Setelah mendengar penuturan ka Tirta, Kia sedikit tenang. Namun ternyata ucapan nya belum selesai, ia melanjutkan bicara nya. "Tapi jika tarian itu grup, ya harus mencari teman untuk bisa membentuk grup yah." Ujar Kak Tirta tersenyum.
Mendadak Kia lemas, setelah mendengar kelanjutan ucapan Ka Tirta. "Kia, kamu baik-baik saja kan?" Tanya Arin tersenyum kikuk.
Kia, kembali menghela nafas nya, kepala nya semakin pusing. Sekarang, ia harus mencari teman untuk grup tari nya. Setelah 1 jam, Kia mendapat teman untuk grup nya. Mereka bernama Santi, Rika dan Desi. Sore ini, mereka akan mencoba menari bersama.
Sedang Arin, ia juga sedang mencoba mengambil nada dan bernyanyi pelan. Ia masih agak kagok, untuk bernyanyi. Karena memang kalo di rumah nya, semua anggota keluarga tidak di perbolehkan untuk menyanyi.
Sampai sekarang juga Arin belum tau, kenapa sang ayah tidak memperbolehkan kami untuk bernyanyi. Mungkin Ayah nya mempunyai alasan tersendiri yang tidak bisa di ungkapkan oleh beliau. Begitu lah, pikiran Arin dan saudara-saudara nya.
Setelah semua mahasiswa dan mahasiswi baru mendapat gulungan masing-masing, mereka di perbolehkan untuk pulang. Begitu juga Kia dan Arin, mereka juga pulang ke kosan nya.
Tapi sebelum mereka pulang, Kia menjumpai Santi, Desi dan Rika. Mereka tukeran nomer handpone, agar mudah membuat janji ketemu untuk latihan. Setelah itu, mereka pulang ke rumah masing-masing.
Sesampai nya di rumah kosan, jam sudah menunjukan pukul 1 siang. Mereka segera menyiapkan makanan, untuk makan siang. Arin membuat martabak mie dengan campuran sosis, cukup untuk mereka berdua.
Selesai makan siang, Arin dan Kia melaksanakan sholat dhohor berjamaah. Selesai sholat, mereka berdua mengistirahat kan badan nya kira-kira selama 1 jam. Tidak lama kemudian, handpone Arin berbunyi suara pesan masuk.
Isi pesan tersebut ialah...
"Semangat yah, kamu pasti bisa...
Aku akan selalu mendukung mu dari sini..."
^^^***Pengagum rahasia mu.***^^^
Kurang lebih begitu isi pesan tersebut, Arin membalas pesan tersebut dengan rasa penasaran yang tinggi. "Maf siapa yah?, terima kasih semangat dan dukungan nya." Balas Arin ke pesan tersebut.
Tapi setelah itu, sudah tidak ada balasan lagi dari yang mengaku pengagum rahasia. Arin hanya bisa menghela nafas. "Ah...sudah lah apa yang aku harapkan dari orang yang tidak di kenal." gumam Arin lirih.
Arin yang sudah terbangun lebih dulu, ia segera bangun dan mandi. Selesai mandi Arin pergi ke teras depan, ia ingin duduk di sana. Sekitar 30 menit Kia baru terbangun, karena mendengar bunyi telfon yang ia letakan di meja samping tempat tidur.
Kia menengok kasur di samping nya, sudah tidak ada orang nya lagi. "Kemana si Arin, ko tidak membangunkan aku sih?" Ujar Kia sedikit sewot. Selesai mandi dan berganti baju, Kia pergi ke teras depan dan mendapati Arin di sana.
"Rin, kamu sedari tadi di sini?" Tanya Kia tersenyum.
"Ia kenapa Kia, kamu nyari aku yah?" Tanya Arin tepat sasaran.
"Iya aku nyariin kamu, aku kira kamu pergi kemana." Ujar Kia tersenyum kikuk.
Tidak lama kemudian handpon Kia bergetar, ada sebuah pesan masuk dari Santi. 'Kia kita ketemu di sanggar, tempat aku latihan tari yah. Alamat nya, ada di jln Armada sutra no 5. Aku tunggu pukul 4.30 sore.' Begitu lah, kira-kira pesan dari Santi.
"Di mana tempat nya? Tolong shere lok yah, aku dan Arin takut nyasar." Balas Kia.
Tidak lama kemudian handpon Kia kembali bergetar, menandakan ada pesan masuk. Dan ternyata itu kembali dari Santi, ia mengirimkan shere lokasi nya saat ini.
"Rin, kita harus ke sanggar tempat Santi dan teman lain nya latihan. Alamat nya, ada di jalan Armada sutra no 5. Kamu, tau ngga ini di mana?" Tanya Kia sambil memperlihatkan chat nya dengan Santi tadi.
"Tau lah setiap kita pergi ke kampus kita melewati nya, tinggal kita cari nomer rumah sanggar tari itu berada." Ujar Arin tersenyum.
Ya sudah, ayo siap-siap kita berangkat sekarang saja. Ajak Kia.
Mereka berdua kembali masuk ke dalam kamar nya, mereka bersiap-siap. Sekitar pukul 4 sore, mereka baru jalan dari kosan nya menuju sanggar tari yang di maksud. Mereka kesana, menggunakan sepeda motor milik Arin.
Perjalanan memakan waktu 30 menit, karena angka setiap rumah tidak berurutan. Sesampai nya di sana, Santi, Desi dan Rika sudah menunggu di depan sanggar tari.
"Hai Kia, Arin. Kalian lama sekali, nyasar apa?" Tanya Santi tersenyum.
"Iya nih, maaf yah kalian jadi lama nunggu nya." Ujar Kia sedikit tidak enak sedang Arin hanya tersenyum saja.
"Ya sudah, ayo kita masuk dan latihan." Ajak Santi dan semua teman-teman nya.
"Arin nanti, kamu latihan menyanyi sama guru menyanyi aku yah. Saya sudah bicarakan pada guru aku, ia mau melatih kamu 1 hari." Ujar Santi sedikit menjelaskan.
"Baik lah terima kasih yah, San." Ujar Arin tersenyum.
"Sama-sama." Balas Santi tersenyum.
Mereka bersama-sama masuk ke asrama, di dalam mereka di sambut oleh guru tari modern Santi yang bernama bu Dea. "Permisi bu Dea, perkenalkan ini teman-teman saya. Ini Arin yang akan belajar vokal 1 hari dengan bu Rida. Sedang Kia, Desi, dan Rika yang akan belajar menari sama saya." Ujar Santi memperkenalkan.
"Perkenalkan saya bu Dea, saya guru tari di sini. Dan ini bu Rida, ia guru vokal di sini." Ujar bu Dea memperkenalkan diri nya.
"Baik lah Arin ikut saya, kita belajar di sebelah sana. Di sana juga, ada beberapa anak yang akan belajar vokal dasar." Ujar Bu Rida menggandeng tangan Arin.
Dan benar saja di sana, sudah ada 5 orang yang sedang olah vokal. Di sana, Arin di suruh menyanyi beberapa bait lagu yang ia kuasai. Arin menyanyikan sebuah lagu, berjudul Tiara kurang lebih begini ref nya.
Jika kau bertemu aku begini.
Berlumpur tubuh dan keringat membasuh bumi.
Di penjara, terkurung, terhukum.
Hanya berteman sepi.
Bisakah kau menghargai.
Cintaku yang suci ini?
Lagu selesai semua yang ada di sana terkesima dengan suara Arin, karna memang suara Arin yang sangat merdu. Sampai bu Rida, bengong mendengar suara yang di keluarkan oleh Arin.
Dari belakang mereka, tiba-tiba ada suara tepukan tangan yang mengagetkan semua yang ada di ruangan tersebut.
Bersambung...
Siapa kira-kira orang yang bertepuk tangan, di belakang Arin?
Terima kasih atas semua dukungan nya untuk karya ini. Semoga semua pembaca suka dengan alur cerita nya.
Mohon dukungan nya untuk karya ini dengan cara like, komen, shere, saran, kritik, vote, dan gif berupa bunga bermekaran atau secangkir kopi manis, iklan pun tak apa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments