Alya sudah bersiap dengan gaun berwarna putih cantik dengan rambut di urai Curly yang menampilkan wajah Ayu nya.
Dia masih duduk menatap dirinya di depan cermin, menatap masa depannya yang hanya tinggal menunggu menit saja sebelum kedatangan tamu sahabat orang tuanya.
Namun, Alya masih terus berharap jika bukan dirinya lah yang di pilih nanti nya.
Cita citanya , masa depannya, keinginan nya masih panjang apalagi di saat saat seperti ini adalah dimana dirinya sedang mencari jati dirinya.
Tok,,
Tok,,
Ceklek,,
Pintu terbuka, Terlihat Santi berjalan menghampiri putri bungsunya.
Senyuman terukir saat melihat Alya yang kali ini menuruti ucapan Papa nya biasanya Alya selalu menentang.
"Kamu sangat cantik Sayang." Ucap Santi mengusap rambut Alya membuat nya menoleh.
"Ma, Kak Nadin kan yang bakal di jodohkan?" rengek ALya
berusaha meminta bantuan Mama nya.
Santi tersenyum dan menggeleng,,
"Semua keputusan berada di tangan Papa Sayang, Lagian Mama juga sangat mengenal keluarga Bramiko walau pun memang Mama belum pernah melihat sama sekali anak mereka."
"Mama juga belum melihat nya, bagaimana bisa menerima perjodohan ini Ma, Bagaimana jika Anak mereka laki laki tua dan jahat atau bahkan penjahat ,-
"Hus, Jangan bicara seperti itu Al.
Tidak mungkin Papa akan menjodohkan Putri nya dengan Laki laki seperti itu, Dan mana juga yakin anak mereka baik. "
"Tapi Mama,,-
"Sudah, Sekarang kita turun sebentar lagi mereka akan datang. Jangan bikin malu Papa juga Mama ya sayang."
Alya menghela napasnya,
Walau sebenarnya dia berusaha memberontak namun dia tidak mau membuat malu orang Tuanya.
"Maaf Nyonya, tamu sudah datang." Ucap Salah satu pelayan yang datang ke kamar Alya.
"Iya Bik, ayo Sayang"
Alya beranjak bangun dan berjalan keluar.
Sedangkan Di lantai bawah terlihat Hermawan yang sudah bersama Nadia.
Bahkan terlihat dua orang yang kini menatap Alya juga Santi.
"Halo Kalina, Lama sekali kita tidak bertemu" Ucap Santi yang langsung memeluknya.
"Kangen sekali aku, gimana kabar kamu San"
"Seperti yang kamu Lihat"
Kalina tersenyum dan kini matanya menatap Alya yang berdiri di belakang Santi.
"Alya, Kenalin ini Om Bramiko dan istrinya Tante Kalina" Ucap Hermawan.
" Halo Om, Tante" Sapa Alya mencium punggung tangan mereka.
"Halo Sayang, Kamu Cantik sekali." Ucap Kalina mengusap wajah Alya yang tersenyum.
Yes,,
Seperti nya Mereka menyukai Alya, jadi tenang gue pasti Alya yang mereka pilih dan bukan gue. Batin Nadin tersenyum.
"Loh terus dimana Arga" Ucap Hermawan membuat Alya menoleh.
"Sebentar lagi paling Arga datang." Ucap Bramiko
"Baiklah, Sambil menunggu Arga bagaimana jika kita langsung saja ke Meja makan, Mari silahkan."
Mereka masuk ke dalam dan menuju meja makan yang sudah terlihat banyak makanan di sana.
Alya dan Nadin duduk berjejer, sementara Arga belum juga datang.
"Ayah Bunda" Ucap seseorang membuat semua menoleh termasuk Alya yang membulatkan matanya saat menyadari jika dia sangat mengenali laki laki yang baru saja datang.
"Duduk samping Mama Nak" Ucap Kalian dan Arga mengangguk.
Namun di saat Arga akan duduk dia melihat Alya yang berada di kursi depan nya
Wajah yang sangat familiar baginya namun dia tidak ingat pernah melihat nya dimana .
Arga pun menarik Kursi nya dan duduk di sana,,
"Arga, kamu sudah besar ternyata" Ucap Hermawan dan Arga mengangguk.
"Lebih baik kita makan dulu Pa" Ucap Santi
"Silahkan silahkan."
Semua menikmati makan malam nya, sementara Alya malah tenggelam dalam lamunannya.
Dia bukan ya Arga Dewantara Kapten Basket di sekolah, terus bukannya dia sudah memilik pacar.
Bagaimana bisa dia menerima perjodohan ini bagaimana dengan Gladis.
Alya hanya memainkan sendok tanpa menikmati makanan.
"Alya" Bisik Santi
"Ya Ma"
"Jangan buat mainan, Dimakan sayang"
Alya mengangguk,,
Arga menatap Alya membuatnya langsung menunduk, tatapan matanya begitu tajam.
Gue pernah liat cewek itu tapi dimana ??
Arga berusaha mengingat Alya.
Terlihat obrolan kecil di meja makan, namun Baik Alya juga Nadin hanya diam mendengarkan cerita cerita kedua orang tua mereka yang saling merindukan.
_______
Kini semua berkumpul di ruang tengah setelah selesai makan malam bersama.
Arga merasa bosan berada di sana apalagi ponselnya terus berdering sudah pasti Gladis lah yang menelpon nya.
"Sebelum saya sangat berterima kasih atas kedatangan kalian, dan Maaf Loh jika makanan yang kami hidangkan hanya seperti itu saja."
"Kamu itu terus saja merendah bahkan masakan kamu begitu banyak jadi merepotkan kami" Ucap Bramiko membuat semua tertawa.
"Oya Nadia sudah kuliah ya Sayang" Ucap Kalina menatap Nadia yang mengangguk
"Iya Tante."
"Alya sendiri kuliah dimana Sayang."
"Mh Thamrin Tante"
"Loh Ga, Alya satu kampus sama kamu."
Arga langsung menatap Alya,,
Kini dia mengingat jika dia pernah bertemu dengan Alya di kampus.
Dan tingkah Alya yang selalu bikin onar membuatnya terkenal.
"Astaga, Jadi kalian satu kampus?" Lanjut Santi tidak percaya.
Semakin tersudut Lo Al,,
Sudah pasti Lo yang bakal di jodohkan, tidak mungkin dong Arga ataupun keluarga nya memilih gue secara gue lebih tua darinya ..Nadia tersenyum penuh kemenangan dan menyenggol lengan Alya yang duduk di samping nya.
"Pasti Lo yang bakal di jodohkan De " Bisik Nadin membuat Alya menoleh dan melotot.
"Arga, jangan main ponsel terus.
Simpan dulu ponselnya." Ucap Kalina sedikit berbisik saat putranya malah terlihat membalas pesan.
Kalina tau jika Arga sedang berbalas pesan dengan Gladis .
Baik Kalina ataupun Bramiko tidak menyukai Gladis karena bukan tanpa sebab.
Gladis memang gadis yang cantik, namun pertemuan pertama mereka dengan kekasih putranya itu membuat mereka langsung tidak menyukainya apalagi Gladis merupakan gadis yang sering datang ke sebuah Club' malam.
Arga langsung menyimpan Ponselnya.
"Baiklah jadi seperti obrolan kita saat itu jika Untuk terus menjalin tali silaturahmi juga menjalin hubungan yang terus baik antar keluarga.
Kita telah memutuskan untuk menjodohkan putra putri kita.
Namun, Karena Saya memiliki dua orang Putri akhirnya Baik Saya juga Istri Saya mempercayakan Kalian Bram untuk memilih salah satu putri kami untuk di jodohkan dengan Arga." Ucap Hermawan.
Bramiko juga Kalian tersenyum dan menatap Nadin juga Alya yang memang duduk di hadapan mereka sementara Arga tampak menghela napasnya.
Bramiko tersenyum,,
"Jika Saja ada Dua putra kami, Maka akan menjadi dua pasangan yang Pas." Ucapnya terkekeh.
"Karena memang putra putri kita yang akan menjali kehidupan nantinya, jadi Kami memutuskan untuk Arga lah yang akan memilih antara Nadin ataupun Alya yang akan menjadi calon pendamping nya nanti." Lanjut Bramiko menatap Arga yang tampak kaget.
"Loh kenapa Arga Yah" Kaget Arga
"Kan kamu yang akan menjalani nya Ga, Jadi Ayah dan Bunda akan setuju dengan keputusan kamu"
Arga terdiam dan menatap Nadin juga Alya,,
mereka tampak diam dan kaget.
Alya berusaha menunduk,,
Dia berharap jika bukan dia yang akan di pilih nantinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
Edah J
Alya yg dipilih Arga😉
2023-12-28
0
Uyhull01
siapa nie yang bkal d pilih Arga,
2023-09-27
0
🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌🍒⃞⃟🦅 ᶠᵉⁿᶦ𒈒⃟ʟʙᴄ
υԃαԋ ραʂƚι ƙαɱυ αʅ ყαɳɠ ԃι ριʅιԋ 🤭
2023-02-18
0