" Pacaran!?" Pekik Danuarta tak percaya.
"Tak usah kaget seperti itu, wajar kami pacaran, aku single dan Salsa single, berbeda dengan kamu yang sudah punya kekasih" cerocos Setyo.
"Pak Danuarta punya pacar?" tanya Salsa tak percaya.
"Apa dia belum cerita?" tanya Setyo sambil menatap tipis ke arah Danuarta.
Salsa menggeleng pelan, Salsa menatap lembut, ke arah Danuarta yang sejak tadi terdiam.
Setyo yang melihat itu, menjadi sedikit kesal, karena Salsa dengan berani memberikan perhatian pada Danuarta di depan matanya.
"Kita pergi, perutku sudah berbunyi dari tadi" ucap Setyo sambil menarik tangan Salsa, meninggalkan Danuarta.
"Pak Danuarta ayo" teriak Salsa, saat terkejut tangannya di tarik oleh Setyo.
"Tak usah pikirkan dia, dia pasti mengerti kita akan makan siang berdua" ucap Setyo, Salsa terdiam lalu mengangguk pelan, Setyo pun tersenyum.
Kedatangan Salsa dan Setyo menarik perhatian semua yang ada di dalam cafe, mereka yang mengenal siapa Salsa dan Setyo, langsung menyapa mereka.
Setyo memesan makanan, Salsa tampak bahagia, senyuman selalu saja terlihat di wajahnya.
Siang itu akhirnya Salsa dan Setyo makan siang bersama, setelah hari itu kedekatan Salsa dan Setyo pun makin kian dekat.
Salsa yang sore itu pulang di antar oleh Setyo terkejut, melihat Ayah nya berdiri di depan mobil Setyo dalam keadaan mabuk seperti biasanya.
Setyo yang merasa terkejut, segera mematikan mesin mobilnya.
"Ayah!!" seru Salsa, Setyo yang mendengar suara Salsa, turun dari mobilnya.
"Maafkan ayahku" ucap Salsa malu, pada Setyo yang bertemu ayahnya di saat ayahnya dalam keadaan mabuk.
"Katakan, dia siapa?" tanya Baron pada putrinya.
"Dia Setyo, pacar aku ayah" jawab Salsa dengan polosnya.
Baron melihat ke arah putrinya lalu ke arah pria muda yang berdiri di hadapannya, yang di sebut oleh Salsa adalah pacarnya.
"Putuskan dia!" sentak Baron pada Salsa.
"Tapi kenapa Ayah?" tanya Salsa sedih.
"Dia orang kaya, dia hanya mempermainkan kamu" lanjut Baron dengan suara terbata-bata layaknya seorang yang sedang mabuk.
"Tidak ayah! Setyo berbeda" bela Salsa pada Setyo.
"O ya, tanyakan padanya apa dia mau mempertemukan orang tuanya dengan kita!" sarkas Baron dengan suara terbata-bata lagi.
Salsa menoleh ke arah Setyo, Setyo terdiam "Salsa benar pak, aku berencana melamar Salsa dalam waktu dekat ini" jelas Setyo.
Salsa menoleh lagi sekali lagi pada Setyo, dengan tatapan tak percaya, dan mata yang bersinar, Salsa memeluk Setyo erat, Setyo yang merasa harus memeluk Salsa kembali, membalas pelukan Salsa.
"apa kamu mau jadi istriku?" tanya Setyo, Salsa langsung mengangguk mendengar ucapan Setyo.
Setyo tersenyum lebar "sepertinya aku tak perlu repot-repot menyiapkan lamaran romantis, kalau seperti ini" bathin Setyo.
Baron menatap tajam ke arah Setyo "bawa orang tua kamu kemari, baru saya percaya dengan kamu" ucap Baron dengan suara terputus-putus pada Setyo, Setyo mengangguk.
Setyo membantu Salsa memapah ayahnya, masuk ke dalam kontrakan Salsa, dan
hari ini, untuk pertama kalinya Setyo masuk ke dalam kontrakan salsa.
"Ayah mabuk lagi?" tanya Chika ketus, saat melihat Salsa memapah Ayahnya.
Setyo membaringkan ayah Salsa di atas sebuah tempat tidur.
Kemudian Setyo mengikuti Salsa keluar dari kamar tersebut, Setyo melihat ada dua anak kecil seorang laki-laki dan perempuan, dan seorang gadis remaja yang cantik.
"Mereka adik-adik ku" ucap Salsa.
"Ini Chika" ucap Salsa memperkenalkan Chika, Chika menjulurkan tangannya untuk bersalaman dengan Setyo.
"Chika" ucap Chika dengan suara lembutnya.
"Setyo" balas Setyo.
"Dan ini dua adik kecilku Karin dan Dafa" lanjut Salsa, membuat Chika yang sedang memegang erat tangan Setyo terpaksa di lepaskan, Chika mendengus kesal.
"Apa dia pengacara itu?" tanya Chika.
"Bukan, ini Setyo pacar kakak" ucap Salsa memperkenalkan Setyo, pada adik-adiknya.
"Bohong!" sinis Chika.
"Tanyakan saja padanya" balas Salsa.
"Benarkah itu?" tanya Chika lembut pada Setyo.
"Iya, Salsa adalah kekasih ku" jawab Setyo.
"Aku senang kakak ku punya pacar sekarang, tapi kelihatannya kamu pria pintar, tak mungkin jatuh cinta pada kakak ku yang hanya lulusan SD ini" cerocos Chika.
"Tapi dia cantik bukan" potong Setyo.
Mendengar itu Salsa, tersenyum malu, sedangkan Chika mendengus kesal untuk kedua kalinya.
"Kami akan menikah" ucap Salsa.
"Tidak boleh!" sarkas Chika, membuat Salsa dan Setyo terkejut.
"Kenapa!?" tanya Salsa kesal.
"Aku tak mau mengurus adik-adik sendirian, aku repot dan capek kuliah dan bekerja lalu pulang harus mengurus rumah dan adik-adik" omel Chika.
"Aku akan tiap hari pulang, dan aku akan menyewa seorang pembantu untuk memasak dan menjaga Karin dan Dafa" jawab Salsa.
"O, ya! Apa kamu mampu membayarnya? tentu kamu mampu suami kamu orang kaya, iya bukan?" Cerocos Chika lagi sambil memandang Setyo.
Setyo merasa heran, dengan Salsa yang tak memberitahukan adiknya kalau dia sudah kaya sekarang "apa dia wanita serakah yang ingin menguasai harta itu sendirian" bathin Setyo,membuatnya sedikit tidak respect pada Salsa.
Setyo akhirnya pamit pada Salsa untuk segera pulang ke rumah.
Setyo menarik nafas panjang, Setyo merasa di bukan penjahat jika dia harus pura-pura mencintai Salsa dengan sifat Salsa yang serakah itu.
Setyo menyerigai, wajahnya tampak menyeramkan, lalu tersenyum, mengingat dia membawa kabar gembira untuk rencana ibunya.
Sampai di rumah Setyo di sambut Nyonya Nur, yang selalu tidak sabar mendengar cerita dari putranya.
"Aku sudah melamarnya, dan dia bersedia" ucap Setyo langsung memberitahukan Nyonya Nur, tanpa di tanya.
"Aku juga sudah bertemu ayahnya, tapi dia sepertinya seorang pemabuk, kita harus hati-hati" cerocos Setyo lagi.
Nyonya Nur yang tadi terlihat gembira kita terlihat sedikit tersenyum kecut " wajar saja gadis seperti Salsa kalau
ayahnya bukan pemabuk pasti penjudi" timpal Nyonya Nur.
"Benar juga kata ibu" seru Setyo.
Setyo langsung masuk ke dalam kamarnya, lalu membersihkan diri, setelah selesai mengganti pakaian Setyo duduk di atas tempat tidurnya.
"Tak menyangka gadis sepertinya adalah wanita yang serakah" bathin Setyo.
Setyo tak mau memikirkan Salsa lagi, Setyo memejamkan kedua matanya, lalu tertidur.
"Aku terima nikahnya Salsa Putri bin Baron Kusuma dengan mas kawin tersebut" ucap Setyo.
"Sah" seru penghulu yang menikahkan Setyo dan Salsa.
Setyo menatap ke arah Salsa yang hari ini terlihat amat cantik, Setyo tak pernah membayangkan akan mempunyai istri yang begitu cantik seperti Salsa.
Pesta perkawinan berlangsung meriah, walau ada kubu undangan, satu dari kalangan para elite dan satu lagi para tetangga Salsa yang menghadiri undangan pernikahan Salsa yang ternyata banyak juga.
Setyo tentu membawa Salsa masuk ke dalam rumah mewahnya, Salsa tersenyum lebar saat Setyo membawanya ke kamar tidur, Salsa mendorong Setyo hingga terjatuh di atas tempat tidur, lalu merangkak naik ke atas tubuh Setyo perlahan, bibir mereka yang bertemu saling *******, tapi kemudian Salsa melepaskan ciumannya lalu berbisik "tanda tangani surat ini, atau ku sebar alasan kamu menikahi ku!!" ucap Salsa sambil tersenyum lebar yang amat menyeramkan.
"Tidaakkk!" teriak Setyo.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments