bab 7. Resmi pacaran

Setyo tanpa ragu menarik tangan Salsa agar Salsa mengikuti langkahnya, meninggalkan Danuarta yang berdiri kaku di tempatnya.

Setyo menarik Salsa agar naik lift bersama dengannya, Danuarta yang terbangun dari lamunannya, segera menghampiri Salsa dan Setyo, Danuarta berdiri di samping Salsa, lalu menggenggam tangan Salsa yang sebelah lagi, begitu pintu lift terbuka, Setyo dan Danuarta segera melangkah masuk ke dalam lift.

Salsa yang berdiri di antara Setyo dan Danuarta, merasa bingung ketika Setyo dan Danuarta tak ada yang melepaskan genggaman tangannya, malah mereka lebih mengeratkan genggaman tangannya.

"Maaf bisa kalian lepaskan tangan kalian, aku merasa sedikit kesakitan" ucap Salsa, membuat Setyo dan Danuarta menoleh ke arah nya lalu segera melepaskan tangan mereka, Salsa menarik nafas lega, lalu menjauh dari Setyo dan Danuarta.

Di dalam lift itu suasana sunyi dan tegang, Salsa melihat Setyo dan Danuarta sering beradu pandang dengan tatapan yang menyeramkan, Salsa tak mengerti apa yang telah terjadi di antara keduanya.

Salsa merasa lega karena tak butuh waktu lama, lift akhirnya terbuka kembali, Salsa segera melangkah keluar dari lift itu tanpa menunggu Setyo maupun Danuarta.

"Kalian berdua akan terus sampai ke lantai atas?" tanya Salsa melihat Setyo dan Danuarta masih di dalam lift.

Danuarta dan Setyo segera keluar dari lift bersamaan hingga pundak mereka yang kekar saling beradu.

Setyo dan Danuarta saling beradu mata tajam lagi, Salsa hanya menggelengkan kepalanya melihat hal itu.

"Kalian seperti anak kecil!" sarkas Salsa pada Setyo dan Danuarta, lalu pergi meninggalkan mereka.

Salsa masuk ke dalam ruangannya di susul oleh Setyo dan Danuarta.

"Ada perlu apa kamu masuk ke dalam sini!?" tanya Danuarta sinis pada Setyo.

"Sudah ku bilang ada yang harus aku bicarakan dengan Salsa, pribadi!" ucap Setyo, tak kalah sinisnya.

"Salsa tak punya banyak waktu, banyak yang harus di kerjakan olehnya" cerocos Danuarta.

"Biar Salsa yang menjawab, apa dia ada waktu untukku sebentar atau tidak?" timpal Setyo.

"Tanpa mengurangi rasa hormatku, bisa beri kami waktu bicara sebentar" ucap Salsa pada Danuarta, Danuarta menatap tajam ke arah Salsa .

"Tenanglah aku akan baik-baik saja" ucap Salsa.

Setyo yang mendengar ucapan Salsa mendengus kesal "berlebihan!" umpat Setyo dalam hatinya.

Begitu Danuarta keluar dari ruangan itu, Setyo segera merapatkan jarak diantara dia dan Salsa, Salsa yang terkejut sekarang Setyo tepat depan matanya, tertunduk malu, Salsa jadi teringat kejadian semalam.

Setyo mengangkat dagu Salsa agar menghadap ke arahnya, mata mereka berdua bertemu cukup lama, hingga membuat Salsa menggerakkan bibirnya, bibir tipis itu mengalihkan perhatian Setyo, bibir tipis manis yang semalam mengganggu tidurnya ada di depan matanya, tanpa buang waktu Setyo langsung ********** lagi, merasakan manisnya bibir itu lagi pagi ini.

"Ahh" ******* meluncur dari mulut Salsa, begitu Setyo melepaskan ciumannya.

"Maaf, tapi bibir kamu menggoda aku" ucap Setyo.

Salsa tersenyum mendengar itu "kamu telah mencium ku dua kali, harusnya itu tidak terjadi, karena tidak ada hubungan apa-apa di antara kita" ucap Salsa.

Setyo dengan ragu mengambil kedua tangan Salsa "siapa bilang kita tidak mempunyai hubungan, setelah aku semalam mencium kamu, berarti kamu adalah milik aku" ucap Setyo.

"Benarkah?" tanya Salsa tidak percaya.

"Tentu saja" jawab Setyo.

"Apa kita berpacaran sekarang?" tanya Salsa dengan polosnya, Setyo mengangguk.

"Bisa kamu mencubit aku?" tanya Salsa tiba-tiba.

"Mencubit?" tanya Setyo tak mengerti.

"Aku ingin memastikan ini mimpi atau kenyataan" jawab Salsa.

Setyo yang mendengar itu langsung mencubit lengan Salsa, hingga Salsa mengeluh kesakitan.

"Apa sekarang kamu percaya?" tanya Setyo, Salsa mengangguk malu.

Membuat Setyo menjadi gemas, Setyo menarik Salsa ke dalam pelukannya.

"Kurasa sebaiknya kamu, cepat kembali ke ruangan kamu!" Ucap Salsa, menarik diri dari pelukan Setyo.

Setyo melirik jam yang ada di tangannya "kamu benar" ucapnya, Setyo mencium bibir Salsa sekali lagi, lalu pergi keluar dari ruangan itu.

Salsa duduk lemas di kursinya, lalu terlihat senyum-senyum sendiri membuat Danuarta yang baru saja masuk merasa keheranan.

Tanpa bertanya ada apa pada Salsa, Danuarta menyerahkan semua dokumen yang ada di tangannya untuk di pelajari oleh Salsa.

Salsa menarik nafas panjang, melihat tumpukan dokumen itu "apa, ini semua harus hari ini selesai?" tanyanya pada Danuarta.

"Begitulah" jawab Danuarta,

Salsa menarik nafas berat, dadanya tiba-tiba terasa sesak.

"Kenapa? keberatan!?" sarkas Danuarta.

"Tidak, hanya sedikit sesak" jawab Salsa.

"Sudah kerjakan saja dengan cepat, kalau ada yang tidak mengerti tanyakan saja padaku" lanjut Danuarta dengan tegas, Danuarta ingin Salsa dapat berpikir cepat, supaya Salsa cepat paham dan tidak terlalu tergantung padanya.

Danuarta merasa tidak sanggup menahan perasaan nya, jika harus di sisi Salsa berduaan lama-lama.

Danuarta menoleh ke arah Salsa yang sedang sibuk memeriksa laporan yang ada di atas mejanya, Salsa terlihat memukau, kecantikan alami Salsa makin hari makin terlihat.

Danuarta segera mengalihkan perhatian nya dari Salsa, Danuarta takut dirinya terlalu dalam masuk dalam pesona Salsa, Danuarta harus mengingatkan dirinya sendiri kalau dia sudah punya kekasih.

***

Setyo yang sedang sibuk memeriksa laporan di atas mejanya, mendengar bunyi handphonenya berdering, menghentikan pekerjaannya.

"halo ibu" ucap Setyo yang tahu siapa yang meneleponnya.

"bagaimana gadis itu?" tanya Nyonya Nur pada putranya.

"Salsa?" tanya Setyo

"iya, siapa lagi" jawab Nyonya Nur kesal.

"baik" jawab Setyo singkat, membuat nyonya Nur makin penasaran.

"apa dia marah padamu?" lanjut Nyonya Nur.

"tidak"

"berarti dia menyukai kamu" seru Nyonya Nur senang.

"kamu harus lebih agresif, mendekatinya, buat dia jatuh cinta padamu" cerocos Nyonya Nur.

"akan aku coba" balas Setyo.

"cium lah dia sekali lagi" usul Nyonya Nur, setyo menjadi tersenyum mendengar ucapan ibunya.

"aku telah menciumnya lagi pagi ini ibu, bukan cuma sekali tapi dua kali" bathin Setyo tanpa memberitahukan kepada ibunya.

"lamar dia secepatnya" usul Nyonya Nur lagi.

"ibu gila, tak mungkin secepat ini,mana mungkin dia menerimaku" protes Setyo.

"buat lamaran yang romantis, ibu yakin dia akan menerimamu, bisa ibu lihat dia jatuh cinta padamu" cerocos Nyonya Nur lagi.

"akan aku coba Bu" ucap Setyo.

"bagus, kamu adalah putraku yang bisa aku andalkan" puji Nyonya Nur pada Setyo.

Setyo menarik nafas panjang setelah selesai bicara dengan ibunya, ibunya itu benar-benar merasa tak rela hartanya di nikmati oleh Salsa.

Setyo keluar dari ruangannya setelah melihat jam di tangannya, waktunya makan siang, seperti kata ibunya, Setyo akan mengajak Salsa makan siang.

Setyo menunggu Salsa keluar dari ruangannya, tak lama Setyo menunggu, Salsa keluar bersama Danuarta, Setyo mendengus kesal "dia itu pengawalnya atau pengacaranya?" umpat Setyo.

Setyo menghampiri Salsa dan Danuarta, Setyo di sambut sinis oleh Danuarta, Setyo tak memperdulikannya, karena Salsa menyambutnya, dengan senyum lebar di bibirnya.

"boleh aku bergabung dengan kalian?" ucap Setyo.

"tentu saja" jawab Salsa sambil menggandeng tangan Setyo tanpa canggung.

Setyo melirik ke arah Danuarta, lalu berbisik di telingan Danuarta.

"kami sudah resmi pacaran, jadi aku harap kamu sedikit menjauh dari gadisku, karena aku tak suka melihat gadisku dekat dengan pria lain" bisik Setyo.

"apa pacaran!!?" pekik Setyo terkejut.

Episodes
1 Bab 1. Mendapat Harta warisan
2 bab 2. kehidupan Salsa
3 bab 3. Salsa.
4 Bab 4. Salsa
5 Bab 5. undangan makan malam
6 bab 6. ciuman yang berkesan
7 bab 7. Resmi pacaran
8 bab 8 lamaran pernikahan
9 bab 9 Pernikahan
10 Bab 10. malam pertama
11 Bab 11. Aksi Nyonya Nur
12 bab 12 cemburu
13 bab 13. cemburu 2
14 bab 14. Rihana dan tujuannya
15 bab 15. Rihana dan ulahnya
16 bab 16. Bertemu mantan
17 bab 17.Rihana dan hutangnya.
18 bab 18. Sikap Aneh Salsa
19 bab 19 bertemu Salsa
20 Bab 20. Rihana masuk jebakan
21 Bab 21. Sandiwara pertama
22 bab 22. Sandiwara kedua
23 bab 23. keputusan Salsa
24 bab 24 permintaan Salsa
25 bab 25. menyatakan cinta
26 bab 26. Rihana dan rencananya lagi
27 Bab 27. Rihana dan rencana nya lagi
28 bab 28. melepaskan kepergian ayah
29 bab 29. melepas kepergian Setyo
30 bab 30. Menjadi terkenal
31 bab 31. Chika cemburu
32 bab 32. Rahasia Rihana
33 bab 33. pengakuan Mona
34 bab 34. perubahan sikap Chika
35 bab 35 . Chika
36 Bab 37. Membongkar masa lalu
37 bab 38. ketiga kalinya kehilangan
38 bab 39.Danuarta
39 Bab 40. Membongkar rahasia Rihana
40 bab 41. Terbongkarnya Rahasia
41 bab 42. Kegundahan
42 Bab 43. antara Salsa dan Danuarta
43 bab 44. Nyonya Nur
44 bab 45. tanggung jawab pada Rihana
45 bab 46. kesabaran Salsa
46 bab 47. Burhan dan Mona
47 Bab 48. mulai menyukai
48 bab 49. Pertemuan dengan Burhan
49 bab 50. Keputusan Burhan
50 bab 51. Kecantikan Salsa.
51 bab 52. Saingan baru
52 bab 53. Bertemu kembali
53 bab 54. Merasa bersalah.
54 Draft
55 bab 55. melepas Danuarta
56 bab 56. Pertemuan Setyo dan Danuarta.
57 bab 57. Setyo dan Salsa.
58 bab 58. Orang-orang baru
59 bab 59. Rihana dan Ratna
60 bab 60. Penelepon misterius
61 bab 61.
62 bab 62. Bertemu Penelepon Asing.
63 bab 63. Tangisan Rihana
64 bab 64 Perang dingin antara Rihana dan Nyonya Nur
65 bab 65. Perang antara Nyonya Nur dan Rihana
66 bab 66. berharap semua hancur
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Mendapat Harta warisan
2
bab 2. kehidupan Salsa
3
bab 3. Salsa.
4
Bab 4. Salsa
5
Bab 5. undangan makan malam
6
bab 6. ciuman yang berkesan
7
bab 7. Resmi pacaran
8
bab 8 lamaran pernikahan
9
bab 9 Pernikahan
10
Bab 10. malam pertama
11
Bab 11. Aksi Nyonya Nur
12
bab 12 cemburu
13
bab 13. cemburu 2
14
bab 14. Rihana dan tujuannya
15
bab 15. Rihana dan ulahnya
16
bab 16. Bertemu mantan
17
bab 17.Rihana dan hutangnya.
18
bab 18. Sikap Aneh Salsa
19
bab 19 bertemu Salsa
20
Bab 20. Rihana masuk jebakan
21
Bab 21. Sandiwara pertama
22
bab 22. Sandiwara kedua
23
bab 23. keputusan Salsa
24
bab 24 permintaan Salsa
25
bab 25. menyatakan cinta
26
bab 26. Rihana dan rencananya lagi
27
Bab 27. Rihana dan rencana nya lagi
28
bab 28. melepaskan kepergian ayah
29
bab 29. melepas kepergian Setyo
30
bab 30. Menjadi terkenal
31
bab 31. Chika cemburu
32
bab 32. Rahasia Rihana
33
bab 33. pengakuan Mona
34
bab 34. perubahan sikap Chika
35
bab 35 . Chika
36
Bab 37. Membongkar masa lalu
37
bab 38. ketiga kalinya kehilangan
38
bab 39.Danuarta
39
Bab 40. Membongkar rahasia Rihana
40
bab 41. Terbongkarnya Rahasia
41
bab 42. Kegundahan
42
Bab 43. antara Salsa dan Danuarta
43
bab 44. Nyonya Nur
44
bab 45. tanggung jawab pada Rihana
45
bab 46. kesabaran Salsa
46
bab 47. Burhan dan Mona
47
Bab 48. mulai menyukai
48
bab 49. Pertemuan dengan Burhan
49
bab 50. Keputusan Burhan
50
bab 51. Kecantikan Salsa.
51
bab 52. Saingan baru
52
bab 53. Bertemu kembali
53
bab 54. Merasa bersalah.
54
Draft
55
bab 55. melepas Danuarta
56
bab 56. Pertemuan Setyo dan Danuarta.
57
bab 57. Setyo dan Salsa.
58
bab 58. Orang-orang baru
59
bab 59. Rihana dan Ratna
60
bab 60. Penelepon misterius
61
bab 61.
62
bab 62. Bertemu Penelepon Asing.
63
bab 63. Tangisan Rihana
64
bab 64 Perang dingin antara Rihana dan Nyonya Nur
65
bab 65. Perang antara Nyonya Nur dan Rihana
66
bab 66. berharap semua hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!