Salsa dan Setyo sore itu, keluar dari kamar mereka bersamaan setelah mereka membersihkan diri.
Nyonya Nur yang melihat bagaimana rambut Salsa dan Setyo basah merasa curiga, dengan apa yang telah terjadi antara Salsa dan Setyo.
Nyonya Nur segera memanggil Setyo lalu berbisik pada Setyo.
"Apa yang telah terjadi di antara kalian berdua siang ini!?" tanya nyonya Nur kesal.
"Tidak terjadi apa-apa Bu" jawab Setyo.
"Bohong!"bentak Nyonya Nur.
"Terserah ibu!" jawab Setyo lalu meninggalkan ibunya, menyusul Salsa.
Setyo kali ini bersikap berbeda pada Salsa, Setyo lebih memperhatikan Salsa, Setyo tak ingin Salsa kembali salah paham padanya.
Rihana mendengus kesal, melihat Salsa yang terlihat bahagia di perhatikan oleh Setyo.
"Sayang aku mau itu" ucap Salsa dengan manja pada Setyo.
Setyo menjadi salah tingkah, karena Salsa bersikap manja padanya di depan ibunya.
Nyonya Nur memicingkan matanya kepada Salsa, Nyonya Nur merasa Salsa semakin besar kepala karena perhatian Setyo padanya.
Melihat tingkah manja Salsa pada Setyo, Nyonya Nur takut Setyo akan tergoda hingga hal yang tidak di inginkan olehnya terjadi.
"Amit-amit harus punya cucu turunan pengamen dan pemabuk" bathin Nyonya Nur
Setelah makan malam, Nyonya Nur memanggil Salsa ke kamarnya tanpa sepengetahuan Setyo.
"Tok, tok, tok" Salsa mengetuk pintu kamar Nyonya Nur.
"Masuk!" suara Nyonya Nur yang tegas meminta Salsa masuk.
"Ada apa bu?" tanya Salsa, menahan perasaan kesalnya pada mertua nya ini.
"Duduklah" pinta Nyonya Nur.
Salsa dan Nyonya Nur duduk saling berhadapan, wajah Nyonya Nur, seketika berubah sedih, Salsa melihat itu menjadi tidak enak hati "sebenarnya ada apa ini?" tanya nya dalam hati.
Nyonya Nur memegang kedua tangan Salsa erat "aku ingin mengatakan sebuah rahasia tentang Setyo" ucap Nyonya Nur, Salsa melihat wajah Nyonya Nur tambah bersedih, bahkan terlihat ada air mata di kedua matanya.
Salsa merasa ada perasaan tidak enak muncul dalam hatinya.
"Katakan saja bu, jangan ragu" ucap Salsa, melepaskan tangan mertuanya.
"Setyo" Nyonya Nur tidak meneruskan kata-katanya, Salsa hanya mendengar isakan tangis dari mulutnya.
"Ada apa dengan Setyo?" tanya Salsa, menarik nafasnya dalam-dalam bersiap menerima berita terburuk yang akan di dengar nya tentang Setyo.
"Setyo sakit" ucap Nyonya Nur akhirnya, setelah terlihat merasa berat untuk mengatakan ini pada Salsa.
Salsa melotot tak percaya kepada apa yang barusan di katakan oleh mertuanya ini.
"Sakit apa?" tanya Salsa pelan, ia pun merasa khawatir karena melihat wajah mertua nya yang sedih seperti sekarang.
"Sakit jantung kronis" jawab nyonya Nur "deg" jantung Salsa seperti berhenti berdetak saat itu juga mendengar apa yang di katakan oleh mertuanya.
"Tapi Setyo tidak seperti orang sakit itu" ucap Salsa tak percaya.
"Dia selalu meminum obatnya, ketika mau menikah Setyo di beritahukan oleh dokternya untuk tidak berhubungan suami istri dulu, selama masa pengobatan" jelas Nyonya Nur, dengan ekspresi yang tidak berubah.
Isak tangis Nyonya Nur kembali terdengar di telinga Salsa, Salsa terdiam, tidak tahu harus berbuat apa, ada perasaan sedikit tak percaya dan tidak terima dengan apa yang di katakan mertuanya ini, tentang Setyo.
"Apa ini bagian dari rencana mereka untuk segera mengusir aku dari rumah ini" bathin Salsa.
Tapi rasanya tak mungkin mertuanya berani mengatakan tentang hal buruk mengenai putra kesayangan nya.
"Tapi Setyo tidak pernah cerita tentang hal ini padaku" ucap Salsa.
Nyonya Nur tertawa kecil "Setyo takut kamu akan menolak lamarannya" jawab Nyonya Nur.
"Lalu apa yang harus aku lakukan?" tanya Salsa akhirnya memutuskan untuk percaya pada cerita mertuanya tentang Setyo.
"Kalian harus pisah kamar untuk sementara, mencegah hal yang tidak di inginkan" ucap Nyonya Nur.
"Apa itu harus, kami masih pengantin baru!" protes Salsa.
"Justru karena kalian masih pengantin baru, hal itu harus dilakukan" lanjut Nyonya Nur.
Salsa terdiam, sepertinya ini memang harus di lakukan, Salsa pun tidak ingin sesuatu terjadi antar dia dan Setyo dalam perkawinan permainan ini.
"Baiklah jika itu memang yang terbaik, yang harus kita lakukan, aku bersedia" ucap Salsa dengan berat hati.
Salsa keluar dari kamar Nyonya Nur dengan wajah sedih, walau bagaimanapun Setyo adalah suaminya sekarang, walau pun suami sementara, tapi Salsa tak ingin hal buruk terjadi pada Setyo.
Sedangkan Nyonya Nur mengusap air matanya dengan kasar, lalu tersenyum lebar, mengetahui akting nya berhasil membuat Salsa terpisah dari Setyo.
***
Salsa masuk ke dalam kamar Setyo, lalu mulai memasukan pakaiannya yang ada di dalam lemari ke dalam kopernya.
Setyo yang baru saja keluar dari ruang kerjanya, masuk ke dalam kamarnya terkejut melihat Salsa sedang memasukan pakaiannya ke dalam koper.
"Ada apa lagi ini?" bathin Setyo bertanya-tanya.
Setyo menghampiri Salsa, memeluk Salsa dari belakang, Salsa sedikit terkejut segera membalikkan badannya.
"Mau ke mana?" tanya Setyo, Salsa menatap sedih ke arah Setyo.
"Kita harus pisah kamar untuk sementara" ucap Salsa.
"Tapi kenapa?" tanya Setyo tidak mengerti.
"Ini demi kebaikan kamu" jawab Salsa.
"Aku?" tanya Setyo lagi.
"Aku sudah tahu tentang penyakit kamu" jelas Salsa.
"Aku sakit??" ujar Setyo, Salsa mengangguk.
"ibu sudah mengatakan semuanya padaku, jadi kamu tak perlu menyembunyikan apapun lagi tentang keadaan kamu, aku akan menunggu kamu sampai membaik" cerocos Salsa.
"Tapi aku sakit apa?" tanya Setyo, Salsa menatap Setyo dengan wajah sedihnya, tanpa terasa air matanya turun membasahi pipinya.
Setyo yang melihat itu, tersentuh. Ternyata Salsa sangat memperhatikan dirinya, Setyo mengusap air mata Salsa dengan lembut "jangan menangis sayang" ucap Setyo, lalu memeluk Salsa dalam dekapan nya.
"Katakan padaku ibu, mengatakan apa tentang penyakit aku?" tanya Setyo penasaran.
"Sakit jantung" jawab Salsa pelan, Setyo melepaskan pelukannya, Setyo memandang Salsa tak percaya.
"Benarkah ibu, mengatakan aku sakit jantung?" tanya Setyo sekali lagi, Salsa mengangguk menjawab pertanyaan Setyo.
"ibu nya ini tega sekali mengatakan aku sakit jantung, bagaimana kalau aku sakit jantung beneran!" bahtin Setyo marah pada mamahnya.
"Terus kenapa kita harus pisah kamar?" tanya Setyo lagi.
"untuk mencegah hal yang tidak di inginkan,kita kan pengantin baru, yang seharusnya sudah melakukan hubungan suami istri, untung kita belum melakukannya, kalau sampai terjadi sesuatu padamu di hari pertama kita menikah, bagaimana nasib aku" keluh Salsa.
Setyo mengusap sayang rambut istrinya yang polos ini "ibunya benar-benar telah berhasil mempengaruhi Salsa dengan cerita bohongnya" bathin Setyo.
"Kamu tunggu di sini, aku akan menemui ibu" ucap Setyo.
Setyo mengetuk pintu kamar ibunya, lalu segera masuk tanpa menunggu jawaban dari ibu nya.
"Apa maksud dari semua ini!!" Bentak Setyo marah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 66 Episodes
Comments
վմղíα | HV💕
marahi ibu mu satyo
2023-03-24
0