18. Mulai membaik

Seminggu setelah kejadian di royal rehability, blandina lebih banyak berdiam diri di mansion. Sesekali dia menelpon Luke atau sarah untuk menghilangkan kesunyian di mansion.

Nyonya Alice dan kakek Russel sedang berpergian ke Amerika karena ada beberapa kendala di salah satu anak cabang perusahaan di sana. Nyonya Alice tidak tega meninggalkan blandina sendirian d rumah megah tersebut, namun karena mengingat betapa posesif nya seorang Austin Stewards , nyonya Alice mengurungkan niatnya untuk membawa blandina keluar negeri.

Austinpun hampir seminggu disibukan dengan pekerjaan kantor yang menumpuk. Dia selalu pulang tengah malam dan mendapati blandina telah terlelap.

Pagi harinya, blandina lebih dulu bangun dan membersihkan diri lalu menuju dapur utama.

Madam Merrie terkejut melihat sosok nona mudanya yang sedang berkutat di dapur miliknya.

" Apa yang anda lakukan, nona ??"

Tanya madam Merrie dengan wajah setengah pucat.

" Hai Merrie, selamat pagi. Maaf aku memakai dapurmu tanpa meminta izin terlebih dahulu " sapa blandina sopan.

" Kapanpun anda memakai dapur ini, saya tidak keberatan nona ave. Masalahnya sekarang adalah bagaimana kalau Tuan Austin melihat anda disini,nona ??" Ucap madam Merrie diikuti wajah tegangnya.

" Maafkan aku,Merrie. Aku hanya membuat nasi goreng ala Indonesia dan beberapa camilan untuk Austin" jawab blandina sambil mengangkat beberapa jagung yang telah direbus.

" Aku akan membantu anda, Nona !!" Timpal Merrie sambil mengangkat beberapa jagung yang telah masak.

" Kamu tidak perlu se-khawatir itu Merrie. Ini pekerjaan biasa, di Indonesia tepatnya di rumahku aku biasa memasak sendiri yah walaupun ada beberapa orang yang bekerja disana " jelas blandina sambil memilah beberapa jagung yang telah ditiriskan.

Merrie kagum dengan ketangkasan nona mudanya saat berkutat di dapur.

Pada saat blandina lagi serius melakukan aktifitasnya sambil bercerita tentang kehidupannya diindonesia, tiba-tiba sebuah tangan kekar masuk dari bawah tangannya dan melingkar erat dipinggangnya yang ramping.

Blandina terkejut dan baru menyadari kalau Merrie telah pergi karena diusir secara halus oleh Austin.

" Apa yang kamu lakukan disini sayang " bisik Austin dengan suara seraknya tepat di depan telinganya.

Blandina tersenyum kecil, dan berbalik menatap Austin dengan wajah khas baru bangun.

" Aku bosan hanya berdiam diri disini, dan finally aku memutuskan untuk membuatkan sarapan untukmu" jelas blandina dan berbalik kembali menyelesaikan pekerjaannya.

Austin mencium tekuk blandina, bau khas mawar milik blandina membuat Austin tenang.

" Baiklah,aku akan pergi mandi. Tunggu aku di meja makan " timpal Austin sembari mengecup puncak kepalanya dan meninggalkan blandina yang masih asyik menyiapkan sarapan untuk Austin.

Setelah lima belas menit lewat, Austin turun dan menemui blandina di meja makan. Nampak Merrie dan Rosa berdirih tepat dibelakangnya.

" Merrie , aku menyiapkan menu sarapan yang cukup banyak. Kalian boleh mencobanya !!" Timpal blandina sembari mengambil nasi goreng ala Indonesia dan memberikan kepada Austin yang baru saja bergabung dengannya di meja makan.

Austin sudah terbiasa dengan makanan khas Indonesia. Berbeda dengan madam Merrie dan Rosa yang belum terbiasa dengan makanan Indonesia.

Setelah Austin selesai sarapan, blandina pun mengantarkan Austin sampai depan. Dan ternyata Anthony telah standby di dalam mobil.

" Hai Anthony, apakah kamu sudah sarapan ??" Tanya blandina.

Austin menatap kekasihnya dengan sejuta kekaguman.

Anthony yang disuguhi dengan pertanyaan begitu sontak langsung bingung mau menjawab apa. Ditambah lagi ada bos kutub dihadapannya.

Anthoni masih terdiam tanpa mengeluarkan jawabannya.

Blandina yang menyadari keadaan tersebut, langsung cepat-cepat mengalihkan pembicaraannya.

" Bolehkah Aku keluar menemui Luke ??" Tanya blandina sambil tersenyum kearah Austin.

" Sure ,baby. Tapi tetap akan ditemani Ellen !!" Jawab austin sembari mencium pipi blandina.

Blandina mengangguk senang.

Mobil Austin menghilang di balik gerbang besar bersimbol huruf S.

Blandina bergegas masuk kedalam, dan menemui madam Merrie dan Rosa.

Nampak Rosa lagi menikmati jagung keju mix susu kental yang dibuat blandina.

" Bagaiman, enak tidak ?? Tanya blandina sembari memasang wajah penuh harap kepada kedua maid di mansion Stewards.

Rosa mengangguk sambil pasang wajah senang dan memperlihatkan dua jempol jarinya di ikuti madam Merrie.

" Danjke" ucap blandina senang.

"Kalian lanjutkan makannya yah. Aku mau keatas dulu " ucap blandina dan pamit menuju kamarnya.

Selang beberapa menit, blandina telah selesai berdandan dan menunggu Ellen yang sedang mengambil mobil di dalam garasi.

Dress biru toska dipadupadankan dengan jacket hitam panjang sampai lutut berbahan sutera dan berbulu menambah kadar kecantikan seorang blandina.

Apa saja yang dikenakan ditubuhnya pasti akan terlihat bagus.

Gadis yang memiliki wajah semanis dan secantik blandina akan menjadi pusat perhatian orang-orang disekelilingnya.

Ellen membuka pintu mobil dan mempersilahkan blandina masuk.

" Ellen , bolehkah kita mampir sejenak ke toko kue?? Aku ingin memesan beberapa Chocolat cake untuk Luke!!" Pinta blandina dan diangguki cepat oleh Ellen.

Mobil mewah yang dikendarai blandina memasuki salah satu tokoh kue di pusat kota London.

Saat blandina hendak keluar dari dalam mobil,Ellen menahannya cepat.

" Ada apa Ellen ??" Tanya blandina heran.

" Biar aku saja yang membelinya, nona !!" Ucap Ellen cepat.

Blandina tersenyum simpul kearahnya.

" Tidak usah ellena Hogwarts. Biar aku saja yang membelinya sendiri. Timpal blandina dan langsung keluar dari mobilnya diikuti Ellen dari belakangnya.

Setelah membeli beberapa kue cokelat kesukaan Luke, blandina bergegas kembali kemobil dan melaju pesat ketempat dimana Luke sedang melakukan pemotretan.

Setelah menunggu hampir setengah jam lamanya, akhirnya proses pemotretan selesai.

" Maaf sudah membuat nona Stewards harus menunggu lama " ucap Luke sembari menggoda sahabat kecilnya.

Blandina mencibir kearah sahabatnya.

" Ellen, bisakah kamu meninggalkan kami berdua ?? Pinta blandina penuh harap.

Lama tidak ada tanggapan, akhirnya blandina memohon untuk yang kedua kalinya.

Akhirnya Ellen pengawal pribadi yang diperintahkan Austin berlalu dari hadapan Luke dan Blandina.

" Ada apa sampai repot-repot harus menemui aku disini ,ve !!" Tanya Luke sambil mengunyah kue cokelat yang dibawa blandina tadi.

Blandina menghembuskan napasnya lembut.

" Aku bertemu dengan Samantha Minggu lalu,Luke. Dan itu benar-benar membuatku merasa sangat bersalah !!" Ucapnya dengan raut sedihnya.

Luke berhenti mengunyah kuenya dan mulai serius mendengar cerita blandina.

" Tenanglah,Ave. Lagipula itu kecelakaan bukan karena kesalahan kamu !!" Timpal Luke yang tidak ingin sahabat kecilnya itu berlarut-larut dalam kisah sedih yang seakan tak pernah ada ujungnya.

Blandina menarik napas pelan...

" Aku benar-benar tidak tahu sama sekali tentang hubungan Jeffrey dan Samantha. Karena yang aku tahu dia sedang menjalin hubungan dengan Aline Wistom" ucap blandina kembali

" I believe u, ve!!" Balas Luke kembali.

" Dia pasti sedih karena harus kehilangan anak yang belum sempat menikmati dunia ini,Luke !!" Ucap blandina terlihat mulai bersedih mengingat kejadian tempo hari.

" Hei..,jangan mengingat suatu hal yang akan membuatmu kalut,blandina avelia !!" Timpal Luke yang mulai menyadari kekalutan yang dialami blandina barusan.

" Samantha sudah cukup membaik, Ave. Jadi berhentilah meratapi atau menyalahkan dirimu sendiri !!" Timpal Luke cepat.

Blandina menatap sahabatnya dan mencoba mencari kebohongan yang mungkin disembunyikan olehnya.

" Apakah kamu yakin??" Tanya balndina terkejut mendengar ucapan Luke

" Iya, aku tahu itu hanya akal-akalan Samantha saat mendengar Jeffrey berada dinegara ini " jelas Luke panjang lebar

"Perempuan itu tidak jauh berbeda dengan Jasmine,Ave. Mereka sama-sama menghalalkan segala cara untuk mencapai keinginan mereka. Jadi mulai sekarang, hiduplah dengan baik tanpa merasa terbebani dengan hal yang belum tentu itu adalah kesalahan kamu !!" Ucap Luke panjang lebar.

" Apakah kamu yakin ??" Tanya Ave mencoba menerima apa yang dikatakan Luke.

" Aku jamin seratus persen dengan seluruh hidupku,Ave. Aku menaruh mata-mata disekitar Jeffrey dan Samantha. Dan itu yang dilaporkan anak buahku. Begitu juga dengan Jasmine, dia sekarang berada di Kensington. Dan anak buahku tengah mengikuti setiap aktifitas dan memantau kegiatannya 1x24 jam. Jadi mulai sekarang hiduplah dengan baik. Aku akan tetap menjagamu saat Austin lengah menjagamu. Dia terlalu sibuk dengan urusan bisnisnya yang seakan tidak pernah habis !!" Ucapnya sambil geleng-geleng kepala.

Blandina tersenyum menghangat mendengar penjelasan Luke seperti seorang kakak yang sedang menjaga keamanan adiknya.

" Aku beruntung menjadi sahabat kecilmu,Luke !! Timpal blandina sembari mengusap tangan Luke lembut.

Luke segera menarik pelan tangannya dan mengacak rambut blandina seperti biasanya. Ada rasa yang bergemuruh didalam dirinya, namun segera ditepisnya.karena dia sudah berjanji untuk tetap menjaga blandina selayaknya adik sendiri.

" Aku sudah pernah menceritakan kehidupan Austin sebelumnya,Ave. Dan aku harap kamu bisa mengerti dan tetap menunggunya!!" Jelas Luke mengingatkan.

Blandina mengangguk pelan.

" Aku mengerti dengan pekerjaannya,Luke. Siapa lagi kalau bukan Austin yang harus mengelola perusahaannya. " Balas blandina sambil menarik napas pelan.

Luke tersenyum kecil antara kasihan dan bingung menatap sahabatnya yang harus menerima kenyataan seperti ini.

" Bersabarlah sedikit lagi. Kamu pasti akan mendapatkan kebahagiaan yang tak ternilai,Ave." Hibur Luke diikuti senyum kecilnya.

Blandina mengangguk dengan secercah harapan yang tergambar jelas diwajahnya.

" Apakah kamu masih ingin menungguku,Ave.??" Tanya Luke saat menyadari para kru yang sedang bersiap-siap memulai pemotretan kembali.

Blandina menatap beberapa kru yang mulai mempersiapkan beberapa peralatan pemotretan.

" Aku pikir tadi sudah selesai,Luke !!" Timpal blandina mendengus kesal, karena harus dihadapkan dengan kedua lelaki yang mempunyai kesibukan yang tiada bertara.

Luke tertawa renyah mendengar ucapan Blandina.

" Mintalah Austin agar mengijinkan kamu menjadi model disalah satu perusahaan disini untuk mengusir rasa jenuh mu !!" Ucap Luke meledeknya, saat akan bergabung dengan kru lainnya.

" Mengajukan permintaan seperti itu sama saja minta dia mengurungmu dengan berpuluh-puluh penjagaan ketat,Luke !!" Jawab blandina sambil mendengus kesal.

Luke malah tertawa renyah mendengar ucapan blandina barusan.

" Tunggulah beberapa menit lagi, aku akan dengan cepat-cepat menyelesaikan project ini. Setelah itu kita akan ke bioskop. Ada film bagus disana !! Timpal Luke menghibur.

" Benarkah ??" Tanya blandina dengan mata berbinar-binar.

Luke mengangguk cepat dan berlalu meninggalkan Ave ditempat khusus para artis menunggu.

Pada saat bersamaan, Ellen muncul dan standby dibelakang Ave.

" Ellen, maukah kamu duduk disini ??" Tanya blandina saat menyadari kehadiran Ellen dibelakangnya.

Sosok yang perpegang teguh dengan janji pekerjaannya dan tunduk pada bos Austin hanya menatap balndina tanpa mengeluarkan sepatah katapun.

Dan itu sangat membuat blandina sangat tidak nyaman, padahal saat ini dia butuh teman ngobrol.

" Aku akan melaporkan kepada Austin ,kalau kamu tidak menuruti perintahku !!" Ucap blandina tegas namun sebenarnya dia hanya sekedar mengancam agar Ellen mau duduk dihadapannya untuk menemaninya menunggu Luke yang sedang menyelesaikan pemotretan terakhirnya.

" Selesai dari sini kita akan pergi nonton, Ellen. Jadi bersikap lah seperti seorang teman. Jangan berdirih seperti robot yang siap menerima perintah tuannya saja , Ck !!" Ucap blandina terlihat kesal bercampur gemas dengan tingkah Ellen yang berlebihan.

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!