bab 19 bertemu Salsa

Tubuh Mona terpaksa mundur, Mona melihat ke arah siapa yang telah menabrak dirinya.

Mona menatap tak percaya, di depannya, berdiri seorang gadis muda yang cantik, yang sangat Mona hapal, namanya "Chika!" bathin Mona memanggil nama wanita itu.

"Dia tambah cantik sekarang, tapi agak terlihat tidak sopan" ucap Mona, mengomentari sikap Chika yang acuh, saat tahu dia bersalah telah menabrak orang lain, tidak ada kata maaf dari keluar dari mulut Chika.

"Kalau jalan lihat ke depan!" sentak Chika.

"Maaf Bu, dia memang begitu, di sini yang baik hanya neng Salsa" ucap Bi Marni.

Mona tersenyum mendengar ucapan Bi Marni, *setidaknya ada salah satu gadis itu yang baik* bathin Mona, menenangkan hatinya, jika begini rasa bersalah makin menguat.

Mona akhirnya meninggalkan tempat itu, tempat di mana orang-orang yang dekat dan dia sayangi di masa lalu tinggal, dengan kondisi yang sangat memperihatinkan, tanpa sadar air mata nya keluar dengan mudahnya, mengingat orang-orang tersebut "Karin, Daffa, restu, Chika dan Salsa maafkan ibu" lirih Mona di sela tangisnya.

Mona ingat bagaimana dulu, ia dengan tega nya meninggalkan buah hatinya, karena sudah tidak tahan dengan tingkah Baron suami nya yang pulang selalu dalam keadaan mabuk.

Mona merasa Baron makin ke sini, makin tidak benar, Baron sudah mulai ringan tangan padanya, dan tak pernah mau mendengarkannya apalagi tuntutan ekonomi yang makin memperkeruh rumah tangga mereka.

Akhirnya suatu hari Mona nekat meninggalkan anak-anak nya, demi hidup yang lebih baik, Mona saat itu hanya meninggalkan sebuah surat untuk suami nya Baron, agar menjaga anak-anak mereka dengan baik.

Tapi semua itu sepertinya, tidak di hiraukan Baron, buktinya sampai sekarang Baron masih jadi pemabuk, Mona jadi sedih membayangkan anak-anaknya di bawah pengasuhan Baron yang pemabuk itu.

***

Salsa yang sedang dalam ruang meeting terlihat gelisah, keringat dingin mulai terlihat di pipinya, kepala Salsa terasa agak pusing.

"Kalian berisik!" bentak Salsa tiba-tiba, mendengar perdebatan dalam meeting, wajah Salsa yang imut, tampak sedikit menyeramkan karena kemarahan di hatinya, Danuarta dan Setyo, saling adu pandang, tak mengerti apa yang sedang terjadi pada Salsa, Danuarta mengambil segelas air putih, untuk di minum Salsa, tapi Danuarta terkejut, karena Salsa menangkis air itu, hingga terlepas dari tangan Danuarta, dan pecah di lantai, hingga menimbulkan bunyi yang cukup keras.

Membuat situasi meeting tambah kacau, Setyo membubarkan meeting kali ini, di kantor itu, langsung ramai, cerita tentang Salsa yang mengamuk.

Salsa yang meringis kesakitan, di bawa oleh Setyo dan Danuarta ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Salsa langsung di tangani oleh dokter, Salsa menjalani beberapa tes.

"Sebenarnya, apa yang terjadi di rumah kamu, yang buat Salsa jadi stress seperti itu!" tanya Danuarta marah.

"Apa maksud kamu??" tanya balik Setyo.

"Ada juga kamu, yang buat dia pusing dengan tugas-tugas dari mu!" tuduh balik Setyo.

"Keluarga dari nona Salsa" panggil seorang perawat.

"Saya suaminya" ucap Setyo.

"Anda di minta masuk oleh Dokter, ada beberapa pertanyaan yang akan beliau ajukan pada anda" jelas perawat itu.

Setyo segera menemui dokter yang sedang memeriksa Salsa "apa istri anda sedang mengkonsumsi suatu obat?" tanya dokter.

"Setahu ku tidak dokter" jawab Setyo, Setyo memang tak pernah melihat ada sebutir obat pun dalam kamar Salsa.

"Tapi kami menemukan sesuatu dalam darah istri anda" ucap dokter.

"Maksudnya bagaimana?"

"Dalam darah istri anda, ada semacam obat untuk merangsang otak supaya emosi atau marah, dengan kata lain, ada seseorang yang ingin istri anda marah-marah tak jelas, hingga di katakan kurang waras" ucap dokter itu, Setyo menatap tak percaya ke arah dokter itu.

Setyo keluar, lalu menceritakan semua yang di katakan oleh dokter.

"Jaga Salsa bodoh!!" bentak Danuarta marah, sambil menarik kerah leher Setyo.

"Lepaskan!!" Setyo terduduk lemas di kursi, pikirannya hanya tertuju pada ibunya, yang memang membenci Salsa, tapi rasanya tak mungkin ibunya sampai nekat berbuat seperti ini.

Salsa terpaksa harus menginap di rumah sakit, hari itu. Setyo dengan setia menunggu Salsa, karena rasa bersalah nya.

***

Mona hari ini ada janji makan siang dengan suami nya, yang seorang dokter. Dengan tampil cantik dan mempesona, Mona tiba di rumah sakit, para perawat di rumah sakit ini, sudah mengenal siapa dirinya.

"Dokter Burhan sudah menunggu Anda dari tadi nyonya" ucap salah satu perawat yang mengenal dirinya.

"Dia ada di dalam?" tanya Mona pada perawat itu, sambil tersenyum ramah, perawat itu mengangguk.

"Selamat siang sayang, maaf aku sedikit terlambat" ucap mona pada suaminya.

"Tidak masalah sayang, aku pun baru selesai menangani pasien yang baru datang" balas Burhan sambil mencium pipi istri tercintanya.

"Ada pasien baru sepertinya" ucap Mona.

"Iya, seorang wanita muda yang cantik, tapi kasian sepertinya tanpa dia sadari seseorang memberinya obat yang bisa memancing amarah yang tak jelas dalam dirinya" jelas Burhan.

"Kasihan sekali, apakah suami nya?" tanya Mona penasaran.

"Sepertinya bukan, karena aku melihat ada cinta yang besar, untuk istrinya di mata pria itu" ucap Burhan.

"Jadi tidak kita pergi makan siang?" tanya Burhan melihat istri nya penasaran dengan ceritanya.

Mona tersenyum lebar, lalu menggandeng tangan suaminya, mereka berdua tertawa bersama

Selesai makan siang bersama, Mona mengikuti suaminya kembali ke rumah sakit, Mona berniat menemani suaminya sampai jam pulang.

Mona yang merasa bosan, keluar dari ruangan suaminya, berjalan-jalan melewati lorong-lorong rumah sakit, rumah sakit ini cukup ramai, pantas suami nya cukup sibuk, selalu telat pulang ke rumah.

Mona melihat pintu kamar pasien VVIP terbuka, dengan rasa penasaran yang Mona punya, Mona masuk ke dalam kamar itu, ingin melihat siapa yang sedang di rawat di sana, Mona ingat kalau pasien baru yang di racun itu, masuk ruang VVIP.

Mata Mona terbelalak, terkejut saat melihat siapa yang sedang, tidur di atas tempat tidur rumah sakit "salsa" ucap Mona mengenali wanita yang sedang tidur itu, Setyo yang sedang duduk termenung di samping Salsa, mendengar suara menyebut nama istri nya, terkejut melihat ada seorang wanita berdiri di dalam kamar.

"Siapa anda?" tanya Setyo.

"Maaf, aku istri dokter di sini" jawab Mona.

"Apa yang terbaring itu, istri anda?" tanya Mona.

"Iya, apa anda mengenalnya? aku tadi mendengar anda menyebut namanya" tanya balik Setyo.

Mona terdiam "aku membaca nama di papan nama itu" jelas Mona.

"Aku, kira anda mengenal istri ku" Setyo menatap sedih ke arah Salsa, mengusap pipinya lembut.

"Kenapa dengan istri anda?" tanya Mona penasaran, dengan menahan rasa sedihnya, ingin rasanya Mona memeluk Salsa saat ini juga, tapi dengan sekuat tenaga nya, Mona mencoba untuk bertahan tetap di tempatnya.

"Dia begini, karena aku!" lirih Setyo, dengan nada penuh penyesalan.

"Apa ada masalah dalam perkawinan kalian?"

"Banyak, tapi salah ku, yang melibatkan wanita sebaik dia ke dalam hidup ku"

Mona melihat kesedihan dan penyesalan yang amat sangat, di wajah Setyo yang tampan.

"Apa anda sangat mencintai istri anda?" tanya Mona lagi.

"Mungkin" lirih Setyo yang membuat Mona sedikit geram.

"Jika anda tak mencintai nya tapi membuat nya seperti ini, bukankah lebih baik, anda meninggalkan nya, sebelum terlambat" ucap Mona.

"Mungkin anda benar, tapi saya tak bisa melakukan itu sekarang!"

"Kenapa??"

"Kurasa itu bukan urusan Anda" jawab Setyo, membuat Mona seketika terdiam.

Mona melihat ke arah Salsa sekali lagi, dengan berat hati Mona meninggalkan Salsa bersama Setyo.

Mona terduduk di kursi rumah sakit, menangis sedih, membayangkan nasib buruk yang dialami Salsa, pada pernikahannya.

"Aku harus menyelidiki nya, dan membantu putriku agar terbebas dari Setyo, suami nya yang plin plan itu" gumam Mona.

Episodes
1 Bab 1. Mendapat Harta warisan
2 bab 2. kehidupan Salsa
3 bab 3. Salsa.
4 Bab 4. Salsa
5 Bab 5. undangan makan malam
6 bab 6. ciuman yang berkesan
7 bab 7. Resmi pacaran
8 bab 8 lamaran pernikahan
9 bab 9 Pernikahan
10 Bab 10. malam pertama
11 Bab 11. Aksi Nyonya Nur
12 bab 12 cemburu
13 bab 13. cemburu 2
14 bab 14. Rihana dan tujuannya
15 bab 15. Rihana dan ulahnya
16 bab 16. Bertemu mantan
17 bab 17.Rihana dan hutangnya.
18 bab 18. Sikap Aneh Salsa
19 bab 19 bertemu Salsa
20 Bab 20. Rihana masuk jebakan
21 Bab 21. Sandiwara pertama
22 bab 22. Sandiwara kedua
23 bab 23. keputusan Salsa
24 bab 24 permintaan Salsa
25 bab 25. menyatakan cinta
26 bab 26. Rihana dan rencananya lagi
27 Bab 27. Rihana dan rencana nya lagi
28 bab 28. melepaskan kepergian ayah
29 bab 29. melepas kepergian Setyo
30 bab 30. Menjadi terkenal
31 bab 31. Chika cemburu
32 bab 32. Rahasia Rihana
33 bab 33. pengakuan Mona
34 bab 34. perubahan sikap Chika
35 bab 35 . Chika
36 Bab 37. Membongkar masa lalu
37 bab 38. ketiga kalinya kehilangan
38 bab 39.Danuarta
39 Bab 40. Membongkar rahasia Rihana
40 bab 41. Terbongkarnya Rahasia
41 bab 42. Kegundahan
42 Bab 43. antara Salsa dan Danuarta
43 bab 44. Nyonya Nur
44 bab 45. tanggung jawab pada Rihana
45 bab 46. kesabaran Salsa
46 bab 47. Burhan dan Mona
47 Bab 48. mulai menyukai
48 bab 49. Pertemuan dengan Burhan
49 bab 50. Keputusan Burhan
50 bab 51. Kecantikan Salsa.
51 bab 52. Saingan baru
52 bab 53. Bertemu kembali
53 bab 54. Merasa bersalah.
54 Draft
55 bab 55. melepas Danuarta
56 bab 56. Pertemuan Setyo dan Danuarta.
57 bab 57. Setyo dan Salsa.
58 bab 58. Orang-orang baru
59 bab 59. Rihana dan Ratna
60 bab 60. Penelepon misterius
61 bab 61.
62 bab 62. Bertemu Penelepon Asing.
63 bab 63. Tangisan Rihana
64 bab 64 Perang dingin antara Rihana dan Nyonya Nur
65 bab 65. Perang antara Nyonya Nur dan Rihana
66 bab 66. berharap semua hancur
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Mendapat Harta warisan
2
bab 2. kehidupan Salsa
3
bab 3. Salsa.
4
Bab 4. Salsa
5
Bab 5. undangan makan malam
6
bab 6. ciuman yang berkesan
7
bab 7. Resmi pacaran
8
bab 8 lamaran pernikahan
9
bab 9 Pernikahan
10
Bab 10. malam pertama
11
Bab 11. Aksi Nyonya Nur
12
bab 12 cemburu
13
bab 13. cemburu 2
14
bab 14. Rihana dan tujuannya
15
bab 15. Rihana dan ulahnya
16
bab 16. Bertemu mantan
17
bab 17.Rihana dan hutangnya.
18
bab 18. Sikap Aneh Salsa
19
bab 19 bertemu Salsa
20
Bab 20. Rihana masuk jebakan
21
Bab 21. Sandiwara pertama
22
bab 22. Sandiwara kedua
23
bab 23. keputusan Salsa
24
bab 24 permintaan Salsa
25
bab 25. menyatakan cinta
26
bab 26. Rihana dan rencananya lagi
27
Bab 27. Rihana dan rencana nya lagi
28
bab 28. melepaskan kepergian ayah
29
bab 29. melepas kepergian Setyo
30
bab 30. Menjadi terkenal
31
bab 31. Chika cemburu
32
bab 32. Rahasia Rihana
33
bab 33. pengakuan Mona
34
bab 34. perubahan sikap Chika
35
bab 35 . Chika
36
Bab 37. Membongkar masa lalu
37
bab 38. ketiga kalinya kehilangan
38
bab 39.Danuarta
39
Bab 40. Membongkar rahasia Rihana
40
bab 41. Terbongkarnya Rahasia
41
bab 42. Kegundahan
42
Bab 43. antara Salsa dan Danuarta
43
bab 44. Nyonya Nur
44
bab 45. tanggung jawab pada Rihana
45
bab 46. kesabaran Salsa
46
bab 47. Burhan dan Mona
47
Bab 48. mulai menyukai
48
bab 49. Pertemuan dengan Burhan
49
bab 50. Keputusan Burhan
50
bab 51. Kecantikan Salsa.
51
bab 52. Saingan baru
52
bab 53. Bertemu kembali
53
bab 54. Merasa bersalah.
54
Draft
55
bab 55. melepas Danuarta
56
bab 56. Pertemuan Setyo dan Danuarta.
57
bab 57. Setyo dan Salsa.
58
bab 58. Orang-orang baru
59
bab 59. Rihana dan Ratna
60
bab 60. Penelepon misterius
61
bab 61.
62
bab 62. Bertemu Penelepon Asing.
63
bab 63. Tangisan Rihana
64
bab 64 Perang dingin antara Rihana dan Nyonya Nur
65
bab 65. Perang antara Nyonya Nur dan Rihana
66
bab 66. berharap semua hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!