Hampir 30 menit Arin membangunkan Kia, tapi ia belum juga bangun. Dan akhir nya, untuk kesekian kali nya Kia terbangun saat adzan berkumandang. Selesai mengambil air wudhu, Arin segera melaksanakan kewajiban sholat. Sedang Kia pergi mandi, dan setelah itu ia juga melakukan hal yang sama.
Selesai sholat isya mereka berdua keluar kamar kos, untuk mencari makan malam yang dekat tempat ia tinggal. Saat di luar, ternyata di depan kosan nya banyak orang berjualan. Seperti bakso, siomay, ketropak, dan nasi goreng dengan 3 pilihan rasa.
Pilihan nasi goreng tersebut di antara nya nasi goreng pete, nasi goreng sea food, dan yang terakhir nasi goreng original. Harga nya juga berbeda-beda dari yang paling murah, seharga 15 ribu sampai harga 40 ribu.
Mereka berdua menjatuhkan pilihan, pada nasi goreng original. Di dalam nasi goreng ada sayuran, telor, baso yang di potong kecil, dan sewiran ayam. Mereka menunggu sekitar 30 menit, karena baru pukul 7.30 sore sudah banyak yang beli dan mengantri sekitar 6 bungkus.
40 menit kemudian, mereka baru mendapatkan nasi goreng pesanan nya. Mereka segera pulang, memang mereka pesan untuk di bawa pulang. Sesampai nya di rumah kosan nya, mereka di sapa tetangga sebelah.
"Hai, baru pindah yah?" Tanya wanita sebelah kosan nya, ia bernama Ranti. ia tidak sendiri di situ, sedang banyak teman nya sekitar 5 orang termasuk Ranti. Mereka ternyata kakak senior di kampus, ia menimba ilmu.
"Iya ka, kita baru pindah tadi siang. Kenal kan nama ku, Kia dan ini Arin kami tinggal satu kosan di sebelah." Ujar Kia sedikit menjelaskan.
"Oh iya kenalin, aku Ranti dan ini teman ku Sita, Ujang, Susi dan terakhir Saka, cowok paling dingin." Bisik Ranti tersenyum. Mereka saling berjabat tangan, dan mengenalkan diri nya.
"Kami masuk dulu, Ka." Ujar Kia dengan senyum genit nya. Sedang Arin hanya geleng kepala, melihat tingkah sahabat nya.
"Inget ada Doni, jangan main api." Ujar Arin memperingatkan.
"Ih.. Apaan sih, Rin. Aku kan ngga ngapa-ngapain, aku cuma senang kita sudah punya teman di kosan ini." Ujar Kia sewot.
"Terserah nanti, kalo ada apa-apa jangan bawa-bawa aku yah. Aku sudah memperingatkan mu." Ujar Arin sambil membuka bukusan nasi goreng yang tadi di beli nya.
"Iya nanti kalo ada apa-apa aku tanggung sendiri." Ujar Kia tersenyum. Setelah itu, mereka makan nasi goreng itu sampai tandas.
Sementara Adam di seberang sana, ia baru saja sampai bandara di negara inggris. Sekitar 1 jam, ia baru keluar dari bandara tersebut. Ia segera, pergi ke apartemen nya yang dekat Universitas.
Tidak banyak yang tau sebenar nya, Adam adalah anak pengusaha no 1 se Asia yang bernama Ridwan sasongko. Yang mereka tau bahwa Adam adalah anak seorang petani, yang mendapat beasiswa sekolah di luar negeri.
Sesampai nya di apartemen, Adam segera mandi dan berganti baju dan di lanjut istirahat. Besok pagi sekali ia harus pergi ke kampus untuk mendaftarkan kehadiran nya. Sesampai nya di Universitas, ia menuju tempat untuk kehadiran.
Sesudah itu ia berkeliling sekitaran Universitas, Adam melihat banyak mahasiswa dan mahasiswi. Mereka di sana, hanya sekedar berbincang atau belajar kelompok. Setelah itu ia kembali ke Apartemen nya.
Sementara Arin dan Kia mereka sedang bersiap-siap, untuk pergi ke Universitas. Ini adalah hari pertama mereka, yang akan masuk bangku kuliah. Hari pertama, mereka masih memakai seragam SMA terakhir mereka bersekolah.
Sesampai nya di Kampus, semua mahasiswa dan mahasiswi baru di kumpul kan di lapangan. Mereka akan mendapatkan pengarahan, dari para mahasiswa senior di kamus tersebut.
Semua mahasiawa baru telah berkumpul, mereka di suruh membuat papan nama dari kardus. Di papan tersebut di tuliskan nama dan grup kelompok, kebetulan Arin 1 kelompok dengan Kia.
Dan besok mereka harus sudah membawa nya, dengan rambut yang di ikat pake tali plastik warna-warni. Tapi kalo untuk yang berhijab, mereka tetep memakai tali plastik tapi di jadi kan bando.
Untuk yang laki-laki memakai tali plastik warna ping, sedang yang perempuan memakai tali plastik berwarna biru. Para mahasiswa dan mahasiswi baru, hanya menghela nafas.
Tanpa sepengetahuan Arin, dari kejauhan ada seorang pemuda yang sedari tadi memperhatikan nya dari jauh. Ia adalah Saka cowo paling dingin, jarang tersenyum, cuek dan satu lagi, ia di sukai banyak cewe-cewe bisa di bilang ia adalah idola kampus.
Saka juga, gabung di tim basket Kampus. Dengan tinggi 188 cm, wajah yang rupawan, anak konglong merat. Tapi entah mangapa, setelah bertemu Arin kemarin di kosan Ranti. Ia jadi sering tersenyum tipis sekali sampai orang di sekitar tidak dapat melihat nya.
"Rin." Panggil Kia.
Arin yang merasa nama nya di panggil, ia menoleh kan kepalanya. "Ada apa Kia, kamu memanggil ku?" Tanya Arin bingung.
"Sebelum pulang, kita mampir di mini market dekat sini yah? Kita harus membeli semua barang yang harus di bawa besok." Ujar Kia tersenyum.
"Oke, nanti kita mampir ke sana yah." Ujar Arin balas tersenyum.
Tidak lama kemudian, para mahasiswa baru di bubarkan oleh ketua senat. Semua mahasiswa istirahat sejenak, dan tidak lama kemudian mereka pulang.
Bersambung...
Terima kasih atas semua dukungan nya untuk karya ini, semoga pembaca semua suka dengan alur cerita nya.
Mohon dukungan nya untuk karya ini dengan cara like, komen, saran, kritik, shere, vote, dan gifh berupa iklan, bunga bermekaran, atau secangkir kopi manis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments