Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup

Hal yang serupa juga di alami Raffael. Ia terkejut ketika mengetahui Hanna di pecat dari perusahaan.

"Bagaimana mungkin?" Padahal Raffael sudah sangat yakin, Hanna akan menjadi salah satu di antara karyawan tetap yang terpilih.

***

Hanna, harus menunggu cukup lama, hingga akhirnya diizinkan keluar dari kantor polisi. Tepatnya, pukul 23:30 malam.

Sepanjang perjalanan pulang, Hanna masih meneteskan air matanya. Luka yang perih, perasaan kecewa, dan amarah yang tak tahu harus diluapkan pada siapa.

Hidup memang masih belum memihak pada Hanna hingga detik ini.

Hanna, tersenyum getir ketika melirik ke arah cincin pernikahan yang melingkar di jari manisnya. "Semuanya hanya sia-sia."

Ya, pengorbanannya nyatanya hanya sia-sia.

***

Raffael langsung keluar dari mobilnya, saat dari kejauhan ia sudah melihat Hanna yang sedang mengendari motor pinknya.

Hanna yang menyadari itu Raffael pun, menghentikan motornya tepat di hadapan Raffael.

"Apa yang terjadi?" Tanya Raffael dengan ekspresi shock nya saat melihat penampilan Hanna yang berantakan dan darah yang sudah mengering di sudut bibirnya. Ditambah lagi beberapa cakaran di wajahnya.

"Tidak apa-apa." Sahut Hanna sambil menghindari sentuhan dari tangan Raffael di wajahnya.

"Bagaimana mungkin tidak apa-apa! Siapa yang melakukannya!" Selidik Raffael dengan nada sedikit meninggi.

Sepertinya ia tak terima Hanna diperlakukan seperti itu oleh seseorang. Dan berniat membalasnya.

"Apa yang membuatmu, sampai jauh-jauh datang kesini?" Hanna mengalihkan pembicaraan.

"Kau!" Ujar Raffael lantang.

"Aku?" Sambil mengernyitkan keningnya.

"Iya, Kau! Kenapa kau pergi begitu saja tanpa memberitahukannya padaku." Protes Raffael.

"Lantas, apa yang akan terjadi jika aku melapor padamu." Tanya Hanna kembali.

"Aku akan mempertahankanmu diperusahaan!" Sungguh, Raffael akan melakukannya.

Hanna terdiam, hanya menatap ke arah Raffael yang terlihat serius dengan ucapannya.

"Aku benar-benar akan melakukannya." Lanjut Raffael mencoba meyakinkan Hanna, bahwa ia sungguh-sungguh dengan ucapannya. Dan itu membuat Hanna terkekeh.

"Apanya yang lucu?" Tanya Raffael heran, karena Hanna justru terkekeh mendengar ucapannya.

"Nothing.. Sebaiknya kau pulang sekarang! Ini sudah sangat larut." Pinta Hanna.

"Tapi sebelum itu, kau harus ikut denganku." Imbuh Raffael sambil menarik pergelangan Hanna. Dan menuntunnya masuk kedalam mobil.

"Mau kemana?" Tanya Hanna, yang kini sudah duduk di jok samping Raffael.

"Ikut saja." Sahut Raffael, setelahnya mulai melajukan mobilnya.

***

Langkah Rey yang baru saja masuk kedalam rumah terhenti. Ketika tertera nama Myesa di layar ponselnya, seiring dengan dering ponselnya yang terus berbunyi.

Rey, hanya termangu. Terdiam seribu bahasa! Ia ragu-ragu, antara harus menerima panggilan itu, atau justru harus mengabaikannya.

Padahal Rey sudah bertekad untuk tidak memaafkan gadis itu. Namun, baru melihat namanya saja di layar ponselnya sudah menggoyahkan Rey.

"Rey.." Panggil Mama Lalita yang akhirnya menyadarkan Rey dari lamunannya.

Spontan Rey langsung mematikan panggilan itu. "Iya, Ma." Sahutnya, setelah itu kembali melanjutkan langkahnya.

"Telpon dari siapa?" Tanya Mama Lalita penasaran.

"Rafa.." Rey berbohong.

"Lantas, kenapa tidak di angkat?" Tanya Mama Lalita lagi.

"Besok saja Rey hubungi kembali. Rey sangat lelah, ingin segera istirahat." Elak Rey, setelahnya berlalu pergi menuju kamarnya.

Mama Lalita, menatap punggung Rey yang berlalu pergi melewatinya.

Rey memang tampak murung setelah kejadian insiden pernikahannya itu. Namun, Mama Lalita justru bersyukur dengan apa yang sudah dilakukan Myesa.

Cukup egois memang, tapi itu semua demi Rey. Mama Lalita berharap Rey bisa menemukan gadis yang memang pantas untuk nya, tidak seperti Myesa. Dilihat dari penampilannya saja yang kerap kali menggunakan pakaian sexy. Langsung bisa di tebak, bahwa dia bukan gadis baik-baik.

*

Rey, merebahkan tubuhnya ke atas ranjang. Setelah mengubah mode mati di ponselnya.

"Kau sudah sangat mengecewakan ku, Mye!" Gumamnya, sambil menatap foto Myesa yang terpampang hampir seukuran dinding kamarnya.

Walaupun Rey sangat marah dan kecewa pada Myesa. Tapi foto gadis itu, tetap tak ada yang boleh menyentuhnya. Foto itu selalu menjadi bukti, betapa Rey sangat mencintai Myesa.

***

"Terimakasih .." Ucap Hanna pada Raffael, yang sudah membawanya ke apotik dan membelikannya obat.

"Cepat masuk dan istirahat, besok jangan sampai kesiangan. Aku tunggu di kantor." Imbuh Raffael, yang menimbulkan tanda tanya dalam benak Hanna.

"Untuk apa?" Tanya Hanna bingung.

"Aku punya posisi yang cukup menjanjikan untukmu!" Sambil mengedipkan sebelah matanya.

Hanna hanya mengernyitkan keningnya, tanpa bertanya lagi.

"Sudah cepat masuk, dan istirahat. Dan jangan lupa datang ke perusahaan besok!" Setelah mengucapkan kalimat itu, Raffael beranjak. Masuk kedalam mobilnya, setelah itu berlalu pergi.

Meninggalkan Hanna masih dengan kebingungannya.

*

Sesuai dengan permintaan Raffael, Hanna datang ke kantor. Sedangkan Raffael, sudah menunggunya tepat didepan pintu masuk.

"Ayo.." Ajaknya, sambil jalan mendahului Hanna.

Hanna hanya berjalan mengikuti Raffael tanpa bertanya sepatah katapun.

Hingga mereka tiba didepan pintu ruang CEO.

"Tunggu!" Dengan cepat Hanna langsung menghentikan langkah Raffael dengan cara menarik lengannya. "Apa kita akan masuk, dan menemui-?" Ucapan Hanna menggantung.

"Tenang saja, posisimu kali ini tidak akan ada yang bisa mengganggu gugatnya. Aku yang jamin!" Dengan penuh percaya diri.

"Tapi-" Hanna terbata.

"Sudah, ayo masuk." Ajak Raffael, sambil menarik pergelangan Hanna.

Sesampainya didalam sana, Hanna hanya dapat menunduk tanpa berani melihat ke arah depan.

Sedangkan Rey, hanya terbelalak. Tak menyangka teman yang dimaksud Raffael kamarin adalah Hanna.

Setelah mengetahui Hanna tak lolos menjadi karyawan tetap. Raffael langsung menemui Rey. Dan meminta posisi sekertaris Presdir yang masih kosong untuk di tempati oleh temannya.

Rey, menyetujuinya begitu saja.

"Rey, kenalkan ini Hanna." Ujar Raffael semangat memperkenalkan Hanna pada Rey.

Namun keduanya sama-sama terdiam seribu bahasa. Setelah hening beberapa saat.

"Selamat pagi, Pak. Saya Hanna, sebelumnya bekerja di bagian editor departemen." Imbuh Hanna sambil membungkukkan tubuhnya.

Setelah berfikir sejenak, mungkin ini kesempatan baginya untuk kembali mendapatkan pekerjaan.

Dengan Raffael sang penyelamat yang dikirimkan Tuhan padanya. Tentu, ia tak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Apa kau yakin ingin menjadi sekertaris ku?" Rey memastikan.

"Apa! Sekertaris?" Dengan mata yang terbelalak sambil mendongakkan wajahnya. Hanna sama sekali belum tahu, jika posisi yang dimaksud Raffael adalah Sekertaris Direktur.

Kini matanya tepat menatap ke arah netra Rey yang terlihat begitu teduh. Hanna tidak menyangka, jika pria itu memiliki bola mata yang indah dan tatapan yang menghanyutkan.

Bekas cakaran yang masih basah diwajah mulus Hanna cukup menarik perhatian Rey, buktinya, pandangannya langsung tertuju ke arah sana.

"Iya, posisi itu yang kosong saat ini." Ujar Raffael dengan senyuman polosnya. Ia tak menyadari, sedang menyatukan antara sepasang suami istri yang hampir lupa satu sama lain.

Hanna langsung menoleh ke arah Raffael yang berdiri tepat disampingnya.

"Apa kau yakin tak ada posisi lain yang kosong?" Bisik Hanna.

"Apa kau keberatan?" Rey kembali memastikan.

"Tidak, Pak!" Jawab Hanna cepat, sambil kembali menoleh ke arah Rey. Yang berada di hadapannya.

"Baiklah, kalau begitu kau boleh ke meja kerja mu sekarang." Ucap Rey, sambil melirik ke arah pintu. Memberi isyarat agar Hanna keluar dari ruangannya sekarang.

"Baik, Pak." Hanna mengangguk, setelah itu dengan langkah seribu langsung meninggalkan ruangan itu.

"Hanna, kau benar-benar tak punya pilihan lain. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Ini cara terbaik untuk bertahan hidup." Gumam Hanna.

TO BE CONTINUED>>>

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Hmm....bgaimana Hanna ya...? ? ? 🤔🤔🤔

2023-12-27

0

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Benar apa kata hati mu Hanna...

2023-12-22

0

Mommy El

Mommy El

apa jangan-jangan Myesa pergi di hari pernikahan ada campur tangan Mama nya Rey ya?
kaya ada firasat aja ya,,dasar Myesa cincin yg gak muat dijari kok maksa dibeli dan mau dipakai.

2023-12-11

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Itu Dimulai
2 Gadis Tangguh
3 Ganti Rugi
4 Kesepakatan Makan Siang
5 Pengantin Yang Hilang
6 Pengantin Pengganti
7 Gosip Baru
8 Istri Yang Tak Dianggap
9 Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10 Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11 Myesa Kembali
12 Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13 Mahakarya Tuhan
14 Kerjasama Perdana
15 Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16 Mulai Hambar
17 Kesalahan Besar
18 Mulai Terbiasa
19 Pemandangan Yang Indah
20 Pendarahan
21 Rehat Total
22 Klien Penting
23 Takterlupakan
24 Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25 Candle Light Dinner
26 Testpack
27 Menghamili Istri Sendiri
28 Bagaimana Dengan Bayinya?
29 Berperan Menyembuhkan Luka
30 Kerjasama Dilanjutkan
31 Harus Terbiasa
32 Cerita Teman
33 Pebisnis Ulung
34 Melekat Sempurna
35 Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36 Hanna Tidak Pulang
37 Tidak Perlu Terkejut
38 Ego Yang Terlalu Tinggi
39 Party Time
40 Sudah Terpaut
41 Menggemaskan
42 Merasa Beruntung
43 Pilihan Yang Sulit
44 Gangguan Mental
45 Kita Harus Terbang
46 Tempat Yang Tak Terduga
47 Dia Istriku
48 Ia Juga Terpaksa
49 Sesuatu Yang Dirindukan
50 Hanna Menghilang
51 Izin Kembali
52 Rey Kembali
53 Pengakuan Raffael
54 Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55 Mengiris Hati
56 Hanya Teman
57 Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58 Tempat Berkeluh Kesah
59 Ternyata Sudah Menyebar
60 Arah Yang Berlawanan
61 Just fine
62 Disibukkan Dengan Dua Wanita
63 Pemaksaan
64 Menerka Nerka
65 Luar Biasa
66 Angan Yang Tak Kesampaian
67 Ingin Menimang Cucu
68 Pertemuan Yang Tak Terduga
69 Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70 Kembali Dalam Genggaman
71 Janji Untuk Merahasiakannya
72 Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73 Mommy ...
74 Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75 Mengganggu Pikiran
76 Apa Kau Bisa Diam
77 Apa Dia Anak Kita
78 Hallo Yank
79 Terimakasih Tuhan
80 Ceritanya Panjang
81 Sorry Mommy
82 Menjodoh jodohkan
83 Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84 Ikut Terenyuh
85 Menemui Calon Mantu
86 Tidak Ingin Sendirian
87 Siapa Yang Paling Menyedihkan
88 Mengulur Waktu
89 Kembali Ke Masa Lalu
90 Pesta Pernikahan
91 Janji Tetap Harus Ditepati
92 Berandai-andai
93 Benar Benar Mencintai
94 Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95 Berhasil Dikerjai
96 Tidak Akan Lama
97 Menggombal Lagi
98 Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99 Undangan Makan Malam
100 Ungkapan Yang Menyakitkan
101 Menikahlah Denganku
102 Toko Berjalan
103 Menahanmu Disini
104 Doa dan Ucapan Selamat
105 Merasa Bersalah
106 Hadiah Ulang Tahun
107 Bayi Mungil Itu
108 Rencana Tuhan Lebih Indah
109 Sering Kali Diabaikan
110 Terabaikan
111 Begitu Bijak
112 Apa Arti Merindu
113 Padahal Sudah Diingatkan
114 Let It Be Known
115 Bebas Memilih
116 Very Busy
117 Istirahat Sejenak
118 Dikawal Pawang
119 Mengikuti Nurani
120 ???
121 Telat Dua Minggu
122 Hanya Memperingatkan
123 Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124 Tak Dapat Dipastikan
125 Menyayat Hati
126 Rahasia Yang Terungkap
127 Ep.128
128 Ep.129
129 Mengisi Posisi Yang Kosong
130 Maksud Terselubung
131 Diluar Kehendak
132 Opposite Direction
133 Fad
134 Tak Hanya Sanggup Traktir
135 Tamu Tak Diundang
136 Akan Menjadi Kopi
137 Terjebak dan Panik
138 Semoga Saja
139 Hak Orang Lain
140 Nyonya Rey Reivandra!
141 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143 Welcome To Back, in London
144 Pelepas Rindu
145 Season II Launching
146 Next
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Hari Itu Dimulai
2
Gadis Tangguh
3
Ganti Rugi
4
Kesepakatan Makan Siang
5
Pengantin Yang Hilang
6
Pengantin Pengganti
7
Gosip Baru
8
Istri Yang Tak Dianggap
9
Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10
Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11
Myesa Kembali
12
Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13
Mahakarya Tuhan
14
Kerjasama Perdana
15
Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16
Mulai Hambar
17
Kesalahan Besar
18
Mulai Terbiasa
19
Pemandangan Yang Indah
20
Pendarahan
21
Rehat Total
22
Klien Penting
23
Takterlupakan
24
Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25
Candle Light Dinner
26
Testpack
27
Menghamili Istri Sendiri
28
Bagaimana Dengan Bayinya?
29
Berperan Menyembuhkan Luka
30
Kerjasama Dilanjutkan
31
Harus Terbiasa
32
Cerita Teman
33
Pebisnis Ulung
34
Melekat Sempurna
35
Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36
Hanna Tidak Pulang
37
Tidak Perlu Terkejut
38
Ego Yang Terlalu Tinggi
39
Party Time
40
Sudah Terpaut
41
Menggemaskan
42
Merasa Beruntung
43
Pilihan Yang Sulit
44
Gangguan Mental
45
Kita Harus Terbang
46
Tempat Yang Tak Terduga
47
Dia Istriku
48
Ia Juga Terpaksa
49
Sesuatu Yang Dirindukan
50
Hanna Menghilang
51
Izin Kembali
52
Rey Kembali
53
Pengakuan Raffael
54
Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55
Mengiris Hati
56
Hanya Teman
57
Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58
Tempat Berkeluh Kesah
59
Ternyata Sudah Menyebar
60
Arah Yang Berlawanan
61
Just fine
62
Disibukkan Dengan Dua Wanita
63
Pemaksaan
64
Menerka Nerka
65
Luar Biasa
66
Angan Yang Tak Kesampaian
67
Ingin Menimang Cucu
68
Pertemuan Yang Tak Terduga
69
Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70
Kembali Dalam Genggaman
71
Janji Untuk Merahasiakannya
72
Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73
Mommy ...
74
Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75
Mengganggu Pikiran
76
Apa Kau Bisa Diam
77
Apa Dia Anak Kita
78
Hallo Yank
79
Terimakasih Tuhan
80
Ceritanya Panjang
81
Sorry Mommy
82
Menjodoh jodohkan
83
Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84
Ikut Terenyuh
85
Menemui Calon Mantu
86
Tidak Ingin Sendirian
87
Siapa Yang Paling Menyedihkan
88
Mengulur Waktu
89
Kembali Ke Masa Lalu
90
Pesta Pernikahan
91
Janji Tetap Harus Ditepati
92
Berandai-andai
93
Benar Benar Mencintai
94
Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95
Berhasil Dikerjai
96
Tidak Akan Lama
97
Menggombal Lagi
98
Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99
Undangan Makan Malam
100
Ungkapan Yang Menyakitkan
101
Menikahlah Denganku
102
Toko Berjalan
103
Menahanmu Disini
104
Doa dan Ucapan Selamat
105
Merasa Bersalah
106
Hadiah Ulang Tahun
107
Bayi Mungil Itu
108
Rencana Tuhan Lebih Indah
109
Sering Kali Diabaikan
110
Terabaikan
111
Begitu Bijak
112
Apa Arti Merindu
113
Padahal Sudah Diingatkan
114
Let It Be Known
115
Bebas Memilih
116
Very Busy
117
Istirahat Sejenak
118
Dikawal Pawang
119
Mengikuti Nurani
120
???
121
Telat Dua Minggu
122
Hanya Memperingatkan
123
Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124
Tak Dapat Dipastikan
125
Menyayat Hati
126
Rahasia Yang Terungkap
127
Ep.128
128
Ep.129
129
Mengisi Posisi Yang Kosong
130
Maksud Terselubung
131
Diluar Kehendak
132
Opposite Direction
133
Fad
134
Tak Hanya Sanggup Traktir
135
Tamu Tak Diundang
136
Akan Menjadi Kopi
137
Terjebak dan Panik
138
Semoga Saja
139
Hak Orang Lain
140
Nyonya Rey Reivandra!
141
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143
Welcome To Back, in London
144
Pelepas Rindu
145
Season II Launching
146
Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!