Austin tadi malam pulang dari kantornya sudah larut sekali dan melanjutkan bertemu dengan salah satu klien dari Edinburgh di salah satu klub dikota London. Dan dirinya baru sampai dimansion tepat pukul 2 dini hari. Diapun tidak sempat menemui blandina dikamarnya,karena tubuhnya terlalu lelah.
Pagi-pagi sekali dirinya dikejutkan dengan berita yang dikirimkan oleh Anthony.
Rahangnya mengetat sempurna, dan membuang benda pipih tersebut tepat dikasurnya.
Dia bergegas keluar dari kamarnya dan menuju kamar milik blandina yang tepat bersebelahan dengan kamarnya.
Kamar blandina kosong, diapun bergegas turun dan mencari sosok ayu tersebut.
Saat berpapasan dengan madam Merrie, merriepun memberitahukan kalau nona ave lagi didapur dengan Rosa membuatkan sarapan untuknya.
Dengan rasa kesal dan emosi yang sekuat tenaga dia sembunyikan, diapun menuju dapur menemui blandina.
Sesampainya disana, Rosa terkejut melihat sang tuan yang muncul dengan wajah dinginnya.
Rosa menduga-duga,jangan-jangan tuan austin marah karena nona muda sedang berada di dapur bersama dengan dirinya.
Austin memberikan kode supaya , Rosa meninggalkan ruangan tersebut.
Tanpa berbasa-basi, rosapun keluar dengan melangkah secara diam-diam dan meninggalkan mereka berdua.
Blandina terkejut saat tangan kekar milik Austin memeluk pinggangnya. Rasa harum bunga mawar yang sudah menjadi candu untuknya membuat dirinya hampir lupa tujuannya datang menemui blandina.
" Kamu sudah bangun ??" Tanya blandina diikuti senyum simpulnya.
Austin tidak menjawab pertanyaan blandina barusan, malah mencium agresif pipi blandina dan berakhir di sudut bibir merekah milih blandina.
" Masih pagi austin, jangan aneh-aneh !! Ucap blandina sambil mendorong pelan tubuh Austin.
" Ini hukuman karena perbuatan kalian berdua, pagi ini kota London diramaikan dengan gosip murahan salah satu media." Ucap Austin sembari menatap blandina dengan tatapan yang lain.
" Perbuatan apa, sayang ??" Tanya blandina bingung.
" Apa yang sudah kalian berdua lakukan. Sampai-sampai satu kota London membaca sebuah artikel yang akan menyeret nama belakang Stewards " ucap Austin dengan seringai misterius nya.
Blandina semakin bingung. Diapun akhirnya membuka salah satu media online. Matanya membulat sempurna, saat salah satu media menyimpulkan kedekatan tunangan presiden Stewards Corp dengan seorang model papan atas Eropa yang sedang menjalin hubungan dibelakang pemilik Stewards Corp tersebut.
" Gosip murahan " timpal blandina kesal.
Austin memicingkan matanya saat mendengar celotehan blandina.
" Apanya yang gosip murahan, darl !!? Apa kamu tidak lihat foto wajah kalian berdua terpampang jelas disitu ??" Tanya Austin memancing keadaan.
Blandina mendengus kesal
" Yah minta bantuan Anthony dong supaya segera menghapus gosip gak bermutu seperti ini !!" Jawab blandina sembari menyelesaikan menu sarapan untuk Austin.
Austin tertawa lepas mendengar ucapan blandina barusan.
" Lain kali beritahu aku kalau ingin jalan-jalan mengelilingi London. Biar tidak ada kesalahpahaman lagi !!" Ucap Austin sambil menyentil ujung hidung milik blandina.
" Siap tuan bos " jawab blandina dan membungkuk memberi hormat.
" Mau membujukku supaya tikus putih itu terhindar dari hukuman ku ??" Tanya Austin sambil menyipitkan matanya.
" Tikus putih ?? " Tanya blandina dengan kening mengerut.
" Siapa lagi ,kalau bukan model tua sok ganteng itu" umpat Austin dan berlalu dari hadapan blandina.
Sontak mata blandina membulat sempurna dan segera mengejar sang kekasih.
" Austin, no....jangan aneh-aneh ya !! Timpal blandina mengingatkan
" Ck,tikus putih itu harus aku beri pelajaran kecil. Tenang aja darl, tidak akan aku apa-apa kan model tua itu !!" Balas Austin dan menghilang di balik pintu walk in closet miliknya.
" Cepat siapkan sarapan aku darl. Lima belas menit lagi aku turun !!" Teriak Austin dari dalam, sembari tertawa kecil membayangkan wajah sang kekasih diluar.
" Awas aja kalau dia sampai membuat Luke dalam kesulitan " guman blandina kesal dan bergegas menuju ruang makan.
Sementara di apartemen milik Luke graham.model yang terkenal dan banyak digandrungi wanita dari berbagai lapisan usia tersebut, masih terlihat shock saat sang asisten menghubungi nya saat Dy masih terlelap dalam mimpinya.
" ****..., handphone Ave maupun Austin tidak aktif" Rintihnya kesal bercampur marah.
" Siapa yang telah berani membuat gosip pagi-pagi begini " imbuhnya masih dengan napas tersengal.
" Sial, Austin pasti akan membunuhku" lanjutnya sambil menjambak rambutnya frustasi.
Tiba-tiba nomor dengan kode rumahan nampak dilayar handphonenya.
" lakukan konferensi pers, dan jelaskan tentang foto-foto kamu dan Blandina sebelum aku melakukan tindakan kecil yang mungkin akan membuat kerugian besar bagi perusahaan keluarga mu !!" Ancam suara dari seberang sana yang ternyata adalah Austin.
" Hey dude, aku bisa jelaskan ini semua kepadamu !!" Ucap Luke membela diri.
" Jelaskan kepada media, bodoh!!" Potong Austin lalu memutuskan panggilan tersebut.
Luke pun segera menghubungi asistennya dan menyuruhnya untuk melakukan konferensi pers.
Tidak sampai dua jam, masalah tentang foto-foto dirinya dan Blandina yang beredar dapat diatasi olehnya.
Austin bisa saja melakukan dengan caranya sendiri, namun itu hanya bentuk sebuah pelajaran kepada Luke agar lebih berhati-hati saat bersama dengan kekasihnya, blandina avelia.
Sementara dimansion stewards, nampak blandina uring-uringan saat melihat konferensi pers yang dilakukan tiba-tiba oleh sahabatnya,Luke. Dan itu kelihatan banget dari wajahnya kalau Luke itu baru bangun tidur walaupun dia sudah mandi.namun kekusutan masih tergambar jelas diwajah tampannya.
" Uuhhh, dasar Austin. Apa dia tidak ada rasa kasihan sedikit saja untuk Luke" ucapnya dongkol
Merasa tidak puas dengan umpatan-umpatan kecilnya, blandina segera menelpon Austin yang sudah berada dikantornya.
Beberapa kali blandina telah menelpon Austin namun tidak ada satupun panggilan yang dijawab olehnya. Dan itu sangat membuat hatinya jengkel bercampur emosi.
" Dasar Austin sialan " pekiknya dalam hati.
" Apa dia tidak punya rasa kasihan sedikit saja untuk luke ??" Hufftt !!" Ucapnya dengan perasaan kesal.
Siang telah berganti malam dengan sangat cepat .
Blandina masih asyik membaca sebuah buku, saat seseorang mengecup puncak kepalanya.
" Austin ???" Pekik blandina kaget
" Serius amat, darl. Aku tadi manggilin kamu tapi sama sekali tidak ada direspon. Emang lagi baca buku apa siy ??" Tanya Austin penasaran sembari meneliti buku yang dipegang blandina.
" Ini lagi baca tentang kota di Dublin " jawab blandina singkat, lalu membaca kembali.
Austin menarik napas pelan..
" Kalau mau, bulan depan kita jalan-jalan kesana" timpal Austin sembari menatap blandina penuh cinta.
" Really ??" Tanya blandina kaget
Austin mengangguk pelan diikuti senyum simpulnya.
" Ouh iya, kamu kok tega sekali ngerjain Luke tadi pagi. Apa kamu tidak kasihan dengannya ?? Dia kn lelah Austin !!" Timpal balndina sambil pasang wajah kesalnya.
" Biarkanlah, sayang. Itu hanya hukuman kecil" tandasnya sembari melepaskan jas dan sepatunya.
Blandina turun dari ranjangnya dan mengumpulkan baju-baju Austin dan sepatu lalu menaruhnya ditempat yang telah disediakan.
" Malam ini aku ingin tidur disini, bolehkah ??" Tanya Austin minta izin.
Balndina tersenyum kecil dan mendekati Austin yang hendak membersihkan dirinya.
" Sure..,kamu boleh kok tidur disini malam ini " jawab blandina sembari mengusap wajah Austin yang nampak kelelahan.
Austin segera mengecup bibir sensual milik blandina dan melakukan nya berulang-ulang kali.
Blandina segera mendorong Austin masuk ke kamar mandinya, dan bergegas menyiapkan piyama yang senada dengan miliknya.
Blandina menelan salivanya kasar, saat Austin keluar dari kamar mandinya hanya berbalut dengan handuk dipinggangnya.
Perut sexy miliknya, terpampang jelas didepan blandina.
Austin tertawa kecil melihat tingkah Blandina yang menurutnya agak konyol. Dia memahami betul sosok blandina yang di besarkan sesuai dengan adat ketimuran dari nenek Ema Punay,selaku warga negara Indonesia. Adat tersebutlah yang dijaga Austin untuk menghormati budaya keluarga Anderson yang kental dengan budaya timur. Untuk itulah dia selalu menjaga jarak dengan blandina sebelum dirinya menikahi blandina dan menjadikan dirinya istri yang sah.
" Ini bajunya, sudah aku siapin" ucap blandina tanpa melihat kearah Austin.
Austin terkekeh melihat tingkah Blandina yang semakin membuat gemas dirinya.
Akhirnya setelah bercerita panjang lebar, Austin dan Blandina pun tertidur sambil berpelukan mesra menyambut datangnya sang mentari
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments