Hari Pertunangan

Malam ini terlihat begitu cerah, banyak bintang di langit hembusan angin pun begitu menyejukkan.

Wajah wajah beberapa orang terlihat selalu tersenyum namun tidak dengan Alya yang masih berada di dalam kamarnya menatap wajah cantiknya dengan olesan Make tipis.

Ya, hari ini adalah hari dimana Alya akan bertunangan dengan Arga.

Mimpi buruk baginya, namun apa yang bisa dia perbuat sekarang, semua sudah menyetujui nya bahkan orang tuanya pun terlihat begitu bahagia.

Tok,,

Tok,,

Tok,,

Pintu terbuka,,

Nadia berjalan masuk, tersenyum menghampiri Adiknya yang hanya menghela napasnya.

Jika Nadia mau mengalah seharusnya posisi mereka bisa di tukar namun Nadia kekeh tidak mau menerima perjodohan itu.

"Kenapa wajah kamu malah murung De, ini hari bahagia Lo." Ucap Nadia duduk di tepi ranjang dengan terus menatap Alya .

"Bahagia buat Lo dan bukan buat gue" Ketus Alya membuat Nadia beranjak bangun dan mendekat.

"Ingat De, Keluarga Bramiko yang memilih Lo dan bukan kemauan gue, lagian Lo tau Gue sudah punya Bima ."

Alya memutar tubuhnya menghadap Nadia yang masih berdiri.

Dia beranjak mensejajarkan tubuh mereka dan tersenyum.

"Apa Bima juga akan datang Malam ini"

Nadia tersenyum dan mengangguk.

"Pastinya Lah, Bagaimana pun suatu saat dia akan menjadi bagian dari keluarga ini."

Alya menggeleng dan mengambil ponselnya, banyak pesan masuk juga telpon dari Kesya juga Kamel karena memang hari ini Alya tidak masuk sekolah.

"Klian di sini rupanya" Ucap Santi berjalan masuk.

Santi tersenyum menatap Putri bungsunya yang sangat Cantik dengan balutan Dress berwarna Putih.

"Ma, Apa ini tidak terlalu cepat .

Mama bilang pertunangan baru di lakukan Minggu depan, kenapa malah lebih maju"

Baik Santi ataupun Kalina memang sengaja merubah rencana pertunangan anak anak mereka, lebih maju.

Santi tersenyum dan menggenggam tangan Alya yang masih merajuk.

"Kamu sangat cantik Sayang."

"Ma,-

"Permisi Nyonya, tamu sudah datang" Ucap Pelayan .

"Baik Bik"

Santi kembali menatap Alya,,

"Sekarang kita turun, Mereka sudah menunggu di bawah."

Santi berjalan lebih dulu meninggalkan Alya bersama Nadia.

"Ayo Dek" Ajak Nadia menggenggam tangan Alya.

Alya pasrah dan berjalan mengikuti langkah Nadia, hingga semua tatapan mata menuju ke arah mereka.

Arga yang berada di sana menatap dirinya, dia duduk di samping Bramiko.

"Astaga Sayang, Kamu cantik sekali" Ucap Kalina yang memang langsung menyukai Alya.

Sialan kenapa Alya terlihat begitu cantik, Dan kenapa ada perjodohan seperti ini. Bima terus menatap Alya tanpa berkedip hingga Nadia menepuk lengannya.

"Sayang, Kamu liat apa sih " Ucapnya kesal

Bima tersenyum dan menggeleng,,

"Bukan apa-apa Kamu sangat cantik Sayang" Ucap Bima membuat Nadia melayang.

Sebenarnya Bima menyukai Alya, beberapa kali dirinya menyatakan perasaannya namun Alya sama sekali tidak menerimanya hingga dia sengaja mendekati Nadia hanya agar bisa terus melihat dan bisa dekat dengan Alya.

Acara langsung di mulai, hanya ada keluarga inti yang datang karena memang baik Alya ataupun Arga tidak mau ada yang tau soal Pertunangan mereka.

Hingga kini tiba dimana Arga dan juga Alya berdiri di hadapan banyak orang, mereka saling tatap dengan sebuah cincin cantik yang terpaut di jari masing masing.

Helaan napas kasar terdengar membuat Arga menatap Alya dalam.

"Kita bicara di luar." Ajaknya berjalan keluar.

Alya menggeleng dan menyusul kemana Arga pergi.

Di sini lah mereka, di taman depan Rumah Alya .

Arga berdiri menatap Alya yang berjalan malas ke arah ya.

"Mau apa sih" Kesalnya.

"Soal Pertunangan ini, Kita rahasiakan jangan sampai semua orang tau terutama,-

"Gladis kan maksud Lo" Potong Alya

"Gue menerima perjodohan ini karena Ayah dan Bunda, tapi ingat Perasaan gue hanya untuk Gladis dan gue tetap akan terus menjalin hubungan dengannya ."

Alya tersenyum,,

"Itu terserah Lo kali, Lagian juga gue punya Crush juga" Ucap Alya meningkatkan Arga yang menurutnya sangat menyebalkan.

" Alya kamu dari mana saja sayang" Ucap Santi saat melihat Alya masuk

"Em,-

Tidak lama terlihat Arga yang juga masuk ke dalam, Santi tersenyum dia tau jika putrinya ternyata baru saja bersama Arga tunangannya.

"Kalian masuk ya, semua menunggu di dalam."

Arga mengangguk dan mereka berjalan masuk.

Beberapa kerabat terlihat tengah menikmati hidangan malam itu, namun Alya seakan dia sama sekali tidak selera dengan semua makanan yang ada di sana.

Dia hanya terlihat melamun.

"Dek, Lo kenapa? Harusnya Tuh ini hari bahagia Lo" Bisik Nadin

Alya diam tanpa menjawabnya,,

"Makan dong, gak enak kali dengan mereka."

"Hem "

Nadin tersenyum dan menatap Bima, dia kembali menawarkan makanan untuk kekasih nya itu.

Arga sekilas menatap Bima, dia tau jika beberapa kali Bima terlihat menatap Alya.

Dia tau tatapan Bima bukan tatapan biasa, dan terpancar rasa cemburu atau emosi.

Cowok itu bukannya Pacar Nadin, tapi dia terus menatap Alya.

Atau jangan jangan dia menyukai Alya.

Dasar Cowok murahan, Kakak Adik dia taksir.

Arga menggeleng dan kembali melanjutkan makannya.

*****

Hari pun semakin larut, semua tamu sudah pulang hanya tinggal Keluarga Hermawan di sana.

"Al ke kamar dulu" Pamit Alya yang memang terlihat sangat lelah.

"Tunggu Sayang" Cegah Hermawan membuat Alya memutar tubuhnya.

Hermawan tersenyum dan berjalan mendekati putri nya.

di peluknya Alya sangat erat membuat Alya terdiam bingung.

"Makasih nak, Kamu sudah mau menerima perjodohan ini " Ucap Hermawan.

Alya terdiam,,

Antara senang karena bisa membahagiakan orang tuanya namun dia sedih dengan nasib nya nanti.

Hermawan melepaskan pelukannya,,

"Sudah malam Kamu pasti lelah istirahat ya Sayang"

Hermawan mengecup kening Alya,,

"Al ke kamar dulu Pa"

Hermawan mengangguk dan menatap Alya yang terus melangkah menuju kamarnya.

********

Di tempat Lain,,

Arga kembali keluar, Dia sudah mengganti pakaiannya dan berjalan terburu buru.

"Arga"

Arga menghentikan langkahnya,,

Bramiko yang baru saja keluar kamar berjalan mendekat.

"Mau kemana kamu sudah malam begini."

Arga menoleh,,

"Arga keluar sebentar Yah."

"Keluar, Tengah malam seperti ini."

"Hanya sebentar Yah"

"Ingat kamu baru saja Tunangan, Jangan buat kecewa Ayah juga Bunda."

Bramiko kembali masuk ke dalam kamarnya,,

Sementara Arga terlihat mengusap wajahnya Kasar.

Apa yang harus dia lakukan, di luar sana Gladis sedang marah kepadanya.

Bahkan telpon Arga pun sama sekali tidak di jawab.

Namun jika dia memaksa keluar, dia akan membuat kecewa keluarganya dan akan berdampak dengan semua fasilitas yang sudah dia dapatkan selama ini.

****..

Arga berjalan masuk ke dalam kamarnya dan menutup kasar pintu kamar.

Dia melepas jaketnya sembarang, dan duduk di tepi ranjang.

Tangan nya terus berusaha menghubungi Gladis namun tetap saja tidak ada jawab.

Dimana kamu sih,,

Angkat telpon aku Gladis.. Arga terlihat frustasi dengan masalahnya.

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

ke tempat dug*m mungkin ✌️

2023-12-28

0

Uyhull01

Uyhull01

ya kmu cari tau lahh kmna Gladis pergi kurasa bkn cuma ngambek juga,

2023-10-02

0

اختی وحی

اختی وحی

typo nya thor

2023-06-15

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog.
2 Makan Malam
3 Kenapa Harus Aku Prov Alya
4 Kampus
5 Hari Pertunangan
6 Gladis
7 Pertama kali semobil
8 Gama
9 Percepat Pernikahan
10 Fitting Gaun
11 Pertengkaran Kecil (Arga Gladis)
12 Penjelasan Arga
13 Kota Kecil
14 Bingung
15 Pilihan Berat
16 Pernikahan Di Majukan
17 Rumah Sakit
18 Terbongkar
19 Pingit
20 Hari Pernikahan.
21 Malam Pertama
22 Kehidupan Baru
23 Satu Rumah Satu Kamar
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 44
46 Bab 45
47 Bab 45
48 Bab 46
49 Bab 47
50 Bab 48
51 Bab 49
52 Bab 50
53 Bab 51
54 Bab 52
55 Bab 53
56 Bab 54
57 Bab 55
58 Bab 56
59 Bab 57
60 Bab 58
61 Bab 59
62 Bab 60
63 Bab 61
64 Bab 62
65 Bab 63
66 Bab 64
67 Bab 65
68 Bab 66
69 Bab 67
70 Bab 68
71 Bab 69
72 Bab 70
73 Bab 71
74 Bab 72
75 Bab 73
76 Bab 74
77 Bab 75
78 Bab 76
79 Bab 77
80 Bab 78
81 Bab 79
82 Bab 80
83 Bab 81
84 Bab 82
85 Bab 83
86 Bab 84
87 Bab 85
88 Bab 86
89 Bab 87
90 Bab 88
91 Bab 89
92 Bab 90
93 Bab 91
94 Bab 92
95 Bab 93
96 Bab 94
97 Bab 95
98 Bab 96
99 Bab 97
100 Bab 98
101 Bab 99
102 Bab. 100
103 Bab. 101
104 Bab. 102
105 Bab. 103
106 Bab. 104
107 Bab 105
108 Bab. 106 (UCAPAN MAAF)
Episodes

Updated 108 Episodes

1
Prolog.
2
Makan Malam
3
Kenapa Harus Aku Prov Alya
4
Kampus
5
Hari Pertunangan
6
Gladis
7
Pertama kali semobil
8
Gama
9
Percepat Pernikahan
10
Fitting Gaun
11
Pertengkaran Kecil (Arga Gladis)
12
Penjelasan Arga
13
Kota Kecil
14
Bingung
15
Pilihan Berat
16
Pernikahan Di Majukan
17
Rumah Sakit
18
Terbongkar
19
Pingit
20
Hari Pernikahan.
21
Malam Pertama
22
Kehidupan Baru
23
Satu Rumah Satu Kamar
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 44
46
Bab 45
47
Bab 45
48
Bab 46
49
Bab 47
50
Bab 48
51
Bab 49
52
Bab 50
53
Bab 51
54
Bab 52
55
Bab 53
56
Bab 54
57
Bab 55
58
Bab 56
59
Bab 57
60
Bab 58
61
Bab 59
62
Bab 60
63
Bab 61
64
Bab 62
65
Bab 63
66
Bab 64
67
Bab 65
68
Bab 66
69
Bab 67
70
Bab 68
71
Bab 69
72
Bab 70
73
Bab 71
74
Bab 72
75
Bab 73
76
Bab 74
77
Bab 75
78
Bab 76
79
Bab 77
80
Bab 78
81
Bab 79
82
Bab 80
83
Bab 81
84
Bab 82
85
Bab 83
86
Bab 84
87
Bab 85
88
Bab 86
89
Bab 87
90
Bab 88
91
Bab 89
92
Bab 90
93
Bab 91
94
Bab 92
95
Bab 93
96
Bab 94
97
Bab 95
98
Bab 96
99
Bab 97
100
Bab 98
101
Bab 99
102
Bab. 100
103
Bab. 101
104
Bab. 102
105
Bab. 103
106
Bab. 104
107
Bab 105
108
Bab. 106 (UCAPAN MAAF)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!