Bab 4 Ngekos

Masakan untuk makan malam telah selesai, di buat dan di hidangkan di atas meja makan. Selesai sholat maghrib, mereka makan malam bersama di meja makan. Selesai makan, Arin dan keluarga nya berbincang di ruang keluarga.

"Rin.." Panggil sang Ayah.

"Saya, Yah." Ucap Arin dengan tatapan polos.

"Nanti kalo sudah ngekos kamu hati-hati di sana. Jaga pergaulan, jaga nama baik keluarga, jangan kecewakan ayah dan ibu." Nasehat Ayah Elang.

"Baik Yah, aku akan ingat semua nasehat Ayah." Ujar Arin tersenyum.

"Ayah tidak usah khawatir, Adrian akan sering-sering nengok Arin di kosan." Ujar Adrian menenangkan.

"Baik lah Ayah percayakan Arin sama kamu, Mas." Ujar Ayah Elang sedikit tenang.

Hari semakin malam satu persatu anggota keluarga nya memasuki kamar nya, di mulai dari yang terkecil. Dan yang terakhir, masuk kamar adalah si anak sulung ka Adrian. Sesampai nya di kamar, Arin tidak langsung tidur. Ia membuka laptop nya, dan mencari informasi tentang universitas jurusan seni.

Sekitar pukul sebelas malam, Arin baru saja tertidur. Malam ini, ia tidur dengan adik bungsu nya. Tidak biasa nya si bungsu mau tidur dengan Arin, biasa ia akan bela-belain marah supaya tidak tidur dengan sang kakak.

Pagi menjelang Arin sudah bangun dari tidur nya dengan Sang adik bungsu, mereka akan lari pagi bersama di sekitar taman. Memang ada taman yang tidak jauh dari rumah nya, hari ini adalah tanggal merah jadi hampir di pastikan taman akan penuh.

Dan benar saja taman penuh banyak sekali amak-anak kecil yang main perosotan, ayunan dan lain sebagainya. Mereka di taman sekitar satu jam, dari pukul enam sampai tujuh pagi. Setelah dari taman Arin dan Adik nya, mampir sarapan di sekitar taman. Arin sarapan opor ayam, sedang Silvi sarapan bubur ayam.

Mereka juga membeli beberapa bungkus bubur ayam, untuk ayah, ibu dan kak Adrian. Selesai sarapan, Arin dan adik nya pulang ke rumah. Sesampai nya di rumah, Arin dan adik nya masuk kamar masing-masing. Badan mereka lengket dan harus mandi, padahal tadi sebelum mereka pergi ke taman mereka sudah mandi.

Beberapa hari kemudian, Arin sudah menyiapkan barang-barang nya untuk pergi ke tempat kos. Ia sudah menyewa mobil, untuk membawa barang-barang nya. Kia juga sama, ia juga menyewa mobil juga.

Yang niat awal mau menyewa 1 mobil, sekarang tidak jadi. Karena anggota keluarga nya ingin mengantar sampai kosan, begitu juga Kia. Mereka ingin tau, tempat tinggal anak-anak nya di tempat ia kuliah.

Sesampai nya di kosan khusus putri, mereka di sambut pemilik kos yang sangat ramah. "Ayo.. Ayo, silahkan masuk." Ajak pemilik kosan yang bernama pak Juki.

"Wah terima kasih, pak. Sambutan nya." Ucap Ayah Elang tersenyum tulus.

Mobil ku dan Kia sampai hampir bersamaan, hanya beda beberapa menit. Para orang tua berbincang dengan pak Juki dan bu Juki, sedang kami membersih kan ruangan untuk tempat kita tinggal.

Sebenar nya sih ruangan ini sudah bersih dan rapi, hanya ada sedikit debu. Arin dan Kia segera, menyapu dan mengepel lantai. Kemudian mereka membereskan barang-barang nya, seperti pakaian dan buku-buku.

Sekitar hampir 2 jam, akhir nya selesai juga membereskan semua barang-barang. Orang tua mereka juga sudah berada, di kamar kosan Arin dan Kia. Tidak terasa jam sudah menunjukan pukul setengah satu siang, mereka semua pergi ke restoran. Mereka makan di restoran yang kemarin, restoran yang di kunjungi oleh Arin dan Kia tempo hari.

Mereka makan bersama, dan menjadi kan beberapa meja menjadi satu. Setelah makan Ayah, ibu Arin dan adik nya pulang ke rumah. Sedang kan Ayah dan ibu Kia tidak langsung pulang ke rumah, mereka akan mampir ke tempat saudaranya di kota itu.

Arin dan Kia kembali ke kosan nya, mereka lelah ingin istirahat. Sesampai nya di kosan, Arin dan Kia memulai sedikit perbincangan. "Rin sudah dapat info belum, besok berangkat ke kampus jam berapa?" Tanya Kia tersenyum.

"Belum nih, bingung maka nya. Mau berangkat jam berapa besok." Ucap Arin.

"Lebih baik berangkat pagi saja, besok kan hari pertama di Universitas. Pasti akan ada perkenalan, antara senior dan junior." Ujar Kia sembari berfikir.

Arin hanya menganggukkan kepala nya, dan berkata. "Kia, aku ke kamar mandi dulu yah. Udah sore mau mandi, badan aku lengket." Ujar Arin tersenyum.

"Baik lah Rin, jangan lama-lama yah. Aku juga, mau mandi." Ujar Kia tersenyum.

"Oke." Ujar Arin sambil menunjukan jari jempol nya.

Arin masuk kamar mandi, untuk mandi dan ganti baju. Sedang Kia malah rebahan, di ranjang nya. Ia sampai ketiduran, karena Arin cukup lama mandi nya. Tiga puluh menit kemudian, Arin sudah rapi dan wangi. Ia segera membangun kan Kia untuk mandi, karena hari sudah semakin sore.

"Ki... Ki bangun, tadi kata nya mau mandi. Kok, malah tidur sih." Ucap Arin dengan menggoyangkan lengan Kia.

"Em.. Aku masih ngantuk mah, 5 menit lagi yah." Ucap Kia masih memejamkan mata nya.

Arin hanya menghela nafas, namun ia masih tetap berusaha membangunkan sahabat nya. "Kia... Kia bangun, sudah mau maghrib." Ujar Arin sedikit berteriak dan menggoyangkan badan nya lebih kencang dari yang sebelum nya.

Bersambung...

Terima kasih atas dukungan nya untuk karya receh ini, semoga pembaca semua suka dengan alur cerita nya.

Mohon dukungan nya untuk karya ini dengan cara like, komen, share, saran, kritik, vote, dan gift berupa bunga bermekaran, iklan atau secangkir kopi manis.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!