Mencoba Kabur II

"Apa?!" Viona memekik kaget. Apa dia tidak salah dengar jikalau dirinya di jual seharga lima milyar? Ia cukup tercengang dan juga sangat kecewa dikarenakan ia sungguh akan berakhir menjadi wanita panggilan.

"Baiklah, saya akan segera mentransfer uang nya." Tanpa pikir panjang dan tanpa melakukan tawaran menawar, Adit menyetujui apa kata Louis. Dari awal pertemuannya dengan gadis bermata bulat ini, Adit merasa tertarik dan akan menjadikan Viona sebagai pelayan dalam melayani birahinya.

Tentu saja Louis begitu senang mendapatkan uang sebanyak itu. "Ini sangatlah menguntungkan, utang dia satu milyar dan sekarang saya untung banyak. Empat milyar sudah ada di depan mata."

"Tuan, aku tidak mau mengikuti apa katamu. Biarkan ku pergi dari sini, Tuan. Ku mohon bebaskan aku! Aku mohon."

Adit mendekati Viona dan tangannya mengelus lembut pipi gadis itu. Karena enggan di sentuh, Viona menepis kasar tangan Adit yang ada di pipinya.

"Jangan sentuh aku!" sentak Viona menatap benci pria yang ia yakini akan menjadikannya pria pertama sebagai pelanggannya.

"Wow, sungguh menggemaskan. Ku suka gadis ini." Lalu, Adit melangkah mundur tetapi mata terus tertuju kepada Viona. Bukannya marah Viona membentaknya, Adit justru merasa gemas.

"Hari ini juga aku menginginkan gadis ini. Malam ini juga, siapkan dia di kamar spesial."

Deg ....

"Tidak, jangan lakukan itu padaku! Aku tidak mau, baji ngan! Aku tidak mau!" pekik Viona melemparkan bantal kearah Adit, tetapi pria itu menangkap bantalnya dan malah tersenyum senang.

"Aku suka wanita sepertinya, menantang." Adit berkata seraya menatap nakal Viona.

"Marry, kau persiapkan dia!" titah Louis sangat antusias sekali misinya berhasil.

"Siap, Bos."

"Tidak, sampai kapanpun aku tidak akan menjadi budak kalian. Aku tidak mau!" Dengan sorot mata tajam penuh amarah dan mata memerah, Viona turun dari ranjang melemparkan semua barang yang ada di sana.

"Aku tidak mau! Kalian semua jahat! Kalian biadab! Kalian tidak memiliki hati!" gadis itu begitu putus asa karena semua orang begitu jahat padanya. Dia melemparkan bantal, guling, selimut, dan apa saja yang ia gapai.

"Diam kau, Viona!" sentak Louis hendak mendekati, tetapi Adit mengangkat tangannya dan menggerakkan tangannya menyuruh Louis maupun Marry keluar dari kamar. Tapi mata terus memandangi lekat Viona.

Melihat wajahnya saja sudah membuat Adit terpana, apalagi melihat seluruh tubuh Viona yang memang sangat ideal di usianya.

Kulit putih bersih dengan tinggi 155 cm, bentuk tubuh terbilang ideal, buah dada padat berisi, di tambah wajahnya sangat cantik meski ada beberapa jeratan. Dan itu semua tambah membuat Adit tertantang untuk mendapatkan gadis itu. Lebih tepatnya mencoba mencicipi seorang gadis, karena sebelumnya Adit hanya sering bermain dengan wanita yang sudah tidak gadis lagi.

"Maaf, Tuan." Seakan mengerti, Louis keluar dari sana dan menutup pintunya rapat-rapat.

Tinggal mereka berdua yang ada di dalam sana. "Sampai kapan kau akan melampiaskan amarahmu?"

Viona menoleh, ia menatap benci pria itu.

"Kenapa kau memberiku? Lepaskan aku! Aku mau pulang!" tolak Viona berusaha untuk berlari ke arah pintu.

Tapi, tangan Adit merangkul perut Viona dan membawanya dalam pelukannya.

"Lepaskan aku brengsekk! Aku tidak sudi di sentuh olehmu!" Viona mencoba lepas dari pelukan Adit, ia terus mendorong dada pria yang saat ini mendekapnya.

"Jangan harap kamu bisa pulang dari sini! Kamu sudah menjadi milikku! Aku sudah membeli mu pada Louis. Sekarang kau harus melayaniku!" Adit mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Viona.

"Aku tidak mau! Lepasin aku!" Viona mulai ketakutan sambil memukul-mukul dada Adit mencoba menjauhkan wajahnya. Tangan menghalangi wajah Adit yang hendak menciumnya.

"Diam kamu!" Adit mencengkram kedua bahu Viona dan juga membentaknya. Viona meringis kesakitan ketika tangan kekar itu memegang pundaknya secara kasar.

"Kau akan menjadi milikku. Kau sendiri yang datang ke tempat ini dan Louis menyuruhku menjadikanmu sebagai pelayan ranjang ku. Maka dari itu, aku bebas melakukan apapun padamu." Adit tersenyum menyeringai dan ia mendorong tubuh Viona ke atas kasur.

Senyum nakal terlihat jelas di wajah Adit. Tangannya sibuk melepaskan jas, dan perlahan mendekati Viona.

"Tuan, ku mohon jangan lakukan ini." Viona menangis seraya memundurkan tubuhnya.

"Ayolah, sayang. Ini sungguh menyenangkan, kok. Pasti kau akan menyukainya." Jas pun sudah terlepas dari tubuhnya dan beralih melepaskan kancing kemejanya.

"Tidak aku tidak menyukainya! Aku tidak sudi menjadi budak ranjang kalian! Aku tidak sudi!" Viona hendak turun lagi, tetapi Adit menarik kakinya membuat Viona terbaring lagi. Secepat kilat Adit mengunci tangan Viona di atas kepala gadis itu.

"Aku tidak mau, lepaskan aku! Jangan lakukan itu!" Viona berusaha melepaskan diri dari kungkungan Adit yang hendak mencium bibirnya.

"Diam! Nikmati ini semua, sayang." Adit kembali berusaha mencium bibir Viona.

Dengan sekuat tenaga, Viona berusaha lepas. Ia menendang milik Adit sangat keras menggunakan dengkulnya sampai membuat Adit meringis kesakitan. Dan Viona mendorong tubuh Adit dan segera berlari keluar kabur.

"Aw, kau mau kemana, hah!" sentak Adit memegangi burungnya. Ia tertatih mengejar Viona.

Karena tidak ada penjaganya, Viona mudah kabur dari Adit, dan juga kebetulan Louis sedang bersenang-senang, maka Viona berhasil ke luar. Anak buahnya pun tidak tahu sedang kemana.

Viona terus berlari menjauhi kejaran Adit. Dia celingukan melihat ke sekeliling tempat mencari kendaraan maupun tempat bersembunyi. Setelah merasa aman, Viona diam terduduk lesu di pinggir jalan. Dia menangis pilu akan nasibnya, dan dia juga tidak menyangka kehidupannya jadi begini.

"Brengsek! Hei, keluar kau!"

Deg ....

"Dia masih mengejar ku!"

Terpopuler

Comments

Liswati Angelina

Liswati Angelina

adakah orang yg tulus mau menolong viona.....

2023-02-03

0

lihat semua
Episodes
1 Dibandingkan
2 Kedatangan Penagih Utang
3 Tawaran
4 Meminta
5 Penolakan
6 Keputusan sepihak
7 Berharap ada keajaiban.
8 Tidak Sesuai Harapan
9 Aku Tidak Mau!
10 Mencoba Kabur
11 Tawaran II
12 Mencoba Kabur II
13 Siapa aku?
14 Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
15 Tolong Aku
16 Kejutan Untuk Louis
17 Permintaan Bram
18 Teman Bicara
19 Keluar Jalan-jalan
20 Permintaan Raymond
21 Keputusan
22 Pasrah Pada keadaan
23 Pernikahan Terpaksa
24 Ray yang kasar
25 Permintaan pertama dari Raymond
26 Hinaan Dari Mertua
27 Surat Perjanjian
28 Rebutan Selimut
29 Perdebatan Keluarga Ronald
30 Perdebatan di pagi hari
31 Tidak mungkin terjadi
32 Di usir.
33 Entah kemana lagi.
34 Lepaskan Aku!
35 Khawatir
36 Baik-baik saja
37 Perampokan
38 Kedekatan yang tidak terasa
39 Jalan Keluar
40 Kena Tampar Lagi
41 Datang ke Kantor Ray
42 Pengakuan Adit
43 Kesalahan berujung penyatuan
44 Maaf
45 Dia Kembali
46 Ada yang Berbeda dengan hati
47 Ada apa dengan diriku?
48 Rencana Elena
49 Ketakutan Viona
50 Berusaha menenangkan ala Raymond
51 Ketagihan berlayar
52 Mual-mual
53 Melakukan pemeriksaan.
54 Keputusan Viona
55 Kepanikan Ray
56 Kesedihan Raymond
57 Kenyataan yang mengejutkan
58 Terpuruk dalam penyesalan
59 Flashback
60 Sebuah kenyataan dan pertemuan
61 Tidak ada kata talak diantara kita
62 Kesempatan untuk Raymond
63 Tindakan Raymond
64 Pagi yang indah
65 Waktu cepat berlalu ( End )
66 Promosi Novel ( I'M NOT BARREN )
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Dibandingkan
2
Kedatangan Penagih Utang
3
Tawaran
4
Meminta
5
Penolakan
6
Keputusan sepihak
7
Berharap ada keajaiban.
8
Tidak Sesuai Harapan
9
Aku Tidak Mau!
10
Mencoba Kabur
11
Tawaran II
12
Mencoba Kabur II
13
Siapa aku?
14
Kenyataan Yang Sulit Dipercaya
15
Tolong Aku
16
Kejutan Untuk Louis
17
Permintaan Bram
18
Teman Bicara
19
Keluar Jalan-jalan
20
Permintaan Raymond
21
Keputusan
22
Pasrah Pada keadaan
23
Pernikahan Terpaksa
24
Ray yang kasar
25
Permintaan pertama dari Raymond
26
Hinaan Dari Mertua
27
Surat Perjanjian
28
Rebutan Selimut
29
Perdebatan Keluarga Ronald
30
Perdebatan di pagi hari
31
Tidak mungkin terjadi
32
Di usir.
33
Entah kemana lagi.
34
Lepaskan Aku!
35
Khawatir
36
Baik-baik saja
37
Perampokan
38
Kedekatan yang tidak terasa
39
Jalan Keluar
40
Kena Tampar Lagi
41
Datang ke Kantor Ray
42
Pengakuan Adit
43
Kesalahan berujung penyatuan
44
Maaf
45
Dia Kembali
46
Ada yang Berbeda dengan hati
47
Ada apa dengan diriku?
48
Rencana Elena
49
Ketakutan Viona
50
Berusaha menenangkan ala Raymond
51
Ketagihan berlayar
52
Mual-mual
53
Melakukan pemeriksaan.
54
Keputusan Viona
55
Kepanikan Ray
56
Kesedihan Raymond
57
Kenyataan yang mengejutkan
58
Terpuruk dalam penyesalan
59
Flashback
60
Sebuah kenyataan dan pertemuan
61
Tidak ada kata talak diantara kita
62
Kesempatan untuk Raymond
63
Tindakan Raymond
64
Pagi yang indah
65
Waktu cepat berlalu ( End )
66
Promosi Novel ( I'M NOT BARREN )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!