Bab 6 Belanja Di Warung

Selesai berbelanja, untuk besok di bawa ke kampus. Arin dan Kia segera pulang, ke kosan nya. Badan mereka sudah lengket, mereka ingin segera mandi dan berganti baju. Sesampai nya di rumah, Kia minta pada Arin untuk ia mandi terlebih dahulu.

"Rin, aku mandi lebih dulu yah." Ujar Kia meminta izin.

"Ya sudah sana, jangan lama-lama yah. Aku juga ingin mandi." Ujar Arin tersenyum lembut.

"Oke, tidak lama ko paling cuma 10-15 menit aku mandi." Ujar Kia balik tersenyum.

Kia memasuki kamar mandi, sedang Arin pergi ke teras untuk duduk di sana. Di depan, Arin bertemu dengan Ranti dan teman-teman nya.

"Hai, Rin." Sapa Ranti.

"Hai Ka, sedang kumpul yah. Aku ganggu tidak, kalo duduk di sini?" Tanya Arin pada Ranti dan teman-teman nya.

"Ah tidak mengganggu sama sekali. Duduk saja." Ujar Ranti tersenyum.

"Terima kasih, Ka." balas Arin tersenyum.

Arin duduk di teras dengan bermain ponsel, tidak lama kemudian Kia sudah selesai mandi. Ia, mencari keberadaan sahabat nya. Tiba-tiba handpone Arin berdering sangat nyaring, sampai orang yang sedang duduk di sekitar nya menoleh.

'Nomer luar negeri, siapa yah? Perasaan iya tidak mempunyai teman atau saudara di luar negeri.' gumam Arin dengan wajah sedikit bingung. Tapi tak ayal di angkat pula panggilan tersebut, oleh Arin.

"Halo Asalamu'alaikum, maf siapa yah?" Tanya Arin sedikit ragu.

"Halo walaikum salam, ini aku Rin." Ucap orang di seberang sana.

Arin seperti mengenal suara di seberang telpon, namun ia ragu.

"Maf siapa yah?" Tanya Arin kembali.

"Ini Aku Adam, masa kamu lupa kan baru beberapa minggu tidak bertemu." Ujar Adam tersenyum.

"Maf, aku tidak memgenali no telfon kamu." Ucap Arin tarsenyum.

"Iya, aku ganti kartu khusus luar negara. Kamu save ya, no aku." Ujar Adam dari seberang telpon sana.

"Oke aku save yah." Ucap Arin kembali mengembangkan senyum nya.

"Rin, sudah dulu yah. Saya mau istirahat, di sini sudah hampir tengah malam. Ucap Adam.

"Baik lah selamat istirahat, sahabat ku." ujar Arin tersenyum.

Tidak lama kemudian, Kia keluar dari kamar nya. "Rin, kata nya mau mandi. Gih sana, udah bau asam tau." Ujar Kia sambil sedikit menutup hidung nya.

"Ih apaan sih, aku masih wangi tau." Ucap Arin sewot. Sedang Kia dan yang lain nya, hanya tersenyum. Saka yang melihat kejadian itu, tanpa mereka sadari ia menarik sedikit sudut bibir nya.

Arin masuk ke kamar mandi, ia segera melepas seluruh pakaian nya. Sebelum mandi ia menggosok gigi terlebih dahulu, baru ia mengguyur seluruh badan nya dengan air dingin. Sekitar 20 menit, ia baru keluar dari kamar mandi. Ia segera, memakai baju untuk tidur.

Selesai berdandan sedikit, ia kembali keluar kamar. Arin akan pergi ke warung, untuk membeli kebutuhan pribadi nya. Ternyata di depan, masih ada teman-teman Ka Ranti. Setelah sedikit bertegur sapa, Arin segera berjalan ke warung depan bersama Kia sahabat nya.

Sesampai nya di warung Arin segera membeli apa saja yang di butuhkan nya, begitu juga dengan Kia. Barang yang di beli Arin di antara nya beras, gula, teh, sabun, sikat gigi, odol dan pemb*l*t wanita. Sedang Kia, membeli mie rebus dan mie goreng.

Selesai berbelanja di warung, mereka segera pulang. Mereka harus menyiapkan, semua keperluan yang harus mereka bawa ke kampus. Sesampai nya di kosan, Arin dan Kia segera masuk ke kamar nya.

Berutung di teras depan sudah sepi, jadi mereka tidak perlu berbasa-basi dengan tetangga kosan. Setelah menyiapkan barang-barang untuk besok, mereka berdua istirahat malam.

Pagi hari nya, mereka beegegas untuk berangkat ke kampus. Sesampainya di sana, sudah banyak teman-teman yang sedang berdiri di lapangan. Tepat pukul 7 pagi, semua mahasiswa dan mahasiswi baru berkumpul di lapangan.

Mereka sudah memakai atribut yang kemarin, suruh senior bawa. Seperti tali plastik warna biru untuk perempuan, sedang tali plastik warna ping untuk laki-laki. Mereka juga memasang papan nama, di dada mereka sebagai tanda pengenal.

Setelah mereka memakai semua atribut, dan mengalungkan papan nama. Baru para senior, berdatangan ke lapangan. Para senior memperhatikan, semua detail yang mereka pakai. Sesuai tidak, sama yang mereka intruksikan.

Setelah di rasa pas semua, mereka baru memulai kegiatan. Kegiatan berlangsung selama beberapa jam, setelah itu para senior memberitaukan jadwal kegiatan besok.

Kegiatan besok adalah unjuk bakat, semua peserta didik harus mengikuti nya tanpa terkecuali. Dalam unjuk bakat tersebut, mereka tidak bisa memilih sendiri. Mereka harus mengambil, kertas undian yang ada di dalam bok depan senior. Arin mendapatkan gulungan kecil bertuliskan menyanyi, sedang Kia mendapatkan gulungan bertuliskan menari.

"Kamu dapat apa, Rin?" Tanya Kia tersenyum lesu.

"Aku dapat menyanyi, kalo kamu dapat apa?" Tanya balik Arin.

Aku dapat menari, aku bingung. Aku tidak bisa menari, bagaimana ini Rin? Tanya Kia sedih.

"Pantesan kamu lesu begitu, bukan nya kamu bisa nari lagu K-pop yang punya black pink?" Tanya Arin memberi sebuah ide.

"Tapi, apa boleh lagu K-pop?" Tanya Kia murung.

"Coba saja tanya sama kakak senior yang di sana, siapa tau boleh?" Ujar Arin tersenyum tulus.

Setelah itu, Kia menganggukan kepala nya. Kia pun mencoba bertanya pada kakak senior, ia menunjuk tangan untuk bertanya.

"Ya, ada apa ya tunjuk tangan. Apa ada yang kurang jelas?" Tanya kakak senior yang bernama Tirta.

"Maf Ka kalo boleh tau, untuk yang menari itu tari bebas atau tradisional?" Tanya Kia penasaran.

"Untuk yang menari itu, tari bebas mau yang tradisional boleh atau yamg K-pop juga oke." Ujar Tirta tersenyum.

Bersambung

Terima kasih atas dukungan nya, untuk Karya ini. Semoga pembaca, semua suka dengam alur cerita nya.

Mohon dukungan nya dengan cara like, komen, shere, saran, kritik, vote, dan gift berupa bunga bermekaran atau secangkir kopi manis, atau iklan juga boleh.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!