Hari ini ujian semester
Arin dan Kia sangat giat belajar, mereka sama sama ingin mendapatkan nilai yang tinggi di kelas mereka. Di hari pertama ujian mereka dapat mengerjakan ujian dengan tepat, ujian itu sangat sulit sekali.
Waktu ujian berlangsung selama 2 jam, setiap meta pelajaran. Dan hari ini ada dua mata pelajaran yang harus di selesaikan. Sekitar pukul 12 siang mereka baru keluar dari kelas nya, mereka sama sama menuju kantin.
Sesampai nya di Kantin mereka segera memesan makanan yang mereka inginkan. Selesai makan mereka masih duduk di kantin sambil berbincang dengan Kia dan teman lain nya.
"Bagaimana tadi ujian nya? bisa ngga kamu ngerjain nya?" tanya Kia sambil tersenyum tipis.
"Alhamdulillah bisa, kamu sendiri bagaimana bisa ngga ngerjain nya?" tanya Arin balik.
Kia menghela nafas berat kemudian ia menganggukkan kepala nya, tanda kalo ia juga bisa mengerjakan nya.
Tidak lama kemudian, bell tanda masuk kelas berbunyi. Hampir semua mahasiswa dan mahasiswi yang tadi sedang istirahat kembali ke kelas masing masing. Begitu juga dengan Arin dan Kia mereka masuk ke kelas masing masing.
Sementara di belahan bumi yang lain, Adam masih tertidur dengan pulas nya. Karena memang waktu tempat ia tinggal berbeda dengan tempat Arin tinggal. Libur semester ini rencana nya juga Adam akan pulang ke indonesia, Karena memang libur semester cukup lama.
Di Apartemen tempat tinggal Adam
"Adam... Adam... bangun ini sudah jam berapa?." teriak sepupu Adam yang bernama Yuda.
"Apa sih Yud? ini masih pagi, aku masih ngantuk tau." ucap Adam dengan khas suara orang baru bangun tidur.
"Eh... kamu lupa kalo hari ini ada kelas pagi? bukan nya kamu sendiri yang minta di bangunin semalam takut kesiangan." ujar Yuda sedikit kesal.
Tidak lama kemudian Adam membuka mata nya, namun ia belum juga beranjak dari tempat tidur nya. Ia masih mengingat ingat, apa ia ada kelas pagi hari ini.
Sudah hampir 10 menit, Adam baru mengingat nya. Ia segera beranjak dari tempat tidur nya, dan segera berlari menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.
Sedang Yuda hanya cengo melihat Adam berlari ke kamar mandi untuk membersihkan diri nya. 10 menit kemudian, Adam sudah siap berangkat ke kampus tempat ia belajar. Ia langsung berangkat tanpa sarapan terlebih dahulu, karena sebentar lagi kelas akan di mulai. Beruntung Apartemen tempat ia tinggal cuma berjarak 15 menit dengan berjalan kaki.
Sementara Arin baru selesai ujian, ia akan segera pulang ke rumah bersama dengan Kia. Karena badan mereka sudah lengket sekali, ia juga merasa kecapaian dan ingin segera istirahat.
Sesampai nya di rumah Arin dan Kia bertemu dengan Ratih dan teman nya. Mereka saling menyapa, setelah itu mereka masuk ke rumah masing masing.
Sedang di luar Ratih kembali keluar, ia duduk di teras rumah nya. Ia masih mengobrol bersama teman nya.
"Tadi siapa Rat?" tanya teman Ratih kita sebut saja Niko.
Ratih sedikit berpikir dan tidak langsung menjawab, malah ia balik bertanya pada niko.
"Yang mana? tadi kan ada dua orang?" tanya Ratih balik.
Niko menghela nafas kesal. "Itu loh dua orang perempuan tadi yang menyapa mu." kesal Niko.
"Ooh... mereka berdua?" tanya Ratih. "Yang pake jilbab itu nama nya Arin, sedang yang rambut nya di kuncir nama nya Kia." lanjut Ratih lagi.
"Boleh, tapi tidak sekarang yah. Mungkin mereka sekarang sedang istirahat, kan mereka berdua baru pulang kuliah." ujar Ratih memberi pengertian.
"Baik lah." ujar Niko pasrah.
***************
Tidak terasa satu minggu telah berlalu, Arin dan teman teman semua telah selesai ujian. Mereka sekarang sedang melaksanakan kelas meteng atau bisa di sebut hari tenang.
Arin dan Kia berangkat ke kampus nya menjelang siang, mereka berdua ke kampus hanya untuk mengetahui informasi tentang siapa saja yang ikut ujian susulan untuk memperbaiki nilai nya.
Arin dan Kia bersyukur mereka tidak ikut ujian tersebut, berarti nilai nya masih aman. Di Kampus Arin dan Kia, ikut bergabung duduk di kantin bersama Ratih dan kawan nya. Ratih dan kawan kawan nya juga tidak membedakan antara senior dan junior nya.
Di kantin Saka sedikit curi curi pandang terhadap Arin. Sedang Arin ia tetap cuek seperti biasa, Arin termasuk cewek yang kurang peka terhadap lawan jenis. Mereka semua berbincang sambil bersenda gurau, tidak jarang mereka saling meledek satu sama lain.
Setelah jam makan siang mereka pulang kerumah mereka masing masing, begitu juga dengan Arin dan Kia. Saat dalam perjalanan pulang kendaraan yang di gunakan oleh Arin mendadak berhenti. Mereka berdua turun dari motor nya, untuk mengecek kenapa motor berhenti tiba tiba. Dan ternyata ban motor tersebut kempes, mereka sedikit panik karna jalan di situ termasuk rawan Preman.
Dan benar saja, tidak lama kemudian datang beberapa orang bertato dan ber rambut panjang.
"Hai nona manis, ada yang bisa kami bantu?" tanya kepala preman dengan senyum mesum nya.
"Ah.. ti..tidak bang ka..kami bisa sendiri." ucap Arin terbata.
"Ah.. ngga usah malu malu, kami hanya ingin membantu saja." ucap kepala preman sambil mencolek dagu Kia.
Kia yang di colek dagu nya langsung marah. "Tolong... jangan kurang ajar yah." teriak Kia marah.
"Tidak usah sok jual mahal, Nona." ujar kepala preman. "Ayo, bawa mereka berdua kita akan bersenang senang hari ini." lanjut nya lagi sambil mengajak teman teman nya.
Arin dan Kia tidak tinggal diam begitu saja, mereka tetap melawan dengan ilmu bela diri nya. Namun mereka tetap kalah jumlah, preman itu berjumlah 4 orang dan badan nya gede semua.
Walau pun tidak seimbang mereka berdua tetap bertarung dengan sekuat tenaga. Banyak tendangan dan pukulan yang mereka terima, tapi tidak jauh berbeda dengan para preman itu.
Tidak jauh dari situ saka dan beberapa teman nya lewat, mereka melihat pertarungan yang tidak seimbang. Mereka segera menolong nya, mereka tanpa basa basi langsung menghajar para preman tersebut.
Tidak berapa lama para preman berlari tunggang langgang, mereka kalah bertarung. Karena memang Saka sendiri pemegang sabuk hitam taekwondo, sedang yang lain nya masih di sabuk biru.
Setelah para preman pergi, Saka dan teman teman nya menghampiri Arin dan Kia.
"Bagai mana keadaan kalian?." tanya Saka dengan wajah datar.
"Ba.. baik kak, terima kasih sudah membantu kami." ucap Arin sedikit tergagap.
"Sudah mari kita antar kalian ke rumah sakit, luka kalian harus segera di obati." ucap Niko sambil tersenyum tipis.
"Baik kak terima kasih sekali lagi." ucap Kia tersenyum.
Sesampai nya di rumah sakit, mereka langsung masuk ke ruang Ugd untuk di periksa dan di obati luka nya.
Bersambung....
Terima kasih atas semua dukungan nya untuk karya receh ini. tetap dukung karya ini dengan cara like, comen, ikuti, vote dan hadiah berupa bunga bermekaran atau secangkir kopi manis kalau tidak iklan pun ngga papa.
****** Salam Pejuang Receh ******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments