" aku bilang kamu nggak boleh kemana-mana ya berarti gak boleh" timpal Austin penuh penekanan.
Blandina mendengus kesal. Austin adalah orang yang tidak menerima penolakan. Apapun itu, dia akan menentang !!
" Sebenarnya apa yang kamu inginkan, tuan Austin Stewards ??" Tanya blandina pada akhirnya.
" Yang aku inginkan hanya satu, jangan pergi kemanapun tanpa sepengetahuan aku " timpal Austin dingin tanpa menoleh kearahnya. Jari-jarinya masih berkutat di atas tombol laptopnya.
Stif yang paham kalau tuannya sedang menyelesaikan pekerjaannya, akhirnya menawarkan makanan kepada blandina.
" Anda ingin makan,nona blandin ?" Tanya stif sopan
" Terimah kasih stif, tapi aku masih kenyang " jawabnya sambil tersenyum manis kearahnya.
" Aku rasa,aku telah memperingatkan sebelumya kepada mu nona blandin, jangan sekali-kali tersenyum kepada stif atau laki-laki manapun kecuali aku " timpal Austin mendominasi,sembari meletakan laptopnya di meja dan menghadap kearah blandina.
" Dasar sinting, memangnya aku ini apanya kamu, hah ??!" Timpal blandina mulai emosi melihat Austin yang mulai semena-mena terhadapnya.
"Austin menatap blandina dengan sorot mata elangnya.
" Karena kamu adalah calon istri saya" jawabnya mantap
" Dalam mimpimu" ucap blandina kesal.
Austin tersenyum kearahnya dan melanjutkan pekerjaannya yang tertunda karena drama senyum blandina tadi.
Blandina mendengus kesal.
Austin beranjak pergi dari bandara saat pesawat tujuan blandina meninggalkan bandara Ngurah Rai.
"Ayo pulang " ajak Austin sembari menunggu blandina berdirih dari kursinya.
" Antarkan aku kerumah sahabatku " pinta blandina tanpa menoleh kearah Austin.
" Baiklah, tapi jangan coba-coba pergi tanpa sepengetahuan aku" jawab Austin dan menarik tangan blandina bergegas ke parkiran.
Blandina pasrah dan mengikuti Austin masuk kedalam mobilnya.
Stif pun bergegas meninggalkan parkiran dan menuju rumah sarah, sahabatnya blandina.
Blandina terkejut saat Austin menyandarkan kepalanya dibahunya.
" Biarkanlah seperti ini..,aku lelah !!" Ucapnya saat menyadari blandina ingin menolak sandarannya.
Ada rasa kasihan diwajah blandina saat melihat wajah Austin yang benar-benar kelelahan.
Diapun membiarkan kepala Austin dibahunya. Stif yang menyadari keadaan dibelakangnya, segera mengaktifkan pembatas dibelakangnya.
Selama diperjalanan menuju rumah sarah, blandina sesekali melihat kearah wajah Austin.
" Apa dia harus bekerja terus sepanjang waktu seperti ini " Rintihnya dalam hati.
Sesampainya didepan rumah sarah, blandina tidak langsung turun. Dia membiarkan Austin terlelap beberapa saat di pundaknya.
Stif mengetuk pintu mobil, sontak blandina pun membuka perlahan pintu mobil tersebut.
Dia memberikan sebuah kode untuk stif agar tidak perlu membangunkan Austin. Blandina segera menaruh kepala Austin disandaran kursi dan segera keluar dengan hati-hati.
" Terimah kasih stif, aku rasa tidak perlu membangunkan dia. Sepertinya dia kelelahan sekali." Timpal blandina dan bergegas masuk.
Sesampainya di hotel,Austin tersadar dari tidurnya. Stif telah membuka pembatas dan melihat kearah sang pemilik Stewards Corp.
" Dimana blandina?" Tanya Austin kaget saat melihat tidak ada wanita pemilik wajah teduh di sampingnya.
" 20 menit yang lalu nona blandina sudah turun di rumah sarah, Austin " jawab stif dengan gaya biasanya.
" Kenapa tidak membangunkan saya,stif ? Apa kamu sengaja membiarkan saya ketiduran ??" Timpal Austin setengah meradang.
" Ck.., nona blandina sendiri yang tidak ingin membangunkan kamu jangan dulu marah-marah gak jelas begitu " ejek stif diikuti tawa kecilnya.
" Ayo masuk, bukannya besok kamu akan bersiap balik ke London ?" Ucap stif mengingatkan.
" Tapi kamu sudah menaruh orang-orangmu di sekitar blandin kan ? " Tanya Austin dengan sorot mata tajamnya.
" Kamu tenang aja, orang-orang suruhan kita sudah berjaga di depan rumah sarah kok " jawab stif mantap.
" Baguslah, besok pagi sebelum ke airport ,saya ingin mampir sebentar kerumah sarah " lanjut Austin dan bergegas masuk kedalam hotelnya.
"Sesuai dengan keinginan anda " jawab stif sembari menggoda Austin.
Austin melayangkan pandangan dengan sorot mata tajamnya kearah sang asisten yang selalu menggodanya semenjak dirinya menyukai blandina Saveli, cewe yang terlihat jutek dan sama sekali tidak menaruh hati kepadanya.namun beberapa saat dirinya melamunkan hal- hal konyol yang dilakukan blandina saat kecil dulu. Tanpa sadar Austin tersenyum sendiri.
" Ternyata kamu sudah tumbuh secantik itu dan menggemaskan"
Gumannya dalam hati
**
Sementara itu dirumah Sarah, blandina masih asyik mengobrol dengan Sarah sahabatnya.
" Tapi blan, apa salahnya siy mencoba membuka hati sedikit untuk tuan Austin..!! Timpalnya sambil memegang tangan blandina.
Blandina menatap Sarah lama...
" Aku masih belom bisa membuka hati aku buat orang lain,Sar !!" Ucapnya sedikit serak.
" Jangan bilang kamu masih menunggu Jeffrey, blan !!!" Tebak Sarah denga mimik muka seperti tidak menyukai ucapannya barusan.
Blandina menarik napas pelan.
Diapun bergegas bangkit dari ranjangnya dan berjalan kearah balkon ruangan tersebut.
" Jeffrey adalah satu-satunya laki-laki yang sudah menyadarkan diriku tentang makna hidup,Sar...!!" Ujarnya dengan wajah sedih
" I know that, tapi kamu kan tahu dia lebih memilih perempuan sialan itu dari pada kamu blan..., and i think u know that !!! " Potong Sarah dengan penuh tekanan.
" Dia terpaksa memilih bersama Melanie karena paksaan dari ibunya, waktu itu ibunya benar-benar kritis dan menginginkan Jeffrey bersama Melanie, bukan aku wanita gila karena drugs !!! " Isaknya dengan bahu bergetar.
" Pura-pura kritis" timpal Sarah kesal.
Melihat suasana hati blandina yang mulai sedih, sarahpun mendekati sahabatnya dan memeluk blandina.
" Seharusnya kamu nggak perlu mengingat itu lagi, blan. Aku sebagai sahabat kamu tidak ingin mengingat keterpurukan kamu waktu itu " ucap Sarah sembari mengusap air mata blandina yang mulai membanjiri wajahnya yang teduh bak malaikat.
" Thanks Sarah, kamu memang the best bestie for me " ucapnya tulus sembari memeluk Sarah.
Beberapa saat kemudian, telpon selular Sarah berdering mengagetkan Sarah dan Blandina.
Sarah kaget melihat nama yang muncul di layar handphone nya.
" Om anderson " timpal Sarah terlihat bingung antara angkat apa tidak.
" Angkat aja Sar..,gak apa-apa kok " ucap blandina menyadari kebingungan Sarah.
" Hallo om," jawab Sarah sopan
" Sarah, blandin ke rumah kamu gak ???" Tanya Anderson dari seberang sana
Karena di loud speaker blandina bisa mendengar percakapan mereka.
Blandina mengangguk kearah Sarah agar Sarah mengatakan yang sebenarnya.
" Iya om, blandin lagi dirumah Sarah " jawab Sarah saat melihat kode yang diberikan blandina kepadanya.
" Tolong jagain dia yah, sepertinya dia saat ini tidak ingin berbicara sama om " timpal Anderson terdengar putus asa.
" Iya om, pasti " jawab Sarah meyakinkan.
Sambungan telpon terputus.
Blandina menarik napas panjang, rasa marah, kesal, dan kecewa masih terlintas dalam benaknya.
Sarah mendekati blandina dan mengusap bahunya pelan.
" Are u okay ?" Tanya Sarah
" Yeah, like you see !!" Jawabnya sambil tersenyum kecil.
Mereka pun berpelukan. Blandina menangis dalam diam.tekadnya untuk keluar dari rumah ayahnya adalah jalan yang terbaik.
Hari semakin larut, sarahpun kembali ke kamarnya dan meninggalkan blandina dikamar tamu.
Keesokannya, Sarah terkejut saat mendapati kamar yang ditempati blandina kosong. Hanya sebuah catatan kecil yang ditinggalkan sang pemilik kamar tamunya.
Mata Sarah membulat sempurna saat membaca isi dari kertas yang dipegangnya.
" Shiitt !!! " Umpatnya sembari berlari keluar kamar. Ternyata sesampainya di depan, Austin dan stiff tengah berdirih didepan pintu rumahnya dengan gerakan ingin mengetuk pintu rumahnya.
Sarah semakin gamblang melihat kehadiran Austin dan stiff.
" Good morning Sarah, apakah blandin sudah bangun ??" Tanya Austin to the point.
Sarah bingung mau menjawab apa.., rasa gugup dan ketakutan mulai menghampiri pikirannya.
" Apa yang harus aku katakan ??" Rintihnya dalam hati.
" Nih orang bikin bulu-kudukku merinding lagi !
" Hey...,are u okay ?" Tanya Austin saat menyadari pertanyaannya tidak mendapatkan respon dari Sarah.
" Eekh..,itu blandin,,,dia...dia... " Ucapn Sarah terbata-bata
" Nona, bolehkah anda mengatakannya secara baik ??" Potong stiff yang mulai tidak sabaran dengan tingkah Sarah.
" Blandina menghilang " ucap Sarah terdengar hati-hati.
Austin terkejut mendengar ucapan Sarah.
Dia menekan jari-jarinya hingga terlihat memutih di bukuh jarinya.
" Stiff, ternyata orang-orangmu tidak becus ya menjalani pekerjaan mereka " timpal Austin terdengar menahan amarah lalu bergegas meninggalkan tempat itu tanpa mendengar penjelasan dari Sarah maupun stiff.
" Bagaiman kamu nggak tahu nona blandina keluar ?? Tanya stiff terhadap Sarah.
" Aku juga nggak tau, yang aku tahu dia semalam udah baik-baik saja dan tiduran di kasurnya." Jawab Sarah apa adanya.
" Kalau begini caranya, bisa-bisa cuti saya akan di tunda lagi " dengusnya sembari meninggalkan Sarah
Sarapun masuk dan mencoba menghubungi blandina, namun nihil Handphone nya sama sekali tidak aktif.sudah berapa kali dia mencoba menghubungi blandina tapi tetap tidak bisa dihubungi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Jafet hajangua
nice novel😍😍😍 lanjut part ya thor ❤️
2023-04-06
2