Seorang pria berperawakan tinggi, bertubuh gempal berlari tergesa menghindari kejaran dua orang pria bertubuh tinggi, berwajah seram, dan banyak tato di sekujur lengannya.
Pria itu terus menghindari kejaran dua orang itu berharap mampu lolos dari mereka. Dia yang sedang dilanda masalah kebingungan harus berbuat apa. Sehingga orang suruhan selalu mengejarnya.
"RONALD HARRISON, kau jangan lari dari kita. Kemari kau Ronald!" pekik salah satu dari kedua pria yang mengejar pria bernama Ronald Harrison.
"Saya tidak akan ikut dengan kalian," jawab Ronald menghindari kejaran.
Tubuh gempal nya seakan menghalangi dia untuk berlari cepat. Napasnya pun sudah sangat memburu dikarenakan lelah terus berlari.
Dia berhenti sejenak mengatur nafas yang sudah terasa sesak, di saat itu pula kedua orang yang mengejarnya menangkap lengan Ronald.
"Mau kemana kau, hah? Ayo ikut! Kau harus berhadapan dengan bos kami."
"Kau tidak bisa kabur lagi dari kejaran kami, Ronald," ujar yang satunya lagi sama-sama mencekal lengan Donald.
"Lepaskan! Saya bisa jalan sendiri tanpa harus kalian giring secara paksa," ujar Ronald menghempaskan tangan kedua pria itu dan mendorongnya lalu ia berlari lagi.
Tapi, baru saja berlari tiga langkah, dari depan sudah ada yang mencegatnya.
"Mau lari kemana lagi kau, Tuan Ronald? Sudah cukup bagiku membiarkan kau berkeliaran tenang di luaran sana. Sekarang tidak akan lagi saya biarkan kau berkeliaran. Bayar utang mu, Tuan Ronald!" ujar pria berusia 60 tahunan tapi masih terlihat muda. Pria itu sedang menghisap sebatang rokok, mengenakan baju serba hitam dan topi koboi yang selalu ada di atas kepalanya, serta kacamata hitam bertengger manis di hidungnya.
"Louis, beri saya waktu untuk membayar semua utang saya. Saya janji akan membayarnya secepatnya."
"Janji, janji, janji terus yang kau katakan, Tuan. Dirimu hanya bisa bicara omong kosong tapi nyatanya kau tidak mampu membayar seluruh utang yang kau miliki. Saya tidak bisa lagi memberikan Anda kebijakan dan saya ingin hari ini juga Anda membayar utang mu itu, 1 milyar beserta bunganya," ucap Louis sembari menghisap rokok dan mengeluarkan asapnya lewat hidung maupun mulut.
Ronald bingung harus mencari uang sebanyak itu dari mana? Dia saja baru gagal dapat proyek pekerjaan dan sekarang harus di hadapkan oleh seorang rentenir. Satu Milyar bukanlah uang sedikit tetapi cukup banyak bagi orang biasa sepertinya.
"Tolong kau beri saya waktu lagi, Louis. Beri saya waktu 1 bulan untuk mengumpulkan uang sebanyak itu." Ronald berharap pria itu memberikan dia jangka waktu lagi untuk mencari uang nya.
"Halah, waktu terus yang Anda pinta. Ini saja sudah ketiga kalinya Anda meminta waktu tapi kau tidak bisa membayarnya juga. Pokoknya saya tidak mau tahu, hari ini juga saya akan menjebloskan Anda ke penjara. Anak buah, bawa Tuan Ronald!" ujar Louis tak lagi memberikan kesempatan untuk Ronald. Dia sudah cukup bersabar membiarkan pria gemuk itu berkeliaran tenang tanpa mau menagih utang yang di milikinya. Namun, karena Louis ingin mereka membayar utang, maka dia menagih setiap orang yang memiliki utang padanya.
"Siap, Bos." Kedua pria itu kembali menyeret lengan Ronald dan akan membawanya ke penjara.
"Hei, lepaskan saya! Louis, saya tidak ingin di penjara. Lepaskan saya, Louis!" Ronald memberontak tidak ingin masuk ke dalam mobil dan tidak mau di penjara.
Louis tidak menghiraukan ocehan Ronald, tetapi ia tiba-tiba terdiam saat Ronald menawarkan sesuatu.
"Saya akan membayar seluruh utang saya menggunakan salah satu anak saya, asalkan kau tidak memenjarakan saja, Louis!" pekik Ronald mengeluarkan sebuah kata yang tidak seharusnya terucap dari bibir sang ayah.
Louis menoleh dan meminta anak buahnya melepaskan Ronald. "Tunggu sebentar, lepaskan dia dulu!" pinta Louis pada kedua anak buahnya. Dan mereka melepaskan Ronald sesuai perintah. Ronald menggerakkan tangannya yang terasa sakit di tarik.
"Kau tadi bicara apa? Kau akan membayar utang mu menggunakan anak gadismu itu? Hahaha kau gila, Tuan Ronald. Anakmu sendiri kau jadikan jaminan penebus utang? Sungguh ayah yang biadab."
"Saya tidak peduli dengan omongan, mu. Tapi jika kau mau maka kau bisa menjualnya lagi, bukan? Saya memberikan anak saya tidak cuma-cuma melainkan tukar tambah." Sungguh pikiran Ronald dimana? Anak sendiri malah di jadikan penebus utang tanpa memikirkan perasaan sang anak.
"Maksud Anda?" Louis mulai tertarik pada penawaran Ronald, dia mendekati Ronald dan merangkul pria gemuk itu. "Kita bicara di cafe saja." Louis mengajak Ronald masuk ke dalam salah satu cafe agar mereka lebih enak buat berbicara.
Dan sekarang keduanya sudah duduk saling berhadapan.
"Coba Anda jelaskan perkataan kau tadi, Tuan. Maksudnya bagaimana?" Louis serius dan masih menyesap sebatang rokok yang tidak pernah lepas dari jari tangannya.
"Utang saya 1 milyar, dan saya menyerahkan anak saya seharga 5 milyar. Anak saya itu masih gadis dan pastinya jika kau kembali menjual dia atau kau jadikan istri, kau tidak akan rugi. Bagaimana? Kau bersedia bukan? Utang saya yang satu Milyar lunas, dan kau menambahkan saya 4 milyar lagi." Ide gila Ronald tidak bisa di hentikan. Hanya karena uang dirinya sampai tega menawarkan sang anak pada orang lain.
"Hmmm, kau sungguh ingin menjual salah satu anak mu itu, Tuan?" tanya Louis memastikan lagi. Dia cukup tertarik dengan penawaran Ronald. Dan Louis sudah merencanakan sesuatu jika anak gadis Ronald beneran ada di tangannya.
"Iya, saya sungguh serius dalam berucap."
Louis mengangguk dan tersenyum menyeringai. "Ok, deal. Saya terima tawaranmu. Tiga hari lagi kau harus membawa anakmu kehadapan saya dan sisa pembayarannya berbarengan dengan anakmu."
Ronald mengangguk tanpa rasa bersalah sedikitpun. Dia yang hanya seorang bandar judi harus mengalami kerugian besar saat ada seorang pria mengalahkannya. Dan karena rasa penasaran ingin mengalahkan pria itu, Ronald sampai meminjam uang kepada Louis, salah satu rentenir kaya. Tetapi, sampai saat ini, Ronald belum bisa membayar utangnya sebab setiap kali ia judi selalu kalah dan kalah.
Sampai puncaknya saat ini, karena tidak mau terus menerus di kejar anak buah Louis, Ronald sampai bertekad menjual salah satu anaknya tanpa memikirkan nanti perasaan anaknya.
Entah dimana perasaannya sebagai ayah? Entah seberapa besar kasih sayangnya kepada putrinya sampai tega menjadikan anaknya penebus utang? Entah dirasuki setan apa sampai dia melakukan transaksi tukar tambah anak kandungnya hanya demi uang dan utang yang ia miliki. Sungguh pikiran ayah yang beda dari yang lainnya.
"Setidaknya utang saya lunas dan saya punya uang lagi. Mau tidak mau dia harus menjadi gadis penebus utang," gumam Ronald dalam hati.
******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
Eko kusmiatun
ayah yg tidak tau diri,sampai"anak di jadikan korban utk menebus hutang.
2023-04-01
0
Kaswati
klu viona yg jd kurban jd kan dy putri beruntung nasib y
2023-02-09
1
Pipit Hannan
kasihan viona
2023-01-28
0