Bab 4. Salsa

Mata Setyo, tak pernah lepas dari wanita yang sangat cantik masuk ke dalam ruang meeting hari ini, bukan cuma Setyo, semua yang hadir di sana pun, sama seperti Setyo, mata mereka seperti terhipnotis oleh kecantikan dan body wanita cantik itu.

"Silahkan" ucap Danuarta, mempersilahkan Salsa duduk di kursi yang khusus buatnya.

"Terimakasih" ucap Salsa sambil tersenyum ramah pada Danuarta.

"Sama-sama, nona" balas Danuarta.

Setyo yang melihat wanita itu duduk, ditempat di mana seharusnya Salsa duduk, tampak terkejut, mata Setyo langsung menatap tajam ke arah wanita itu, Salsa mengedarkan pandangannya, ke arah semua orang yang ada di ruangan itu.

"Maaf, saya terlambat, silahkan duduk, dan jika tidak keberatan mari kita mulai" ucap Salsa.

Mata Salsa, menangkap kehadiran Setyo di ruang itu, Salsa merasa sedikit gugup mengetahui, mata Setyo sedang menatap tajam ke arahnya, Salsa mengambil minuman yang ada di hadapannya, lalu minumnya sedikit, untuk mengurangi kegugupan nya.

Meeting kali ini berjalan lancar, Salsa banyak mendapat, bantuan dari Danuarta.

"Salsa" panggil Setyo.

Salsa yang namanya di panggil menghentikan langkahnya, lalu menoleh ke arah Setyo.

"Ada apa?" Tanya Salsa.

Setyo berpegangan tangan pada kursi yang ada di dekatnya, Setyo masih merasa terkejut, ternyata wanita cantik yang ada di hadapannya, memang Salsa seorang pengamen dekil yang sangat di benci olehnya.

"Boleh bicara sebentar" ucap Setyo akhirnya, setelah berhasil menguasai dirinya sendiri.

"Silahkan, apa yang ingin anda bicarakan" balas Salsa.

Setyo menatap ke arah Danuarta yang dengan setia berdiri di samping Salsa.

"Berdua saja" lanjut Setyo, membuat Salsa melirik ke arah Danuarta, meminta Danuarta keluar lebih dulu dari ruangan itu.

Danuarta sebenarnya merasa keberatan meninggalkan Salsa berdua saja dengan Setyo, tapi mau tidak mau terpaksa Danuarta keluar, sebelum keluar Danuarta sempat menatap ke arah Setyo sebentar.

"Ada apa?" Tanya Salsa langsung.

"Ibu dan adikku, sangat sayang dengan rumah kami, bolehkah aku meminta waktu agak lama, mungkin bulan depan kami baru akan pindah" ucap Setyo.

Salsa menatap Setyo sebentar, lalu mengangguk dan berkata "terserah kalian, aku juga tak akan pindah ke rumah itu" jawab Salsa.

"Baguslah kalau begitu" balas Setyo.

"Ada lagi yang ingin kamu katakan?" Tanya Salsa, ia sudah merasa tak nyaman dekat Setyo, mata Setyo terus melihat ke arahnya.

"Kamu berubah" ucap Setyo tiba-tiba.

"Maksudnya?" Tanya Salsa tak mengerti.

"Cantik dan juga anggun, tak mungkin kamu bisa berubah secepat ini" lanjut Setyo.

Wajah salsa tersipu mendengar pujian Setyo padanya "Tuan pengacara yang merubahku, bahkan dia memanggil guru untukku" ucap Salsa polos.

"Danuarta, maksud kamu?" tanya Setyo.

Salsa mengangguk dan berkata, "katanya, aku jangan mensia-siakan kesempatan yang di berikan ayahmu, untuk dapat hidup lebih baik" lanjut Salsa dengan polosnya lagi.

"dia memang benar" timpal Setyo.

"Boleh aku bertanya lagi?" Lanjut Setyo.

"Silahkan saja, aku rasa kita punya banyak waktu sekarang" ucap Salsa, dengan bahasa yang Salsa pelajari, Salsa tersenyum sendiri mendengar ucapannya.

Setyo tersenyum melihat tingkah Salsa yang itu, membuatnya merasa sedikit kagum pada Salsa.

"Di mana kamu mengenal ayahku?" Tanya Setyo.

Tanpa ragu Salsa bercerita bagaimana dia bertemu dengan Tuan Handoyo ayah Setyo.

"Hanya itu?" Tanya Setyo sekali lagi, Setyo sedikit tak percaya mendengar cerita Salsa bagaimana Salsa bertemu dengan ayahnya.

"Apa setelah itu, kamu pernah bertemu lagi dengannya?" Tanya Setyo lagi.

"Tidak" jawab Salsa dengan jelas.

" Kamu pasti tak percaya dengan ceritaku" tuduh Salsa, menatap tajam ke arah Setyo dengan matanya yang bulat dan sayu itu "bukan cuma kamu yang tak percaya, aku juga begitu" lanjut Salsa, membuat Setyo sedikit tersenyum dengan kepolosan Salsa.

"Apa kalian sudah selesai bicaranya, sudah waktunya pergi" ucap Danuarta yang tiba-tiba muncul.

Salsa tersenyum lebar pada Setyo "maafkan aku, jika aku mengganggu kedamaian keluarga mu, tapi ini adalah keinginan almarhum ayahmu, mungkin untuk membalas jasaku mengembalikan dompetnya, walaupun yang dia berikan terlalu besar untukku" oceh Salsa,membuat Setyo sedikit tertegun, tapi kemudian Setyo pun membalas senyuman dari Salsa.

"Sampai jumpa" pamit Salsa sambil mengulurkan tangannya pada Setyo untuk bersalaman, Setyo menerima uluran tangan Salsa.

"Bye" pamit Salsa lagi.

Sepeninggalan Salsa Setyo terduduk lemas di kursinya, Setyo menjadi tak habis pikir dengan almarhum ayahnya yang bisa-bisanya mewarisi perusahaan nya dan rumah pada gadis yang baru saja di kenalnya.

***

Salsa pulang ke rumah menjelang sore, ia di antar oleh Danuarta sampai dengan gang depan rumahnya.

"sekarang aku lihat kamu sering di antar oleh mobil itu!" Ucap Sindy.

"Bukan urusan kamu!" Sentak Salsa.

"Aku lihat kamu juga sedikit berubah" lanjut Sindy, memperhatikan penampilan Salsa, penampilan Salsa memang sedikit berbeda dari penampilan Salsa yang biasanya.

Rambut salsa yang biasa di ikat kuncir kuda dengan asal, kini tampak terlihat agak rapih, wajah Salsa pun agak bersih tidak hitam seperti biasanya karena terkena sinar matahari.

Walaupun pakaian yang di pakai Salsa tetap sama, entah mengapa kini Salsa terlihat berbeda dengan baju itu, karena kini kecantikan Salsa lebih terlihat.

"Entahlah ada yang aneh padamu" lanjut Sindy menghentikan langkah kaki Salsa.

"Sudahlah aku harus cepat sampai rumah,pekerjaan rumah menumpuk” omel Salsa.

Sindy menatap Salsa dari kejauhan, keningnya tampak berkerut beberapa lapis memikirkan Salsa.

"Semoga, tak ada yang berniat jahat padamu" doa Sindy, Sindy tahu bagaimana perjuangan Salsa untuk keluarga nya setelah di tinggal pergi oleh ibunya.

Salsa yang masih muda harus mencari uang karena ayahnya yang seorang pemabuk tidak bisa dia harapkan, Salsa menjada adik-adiknya agar tetap bisa bersekolah, makan dan tidur.

Salsa tiba di depan pintu rumah, sebelum mengetuk pintu rumahnya, Salsa menarik nafas panjang, seperti biasa yang salsa lakukan, sebelum masuk ke dalam rumahnya setiap hari selama ini, karena nanti, di dalam rumah ini, Salsa harus tahan menghadapi ulah adik-adiknya yang baru saja menginjak dewasa dan menghadapi tuntutan dari adik-adik kecil nya, atau menghadapi tingkah ayahnya yang pulang dalam keadaan mabuk.

"Akhirnya pulang juga" salam sinis adalah penyambutan pertama dari adiknya Chika, dari dulu tak pernah berubah.

"Aku lelah ka,aku mau istirahat" lanjut Chika, tanpa memperdulikan kalau Salsa juga lelah.

"Ka minta uang" todong Restu, adik laki-laki.

"Kemarin kan baru Kaka kasih" protes Salsa.

"Habis ka" jawab Restu dengan entengnya, Restu seakan tak pernah ingin tahu, kalau Salsa harus berdiri lama di bawah sinar matahari sepanjang hari untuk mendapatkan uang itu.

"Ya, sudah kalau tidak ada, aku keluar!" Omel Restu pergi sambil membanting pintu kontrakan dengan keras, hingga menimbulkan getaran pada dinding kontrakan dan juga suara yang memekakkan telinga.

Hingga keesokan harinya tetangga sebelah rumah, protes dengan Salsa yang tak becus mengajarkan adiknya.

"Ka aku lapar" ucap dua adik kecilnya yang manis, yang selalu membuat Salsa berpikir untuk selalu bertahan walau beban berat di pundaknya sudah tidak mampu ia panggul.

"Iya sayang, sebentar Kaka siapkan" jawab Salsa pada kedua adik kecilnya.

"Brakk!!" Suara barang jatuh.

Salsa yang baru saja mau makan terpaksa bangun dari duduknya melihat apa yang terjadi.

"Ayah!!" Pekik Salsa.

Terpopuler

Comments

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

lanjuutt

2023-03-18

0

Husna Idris

Husna Idris

baca kelanjutan ya ka, makasih 🙏🏻 atas dukungan nya

2023-03-18

1

վմղíα | HV💕

վմղíα | HV💕

apa yg taruh Thor jadi penasaran.

2023-03-17

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Mendapat Harta warisan
2 bab 2. kehidupan Salsa
3 bab 3. Salsa.
4 Bab 4. Salsa
5 Bab 5. undangan makan malam
6 bab 6. ciuman yang berkesan
7 bab 7. Resmi pacaran
8 bab 8 lamaran pernikahan
9 bab 9 Pernikahan
10 Bab 10. malam pertama
11 Bab 11. Aksi Nyonya Nur
12 bab 12 cemburu
13 bab 13. cemburu 2
14 bab 14. Rihana dan tujuannya
15 bab 15. Rihana dan ulahnya
16 bab 16. Bertemu mantan
17 bab 17.Rihana dan hutangnya.
18 bab 18. Sikap Aneh Salsa
19 bab 19 bertemu Salsa
20 Bab 20. Rihana masuk jebakan
21 Bab 21. Sandiwara pertama
22 bab 22. Sandiwara kedua
23 bab 23. keputusan Salsa
24 bab 24 permintaan Salsa
25 bab 25. menyatakan cinta
26 bab 26. Rihana dan rencananya lagi
27 Bab 27. Rihana dan rencana nya lagi
28 bab 28. melepaskan kepergian ayah
29 bab 29. melepas kepergian Setyo
30 bab 30. Menjadi terkenal
31 bab 31. Chika cemburu
32 bab 32. Rahasia Rihana
33 bab 33. pengakuan Mona
34 bab 34. perubahan sikap Chika
35 bab 35 . Chika
36 Bab 37. Membongkar masa lalu
37 bab 38. ketiga kalinya kehilangan
38 bab 39.Danuarta
39 Bab 40. Membongkar rahasia Rihana
40 bab 41. Terbongkarnya Rahasia
41 bab 42. Kegundahan
42 Bab 43. antara Salsa dan Danuarta
43 bab 44. Nyonya Nur
44 bab 45. tanggung jawab pada Rihana
45 bab 46. kesabaran Salsa
46 bab 47. Burhan dan Mona
47 Bab 48. mulai menyukai
48 bab 49. Pertemuan dengan Burhan
49 bab 50. Keputusan Burhan
50 bab 51. Kecantikan Salsa.
51 bab 52. Saingan baru
52 bab 53. Bertemu kembali
53 bab 54. Merasa bersalah.
54 Draft
55 bab 55. melepas Danuarta
56 bab 56. Pertemuan Setyo dan Danuarta.
57 bab 57. Setyo dan Salsa.
58 bab 58. Orang-orang baru
59 bab 59. Rihana dan Ratna
60 bab 60. Penelepon misterius
61 bab 61.
62 bab 62. Bertemu Penelepon Asing.
63 bab 63. Tangisan Rihana
64 bab 64 Perang dingin antara Rihana dan Nyonya Nur
65 bab 65. Perang antara Nyonya Nur dan Rihana
66 bab 66. berharap semua hancur
Episodes

Updated 66 Episodes

1
Bab 1. Mendapat Harta warisan
2
bab 2. kehidupan Salsa
3
bab 3. Salsa.
4
Bab 4. Salsa
5
Bab 5. undangan makan malam
6
bab 6. ciuman yang berkesan
7
bab 7. Resmi pacaran
8
bab 8 lamaran pernikahan
9
bab 9 Pernikahan
10
Bab 10. malam pertama
11
Bab 11. Aksi Nyonya Nur
12
bab 12 cemburu
13
bab 13. cemburu 2
14
bab 14. Rihana dan tujuannya
15
bab 15. Rihana dan ulahnya
16
bab 16. Bertemu mantan
17
bab 17.Rihana dan hutangnya.
18
bab 18. Sikap Aneh Salsa
19
bab 19 bertemu Salsa
20
Bab 20. Rihana masuk jebakan
21
Bab 21. Sandiwara pertama
22
bab 22. Sandiwara kedua
23
bab 23. keputusan Salsa
24
bab 24 permintaan Salsa
25
bab 25. menyatakan cinta
26
bab 26. Rihana dan rencananya lagi
27
Bab 27. Rihana dan rencana nya lagi
28
bab 28. melepaskan kepergian ayah
29
bab 29. melepas kepergian Setyo
30
bab 30. Menjadi terkenal
31
bab 31. Chika cemburu
32
bab 32. Rahasia Rihana
33
bab 33. pengakuan Mona
34
bab 34. perubahan sikap Chika
35
bab 35 . Chika
36
Bab 37. Membongkar masa lalu
37
bab 38. ketiga kalinya kehilangan
38
bab 39.Danuarta
39
Bab 40. Membongkar rahasia Rihana
40
bab 41. Terbongkarnya Rahasia
41
bab 42. Kegundahan
42
Bab 43. antara Salsa dan Danuarta
43
bab 44. Nyonya Nur
44
bab 45. tanggung jawab pada Rihana
45
bab 46. kesabaran Salsa
46
bab 47. Burhan dan Mona
47
Bab 48. mulai menyukai
48
bab 49. Pertemuan dengan Burhan
49
bab 50. Keputusan Burhan
50
bab 51. Kecantikan Salsa.
51
bab 52. Saingan baru
52
bab 53. Bertemu kembali
53
bab 54. Merasa bersalah.
54
Draft
55
bab 55. melepas Danuarta
56
bab 56. Pertemuan Setyo dan Danuarta.
57
bab 57. Setyo dan Salsa.
58
bab 58. Orang-orang baru
59
bab 59. Rihana dan Ratna
60
bab 60. Penelepon misterius
61
bab 61.
62
bab 62. Bertemu Penelepon Asing.
63
bab 63. Tangisan Rihana
64
bab 64 Perang dingin antara Rihana dan Nyonya Nur
65
bab 65. Perang antara Nyonya Nur dan Rihana
66
bab 66. berharap semua hancur

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!