Ryan langsung keluar dari kamar itu dan mencari keberadaan sang kekasihnya, ia menuruni anak tangga dengan harapan lebih cepat agar bisa temukan gadis itu.
Setelah beberapa saat kemudian Ryan tiba ke lantai dasar dan tidak melihat calon istrinya ada di sana. kemudian ia melangkah cepat menuju ke pintu utama.
Setelah di luar Ryan melihat sekeliling depan rumah sakit, akan tetapi Cecillia tidak terlihat lagi.
"Apa yang kamu lakukan, Cecillia? kenapa tiba-tiba saja kamu perg!" gumam Ryan. ia mengeluarkan handponennya dan menghubungi seseorang di seberang sana.
"Hallo, Tuan," sahut seseorang yang menjawab panggilannya.
"Cari Cecillia sampai dapat! dia baru saja meninggalkan rumah sakit!" perintah Ryan yang masuk ke dalam mobil.
"Baik, Tuan," jawab anggotanya.
Tidak lama kemudian mereka memutuskan panggilannya.
Cecillia yang memutuskan meninggalkan Ryan, ia menuju ke salah satu hotel untuk menginap di sana. karena tidak ingin dikenali ia pun memakai kaca mata hitam dan masker.
"Ryan, setelah ini aku baru menyadari bahwa perasaanmu masih belum seutuhnya untukku, aku tidak ingin karena rasa simpatimu sehingga membuatmu berada di sisiku. aku lebih berharap kau terus terang siapa yang kamu butuhkan," ucap Cecillia yang melihat cincin tunangan yang melingkar jari manisnya.
Cecillia mengingat kembali kedekatan Ryan dan mantannya membuat hatinya sangat sedih dan sakit. ia memutuskan melepaskan cincin tunangan itu dari jari manisnya.
"Mungkin...cincin ini tidak sesuai untukku, Ryan, walau sangat sakit apa yang telah ku alami. aku akan tetap bertahan dan berjuang sendiri. kamu jangan cemaskan aku lagi! dan aku juga akan bekerja sama dengan polisi. semua ini aku akan menghadapinya sendiri tanpamu," gumam Cecillia.
Setelah satu jam kemudian Cecillia mendatangi kantor polisi untuk membuat laporan atas kejadian itu. selama ini para detektif yang menangani kasusnya masih belum ada kesempatan untuk bertemu dengan dirinya. karena tidak diizinkan oleh Ryan.
"Nona Meliza, tidak ku sangka Anda bisa datang hari ini," sahut Detektif Woll yang bersalaman dengan Cecillia.
"Maaf sebelumnya, karena saya belum bersedia bertemu dengan Detektif," ucap Cecillia.
"Tidak apa-apa, kami juga mengerti! Nona Meliza, silakan duduk!" jawab Detektif Woll.
Meliza duduk di dalam kantor Detektif Woll untuk memberi keterangan, tentu saja Cecillia yang adalah sebagai korban dan juga calon istri dari seorang pengusaha besar diberikan pelayanan beda dengan yang lain. untuk korban seperti biasanya harus berada di dalam ruangan interogasi untuk memberi keterangan, akan tetapi berbeda dengan Cecillia.
"Nona Meliza, saya akan bertanya sesuatu yang selama ini kami masih merasa penasaran!"
"Detektif Woll, silakan!"
"Apakah nona melihat wajah pelakunya?"
"Tidak, karena listrik kami padam," jawab Cecillia.
"Apakah ada tanda-tanda lain yang bisa untuk kita lebih mudah mencarinya? misalnya, tato ataupun sesuatu lainnya?"
Cecillia berusaha mengingat kejadian malam itu agar bisa membantu Detektif Woll mengungkap pelaku yang sebenarnya. saat ia memikirkan kejadian malam itu Cecillia mengenggamkan kepalan tangannya dengan erat. ia sangat sakit hati dan terluka saat mengingat semula kejadian itu.
"Saat itu...sangat gelap...gelap sekali, yang aku ingat adalah aku menikamnya dengan serpihan gelas di punggungnya. dan setelah itu dia menendangku dan kemudian aku pingsan," ungkap Cecillia dengan menahan air mata.
"Apakah di saat sadar, Anda berada di dalam bathub?" tanya Detektif Woll.
"Tidak, saat aku sadar aku di rumah sakit, aku juga tidak tahu kenapa aku bisa di dalam sana. yang pasti adalah...aku sudah tidak sadarkan diri saat itu," jawab Cecillia yang menetes air mata.
Detektif Woll yang melihat gadis itu mengeluarkan air mata ia pun memberikan tisu kapadanya.
"Maaf!" ucap Cecillia yang menerima tisu itu.
"Nona Meliza, apakah Anda...ada mencurigai siapa pelakunya? atau...ada yang tidak puas denganmu atau tuan Andres?"
"Aku tidak mencurigai siapapun, apakah menurut Detektif Woll pelakunya adalah orang yang kita kenal?"
"Hanya tebakan saja belum pasti benar," jawab Detektif Woll.
"Baiklah, terima kasih atas kerja sama Anda! ini adalah kartu nama saya, kalau ada butuh bantuan atau mengingat sesuatu, Anda bisa menghubungi nomor saya!" kata Detektif Woll yang menyerahkan kartu nama kepada Cecillia.
"Baiklah, kalau begitu saya pamit dulu!" ucap Cecillia yang bangkit dari tempat duduknya.
Setelah beberapa saat kemudian Cecillia meninggalkan kantor polisi.
Cecillia melangkah dengan perlahan dan kemudian ia terduduk di pinggir jalan sambil menahan sakit di kepalanya. karena mengingat kejadian malam itu ia menderita sakit kepala yang sangat menyakitkan baginya.
Gadis itu sangat hancur setiap mengingat luka yang dia alami. siang itu ia menangis dengan menutup wajahnya mengunakan kedua tangannya. tidak bisa dibayangkan lagi bagaimana hancurnya perasaan seorang gadis yang telah hancur pernikahannya. dan di saat yang sama ia juga terluka akibat kembalinya mantan kekasih Ryan di saat ini.
Semua kejadian yang tidak dia inginkan bercampur menjadi satu.
Cecillia menangis selama beberapa menit dan sambil menahan sakit. pejalan kaki yang lalu lalang hanya melihat gadis malang itu sedang menangis tanpa bertanya dan pergi begitu saja.
Sementara Ryan yang mencari Cecillia ia masih belum berhasil menemukan gadis itu. raut wajahnya sangat lesu dan cemas karena tidak bisa menghubungi gadis itu.
"Ke mana dia pergi? kenapa hingga sekarang masih tidak dapat," ucap Ryan.
Malam hari.
Hotel.
Cecillia telah kembali ke kamar hotelnya, saat masuk ke dalam kamar ia duduk di ujung kasur dengan wajahnya yang pucat. matanya bengkak karena telah menangis hampir satu jam. malam itu ia sangat kesepian seakan telah kehilangan segalanya.
"Cecillia, apakah kamu sanggup melaluinya? apakah kamu bisa bertahan? harga dirimu sudah tidak ada. cintamu juga sudah tidak ada. apa lagi yang kamu miliki?" ucap Cecillia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 34 Episodes
Comments
Alena Kimmy Kimberly
lanjut thor.....
2023-02-24
0
Anis Rohayati
jiji sma si ryan
2023-02-24
1
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
2023-02-23
0