Pertemuan Rahasia

"Leo, apa yang sedang kau pikirkan?" tanya Luna.

"Tidak ada! hanya merasa ikut sedih dengan kejadian yang menimpa kakak ipar," jawab Leo.

"Sudahlah! jangan kita ungkit lagi ketika dia sudah pulang nanti. kakak tidak ingin dia terluka lagi. saat ini dia sangat membutuhkan kita," ujar Luna.

"Iya, aku mengerti!" jawab Leo.

"Kamu baru pulang, pergilah istirahat!"

"Aku akan kembali ke kamarku dulu!" pamit Leo yang bangkit dari tempat duduknya.

"Tidak tahu di mana dia sekarang, kalau saja pelaku itu tertangkap aku yakin dengan sifat Ryan dia pasti akan mati," batin Luna.

Luna yang sedang meneguk minumannya tiba-tiba saja handphonenya berbunyi. Luna membaca nama panggilan itu raut wajahnya langsung cemas dan melihat sekitarnya untuk memastikan tidak ada siapapun di sana. kemudian ia menuju ke balkon untuk menjawab panggilan itu.

"Hallo, ada apa kau menghubungiku?" tanya Luna dengan merendahkan suaranya.

Selama bicara dengan orang yang menghubunginya, sifat Luna sangat waspada sambil melihat sekitar dalam rumahnya. tidak tahu rahasia apa yang dia simpan sehingga dirinya begitu cemas.

Beberapa hari kemudian.

Detektif yang menangani kasus pemerkos*an mendatangi rumah sakit dengan tujuan ingin bertemu dengan Cecillia. Ryan yang tidak ingin sang kekasihnya kembali trauma ia bersikeras menghalangi niat Detektif.

"Tuan Andres, kami butuh saksi dan bukti untuk menangkap si pelaku, dan kami berharap bisa bertemu dengan korban," ujar Detektif Woll.

"Bukankah hasil sudah keluar? dinyatakan tidak ada bukti sama sekali, kenapa masih saja ingin bertemu dengan istriku," kata Ryan dengan nada agak tinggi.

"Tuan Andres, harap pengertiannya! kami membutuhkan keterangan dari korban agar bisa lebih mendalami kasus ini!" ujar Detektif Philip.

"Detektif, apakah kalian ingin membangkitkan luka istriku? apakah kalian tahu, bahwa istriku bunuh diri tiga hari yang lalu. dan kini dia baru tenang. tapi kalian malah memaksa ingin bertemu dengannya," kata Ryan.

"Kami turut sedih atas kejadian ini!"ucap Woll.

"Tidak! Anda tidak akan tahu seberapa takutnya istriku, dia bahkan tidak bisa tidur dengan baik. dan dia bisa tidur hanya karena bantuan obat. dan sekarang kalian masih ingin mengungkit kejadian ini di depannya. apa lagi yang kalian inginkan?"

"Kakak Ryan," suara panggilan Leo yang menghampiri Ryan.

"Leo, kamu sudah pulang," balas Ryan.

"Iya, aku ingin datang dari kemarin, tapi aku tidak tahu apakah kakak ipar akan terganggu?"

"Tidak apa-apa! Cecillia tidak akan keberatan," jawab Ryan.

"Detektif, aku berharap kalian jangan ganggu istriku lagi! tidak ada info yang akan kalian dapat dari dia," ujar Ryan yang kemudian masuk ke dalam kamar VIP bersama adiknya.

"Siapa dia?" tanya Detektif Woll pada rekannya.

"Dia adalah Leo Andres, adik tiri Ryan Andres," jawab Detektif Philip.

"Adik tiri? selama ini dia tinggal di mana?" tanya Detektif Woll.

"Di luar negeri," jawab Detektif Philip.

"Selidiki dia!"

"Selidiki dia? Detektif Woll, apakah kamu mencurigai dia?"

"Keluarga kaya sangat membingungkan, tidak ada yang tahu dengan kondisi mereka. terkadang demi menjaga nama baik mereka akan berpura-pura baik di depan umum. siapa pelakunya kita tidak tahu. dan sangat sulit untuk pecahkan kasus ini ketika kita tidak bisa bertemu dengan korban," jawab Detektif Woll.

"Baiklah, aku akan menyelidiki mulai dari kehidupan sehari-harinya."

Leo bertemu dengan Cecillia yang sedang duduk bersandar di ranjang.

"Kakak ipar, lama tidak bertemu," sapa Leo dengan ramah.

"Leo, apakah kamu akan pergi lagi?" tanya Cecillia.

"Mungkin tidak! kali ini aku akan tinggal di sini," jawab Leo.

"Kata kakak Luna, Leo akan tinggal bersama kita, setelah sekian lama dia tinggal di luar," kata Ryan yang duduk di samping Cecillia.

"Tinggal bersama kita?" tanya Cecillia dengan heran.

"Iya, mulai hari ini kamu akan tinggal bersama kami," jawab Ryan dengan senyum.

"Kenapa aku tinggal bersama kalian?" tanya Cecillia.

"Cecillia, apartemanmu sedang digaris polisi dan aku tidak ingin kamu tinggal di luar, menjelang pernikahan kita kau akan tinggal dulu bersama kami," ujar Ryan.

"Kakak ipar, kita adalah satu keluarga, bisa berkumpul adalah suatu hal yang bahagia. jadi, jangan menolak. apakah kamu tahu...kakak Luna telah pesan orang untuk renovasi kamar khusus untukmu dan jangan menolak niat baik kakakku. kalau tidak...dia akan sedih," ujar Leo dengan senyum.

"Benar kata Leo, mulai hari ini kamu tinggal bersama kami, lagi pula cepat atau lambat kamu harus tinggal bersama kami juga," kata Ryan dengan senyum.

"Tapi, aku...," jawab Cecillia.

"Cecillia, kalau kamu menolak kakakku akan sangat kecewa. apa kamu tahu, demi kenyamanmu kakak telah menyediakan semua kebutuhanmu. dan kamu tidak bisa lagi menolak," ujar Ryan.

"Kakak ipar, kali ini kamu tidak bisa menghindar, karena kamu sudah menjadi bagian dari keluarga kami," ucap Leo dengan senyum

"Baiklah, aku mengerti! aku tahu kalian semua ingin membantuku," kata Cecillia.

"Karena kita adalah satu keluarga, jadi jangan coba-coba untuk menolak tawaran kami!" ucap Ryan yang memeluk calon istrinya.

"Aku tahu! dan...kapan aku bisa keluar?"

"Kamu akan tinggal untuk beberapa hari lagi," jawab Ryan.

"Ryan, kamu sudah tidak masuk kerja selama berberapa hari. aku bisa sendiri dan aku baik-baik saja. lebih baik kamu pergi ke perusahaan karena kakak Luna akan sibuk tanpamu," kata Cecillia.

"Jangan khawatir! asistenku sedang membantunya," ujar Ryan.

"Leo, apakah kamu sudah pertimbangkan akan bekerja di perusahaan kita?" tanya Ryan

"Kakak, ini...," ucap Leo yang terhenti.

"Kenapa, kamu masih menolak? jangan lupa perusahaan itu milik kita bersama, kamu harus bekerja di sana!"

"Tapi aku tidak begitu suka bisnis," jawab Leo.

Ryan bangkit dan menghampiri adiknya," Leo, bukan masalah suka atau tidak, masalahnya adalah tanggung jawab. kamu adalah penerus keluarga kita juga. seperti aku juga tidak suka menjalankan bisnis ini. tapi aku tetap melakukannya. kita adalah putra keluarga Andres. tentu saja harus bertanggung jawab."

"Kakak, beri aku waktu beberapa hari untuk berpikir!"

"Baiklah, aku akan menunggu kabar baikmu," jawab Ryan.

"Kalau begitu aku keluar dulu, Kakak ipar, aku pamit!"

"Sampai jumpa!" balas Cecillia.

"Sampai jumpa!" ucap Leo yang melangkah keluar.

"Bocah ini dari dulu juga begitu, selalu saja menolak," ucap Ryan.

"Mungkin Leo memiliki cita-cita lain," ujar Cecillia.

"Kami sebagai penerus keluarga Andres sama sekali tidak ada pilihan, hanya bisa mennjalankan bisnis keluarga," kata Ryan.

"Beri waktu untuk Leo! jangan memaksa dia! kalau dia bekerja perusahaan dia harus bersiap memikul tanggung jawab berat. jadi, biarlah dia berpikir dulu!" ujar Cecillia.

"Iya, aku mengerti, istriku!" jawab Ryan yang mengecup dahi pujaanya.

Di sisi lain Luna bertemu dengan seseorang secara rahasia, pertemuan mereka di tempat pembangunan gedung.

"Kenapa bertemu di sini? apakah tidak bisa bicara lewat handphone saja," tanya Luna dengan cemas.

"Kenapa kamu harus cemas? di sini tidak ada orang, lagi pula hari ini para pekerja sedang libur. tidak ada yang akan melihat kita di sini," kata pria itu yang mengenakan masker dan kaca mata hitam.

"Katakan apa maumu?" tanya Luna.

"Beri aku uang! agar aku bisa pergi!" jawab pria yang sangat misteri itu.

"Bayaran yang kamu minta sudah kuberikan, apa lagi yang kau inginkan?" tanya Luna.

Terpopuler

Comments

🍒🍓~♡SugarBerry♡~🍓🍒

🍒🍓~♡SugarBerry♡~🍓🍒

luna mencurigakan🤔

2023-02-22

0

Lydia

Lydia

Lanjut Author.... terima kasih 😁

2023-02-22

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!