnya dan berjalan melewati Alya begitu saja.
Alya menoleh,,
Bukan hanya Arga yang merasa tidak adil, dirinya pun sama tapi mereka adalah anak dan tidak mungkin bisa menentang atau pun membantah ucapan orang tua.
******
Arga kini berada di Taman Rumah Sakit,,
Pikirannya kacau, apalagi Gladis yang kembali tidak bisa di hubungi lagi.
****.. Kemana lagi sih Lo Dis.. Umpat kesal Arga.
Namun Gladis sendiri sekarang bersama Gama yang langsung menjemput nya setelah dirinya meminta untuk di jemput.
Gama menatap Gladis yang tampak diam..
"Lo gapapa, Apa Lo mau cerita sama gue "
Gladis menoleh,,
Kenapa di saat seperti ini bahkan orang lain lah yang ada di dekat nya bukan kekasih nya.
Mata Gladis berkaca kaca..
rasa nya sesak dan sakit dengan sikap acuh orang tua Arga terhadap nya.
Gama menggeleng..
Dia pun menarik Gladis dalam pelukan nya, mencoba menenangkan.
Dia tau apa yang Gladis rasakan untuk saat ini.
"Kenapa semua ini terjadi sama gue." Ucap Gladis dengan meremas jaket Gama.
Gama semakin erat memeluk Gladis,,
Melihat Gladis seperti ini membuatnya pedih.
Cukup Lama hingga akhirnya Gladis melepaskan pelukannya,, Gama mengusap wajah Gladis yang basah.
"Pernikahan Arga."
Gama menautkan alisnya,,
Apa maksud Gladis Pernikahan apa yang dia maksud.
"Lusa Arga akan menikah." Ucap Gladis dengan air mata yang kembali menetes di wajahnya.
Gladis mendengar semua,
Di saat Bramiko sedang bicara dengan Arga dia berencana kembali karena dompet Arga yang tertinggal di tas nya.
Namun dia malah mendengar semua obrolan itu.
Gama kembali memeluk Gladis,
Walaupun Gladis sudah menolak nya , namun perasaan nya masih sama.
Dengan kabar ini, dia bingung antara bahagia karena dia bisa lebih leluasa mendekati Gladis atau sedih melihat wanita yang dia sukai sedih.
Arga frustasi langsung beranjak bangun dan berencana untuk menuju rumah Gladis.
Dia harus tau bagaimana Kekasih nya itu.
"Maaf dengan mas Arga?" Ucap seorang Suster dan Arga menoleh.
"Ada titipan untuk Mas Arga dari seorang Perempuan"
Arga menerima nya.
Dia ingat jika saat di Rumah Makan, Arga menitipkan Dompetnya pada Gladis.
"Dimana Dia sekarang Sus?"
"Saya tidak tau dia hanya memberikan dompet Ini dan langsung pergi."
Arga langsung berlari keluar,
Dia berharap jika Gladis masih di sana namun nyatanya tidak ada.
Dia pun menuju mobilnya dan melajukan nya.
Alya sendiri memikirkan ucapan Bramiko jika pernikahan mereka akan di percepat.
Bahkan ucapan Arga jika dirinya tidak mencintainya dan mencintai Gladis membuat hatinya sakit.
Bagaimana bisa mereka menikah dengan tidak adanya rasa cinta dalam hati masing masing apa yang akan terjadi selanjutnya.
Tanpa sadar air matanya menetes,,
Bagaimana juga dengan perasaan Gladis, Jika mereka memang belum saling memiliki kekasih itu akan lebih baik namun saat ini Arga telah memiliki kekasih dan mereka adalah satu sekolah.
Dia tidak mau di tuduh merebut pacar orang lain, apalagi hubungan antara Dirinya dengan Gladis selama ini tidak pernah baik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Edah J
Untuk sekarang ini sikap Gama baik juga entah kalau kedepannya apa masih baik?
2023-12-28
0
Uyhull01
bukan kasian sma Gladis tp ksian sma Alya, gra gra ke egoisan Arga jd d percepat kan,
2023-10-03
0
Umi Jasmine
lanjut thoor, dobel up date
2023-03-24
0