Myesa Kembali

Apa pun resikonya, Hanna harus tetap bertahan diposisi itu. Benar yang dikatakan Raffael, itu posisi yang sangat menjanjikan. Bahkan Hanna sendiri tidak pernah bermimpi bisa menempati posisi itu dengan mudahnya tanpa harus melewati seleksi yang ketat.

*

"Kau sudah lama mengenalnya?" Selidik Rey, sambil kembali duduk dibalik meja kerjanya.

"Lumayan." Jawab Raffael, juga ikut duduk dihadapan Rey. "Kau tidak perlu ragukan kinerjanya, aku jamin Hanna akan sangat membantumu. Dia tipe orang yang akan melakukan apapun demi pekerjaan." Imbuh Raffael, mencoba meyakinkan Rey agar tidak lagi berubah pikiran. Karena terlihat dari ekspresi Rey, sepertinya dia meragukan Hanna.

"Aku tahu!" Lirih Rey, pelan.

"Kau tahu? Kau juga mengenalnya?" Raffael memastikan.

"Tidak!" Jawab Rey cepat. "Aku tahu gadis itu akan melakukan apapun, bahkan ia bisa dengan mudah menyetujui untuk menjadi pengantinku. Hanya dengan satu ancaman!" Rey membatin.

"Baiklah kalau begitu, aku serahkan dia padamu. Tolong jaga dan bimbing dia dengan baik." Ujar Raffael seiring beranjak dari duduknya. "Aku akan kembali bekerja." Lanjutnya, setelah itu berlalu keluar dari ruang kerja Rey.

Rey, memijat pelipisnya pelan. Menurutnya, ini bukan hal yang benar untuk dilakukan. Ia takut, jika pada akhirnya semua orang akan mengetahui tentang rahasia pernikahannya.

Raffael, menemui Hanna yang tampak girang berada di balik meja kerja barunya.

"Kau senang?" Tanyanya, menghampiri Hanna. Lalu duduk di kursi yang berada didepan Hanna.

"Em.." Diiringi dengan anggukkan kepalanya. "Thanks for everything, Raf." Lanjut Hanna, tulus. Sambil menunjukkan senyuman terbaiknya. Ia tak tahu, harus membalas kebaikkan Raffael seperti apa kelak.

"Kau terlalu sungkan." Diiringi kekehannya.

Raffael ikut senang, karena bisa membantu Hanna. 3 bulan berteman dengan gadis itu, kurang lebih ia tahu seperti apa perjuangan Hanna hidup sebatang kara dan bertahan hidup seorang diri.

"Bukankah kau akan kembali bekerja." Imbuh Rey pada Raffael, ketika keluar dari ruang kerjanya dan melihat Raffael juga Hanna sedang mengobrol disana.

Keduanya langsung menoleh ke arah Rey dengan serentak.

"Iya! Aku baru saja hendak pergi." Ujar Raffael, yang langsung bangkit dari tempat duduknya. "Bye, Hanna." Lanjutnya setelah mengerling ke arah Hanna, lalu beranjak pergi dari sana.

"Keruangan ku sebentar." Pinta Rey pada Hanna, setelah kepergian Raffael.

"Baik, Pak." Hanna langsung bergegas. Mengikuti permintaan Rey, untuk masuk kembali ke dalam ruang kerja Rey, setelah tadi justru disuruh keluar.

"Terima kasih." Ucap Rey tanpa mempersilahkan Hana untuk duduk. "Karena sudah mau menjadi pengantin pengganti ku." Lanjut Rey, Tentu. Jika tidak ada Hanna pada saat itu, Rey tidak tahu akan seperti apa jadinya pernikahannya itu.

"Sama-sama, Pak." Sahut Hanna, diiringi dengan anggukan kepalanya. "Ternyata, dia masih tahu berterima kasih." Batin Hanna.

"Tapi, apa aku bisa mempercayai mu. Bahwa rahasia itu akan aman? Aku tidak ingin ada yang tahu, bahkan Rafa sekalipun!" Rey menekankan.

"Anda tenang saja. Aku juga berharap tak ada yang mengetahui nya. Karena itu sama sekali tidak menguntungkan bagiku." Ucap Hanna tanpa ragu.

"Baguslah kalau begitu." Rey menghela napas lega.

"Oh iya, Pak." Imbuh Hanna menggantung. Selagi ingat, ia ingin mengembalikan cincin pernikahan yang saat ini masih melingkar di jari manisnya.

Baru saja Hanna hendak melepaskan cincin itu, tiba-tiba saja Myesa datang dan langsung berhambur kedalam pelukan Rey.

"Rey! Maafkan aku." Pintanya diiringi air mata yang sudah membasahi pipinya.

Akhirnya, Hanna mengurungkan niatnya. Ketika Rey langsung memberi aba-aba agar Hanna meninggalkan ruangannya.

Setelah Hanna keluar dari ruangan itu, Rey langsung melepaskan pelukan Myesa dengan paksa.

"Rey, aku benar-benar minta maaf." Ujar Myesa sambil mengikuti langkah Rey, yang menuju meja kerjanya.

"Apa kau pikir itu cukup dengan kata maaf, Mye!" Bentak Rey, emosi. Dan itu cukup mengagetkan Myesa maupun Hanna. Karena suara Rey menggelegar hingga keluar ruangan.

"Kau harus dengarkan dulu penjelasan ku, Rey." Rengek Myesa semakin menjadi.

"Semuanya sudah terlambat, tak ada gunanya. Penjelasan mu tidak akan mengubah apapun!" Rey, untuk kesekian kalinya. kembali menepis tangan Myesa yang mencoba menyentuhnya.

"Aku mengalami kecelakaan hari itu." Ujar Myesa akhirnya. Dan itu, berhasil membuat Rey tercengang.

"Apa aku bisa mempercayai itu?" Imbuh Rey, mulai melunak.

"Tentu saja." Myesa langsung menunjukkan foto, sebagai bukti bahwa dia benar-benar di rawat di rumah sakit.

"Jadi, kenapa kau tidak memberitahukan nya pada ku?" Tanya Rey, yang sepenuhnya luluh.

"Aku tidak sadarkan diri saat itu." Sambil menyeka air matanya.

Rey bangkit dari duduknya, meraih pergelangan Myesa. Lalu membawanya untuk ikut duduk di sofa yang berada di tengah-tengah ruangan itu.

"Aku benar-benar menyesal, karena sudah membuat pernikahan kita batal." Rengek Myesa, lalu merebahkan kepalanya ke pundak Rey. "Pasti Mama dan Papa sangat marah padaku." Lanjutnya lagi.

"Tentu!" Jawab Rey singkat. Saat ini, otak Rey seakan tak dapat diajak berpikir. Ia benar-benar bingung, Myesa memang kembali dan mengakui kesalahannya. Namun sialnya, orang tuanya sudah terlanjur marah dan melarang keras agar Rey tidak lagi berhubungan dengan Myesa. Ditambah lagi, posisi sebagai istrinya telah ditempati oleh Hanna saat ini. Dan Myesa, sepertinya belum mengetahui itu.

"Sayang! Apa yang sedang kau pikiran?" Tanya Myesa, ketika menyadari Rey hanya melamun sedari tadi.

"Tidak, tidak ada." Jawab Rey kikuk. "Sebaiknya untuk saat ini, kita rahasiakan dulu hubungan kita dari Papa dan juga Mama. Kau tahukan, seperti apa mereka jika sudah marah. Aku akan membujuk mereka terlebih dulu, tunggu hingga amarah mereka mereda." Lanjut Rey, mengutarakan pendapatnya.

"Apa kau yakin, bisa membuat mereka memaafkanku?" Myesa memastikan. Ia tahu betul, seperti apa perjuangan Rey dulu saat memohon restu dari kedua orangtuanya. Mereka bukan orang yang mudah luluh.

Tak ada jawaban dari Rey. Ia hanya kembali termangu dengan tatapan kosong. Rey sendiri pun sebenarnya tidak yakin, usahanya kali ini akan berhasil. Setelah kesalahan besar yang telah dilakukan Myesa.

"Sayang...!" Panggil Myesa manja seperti biasa.

"I-iya.." Rey terbata.

"Kenapa jadi melamun?" Tanya Myesa diikuti dengan belaian lembutnya.

"Sebaiknya kau pulang dulu." Sambil melihat ke arah jam yang melingkar di pergelangan tangannya. " Sebentar lagi Papa akan ke kantor. Dan kau tahu, apa yang akan dia lakukan jika melihatmu berada disini? Aku bisa kehilangan jabatanku detik ini juga." Lanjut Rey.

"Baiklah.." Myesa menurutinya, dengan wajah yang tampak murung. Dia masih sangat merindukan kekasihnya itu. Sebenarnya ia masih ingin berlama-lama disamping Rey. "Jangan lupa hubungi aku nanti." Sebuah ciuman mendarat di pipi Rey. Sebelum akhirnya Myesa pergi meninggalkan ruangan itu.

Keluar dari sana, Myesa tak lantas langsung pergi. Ia masih menyempatkan diri menghampiri Hanna.

"Jadi kau sekertaris Rey?" Tanya Myesa pada Hanna yang langsung berdiri saat melihat Myesa menghampirinya.

"Iya, Nona." Jawab Hanna sambil menganggukkan kepalanya.

Myesa menengadahkan tangannya ke arah Hanna.

Hanna yang tak mengerti, hanya menunjukkan ekspresi bingungnya.

"Ponselmu!" Imbuh Myesa.

"Oh.." Hanna, langsung meraih ponselnya yang memang sedang tergeletak di atas meja kerjanya. Lalu menyodorkannya ke arah Myesa.

Namun, ada sesuatu yang membuat Myesa sedikit tercengang. Cincin yang melingkar dijari manis Hanna!

Myesa meraih ponsel Hanna, lalu memasukkan nomor kontaknya. Ia tampak mencurigai cincin yang kini sedang dikenakan Hanna, namun ia menepis pemikiran yang menghantui benaknya itu.

Sedangkan Hanna, terus menatap wanita yang saat itu hilang entah kemana di hari pernikahannya. Yang akhirnya harus menyeret dirinya dalam permasalahan itu. Dan membuat Hanna harus menyandang status janda secara cuma-cuma kini.

Setelah selesai menyimpan nomor kontaknya, dan juga sebaliknya. Myesa kembali menyerahkan ponsel Hanna.

"Laporkan setiap kegiatan Rey, padaku!" Perintah Myesa, setelah itu berlenggang pergi dengan santai.

Meninggalkan Hana, masih dengan ekspresi bingungnya.

TO BE CONTINUE>>>

Terpopuler

Comments

yeonjunlope

yeonjunlope

duh rey2

2023-12-24

1

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Myesa... Dasar wanita gk pny harga diri... Gk pny malu.... Ayo dong rey... Jgn sampe kmu terhasut lg oleh Myesa....

2023-12-22

1

Kimo Miko

Kimo Miko

awas han ada ulat bulu🤭😂

2023-12-10

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Itu Dimulai
2 Gadis Tangguh
3 Ganti Rugi
4 Kesepakatan Makan Siang
5 Pengantin Yang Hilang
6 Pengantin Pengganti
7 Gosip Baru
8 Istri Yang Tak Dianggap
9 Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10 Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11 Myesa Kembali
12 Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13 Mahakarya Tuhan
14 Kerjasama Perdana
15 Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16 Mulai Hambar
17 Kesalahan Besar
18 Mulai Terbiasa
19 Pemandangan Yang Indah
20 Pendarahan
21 Rehat Total
22 Klien Penting
23 Takterlupakan
24 Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25 Candle Light Dinner
26 Testpack
27 Menghamili Istri Sendiri
28 Bagaimana Dengan Bayinya?
29 Berperan Menyembuhkan Luka
30 Kerjasama Dilanjutkan
31 Harus Terbiasa
32 Cerita Teman
33 Pebisnis Ulung
34 Melekat Sempurna
35 Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36 Hanna Tidak Pulang
37 Tidak Perlu Terkejut
38 Ego Yang Terlalu Tinggi
39 Party Time
40 Sudah Terpaut
41 Menggemaskan
42 Merasa Beruntung
43 Pilihan Yang Sulit
44 Gangguan Mental
45 Kita Harus Terbang
46 Tempat Yang Tak Terduga
47 Dia Istriku
48 Ia Juga Terpaksa
49 Sesuatu Yang Dirindukan
50 Hanna Menghilang
51 Izin Kembali
52 Rey Kembali
53 Pengakuan Raffael
54 Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55 Mengiris Hati
56 Hanya Teman
57 Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58 Tempat Berkeluh Kesah
59 Ternyata Sudah Menyebar
60 Arah Yang Berlawanan
61 Just fine
62 Disibukkan Dengan Dua Wanita
63 Pemaksaan
64 Menerka Nerka
65 Luar Biasa
66 Angan Yang Tak Kesampaian
67 Ingin Menimang Cucu
68 Pertemuan Yang Tak Terduga
69 Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70 Kembali Dalam Genggaman
71 Janji Untuk Merahasiakannya
72 Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73 Mommy ...
74 Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75 Mengganggu Pikiran
76 Apa Kau Bisa Diam
77 Apa Dia Anak Kita
78 Hallo Yank
79 Terimakasih Tuhan
80 Ceritanya Panjang
81 Sorry Mommy
82 Menjodoh jodohkan
83 Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84 Ikut Terenyuh
85 Menemui Calon Mantu
86 Tidak Ingin Sendirian
87 Siapa Yang Paling Menyedihkan
88 Mengulur Waktu
89 Kembali Ke Masa Lalu
90 Pesta Pernikahan
91 Janji Tetap Harus Ditepati
92 Berandai-andai
93 Benar Benar Mencintai
94 Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95 Berhasil Dikerjai
96 Tidak Akan Lama
97 Menggombal Lagi
98 Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99 Undangan Makan Malam
100 Ungkapan Yang Menyakitkan
101 Menikahlah Denganku
102 Toko Berjalan
103 Menahanmu Disini
104 Doa dan Ucapan Selamat
105 Merasa Bersalah
106 Hadiah Ulang Tahun
107 Bayi Mungil Itu
108 Rencana Tuhan Lebih Indah
109 Sering Kali Diabaikan
110 Terabaikan
111 Begitu Bijak
112 Apa Arti Merindu
113 Padahal Sudah Diingatkan
114 Let It Be Known
115 Bebas Memilih
116 Very Busy
117 Istirahat Sejenak
118 Dikawal Pawang
119 Mengikuti Nurani
120 ???
121 Telat Dua Minggu
122 Hanya Memperingatkan
123 Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124 Tak Dapat Dipastikan
125 Menyayat Hati
126 Rahasia Yang Terungkap
127 Ep.128
128 Ep.129
129 Mengisi Posisi Yang Kosong
130 Maksud Terselubung
131 Diluar Kehendak
132 Opposite Direction
133 Fad
134 Tak Hanya Sanggup Traktir
135 Tamu Tak Diundang
136 Akan Menjadi Kopi
137 Terjebak dan Panik
138 Semoga Saja
139 Hak Orang Lain
140 Nyonya Rey Reivandra!
141 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143 Welcome To Back, in London
144 Pelepas Rindu
145 Season II Launching
146 Next
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Hari Itu Dimulai
2
Gadis Tangguh
3
Ganti Rugi
4
Kesepakatan Makan Siang
5
Pengantin Yang Hilang
6
Pengantin Pengganti
7
Gosip Baru
8
Istri Yang Tak Dianggap
9
Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10
Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11
Myesa Kembali
12
Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13
Mahakarya Tuhan
14
Kerjasama Perdana
15
Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16
Mulai Hambar
17
Kesalahan Besar
18
Mulai Terbiasa
19
Pemandangan Yang Indah
20
Pendarahan
21
Rehat Total
22
Klien Penting
23
Takterlupakan
24
Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25
Candle Light Dinner
26
Testpack
27
Menghamili Istri Sendiri
28
Bagaimana Dengan Bayinya?
29
Berperan Menyembuhkan Luka
30
Kerjasama Dilanjutkan
31
Harus Terbiasa
32
Cerita Teman
33
Pebisnis Ulung
34
Melekat Sempurna
35
Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36
Hanna Tidak Pulang
37
Tidak Perlu Terkejut
38
Ego Yang Terlalu Tinggi
39
Party Time
40
Sudah Terpaut
41
Menggemaskan
42
Merasa Beruntung
43
Pilihan Yang Sulit
44
Gangguan Mental
45
Kita Harus Terbang
46
Tempat Yang Tak Terduga
47
Dia Istriku
48
Ia Juga Terpaksa
49
Sesuatu Yang Dirindukan
50
Hanna Menghilang
51
Izin Kembali
52
Rey Kembali
53
Pengakuan Raffael
54
Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55
Mengiris Hati
56
Hanya Teman
57
Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58
Tempat Berkeluh Kesah
59
Ternyata Sudah Menyebar
60
Arah Yang Berlawanan
61
Just fine
62
Disibukkan Dengan Dua Wanita
63
Pemaksaan
64
Menerka Nerka
65
Luar Biasa
66
Angan Yang Tak Kesampaian
67
Ingin Menimang Cucu
68
Pertemuan Yang Tak Terduga
69
Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70
Kembali Dalam Genggaman
71
Janji Untuk Merahasiakannya
72
Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73
Mommy ...
74
Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75
Mengganggu Pikiran
76
Apa Kau Bisa Diam
77
Apa Dia Anak Kita
78
Hallo Yank
79
Terimakasih Tuhan
80
Ceritanya Panjang
81
Sorry Mommy
82
Menjodoh jodohkan
83
Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84
Ikut Terenyuh
85
Menemui Calon Mantu
86
Tidak Ingin Sendirian
87
Siapa Yang Paling Menyedihkan
88
Mengulur Waktu
89
Kembali Ke Masa Lalu
90
Pesta Pernikahan
91
Janji Tetap Harus Ditepati
92
Berandai-andai
93
Benar Benar Mencintai
94
Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95
Berhasil Dikerjai
96
Tidak Akan Lama
97
Menggombal Lagi
98
Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99
Undangan Makan Malam
100
Ungkapan Yang Menyakitkan
101
Menikahlah Denganku
102
Toko Berjalan
103
Menahanmu Disini
104
Doa dan Ucapan Selamat
105
Merasa Bersalah
106
Hadiah Ulang Tahun
107
Bayi Mungil Itu
108
Rencana Tuhan Lebih Indah
109
Sering Kali Diabaikan
110
Terabaikan
111
Begitu Bijak
112
Apa Arti Merindu
113
Padahal Sudah Diingatkan
114
Let It Be Known
115
Bebas Memilih
116
Very Busy
117
Istirahat Sejenak
118
Dikawal Pawang
119
Mengikuti Nurani
120
???
121
Telat Dua Minggu
122
Hanya Memperingatkan
123
Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124
Tak Dapat Dipastikan
125
Menyayat Hati
126
Rahasia Yang Terungkap
127
Ep.128
128
Ep.129
129
Mengisi Posisi Yang Kosong
130
Maksud Terselubung
131
Diluar Kehendak
132
Opposite Direction
133
Fad
134
Tak Hanya Sanggup Traktir
135
Tamu Tak Diundang
136
Akan Menjadi Kopi
137
Terjebak dan Panik
138
Semoga Saja
139
Hak Orang Lain
140
Nyonya Rey Reivandra!
141
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143
Welcome To Back, in London
144
Pelepas Rindu
145
Season II Launching
146
Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!