Biduan Kampung
Aku sangat suka bernyanyi dan menari dari aku berumur 7 tahun. Setiap tetangga mengadakan hajatan, hampir di pastikan aku akan naik ke panggung untuk bernyanyi. Orang tuaku sangat tidak suka kalo aku bernyanyi, entah apa alasan nya aku pun tidak tau.
Aku tinggal di desa yang di bilang kecil, tapi juga tidak terlalu kecil. Tapi, tidak terlalu besar juga. Jarak dari desa ke kampus, sekitar 1 jam perjalanan menggunakan sepeda motor.
Kenal kan, nama aku Arina fitria biasa di panggil Arin. Sekarang umurku 18 tahun kurang 1 hari, aku bersekolah SMA 17 kelas 12 IPA. Sejujur nya aku tidak terlalu menyukai pelajaran ipa, aku lebih menyukai seni musik dan tari.
Penampilan ku lumayan lah tinggi ku 170 cm, dengan berat badan 48 kg. Kulit ku kuning langsat, dengan rambut bergelombang sedikit keriting, hidung ku mancung sedikit cendrung agak pesek.
Aku mempunyai seorang sahabat laki-laki, ia bernama Adam husain. Dia akan menemaniku, kemana pun aku pergi. Saat di sekolah kami akrab sekali, sampai semua teman di kelas mengira kami pacaran.
Memang salah juga sih, setiap teman bertanya tentang hubungan kita apa? Kita kompak menjawab dengan mengedikan bahu. Saya sendiri saja bingung ada hubungan apa di antara kita, yang jelas saya merasa nyaman dengan nya. Adam bisa jadi sahabat, teman bahkan pacar untuk mengusir lawan jenis.
Pernah suatu ketika, teman kelas ku ada yang menyatakan cinta nya padaku sebut saja nama nya Jojo. Ia sering memberikan coklat dan bunga kepada ku, aku sudah menolak nya secara halus. Namun ia tetap kekeh memberikan bunga dan coklat tersebut.
Adam pernah melihat sekali Jojo memberikan ku bunga dan coklat, tentu saja aku menolak nya. Dia pura-pura bertanya. "Bunga dan coklat, dari siapa Rin?"
"Dari Jojo, kenapa?" Tanya balik Arin.
"Dalam rangka apa, ia memberikan mu bunga dan coklat? Bukan nya, ulang tahun mu masih lama?" Tanya Adam kembali.
Arin hanya mengedikan bahu nya, kemudian menjawab. "Kata nya sih, ia suka aku." Ujar Arin gamblang. Adam hanya mengangguk kan kepala nya tanda mengerti, namun yang tidak Arin tau Adam sedikit emosi. Ia masih belum rela, sahabat nya punya kekasih.
Jojo memang anak orang kaya, namun ia terkenal playboy. Hampir semua teman sekelas yang perempuan ia jadikan pacar, setelah puas ia putus kan. Dan sekarang, ia sedang mengincar Arin.
Di sekolah ada ekstra kurikuler musik, tentu ini tidak akan di sia-sia kan oleh Arin yang memang gemar menyanyi. Suara Arin yang merdu menjadikan ia sebagai vokalis, sedang Adam memegang alat musik Drum.
Mereka juga pernah, ikut lomba festival musik anak-anak band. Sekolah mereka mendapat juara 2, dengan hadiah sebuah piala, piagam dan uang tunai. Itu sebuah prestasi yang besar, untuk sekolahan mereka. Memang sekolahan mereka selalu ikut lomba-lomba tersebut, untuk mencari bibit-bibit penyanyi.
Biasa nya mereka mendapat juara harapan, dan kali ini mendapat peringkat ke 2. Sebuah kemajuan yang sangat pesat, hampir semua guru sangat bangga kepada kami. Saat acara kelulusan, untuk kesekian kali nya Jojo menyatakan perasaan nya padaku, dan untuk kesekian kali nya pula aku menolak nya.
Karena memang aku belum boleh berpacaran oleh orang tua ku, aku harus fokus belajar dan harus bisa masuk universitas terbaik. Aku juga harus bisa lolos masuk jurusan kedokteran.
Aku hanya bisa pasrah saja, semoga Alloh meridhoi aku jadi dokter. Dan aku juga bisa bernyanyi tanpa harus sembunyi-sembunyi seperti ini. Saat kelulusan sekolah, Adam juga pamit pada ku ia akan melanjutkan kuliah nya di luar negri tepat nya di negara inggris.
"Rin, aku pamit yah. Orang tua ku, menyuruh ku untuk berkuliah di luar negri." Ucap Adam sambil menunduk kan kepalanya.
"Iya, kamu hati-hati yah. Jangan lupakan Aku yah, Dam." Ucap Arin sendu.
"Jangan sedih dong, Rin. Aku jadi berat nih, ninggalin sahabat ku ini. Aku janji nanti kalo libur semester, aku akan pulang menemui kamu." Ujar Adam tersenyum sambil mencubit hidung Arin yang mungil.
"Benar yah, kamu sudah janji harus di tepati." Ujar Arin tersenyum tulus. Adam mengangguk kan kepala nya dan tersenyum.
"Kapan, kamu berangkat ke sana?" Tanya Arin kembali.
"Mungkin seminggu dari sekarang, aku akan berangkat ke sana." Ucap Adam.
"Ya sudah, kamu hati-hati di sana. Jangan lupa hubungin aku yah, saat di sana nanti." Ucap Arin sambil beranjak dari duduk nya, ia akan pulang ke rumah nya.
"Kamu mau kemana, sudah berdiri dari kursi?" Tanya Adam mendongakkan kepalanya ke atas.
"Aku mau pulang, toh acara nya juga sudah selesai." Ucap Arin tersenyum.
"Ayo, aku anterin pulang." Ajak Adam tersenyum.
"Boleh, kalo ngga merepotkan." ujar Arin.
"Tentu saja tidak merepotkan, lagian kan rumah kita searah." Ujar Adam tersenyum.
Mereka berdua, berjalan beriringan menuju tempat parkir motor. Sesampai nya di sana, Adam dan Arin bertemu dengan Jojo. Tiba-tiba, Jojo menarik tangan Arin dan memeluk nya. Arin yang merasa di tarik dan di peluk, reflek menginjak kaki dan menampar Jojo dengan keras.
Adam yang melihat kejadian itu pun naik pitam, ia memukul Jojo beberapa kali. Arin yang memang jarang bersentuhan dengan lawan jenis, menangis sesenggukan.
"Sudah tidak papa, aku sudah memukul nya. Sekarang tenang yah, ayo segera pulang." Ujar Adam menenangkan.
Arin menganggukkan kepala nya, tanda ia menyetujui ucapan Sahabat nya. Tapi saat ini ia masih menangis tersedu karena perbuatan yang di lakukan oleh Jojo tadi.
Sudah, Rin. Sekarang kamu hapus air mata mu. Dan minum air ini, supaya kamu lebih tenang. Ucap Adam sembari menyodorkan sebotol air mineral ke arah Arin.
Arin kembali menganggukkan kepalanya, ia juga mengucapkan terima kasih pada sahabat nya.
Bersambung...
Terima kasih atas dukungan nya untuk karya ini, semoga pembaca semua suka sama jalan cerita nya.
Mohon dukungan nya untuk karya ini dengan cara like, komen, share, saran, kritik, gif berupa bunga bermekaran dan secangkir kopi manis.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 31 Episodes
Comments