"ditangkap polisi" teriak Salsa
Salsa yang terkejut mendengar Restu ditangkap polisi menangis sedih, Tuan Damara yang melihat Salsa menangis merasa terenyuh hatinya, " "jika kamu ingin menembus adik kamu, saya bersedia meminjamkan uang, tapi dengan satu syarat" ucap Tuan Damara, duda tua pemilik rumah kontrakan yang Salsa dan keluarganya tempati.
Salsa menatap sinis kepada tuan Damara, Salsa tahu apa syarat yang akan diajukan oleh Tuan Damara kepadanya.
"Tidak usah terima kasih Tuan" tolak Salsa halus.
"Kalau begitu kamu menangis saja terus, karena adikmu tidak akan keluar jika tidak ada uang tebusan" ucap Tuan Damara ketus.
"Itu bukan urusan Anda tuan" balas Salsa kesal.
"Terserah kamu" ucap Damara akhirnya, lalu dengan kesal meninggalkan Salsa. Salsa kembali ke dalam, melihat adik-adiknya yang lain sedang makan, tapi Restu tak ada di sana, wajah Salsa berubah menjadi sedih.
"Siapa tadi yang datang?" tanya ayah
"Tuan Damara, menagih uang kontrakan" bohong Salsa.
Salsa masuk ke kamar mandi, Iya menangis sendirian di dalam sana, Iya ingat janjinya kepada ibu untuk menjaga adik-adiknya.
Setelah bisa menguasai dirinya, Salsa pun keluar dari kamar mandi untuk ikut makan bersama adik-adiknya malam itu.
Keesokan harinya Salsa langsung pergi ke kantor polisi, untuk melihat keadaan Restu, Restu menangis ketika Salsa datang, Salsa memeluk Restu, bagaimanapun keadaan Restu, Restu tetap adalah adiknya.
"Tolong keluarkan aku dari sini" rengek Restu.
"Tenanglah akan aku coba bicara dengan polisi yang menangkap mu" ucap Salsa.
"Dia tak mungkin mendengarkan kamu, kecuali kamu menyewa jasa pengacara" timpal Restu, sambil menarik nafas berat. Salsa teringat dengan Danuarta yang juga seorang pengacara, Salsa mencoba menelepon Danuarta saat itu juga, meminta Danuarta mengurus kasus adiknya.
Benar saja dengan bantuan Danuarta, hari itu juga Restu dapat keluar dari kantor polisi.
"Kak ada yang aneh dengan polisi di sini" bisik restu.
"Apanya yang aneh?" tanya Salsa
"tadi kata polisi ada seorang pengacara menjamin diriku, apa kakak menyewa seorang pengacara untukku?" Tanya Restu penasaran.
"Mana mungkin, aku mampu!" Jawab Salsa berbohong.
"Jangan di pikirkan, anggap saja kamu beruntung kali ini, ada yang berbaik hati menjamin kamu, entah lain kali, bisa saja kamu di penjara seumur hidup!" Ucap Salsa mengingatkan Restu, Restu mengangguk mengerti.
"Maaf kak, aku terbawa oleh Rizal temanku" bela Restu.
"Masih saja, dari dulu alasanmu hanya itu saja" omel Salsa
Salsa membawa Restu pulang ke rumah tanpa memberitahu siapapun kalau Restu semalaman menginap di kantor polisi.
***
Salsa siang itu pergi ke perempatan jalan seperti biasanya, dia berniat untuk pergi pengamen di sana, Salsa tidak menyangka akan bertemu dengan Setyo kembali.
Setyo yang melihat Salsa sedang mengamen, tersenyum sinis kepada Salsa.
"Masih kurang uang yang diberikan ayahku sehingga kamu masih mengamen di sini" ledek Setyo
Salsa diam walau hatinya sakit, pura-pura tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Setyo, Salsa terus saja menyanyi.
Setyo Yang merasa diabaikan sedikit kesal, dia pun langsung menancap gas begitu lampu merah berubah menjadi hijau, tanpa memikirkan Salsa lagi.
Salsa yang teringat janjinya kepada tuan Danuarta, segera pamit kepada teman-temannya, untuk segera menemui Tuan Danuarta, saat itu juga.
Salsa memutuskan untuk mengikuti saran dari Danuarta, yang memintanya untuk belajar bagaimana bersikap dan berbicara dengan orang lain.
Setyo yang merasa kesal melihat Salsa tadi, pulang ke rumah dengan marah-marah. Nyonya Nur yang melihat Setyo marah-marah, hampiri Setyo.
"Ada apa?" tanya Nyonya Nur
"Aku bertemu dengan gadis itu, di perempatan lampu merah" jawab Setyo.
"Buat apa dia masih mengamen, bukankah dia sekarang sudah banyak uangnya!" timpal Nyonya Nur kesal, ia masih tak mengerti bagaimana mungkin suaminya mewarisi rumah ini dan perusahaan pada gadis seperti itu.
"Entahlah aku juga tidak tahu" jawab Setyo.
"Sepertinya kita harus membuat suatu rencana, Ibu tidak rela Salsa menggunakan uang Ayah apalagi rumah ini, selama 7 tahun" ucap Nyonya Nur.
"Rencana apa Ibu?" Tanya Nyonya Nur
"Kamu menikahlah dengan Salsa, sesuai dengan isi surat wasiat tersebut, sebelum kita terusir dari rumah ini" cerocos Nyonya Nur.
Setyo menatap ke arah ibunya, dengan pandangan mata tak percaya, bagaimana mungkin ibunya meminta dia menikahi gadis pengamen itu.
"Gila! Bu_masak aku harus menikah dengan seorang pengamen!" Seru Setyo marah
"Apa kata teman-temanku nanti!" Lanjut Setyo.
"ingat dia sekarang bukan pengamen lagi, dia seorang wanita kaya raya!" Ucap ibu mengingatkan.
"Tetap saja Bu! pada dasarnya dia adalah seorang pengamen! lihat saja penampilannya! wajahnya yang dekil, kumal, tak terawat karena matahari!" Ucap Setyo marah.
"Kalau soal penampilan Ibu akan merubahnya, ibu lihat dia tidak terlalu jelek-jelek banget!" Timpal Nyonya Nur
"Apa maksud ibu, tidak! pokoknya aku tidak mau menikah dengannya!" ucap Setyo kesal
Setyo masuk ke dalam kamarnya dengan kesal, hingga membanting pintu dengan keras, Nyonya Nur yang mendengar itu hanya menarik nafas.
"Lihat ulahmu pah, putramu jadi korbannya" bathin Nyonya Nur, menyalahkan almarhum suaminya.
Setyo membaringkan tubuh lelahnya di atas tempat tidur, ia melonggarkan dasinya yang terasa mencekik lehernya, saat itu.
Setyo merasa galau menyelesaikan masalah ini, ia merasa tak tega kepada ibu dan adiknya yang seminggu lagi harus meninggalkan rumah ini, tapi Setyo pun tak mungkin menikah dengan gadis pengamen yang dekil itu,apa kata teman-temannya nanti.
***
Salsa yang sudah sampai di kantor Danuarta, segera menerima pelajaran pertamanya, dari seorang guru. Yang telah di sewa khusus oleh Danuarta.
"Seminggu dari hari ini,akan ada pertemuan pemegang saham, mau tidak mau kamu harus bertemu dengan mereka" ucap Danuarta.
"T_tapi" sela Salsa yang merasa tak siap.
"Tenang aku akan menemani kamu, sekarang tugas kamu hanya mengikuti guru kamu, ingat kamu jangan buat malu Almarhum Tuan Handoyo!" Lanjut Danuarta mengingatkan Salsa.
"Baiklah" balas Salsa sambil mengangguk.
Hari demi hari pun berjalan dengan cepat, sudah seminggu Salsa belajar, hari ini waktunya dia mempraktekkan apa yang dia pelajari, Danuarta membelikan Salsa pakaian yang akan dia gunakan, di pertemuan hari ini, Danuarta pun tak lupa membawa, salsa ke sebuah salon langganannya.
"Aku siap, pak pengacara" ucap Salsa pelan begitu selesai di make up.
Danuarta yang sedang memainkan handphone terkejut dengan seorang wanita cantik yang sekarang berdiri di hadapannya.
"Salsa" seru Danuarta, Danuarta menatap Salsa dari ujung kaki hingga ujung kepalanya.
"Apa aku aneh, tuan?" Tanya Salsa yang merasa risi di tatap tajam oleh Danuarta seperti sekarang.
"Cantik" puji Danuarta pelan.
Salsa yang mendengar itu, menjadi malu, wajahnya memerah.
"Apa kita bisa pergi sekarang" ucap. Salsa pelan membuyarkan tatapan penuh pesona Danuarta kepada Salsa.
"I_iya mari" jawab Danuarta gugup, Danuarta sendiri bingung mengapa ia harus gugup di depan Salsa.
Tak butuh waktu lama, Salsa dan Danuarta pun tiba di kantor Tuan Handoyo, para karyawan yang kenal siapa Danuarta, memberi salam padanya, tapi setiap karyawan di sana tampaknya lebih tertarik melihat wanita cantik di sampingnya, mereka semua hampir menghentikan langkah mereka untuk sekedar melirik Salsa.
Danuarta sedikit tidak menyukai hal ini, tapi dia tak bisa berbuat apapun, karena memang hari ini Salsa sangat menarik perhatian.
Ruang meeting telah siap, mereka hanya tinggal menunggu kedatangan Salsa dan Danuarta.
Salsa menarik nafasnya dalam-dalam, mencoba meredakan gemuruh di hatinya.
Setyo yang sedang gelisah memainkan pena yang ada di tangannya, Setyo membayangkan bagaimana mungkin dia bisa bekerja dengan gadis pengamen yang terlihat bodoh itu, nantinya.
"Ayah, mengapa harus gadis seperti dia!" Umpat Setyo kepada Almarhum ayahnya.
Pintu ruang meeting yang besar telah terbuka lebar, seorang gadis cantik berjalan anggun masuk ke dalam sana,membuat semua yang hadir di sana terkesima olehnya.
Tidak terkecuali Setyo, ia sampai berdiri dari tempat duduknya, melihat siapa yang datang.
"Siapa gadis cantik itu?" gumamnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
lanjutt
2023-03-16
0