Pagi ini Arga terus melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, seperti biasanya dia akan menjemput Gladis.
Sejak semalam Ponsel Gladis sama sekali tidak bisa di hubungi bahkan semua pesan nya pun tidak di balas.
Arga frustasi,,
Dia tidak mau jika terjadi sesuatu dengan Gladis.
Dia menyayangi Gladis.
****,,
Lagi dan Lagi Arga mengumpat kesal karena selalu terkena lampu merah menghambat jalannya.
Dia menatap ponselnya, mencoba kembali menghubungi Gladis namun tetap saja tidak aktif.
Mobil kembali melaju saat terlihat lampu hijau, hingga akhirnya mobil sampai di depan Rumah Gladis.
"Gladis" Ucap Arga langsung keluar mobil saat mendapati gadis yang dia cari akan masuk ke dalam mobilnya.
Gladis yang melihat kedatangan Arga segera membuka pintu Mobilnya, namun tangan kekar menahan nya.
"Sayang" Ucap Arga menatap lesu wajah Gladis yang tampak sembab.
"Mau apa kamu ke sini" Sinis Gladis melepaskan tangan Arga.
"Aku bisa jelasin semuanya."
Gladis tersenyum kecut, setelah pertunangan nya Arga dengan seenaknya datang lagi ke dirinya.
"Apa yang mau dijelasin lagi, semua sudah jelas kalau kalian sudah tunangan."
Arga tidak menjawab dan malah menarik Gladis dalam pelukan nya.
"Maaf" Lirih Arga memeluk erat Gladis.
"Lepas Ga."
Gladis terus memberontak namun tenaganya kalah, dia pun pasrah dan menangis dalam pelukan Arga.
"Kamu jahat Arga"
"Aku minta maaf"
Arga terus saja mengucapkan Maaf kepada Gladis,,
Arga melepaskan pelukannya dan mengusap air mata yang membasahi wajah kekasihnya itu.
"Sekarang kita berangkat, Kita hampir telat" Ajak Arga menggenggam tangan Gladis menuju Mobilnya.
********
Di tempat Lain,,
Alya menuruni anak tangga, terlihat kedua orang tuanya beserta Nadin berada di meja makan.
"Sayang sarapan dulu" Ucap Santi
"Al dah telat Ma, nanti Al sarapan si sekolah saja" Ucap Alya mencium pipi Orang tuanya bergantian dan berlari Keluar.
"Dasar anak gadis tapi bangun siang, gimana kalau nikah malu malu in keluarga dong" Keluh Nadin
"Nadin, Jangan bicara seperti itu Sayang" Santi membela Alya membuat Nadin terdiam.
Alya terus menatap jam di tangannya, 5 menit lagi dia akan terlambat dan dia sangat malas jika berurusan dengan Guru BK ataupun Anggota OSIS seperti biasanya.
Alya menggeleng dan melajukan mobilnya semakin cepat,,
Tit,,
Tit,,
Tit,,
Alya terus menekan Klakson mobil karena sebuah Mobil yang berhenti di depannya.
Siapa sih,, Kesal Alya akan keluar namun terlihat mobil di depannya kembali jalan.
Untung nya Alya tepat masuk ke parkiran sekolah dan Bel berbunyi.
Alya menyambar tasnya, namun matanya menatap dimana Arga keluar mobil bersama Gladis.
Alya menggeleng namun dia tidak menanggapi mereka dan terus berjalan melewati mereka.
Dasar cewek Bar Bar..
"Sayang ayo Masuk." Ajak Gladis memeluk lengan Arga .
Arga mengangguk,
Dia terus menatap Alya yang berlari menuju kelasnya.
"Dasar Cewek Onar, Tiap hari terlambat" Ucap Gladis menatap Alya.
Antara Gladis dan juga Alya memang saling tidak menyukai,,
Alya cewek yang menurutnya terlalu cari perhatian terhadap siswa di sekolah membuatnya kalah saing.
Namun untungnya Cowok Idola sekolah berhasil dia taklukkan.
Alya masuk ke dalam kelasnya,,
Bersyukur nya belum ada dosen yang datang.
"Astaga Al, Pasti bangun siang lagi kan" Ucap Kamel saat Alya duduk di samping nya.
Alya tersenyum dengan menampilkan gigi putih rapih.
Kamel menggeleng,,
Dia sangat tau bagaimana sahabatnya itu, namun Alya termasuk gadis yang sangat baik dan tidak sombong.
__________
Gladis menatap Arga dengan tersenyum,,
"Arga ke kantin yuk aku lapar dari semalam tidak makan " Rengek Gladis.
"Kenapa kamu tidak makan sih, Kalau sakit gimana jangan bikin khawatir"
"Habisnya semalam kamu,-
Gladis menghentikan ucapannya,,
Dia tidak mungkin bicara jika selama dia menangis karena tau Arga tunangan.
"Kita ke kantin."
Arga menggenggam tangan Gladis keluar, mereka melewati beberapa gerombolan mahasiswi di sana.
Banyak yang merasa iri dengan Gladis yang bisa mendapatkan idola Kampus.
Namun mereka pun menyayangkannya Arga bisa mau menerima Gladis.
Secara mereka tau bagaimana sikap Gladis apalagi tingkahnya yang sangat sombong.
Alya berjalan bersama dua sahabatnya,,
seperti biasa mereka selalu bercanda.
"Gila aja Lo Al, terus gimana "
"Untung Gak ketemu Pak Septo, Males gue"
Mereka terus berjalan hingga sampai di depan Kantin.
Alya melihat Arga bersama Gladis di sana, dia menggeleng dan membiarkan nya.
Arga yang melihat Alya datang pun tampak biasa, karena memang dirinya sama sekali tidak memiliki perasaan terhadap Alya tunangan nya.
Alya, Keysa juga Kamel berjalan masuk, seperti tidak ada apapun Alya bersikap biasa dan duduk di sana.
Meja biasa tempat mereka duduk.
Alya menikmati makanan nya karena memang dia tidak sarapan,,
"Wait Al, Sejak Kapan Lo pakai cincin" Celetuk Kamel membuat Alya membulatkan matanya.
Sial kenapa sampai lupa gue lepas cincin ini. Alya tersenyum kikuk.
"Ini Gue lagi pengin pakai saja" Alya mengucap sambil satu tangannya melepas dan menyimpannya.
Arga mendengar apa yang di bicarakan meja sebelah dimana Alya bersama teman temannya.
"Kelasnya Pak Septo, kita ke kelas" Ajak Kamel yang langsung beranjak bangun.
Merekapun langsung meninggalkan kantin.
Pak Septo yang terkenal sebagai salah satu Dosen killer di kampus membuat banyak mahasiswa/wi yang takut apalagi saat ada jam kelasnya.
Arga mengernyit saat melihat sebuah benda di lantai.
"Lo duluan ke kelas, gue ke toilet sebentar" Ucap Arga .
"Oke."
Arga menatap Gladis yang berjalan keluar, sementara dirinya berjalan menuju tempat dimana Alya duduk.
Cincin pertunangan mereka,,
lebih tepat nya, Cincin itu terjatuh saat Alya akan menyimpan nya di dalam tasnya.
Cewek ceroboh,,
Gimana kalau hilang. Arga mengambil dan menyimpan nya ke dalam saku.
Berbeda dengan Arga yang memang sudah menyimpan nya lebih dulu sebelum bertemu Gladis.
Dia tidak mau kekasih nya itu semakin sedih karena melihat dirinya memakai cincin pertunangan mereka.
Hati Gladis sudah terluka karena perjodohan itu, dia tidak mau semakin menyakitinya.
Di dalam kelasnya,,
Alya mencari cincinnya di dalam tas, namun dia tidak menemukan cincin itu.
Aduh, dimana sih cincinnya.
"Alya Lo nyari apa sih" Ucap Keysa.
"Gak ada kok, gue ke toilet dulu."
Alya segera berlari keluar, dia yakin jika cincin itu jatuh di Kantin.
Aduh,,
Dimana jatuhnya , bisa kena marah Papa Mama kalau hilang.
Ceroboh banget sih gue.
Alya terus merutuki dirinya karena kebodohannya hingga cincin nya hilang.
"Lo cari ini kan."
Deg.
Alya mendongak,
Arga berdiri dengan sebuah cincin di tangannya.
"Syukurlah" Ucap Alya dengan langsung mengambil nya.
"Ceroboh banget Lo, Gimana kalau cincin itu hilang atau di temuin sama anak lain. Oh jangan jangan Lo sengaja biar ada yang tau."
Alya mengernyit mendengar ucapan Arga, apalagi simpan Arga yang langsung meninggalkan Alya begitu saja.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Edah J
ini sekolah dan kampus berbaur gitu yaa??🤔
2023-12-28
0
Uyhull01
ya gak gtu jga konsep nya Ga,
2023-10-02
0
Sita Redjeki
sebenere itu sekolah pa dah kuliah ya..bingung aq
2023-07-23
1