16. Frustasi

Keesokan harinya, saat di meja makan.

Blandina terlihat berdiam diri namun tetap menyantap makanannya.

Austin menyadari hal tersebut dengan menduga-duga.

" Apa benar, Ave pernah mencintai bajingan itu sangat dalam " Rintihnya dalam hati

Nyonya Alice menyadari lamunan Austin dan menepuk lengannya pelan. Gerakan nyonya Alice mengagetkan Austin dan membuat blandina mengarahkan pandangannya kearah austin

" Ada apa sayang ? Kenapa melamun ??" Tanya nyonya Alice

Sontak Austin cepat-cepat menyantap makanannya.mencoba mengalihkan perhatian ibunya tentang lamunannya barusan.

Blandina segera menyelesaikan makanannya dan pamit duluan ke kamarnya.

Austin pun demikian dan berlalu dari tempat itu.

Ternyata Austin mengejar blandina ke kamarnya.

" Kenapa meninggalkan meja makan tanpa menungguku, darl ??! " Tanya Austin sambil memeluk blandina

" Bolehkah aku ke Indonesia ??" Tanya blandina hati-hati

Austin menatap sejenak kearahnya. Pikirannya berkecamuk kemana-mana.

" Apakah ini soal kedatangan bajingan itu ??" Tanya Austin tepat sasaran.

" Siapa ??" Tanya blandina menerka-nerka isi pikiran kekasihnya.

" Siapa lagi kalo bukan Jeffrey Nugraha,Ave !!! Ucapnya terdengar penuh penekanan saat dia menyebut nama laki-laki tersebut.

" Apakah kam-....."

" Aku sudah tahu dia mantan kekasih-mu, Ave " potong Austin cepat

Blandina menelan salivanya kasar.

" Aku tidak bermaksud menyembunyikan hal ini kepadamu Austin. !! Aku hanya belum siap memberitahuimu karena Samantha. Percayalah !!! Timpal blandina berusah meyakinkan austin

" Apakah aku terlihat baik-baik saja setelah tahu kalau kamu pernah menjadi kekasih bajingan itu dan sempat mencintainya sangat dalam " ucap Austin terlihat mulai emosi.

Blandina terdiam mendengar perkataan Austin barusan.

" Maafkan aku,sayang..aku ti- !!

" Jangan kemana-mana tanpa diriku,Ave. Aku tidak ingin kamu kenapa-napa " potong Austin sambil mendekap blandina posesif.

" Baiklah " ucap blandina mengalah.

" Aku akan kekantor, kalau bosan kamu boleh keluar dari mansion, tapi harus ditemani Ellen " ucap Austin

" Ellen ??" Tanya blandina sambil menatap Austin menunggu penjelasannya.

" Ellen adalah pengawal perempuan. Dia yang akan menemanimu saat keluar dari mansion nanti " jelas Austin lalu mencium bibir blandina cepat.

" Aku akan ke kantor, kalau ada apa-apa tolong hubungi aku, okey !!!

Blandina membalasnya dengan menganggukkan kepalanya.

Austin pun berlalu dan cepat bergegas ke bawah karena Thomas telah menunggunya cukup lama.

" Mom , kek, aku berangkat dulu" pamit Austin dan berlalu dari hadapan kakek Russel dan Nyonya Alice

-

" Aku bingung harus kemana, guman blandina dalam hati.

" Luke pasti sedang sibuk dengan projects barunya " batinnya kembali

Dia menghempaskan nafasnya kasar'.

" Sarah...,ah kenapa baru keingat sama anak itu ya " gumannya sembari mengambil benda pipih di atas nakas.

Sementara di benua yang terbentang jauh dari tempatnya, seorang perempuan tengah tertidur pulas. Yup, dia adalah Sarah, saat handphonenya bergetar kuat, Sarah terlonjak dari tempat tidurnya dan bergegas mencari suara getaran yang membuatnya terjaga dari tidur pulas nya.

Beberapa saat , sejenak dirinya bingung melihat nomor dengan kode internasional tersebut.

" Siapa yah , gumannya tertahan.

" Angkat aja deh, kali aja blandina " harap-harap cemas

Saat menjawab panggilan tersebut, nampak terlihat hanya sebuah rambut yang terpampang di layar handphone miliknya. Blandina sengaja mengerjai sahabatnya tanpa memperlihatkan wajahnya. Namun saat Sarah melihat rambut tersebut, sontak dirinya terkejut dan terlonjak kegirangan.

" Bland....,kaukah itu ??" Tanya Sarah antusias.

Beberapa saat blandina mendiamkan pertanyaan Sarah dan membuatnya hampir jengah menghadapi kejahilan sahabat skenarionya itu 😁

" Hey..., blandina avelia. Aku tuh kenal dan hafal seluruh tubuhmu "

Ucapan Sarah tersebut membuatnya sedikit merasa aneh dan langsung menatap layar handphonenya.

" Perkataan apa barusan, Sarah prisilia ??" Tanya blandina sambil melotot nya kesal.

Yang ditatap malah tertawa terpingkal-pingkal.

" Ya ampun bland, i Miss u so much ,verry-verry Miss u so bad " timpal Sarah

" Dih...,bikin merinding tau " balas blandina sambil bergidik kearahnya.

Sarah tertawa terpingkal-pingkal melihat wajah sahabatnya.

" Kenapa siy baru sekarang ngasih kabar ?? " Tanya Sarah dengan wajah cemberutnya.

" Maafin aku,Sar. Ada beberapa hal yang nggak bisa aku ceritakan saat ini. But I promise, i Will telling you " jawab blandina sambil mengangkat kedua jarinya memberi kode.

Sarah mengangguk paham.

" Oia, apa benar tuan Austin adalah cinta masa kecilmu ??" Tanya Sarah dengan wajah yang sedang menanti jawaban blandina.

Yang ditanya mengangguk pelan.

" Kok bisa, bland ?? Bukankah waktu pertama kali tuan bule itu nangkring dikampus,kamu sama sekali nggak mengenalnya " tanya Sarah dengan wajah kebingungannya.

" Aku baru mengingatnya setahun yang lalu, Sar. Saat kembali ke Edinburgh bersama Dokter Meidi. Remember ??"

Sarah mengangguk pelan, namun masih terlihat raut wajah kebingungannya.

" Nggak usah bingung kayak gitu, aku akan menceritakan semuanya tanpa ada satupun yang terlewatkan, okay " tukasnya cepat.

" Janji yaaa..." Balas sarah diangguki blandina cepat.

Ketika lagi asyik-asyiknya ngobrol dengan Sarah lewat panggilan video, Seseorang mengetuk pintu kamarnya.

Blandina pun menoleh sebentar dan memberi isyarat kepada Sarah.

Setelah pintu dibuka nampak seorang perempuan dengan wajah yang cantik dengan memakai jas lengkap denga earphone nya tengah berdirih menatap blandina.

Blandina pun akhirnya mengakhiri percakapannya dengan Sarah.

Lalu mempersilahkan wanita tersebut memasuki kamarnya.

" Apakah kamu Ellen ??" Tanya blandina

Yang ditanya hanya mengangguk pelan.

" Saya disuruh tuan Austin untuk menjemput nona " timpal perempuan itu yang ternyata adalah pengawal pribadi blandina

" Ah...,kalau begitu bolehkah kamu menungguku sebentar ??" Tanya blandina sopan. Wajahnya terlihat gembira.

Yang ditanya hanya mengangguk kembali.

Blandina bergegas menuju walk in closet untuk mengganti bajunya. Namun setelah di dalam, diapun bergegas kembali keluar dan memanggil Ellen.

" Memangnya kita mau kemana yah ??" Tanya blandina takut salah pilih kostum

" Kata tuan Austin, dia akan mengajak nona menjenguk nona samantha " jawab Ellen masih dengan posisi berdirinya.

" Ahaa, begitu yah. Kalau begitu kamu tunggu sebentar ya, aku tidak akan lama" jawab blandina sembari bergegas mencari baju yang cocok untuk menemui Samantha. Perempuan yang hanya berbeda dua tahun dengan dirinya.

-

Langit tampak sedikit bersahabat, walaupun ini adalah musim semi, namun tidak terlalu dingin.

Matahari masih menyapa diatas sana walaupun tidak terasa panas dikulit pengguna jalan siang ini.

Penampakan jalan di kota jam menara yang mendunia, blandina duduk disamping Austin sambil menggenggam tangan kekasihnya dengan mengendarai mobil mewahnya.

Setelah memasuki sebuah taman yang dihiasi banyak pohon ek.

Sebuah bangunan berwarna putih bersih terlihat berdirih kokoh di hadapan blandina dan Austin.

Seketika, Austin menggandeng tangan blandina dan mengajaknya masuk kedalam.

Yup, bangunan itu adalah the royal rehability untuk pengguna narkoba dan sejenisnya.

Samantha dirawat ditempat itu hampir setahun lamanya.

Dia depresi berat dan hidupnya berakhir di tempat ini karena narkoba.

Blandina menatap Samantha sedih.austin yang menyadari wajah kekasihnya langsung memegang wajah teduhnya.

" Ada apa ??" Tanya Austin lembut.

" Kasihan Samantha Austin,," ucapnya sedih

" Aku berharap kedepannya, jika kamu punya masalah tolong jangan pernah mengkonsumsi barang haram itu lagi !!" Timpal Austin meminta

Blandina mengangguk pelan.

" Ayo masuk " ajak austin sembari menggandeng tangan blandina mesra

Samantha terlihat sangat menyedihkan, dia hanya memandangi keluar jendela dengan pandangan kosongnya

" Bagaimana kabarmu,Sam ??! Tanya Austin tepat dibelakangnya.

Samantha berbalik dan tersenyum kearah austin.

Tiba-tiba raut wajahnya berubah saat melihat kehadiran blandina.

Dia berdirih dan secepat kilat menghampiri blandina dan mendorong nya kasar.

Austin dengan sigap menangkap tubuh mungil blandina dan mendekapnya erat.

" Hey,Sam...what the hell-.....??"

" Dia penyebab anak aku mati, Austin. Dia yang telah menghancurkan kebahagiaan aku !!! Jerit Samantha frustasi saat menyadari kehadiran blandina di samping Austin.

Sedangkan Austin terlihat kebingungan mendengar ucapan Samantha yang terdengar ambigu di telinganya.

" Kenapa kamu kesini ?? Apa kamu ingin melihat kehancuran ku, Hah ???!!! Pekik Samantha dengan emosi yang meluap-luap.

" Hey...Sam easy!!! Hardik Austin saat menyadari gerakan Samantha yang hendak menyerang blandina kembali.

" Maafkan aku, Sam. Aku sama sekali tidak tau apa-apa tentang kamu dan Jeffrey !!" Ucap blandina sedih.

Austin semakin kebingungan dengan perkataan Samantha dan Blandina.

Pada saat itu, masuklah beberapa perawat dan dokter Albert selaku kepala di rumah sakit tersebut.

Samantha diberikan obat penenang dan beberapa detik kemudian, dirinya tidak sadarkan diri karena pengaruh obat tersebut.

Austinpun mengajak blandina kembali kerumah saat menyadari kekasihnya tampak shock dengan kejadian barusan.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!