Siapa Yang Mencurigakan

Ryan yang telah tiba di depan pintu kamar, ia langsung mengunakan cardlock untuk membuka pintu kamar itu.

Klek..

Pintu terbuka dan Ryan langsung melangkah masuk.

Saat calon suami Cecillia melangkah masuk ia melihat serpihan gelas yang berserakan dan juga terdapat bercak darah di lantai.

"Cecillia...Cecillia...," teriak Ryan yang menuju ke kamar mandi.

Saat Ryan berdiri di pintu kamar mandi, ia melihat darah dari pergelangan tangan calon istrinya menetes ke lantai keramik itu. Cecillia tidak sadarkan diri dengan posisi tubuhnya berada di dalam bathub.

Gadis itu lagi-lagi memilih jalan kematian untuk mengakhiri hidupnya yang penuh penderitaan dan membuatnya semakin depresi.

"Cecillia...," teriak Ryan yang menghampiri gadis itu.

Ryan mengendong gadis itu sambil melangkah dengan cepat. ia langsung melarikan istrinya ke rumah sakit.

"Cepat jalan!" perintah Ryan pada Stuart..

"Baik, Tuan," jawab Stuart yang menghidupkan mobilnya.

"Apakah ada kabar dari Wilber?" tanya Ryan yang sambil memeluk calon istrinya.

"Tuan, video itu sudah tidak ada, mungkin sudah dihapus. dan di internet juga sudah hilang," jawab Stuart yang sedang menyetir mobil.

"Aku akan menuntut mereka habis-habisan, dan bukan hanya itu saja. aku harus mencari tahu siapa saja yang menghujat di media sosial dan balas semua perbuatan mereka!" kata Ryan dengan kesal.

Setelah beberapa menit kemudian mereka tiba ke rumah sakit.

Ryan langsung mengendong istrinya sambil berlari menuju ke dalam rumah sakit itu, sementara Stuart berteriak memanggil dokter dan suster. tidak lama kemudian mereka pun menghampiri Ryan dan membawa gadis itu ke dalam ruang ICU.

Ryan sangat cemas saat melihat gadis itu yang memotong nadi sendiri dan tidak sadarkan diri. pria itu mengusap wajahnya dan menarik nafas panjang.

"Tuan, jangan khawatir! nona pasti akan selamat!" kata Stuart.

"Tidak mudah untuk dia bangkit, dan sekarang gara-gara video itu dan hujatan para netizen membuatnya tidak ingin melanjutkan hidupnya. aku tidak akan tinggal diam saja," ketus Ryan yang mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang.

Setelah beberapa saat kemudian seseorang menjawab panggilan tersebut.

"Hallo, Tuan."

"Wilber, apakah kamu sudah tahu siapa penyebar video itu dan siapa yang menyerahkan video itu kepada stasiun?" tanya Ryan yang di seberang sana.

"Tuan, Wig Hutter mengatakan ada kiriman dari seseorang yang tidak dia kenal, dalam paket itu terdapat sejumlah uang dan rekaman. asalkan dia menyebarkan rekaman itu maka uang itu menjadi miliknya. dan kalau dia tidak melakukannya maka dia akan dituntut terima uang dengan cara ilegal. karena dia takut dan juga serakah maka dia menyiarkan rekaman itu," jawab Wilber.

"Tuntut dia sampai stasiunnya ditutup!" perintah Ryan.

"Baik, Tuan. kami sedang berada di kantor polisi. Wig Hutter sedang diinterogasi," jawab Wilber.

Tidak lama kemudian Ryan memutuskan panggilannya.

Ryan berdiri dan menyandarkan dirinya di tembok dengan wajahnya yang tidak bersemangat.

Nada dering masuk ke handphone milik Ryan.

Ryan membaca nama panggilan yang tak lain adalah detektif Woll.

"Hallo, detektif Woll!"

"Tuan Andres, bagaimana dengan nona Meliza? apakah dia baik-baik saja?" tanya detektif Woll.

"Tidak baik, Cecillia sedang dirawat di ruang ICU," jawab Ryan dengan lesu.

"Apakah terjadi sesuatu?" tanya detektif Woll.

"Cecillia membunuh diri karena berita yang tersebar, bukan hanya itu saja, hujatan para netizen juga membuat dia sangat terpukul," jawab Ryan.

"Sebelumnya nona Meliza datang untuk memberi keterangan."

"Cecillia pergi menemui Anda?"

"Benar! walau sakit dan berat dia memaksakan diri untuk memberitahu ulang kejadian malam itu. dan ada satu lagi... saat kejadian di malam itu nona Meliza menikam bagian punggung si pelaku."

"Seharusnya luka yang dialami oleh pelaku itu akan meninggalkan bekas."

"Mudah-mudahan saja! akan tetapi akan sangat sulit menemukan si pelakunya. Tuan Andres, ada yang ingin ku tanyakan, apakah selama ini ada yang tidak suka dengan Anda ataupun seseorang bermusuhan dengan Anda?"

"Aku adalah seorang pebisnis kalau ada yang tidak suka denganku, itu pasti ada. tapi aku rasa tidak mungkin melakukan hal yang tidak wajar terhadap istriku. karena istriku selama ini tidak pernah ikut campur dalam bisnisku," jawab Ryan.

"Bagaimana dengan orang terdekat? seperti saudara atau keluarga sendiri?"

Saat mendengar kata detektif Woll, Ryan langsung terdiam dan mengingat sesuatu.

"Detektif Woll, kalau ada informasi lainnya tolong hubungi aku! begitu juga kalau aku menemukan sesuatu yang mencurigakan," kata Ryan.

"Baiklah, Tuan Ryan. semoga nona Meliza cepat sembuh dan melupakan masa lalu!"

"Terima kasih!" ucap Ryan yang kemudian memutuskan panggilannya.

"Keluarga sendiri? Luna atau Leo? apakah mungkin salah satu dari mereka," ucap Ryan.

"Tuan, apakah ada yang mencurigakan?" tanya Stuart

"Stuart, lakukan satu hal untukku dan hanya kita yang tahu!" perintah Ryan.

"Baik, Tuan. silakan perintah!" jawab Stuart.

"Mulai saat ini kirim orang yang berwajah baru untuk mengikuti Luna dan Leo, apapun yang mereka lakukan dan siapa yang mereka temui aku ingin tahu semuanya!" perintah Ryan.

"Baik, Tuan!" jawab Stuart dengan patuh.

Setelah beberapa menit kemudian Dokter keluar dari ruang ICU.

"Bagaimana dengan istri saya, Dokter?" tanya Ryan dengan cemas.

"Pasien mengalami depresi berat sehingga nekad mengakhiri hidupnya, kondisi seperti sekarang saya khawatir akan menyebabkan pasien trauma seumur hidup," jawab Dokter.

"Apakah ada cara lain untuk menyembuhkannya? misalnya apakah saya perlu membawanya ke jerman atau ke mana saja untuk menerima perawatan?"

"Untuk saat ini yang harus Anda lakukan adalah mengetahui penyebabnya, apa yang membuat pasien mengalami depresi. dan bantulah dia untuk keluar dari masalahnya," jawab Dokter itu.

"Aku mengerti!" jawab Ryan.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***