Satu Minggu telah berlalu, hari ini adalah pengumuman seleksi penerimaan mahasiswa dan mahasiswi baru. Pengumuman akan di umumkan, sekitar pukul sembilan pagi. Hari ini Arin libur kuliah, ia tetap di kosan. Sekarang ia sedang harap harap cemas, jantung nya berdebar lebih cepat dari yang biasa nya.
Waktu sudah menunjukkan, pukul sembilan lewat sepuluh menit. Arin sudah membuka laptop nya, ia sedang mencari nama nya di antara ratusan bahkan ribuan peserta. Arin dengan teliti, mengecek satu persatu nama di depan layar laptop.
Setelah setengah jam, Arin baru menemukan nama nya di list peserta. Arin sangat gembira sekali, setelah di lihat dia berada di no urut empat ratus lima puluh tujuh dari seribu sembilan puluh dua peserta.
"Alhamdulillah, aku di terima di jurusan kesenian." Ucap Arin penuh rasa sukur. Sekarang tugas Arin mengatur waktu, supaya jadwal tidak bentrok. Memang Arin mengambil kuliah sore sampai malam, kadang juga kuliah kedokteran juga sampai sore.
Tidak lama kemudian, Kia sudah sampai di rumah kosan nya. Ia sempat terpana melihat kegembiraan yang tercetak jelas di wajah Arin. "Ada apa nih, keliatan nya kamu gembira sekali Rin?." Tanya Kia penasaran.
"Ah...iya, aku memang sangat bahagia Kia. Coba kamu lihat. Aku di terima Kia, aku di terima." Ucap Arin heboh sambil memperlihatkan laptop nya yang masih terpampang list peserta ujian seleksi.
"Tunggu tunggu kamu di terima apa?." Ucap Kia bingung.
"Iss... Ini loh, coba kamu lihat dulu. Aku di terima di jurusan kesenian, dan aku mengambil kelas sore sampai malam." Ucap Arin menjelaskan dan ia masih tersenyum lebar.
"Mak... sud nya, k..kamu kuliah mengambil dua jurusan begitu." Ucap Kia sedikit tergagap. "Apa kamu yakin Rin? Apa kamu sanggup menjalani kedua nya. Aku khawatir loh, sama kamu." sambung Kia kembali.
Arin tersenyum kemudian, menganggukkan kepala nya. "Iya, Kia aku yakin. Aku pasti bisa menjalani kedua nya dengan baik, kamu ikut doa kan yah." Ucap Arin antusias dan penuh percaya diri.
Kia, sampai menggelengkan kepala nya. "Satu jurusan saja, sudah bikin pusing. Ini lagi si Arin mengambil dua jurusan, pusing papa Barbie." Ucap nya dalam hati.
Ya sudah, selamat yah. Aku turut bahagia untukmu, Rin. Ucap Kia dengan tulus.
Terima kasih yah, Kia. Ayo, sekarang kita cari makan dulu. Dah siang nih, enak nya makan apa yah? Tanya Arin random.
Apa saja Rin, yang penting di syukuri semua juga enak. jawab Kia asal.
Ya sudah, yuk kita jalan. hari ini aku yang traktir, untuk merayakan di terima nya aku di jurusan kesenian. Ucap Arin tersenyum lebar.
Baik lah, ayo. Ucap Kia semangat.
*****************
Sedang di tempat Adam....
Adam saat ini, sedang berada di apartemen nya bersama dengan Yuda. Mereka sedang mengerjakan tugas dari dosen yang sangat killer, mereka berdua sama sama mengambil jurusan manajemen bisnis. Walaupun umur Yuda lebih tua beberapa bulan, mereka berada di semester yang sama.
"Dam, bagaimana kabar kakek dan nenek?." Tanya Yuda antusias.
"Baik, Alhamdulillah. Beliau juga merindukan mu, harus nya kemaren kamu ikut pulang ke Indonesia." Ucap Adam datar.
"Yah mau bagaimana lagi, Dam. Kemarin, aku harus mengganti kan papa ku di kantor." Ucap Yuda lesu.
Adam hanya menganggukkan kepala nya, dan mereka kembali larut dalam mengerjakan tugas masing masing.
Satu jam kemudian, mereka sudah selesai mengerjakan tugas nya. "Yuda, kamu masih mau di sini, apa mau pulang ke apartemen kamu?." Tanya Adam datar.
"Memang kenapa, apa kamu mau pergi ke suatu tempat?." Tanya Yuda. Yang membalas pertanyaan dengan pertanyaan.
"Tidak sekarang, tapi nanti. Aku mau ke kamar mandi dulu." Ucap Adam. Ia langsung pergi begitu saja, meninggalkan Yuda yang masih bengong.
Setengah jam kemudian, Adam sudah selesai dari kamar mandi. Ia, sudah rapi dan siap untuk pergi ke suatu tempat. Sudah rapi saja kamu, Dam. Mau pergi kemana, Dam. Aku boleh ikut tidak?. Tanya Yuda kepo pada sepupu nya yang akan pergi.
Ayo, kalau mau ikut. Tapi nanti, jangan ngeluh bosan yah. Peringat Adam pada Yuda.
Lah memang, kamu mau kemana? Belum pergi saja sudah mengatakan, kalau nanti aku bosan?. Tanya Yuda penasaran mau kemana pergi nya Adam.
Aku mau ke perpustakaan, setelah itu aku mau ke mansion milik papa. Ucap Adam sedikit menjelaskan.
Maaf Dam, tidak jadi ikut yah. Aku masih ada urusan. Ucap Yuda beralasan. Memang perpustakaan adalah tempat yang paling di hindari oleh Yuda. Ia punya trauma tersendiri terhadap perpustakaan.
Mereka berdua pergi bersama sama, sampai di parkiran mereka berpisah. Mereka dengan kendaraan mereka masing-masing.
********************
Setelah selesai makan, Arin membayar nya di kasir. "Kia, aku boleh minta tolong tidak?." Tanya Arin serius.
"Boleh, minta tolong apa? Apa kamu lupa membawa uang, untuk bayar makanan ini?." Tanya Kia ikutan serius.
"Tidak bukan itu, Kia. Aku sudah bayar ko makanan nya." Ucap Arin tersenyum kikuk.
"Terus kamu mau minta tolong, apa?." Tanya Kia penasaran.
"Tolong, jangan sampai ayah aku tau yah. Kalau aku sekarang juga mengambil jurusan kesenian, kan kamu tau sendiri kalau ayah aku tidak tidak suka aku menyanyi." Ucap Arin sendu.
Kia menghela nafas panjang, kemudian berkata. Jadi pakde Elang tidak tau, kalau kamu diam diam masih suka menyanyi?. tanya Kia memicingkan mata nya.
Arin hanya menganggukkan kepala nya, kemudian ia menunduk. Arin juga menghela nafas berat, ia bingung harus bagaimana. Arin tidak mungkin meninggalkan hobi nya begitu saja, apa lagi sekarang seminggu tiga kali ia akan menyanyi di cafe temen nya.
Kia jadi merasa kasihan dengan nasib Arin, ia punya bakat namun di larang keras oleh ayah nya untuk menunjukkan bakat nya. Akhirnya dengan berat hati, Kia menganggukkan kepala nya tanda mengerti.
"Baik lah, aku tidak akan bilang pada ayah mu. Tapi kamu janji, harus bisa dapat nilai yang baik. Supaya ayah kamu tidak curiga." Ucap Kia panjang lebar.
"Baik Kia akan saya usahakan nilai nilai ku tidak turun, bahkan kalau bisa semakin naik." ucap Arin senang.
Sudah hampir satu jam, mereka ada di tempat makan tersebut. Pengunjung semakin ramai saja, tempat parkir juga makin sempit. mereka berdua yang sudah kenyang segera pulang ke rumah nya, untuk istirahat sebentar.
Arin akan pergi ke perpustakaan untuk mencari buku tentang kesenian. Ia akan meminjam buku di perpustakaan itu, untuk di pelajari di rumah nanti.
Bersambung....
Terima kasih atas semua dukungan nya untuk karya ini . Tetap dukung karya ini dengan cara tekan like komen follow vote share dan juga gift berupa bunga mawar, secangkir kopi manis atau sebuah iklan.
Baca juga karya author yang lain
Aku selalu salah
Hanya anakku
********Salam Pejuang Receh*******
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments