Ketegasan Ryan

Perusahaan keluarga Ryan Andres.

Setelah acara konferensi pres berakhir, Ryan langsung kembali ke perusahaannya dan bertemu semua pemegang saham di ruang rapat itu.

"Sebagai presdir perusahaan ini, aku ingin menegaskan, bahwa siapa yang ingin pergi, silakan! kalau ingin aku turun dari posisiku maka kalian masih belum layak. justru aku sebagai presdir yang berhak memecat orang yang menantangku. jangan sampai aku tahu siapa yang dalang utama di perusahaan ini. jika tidak, aku tidak akan sungkan mengusirnya dari sini!" kecam Ryan yang bangkit dari tempat duduknya.

"Kalau hanya menginginkan keuntungan dan memilih memberontak di saat perusahaan mengalami masalah, lebih baik pergi saja!" kata Ryan dengan tegas dan meninggalkan ruang rapat.

Sifat Ryan telah membuat para pemegang saham tidak berkutik. Ryan sama sekali tidak goyah di saat semua orang ingin melawannya.

"Keren sekali," batin Leo.

Ryan kembali ke ruang kantornya dengan diikuti Leo dan Luna.

"Ryan, kenapa kamu bisa berkata seperti itu? bukankah sama saja kamu menyinggung mereka secara langsung," kata Luna.

"Biarkan saja! kalau mereka ingin pergi, silakan! aku tidak butuh tenaga mereka," jawab Ryan dengan agak kesal

"Tapi bagaimanapun mereka adalah senior di sini," ucap Luna.

"Senior bukan berarti bisa bertindak sesuka hati, mereka hanya tahu mengaut keuntungan. di saat keluarga kita ada masalah lihatlah apa reaksi mereka. mereka seperti manusia tidak berguna saja," ketus Ryan yang duduk di kursi besarnya.

"Ryan, jangan menyelesaikan masalah dengan emosi!" uca Luna.

"Kak Luna, apa yang dilakukan oleh Kakak Ryan tidak ada salahnya, kalau kita tidak tegas maka mereka pasti akan mengulanginya lagi. walau mereka menanam saham di sini. akan tetapi bukan berarti mereka bisa mengambil kesempatan di saat perusahaan sedang bermasalah. masalah yang terjadi pada kakak ipar adalah hal yang berbeda," kata Leo.

"Kak Ryan, apakah kamu curiga bahwa ada yang memprovokasi mereka?" tanya Leo.

"Tidak tahu! mungkin saja memang mereka yang sengaja mencari masalah," jawab Ryan yang bangkit dari tempat duduknya.

"Ryan, kamu baru datang dan ingin ke mana sekarang?" tanya Luna.

"Rumah sakit, aku tidak ingin meninggalkan dia sendiri di sana," jawab Ryan yang melangkah pergi meninggalkan ruangannya.

"Kak Luna, bagaimana dengan kontrak kerja sama yang dibatalkan itu?" tanya Leo.

"Ryan sama sekali tidak peduli, aku sangat khawatir," jawab Luna.

"Kakak, mungkin batalnya kerja sama itu sama sekali tidak masalah bagi perusahaan kita."

"Kakak hanya berharap masalah ini cepat berlalu," kata Luna.

Di sisi lain Gigi datang menemui Cecilia yang sedang berada di rumah sakit. Cecillia telah sadar dan melihat tv yang menayangkan konferensi pers yang dilakukan oleh Ryan. gadis itu meneteskan air mata setelah mendengar semua ucapan suaminya itu.

Berita mengenai perkataan Ryan menjadi heboh karena ia akan menuntut semua netizen yang terlibat dalam komen yang tidak manusiawi.

"Aku tidak menyangka Ryan akan melakukan ini? karena masalahku Ryan menjadi terlibat, apakah perusahaannya baik-baik saja," batin Cecillia.

"Kenapa aku masih hidup? kenapa aku diselamatkan lagi, perasaanku sudah hancur. harga diriku juga hancur. mana bisa lagi aku berhadapan dengan orang luar," gumam Cecillia.

Klek

Suara buka pintu yang dilakukan oleh Gigi. wanita itu melangkah masuk dengan gayanya yang elegan dan angkuh.

Cecillia yang melihat wanita itu, ia berusaha untuk menahan emosi.

"Apakah kamu adalah Cecillia Meliza?" tanya Gigi dengan senyum

"Gigi, ada apa menjumpaiku?" tanya Cecillia

"Oh...tidak, sebenarnya aku hanya ingin menjumpai Ryan, tapi karena dia sedang sibuk makanya aku singgah ke sini. dan ingin melihat kondisimu," jawab Gigi.

"Aku baik-baik saja, terima kasih!" ucap Cecillia.

"Berita hari ini sangat luar biasa, Ryan memang adalah pria yang bertanggung jawab dan memiliki hati yang lembut," kata Gigi.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***