Gadis Tangguh

"Biar ku bantu." Ucap salah seorang gadis yang tiba-tiba saja menghampiri Hanna.

Hanna menoleh ke arah sumber suara. "Terima kasih." Ucap Hanna dengan sungguh-sungguh, pada gadis baik hati yang mau membantu Hanna dengan suka rela.

"Kau karyawan magang juga?" Tanya Hanna yang mencoba memecahkan keheningan di antara mereka berdua.

"Iya." Jawabnya singkat di iringi senyuman manisnya.

Lalu suasana kembali hening. "Sepertinya dia gadis yang pendiam." Batin Hanna, dengan tatapan yang terus tertuju ke arah gadis baik hati itu.

"Kau di departemen apa?" Tanya Hanna basa basi.

"Sudah selesai. Aku permisi." Bukannya menjawab pertanyaan Hanna, gadis itu justru langsung pergi setelah membantu Hanna.

Hanna melihat sekeliling dan ternyata sebagian karyawan sudah pulang, termasuk Bu Mirna.

Hanna melirik jam tangannya yang menunjukkan pukul 17.25. "Kenapa waktu berlalu begitu cepat." Hanna membereskan meja kerjanya setelah itu juga bergegas untuk pulang.

Hanna melihat sekeliling, mencari gadis tadi yang membantunya. Dan sepertinya dia juga sudah pulang. Tak Hanna dapati gadis itu di ruangan ini.

***

Hanna langsung bergegas ke tempat kejadian kecelakaan tadi pagi. Dimana motor matic nya dititipkan, untung saja toko itu masih buka.

"Maaf pak, mau tanya kira-kira bengkel jauh nggak ya dari sini?" Tanya Hanna, pada bapak bertubuh gembrot yang sedang membaca koran di depan tokonya itu.

"Oh jauh, kalaupun kau kesana sekarang pasti tidak akan sempat juga, pasti bengkelnya sudah tutup." Jawab Bapak tersebut, sambil melipat korannya.

Hanna mulai gelisah, bingung dengan apa yang harus ia lakukan. "Gimana caranya aku bawa pulang Pinky?" Gumam Hanna yang sepertinya terdengar oleh sang pemilik toko.

"Titip disini saja dulu, besok saja bawa ke bengkelnya. Kalau malam ini memang tidak akan sempat lagi." Usul si bapak pemilik toko.

"Boleh aku titip disini motornya pak?" Hanna memastikan.

"Boleh." Jawabnya lengkap dengan anggukan kepala.

"Terimakasih banyak ya pak." Hanna sangat berterimakasih dengan kebaikan si bapak. "Yaudah besok aku ambil motor nya ya pak, sekali lagi terimakasih." Lanjut Hanna.

***

Dan dengan sangat terpaksa, Hanna harus pulang menggunakan taxi. Dan biaya taxi nya sangat menguras isi dompet Hanna. Hanna sampai dirumah dengan rasa lelah yang luar biasa. Padahal pekerjaannya sepele, tapi membuat Hanna bisa begitu kelelahan. Mungkin karena jarak kantor dengan tempat tinggalnya cukup jauh, sehingga menempuh perjalanan itu saja sudah sangat menguras tenaga Hanna.

Ahh...

Hanna melupakan sesuatu, kecelakaan tadi pagi. Hanna bangkit dari tempat tidur, dan memeriksa lututnya yang terasa nyeri sedari tadi pagi.

Ternyata lukanya cukup dalam, pantas saja rasa sakitnya cukup mengganggu. Padahal jelas jelas celana dibagian lututnya berdarah, bisa bisanya Hanna tak menyadari itu.

"Kasian sekali kau Hanna, semuanya harus kau lakukan seorang diri." Hanna bangkit lalu mengambil kotak P3K, mengobati lukanya sambil bersenandung. Tidak ada waktu baginya untuk meratapi nasib dan bersedih.

Hanna terlelap beberapa saat kemudian.

***

Pagi yang cerah, yap. Hanna bisa merasakan sinar matahari yang menyinari wajahnya yang masih terlelap.

"SH*T!" Hanna langsung bergegas ke kamar mandi. Tidak perlu di jelaskan, bukan! Hanna terlambat lagi. Seperti biasa!

Menunggu Bus adalah hal yang paling membosankan. Berulang kali ia melirik jam di pergelangan tangannya dengan gelisah.

"Aku tidak boleh terlambat lagi hari ini." Hanna membatin, namun tak ada yang bisa ia lakukan untuk itu. Tanpa si pinky Hanna tidak bisa berbuat apa-apa. Mau tidak mau, suka tidak suka, Hanna tetap harus menunggu.

"Perlu tumpangan?" Tanya seseorang akhirnya.

Hanna menoleh dengan cepat.

"Pria kemarin!" Sambil menunjuk ke arahnya dengan suara yang cukup lantang. Spontan beberapa orang yang berada di halte langsung menoleh ke Hanna dengan serentak.

Dan itu berhasil membuat pria itu tertawa pelan melihat tingkah konyol Hanna, yang akhirnya Hanna sesali.

"Apa boleh?" Hanna memastikan.

"Tentu!" Si pria mengangguk sambil menunjukkan senyuman terbaiknya.

*

Perjalan menuju perusahaan cukup hening, keduanya hanya diam seribu bahasa.

"Terimakasih" Ucap Hanna pada pria itu, setelah dia mengantarnya tepat di depan kantor. Hanna langsung bergegas, masuk kedalam kantor dengan tergesa-gesa.

Hanna melempar senyum ke arah Bu Mirna yang kini sedang melirik ke arahnya karena kegaduhan yang Hanna timbulkan. "Huffttt... Untung tidak terlambat." Hanna duduk sambil bersandar dan mengatur nafasnya.

"Hanna." Panggil Bu Mirna seketika.

"Iya bu." Dengan gesit Hanna langsung bangkit dari balik meja kerjanya. Hanna padahal baru saja duduk dan belum sempat mengatur nafasnya.

"Tolong keruang HRD dan minta berkas yang saya suruh siapkan kemarin." Pintanya.

"Baik bu," Jawab Hanna, dan tanpa menunggu lama, ia langsung bergegas menuju ruang HRD, sesampainya disana semua orang tampak begitu sibuk.

"Aku harus temui siapa yaa?" Hanna mulai mencari sosok yang mungkin akan gampang di ajak bicara."Itu dia!" Dengan ekspresi sumringah, Hanna melangkah mendekati meja salah seorang karyawan wanita.

"Maaf permisi" Ucap Hanna pada gadis yang dari wajahnya saja sudah terlihat ramah.

"Iya." Jawabnya ramah. Benarkan tebakan Hanna, gadis ini pasti ramah.

"Aku diminta bu Mirna untuk mengambil berkas yang beliau suruh siapkan kemarin." Ujar Hanna.

"Baik, tunggu sebentar." Balas si gadis. Gadis berkaca mata itu pun bangkit dari duduknya.

"Dia lebih ramah dari dugaanku." Gumam Hanna, sambil tersenyum seorang diri ditempat ia berdiri.

Setelah menunggu beberapa saat.

"Ini berkas yang diminta Bu Mirna." Imbuh Gadis tadi sambil menyodorkan berkas tersebut.

"Terima kasih." Tak lupa Hanna melempar senyuman terbaiknya. Hanna tak ingin kalah ramah di banding si gadis kaca mata.

"Anak baru ya?" Ucap gadis itu beberapa saat kemudian.

Hanna kembali menoleh ke arahnya. "Iya, ini hari kedua." Jawab Hanna, sambil menganggukkan kepalanya.

"Semangat..!" Gadis itu mengepal kedua tangannya.

"Terima kasih, semangat..!" Hanna membalas persis seperti yang dia lakukan, lalu keduanya terkekeh bersama.

Dan benar saja, berkat ucapannya itu, Hanna menjadi lebih bersemangat.

***

Sedangkan di tempat yang berbeda.

Rey Reivandra, pewaris Zillow Group. Sedang begitu sibuk mempersiapkan pernikahannya dengan sang kekasih.

"Sayang, aku suka yang ini." Sambil menunjuk ke salah satu cincin berlian yang terpampang cantik di toko perhiasan itu.

"Em boleh, aku juga suka yang itu." Jawab Rey singkat.

"Tolong ambilkan yang ini." Perintah gadis berwajah tegas itu.

"Baik" Karyawan itu pun mengambil cincin yang dimaksud oleh gadis itu.

Tapi sayangnya, cincin itu terlalu kecil untuk jari manisnya. Dia tidak menyerah, gadis itu terus memaksa agar cincin itu masuk sepenuhnya kedalam jari manis miliknya tak perduli dengan rasa sakit yang ditimbulkan.

"Itu kekecilan, jangan dipaksa." Ujar Rey.

"Tapi aku maunya yang ini, sayang." Rengeknya manja.

"Kalau kami pesan dengan ukuran yang lebih besar, kira-kira bisa sampai berapa lama siapnya?" Tanya Rey pada karyawan yang sedang melayani mereka tersebut.

"Kalau dengan model persis seperti ini, bisa sampai satu bulan." Jelas si karywan toko.

"Lama sekali sayang, tidak bisa. Pernikahan kita saja tinggal dua minggu lagi."

"Yaudah kamu pilih yang lain aja, jangan yang ini." Usul Rey pada kekasihnya yang super manja itu.

"Tidak! Aku pokoknya mau yang ini. Aku bisa diet, biar cincinnya bisa muat ke jari ku." Kekeh gadis itu.

Myesa, gadis manja yang sudah menjalin hubungan dengan Rey hampir 2 tahun itu memang memiliki kepribadian yang sedikit unik.

Dia akan memaksa memiliki apapun yang dia inginkan.

Contohnya, pernikahan yang akan di jalaninya ini.

Pernikahannya dengan Rey mendapat tentangan dari keluarga Rey. Yaa, keluarga tidak suka dan tidak menyetujui hubungan Rey dengan Myesa. Menurut keluarga Rey, Myesa hanya gadis manja yang hanya akan menyusahkan Rey pada akhirnya.

Setelah menjadi pewaris Zillow Group, Rey pasti menjadi sangat sibuk. Yang Rey butuhkan adalah gadis mandiri dan tangguh. Yang dapat membantu meringankan kepenatan Rey, bukan justru menambah beban bagi Rey.

Namun cinta sudah membutakan seorang Rey.

Myesa melakukan segala cara agar Rey mau menikah dengannya.

TO BE CONTINUED>>>

Terpopuler

Comments

𝕿нє тα𝖇

𝕿нє тα𝖇

ternyata pernikahan yang dipaksakan

2023-12-21

2

Hartinie Habib

Hartinie Habib

awal yg seru, petaka bawa bahagia

2023-12-12

2

Kimo Miko

Kimo Miko

masih awal belum ada gregetnya

2023-12-09

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Itu Dimulai
2 Gadis Tangguh
3 Ganti Rugi
4 Kesepakatan Makan Siang
5 Pengantin Yang Hilang
6 Pengantin Pengganti
7 Gosip Baru
8 Istri Yang Tak Dianggap
9 Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10 Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11 Myesa Kembali
12 Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13 Mahakarya Tuhan
14 Kerjasama Perdana
15 Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16 Mulai Hambar
17 Kesalahan Besar
18 Mulai Terbiasa
19 Pemandangan Yang Indah
20 Pendarahan
21 Rehat Total
22 Klien Penting
23 Takterlupakan
24 Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25 Candle Light Dinner
26 Testpack
27 Menghamili Istri Sendiri
28 Bagaimana Dengan Bayinya?
29 Berperan Menyembuhkan Luka
30 Kerjasama Dilanjutkan
31 Harus Terbiasa
32 Cerita Teman
33 Pebisnis Ulung
34 Melekat Sempurna
35 Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36 Hanna Tidak Pulang
37 Tidak Perlu Terkejut
38 Ego Yang Terlalu Tinggi
39 Party Time
40 Sudah Terpaut
41 Menggemaskan
42 Merasa Beruntung
43 Pilihan Yang Sulit
44 Gangguan Mental
45 Kita Harus Terbang
46 Tempat Yang Tak Terduga
47 Dia Istriku
48 Ia Juga Terpaksa
49 Sesuatu Yang Dirindukan
50 Hanna Menghilang
51 Izin Kembali
52 Rey Kembali
53 Pengakuan Raffael
54 Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55 Mengiris Hati
56 Hanya Teman
57 Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58 Tempat Berkeluh Kesah
59 Ternyata Sudah Menyebar
60 Arah Yang Berlawanan
61 Just fine
62 Disibukkan Dengan Dua Wanita
63 Pemaksaan
64 Menerka Nerka
65 Luar Biasa
66 Angan Yang Tak Kesampaian
67 Ingin Menimang Cucu
68 Pertemuan Yang Tak Terduga
69 Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70 Kembali Dalam Genggaman
71 Janji Untuk Merahasiakannya
72 Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73 Mommy ...
74 Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75 Mengganggu Pikiran
76 Apa Kau Bisa Diam
77 Apa Dia Anak Kita
78 Hallo Yank
79 Terimakasih Tuhan
80 Ceritanya Panjang
81 Sorry Mommy
82 Menjodoh jodohkan
83 Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84 Ikut Terenyuh
85 Menemui Calon Mantu
86 Tidak Ingin Sendirian
87 Siapa Yang Paling Menyedihkan
88 Mengulur Waktu
89 Kembali Ke Masa Lalu
90 Pesta Pernikahan
91 Janji Tetap Harus Ditepati
92 Berandai-andai
93 Benar Benar Mencintai
94 Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95 Berhasil Dikerjai
96 Tidak Akan Lama
97 Menggombal Lagi
98 Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99 Undangan Makan Malam
100 Ungkapan Yang Menyakitkan
101 Menikahlah Denganku
102 Toko Berjalan
103 Menahanmu Disini
104 Doa dan Ucapan Selamat
105 Merasa Bersalah
106 Hadiah Ulang Tahun
107 Bayi Mungil Itu
108 Rencana Tuhan Lebih Indah
109 Sering Kali Diabaikan
110 Terabaikan
111 Begitu Bijak
112 Apa Arti Merindu
113 Padahal Sudah Diingatkan
114 Let It Be Known
115 Bebas Memilih
116 Very Busy
117 Istirahat Sejenak
118 Dikawal Pawang
119 Mengikuti Nurani
120 ???
121 Telat Dua Minggu
122 Hanya Memperingatkan
123 Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124 Tak Dapat Dipastikan
125 Menyayat Hati
126 Rahasia Yang Terungkap
127 Ep.128
128 Ep.129
129 Mengisi Posisi Yang Kosong
130 Maksud Terselubung
131 Diluar Kehendak
132 Opposite Direction
133 Fad
134 Tak Hanya Sanggup Traktir
135 Tamu Tak Diundang
136 Akan Menjadi Kopi
137 Terjebak dan Panik
138 Semoga Saja
139 Hak Orang Lain
140 Nyonya Rey Reivandra!
141 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143 Welcome To Back, in London
144 Pelepas Rindu
145 Season II Launching
146 Next
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Hari Itu Dimulai
2
Gadis Tangguh
3
Ganti Rugi
4
Kesepakatan Makan Siang
5
Pengantin Yang Hilang
6
Pengantin Pengganti
7
Gosip Baru
8
Istri Yang Tak Dianggap
9
Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10
Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11
Myesa Kembali
12
Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13
Mahakarya Tuhan
14
Kerjasama Perdana
15
Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16
Mulai Hambar
17
Kesalahan Besar
18
Mulai Terbiasa
19
Pemandangan Yang Indah
20
Pendarahan
21
Rehat Total
22
Klien Penting
23
Takterlupakan
24
Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25
Candle Light Dinner
26
Testpack
27
Menghamili Istri Sendiri
28
Bagaimana Dengan Bayinya?
29
Berperan Menyembuhkan Luka
30
Kerjasama Dilanjutkan
31
Harus Terbiasa
32
Cerita Teman
33
Pebisnis Ulung
34
Melekat Sempurna
35
Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36
Hanna Tidak Pulang
37
Tidak Perlu Terkejut
38
Ego Yang Terlalu Tinggi
39
Party Time
40
Sudah Terpaut
41
Menggemaskan
42
Merasa Beruntung
43
Pilihan Yang Sulit
44
Gangguan Mental
45
Kita Harus Terbang
46
Tempat Yang Tak Terduga
47
Dia Istriku
48
Ia Juga Terpaksa
49
Sesuatu Yang Dirindukan
50
Hanna Menghilang
51
Izin Kembali
52
Rey Kembali
53
Pengakuan Raffael
54
Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55
Mengiris Hati
56
Hanya Teman
57
Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58
Tempat Berkeluh Kesah
59
Ternyata Sudah Menyebar
60
Arah Yang Berlawanan
61
Just fine
62
Disibukkan Dengan Dua Wanita
63
Pemaksaan
64
Menerka Nerka
65
Luar Biasa
66
Angan Yang Tak Kesampaian
67
Ingin Menimang Cucu
68
Pertemuan Yang Tak Terduga
69
Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70
Kembali Dalam Genggaman
71
Janji Untuk Merahasiakannya
72
Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73
Mommy ...
74
Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75
Mengganggu Pikiran
76
Apa Kau Bisa Diam
77
Apa Dia Anak Kita
78
Hallo Yank
79
Terimakasih Tuhan
80
Ceritanya Panjang
81
Sorry Mommy
82
Menjodoh jodohkan
83
Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84
Ikut Terenyuh
85
Menemui Calon Mantu
86
Tidak Ingin Sendirian
87
Siapa Yang Paling Menyedihkan
88
Mengulur Waktu
89
Kembali Ke Masa Lalu
90
Pesta Pernikahan
91
Janji Tetap Harus Ditepati
92
Berandai-andai
93
Benar Benar Mencintai
94
Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95
Berhasil Dikerjai
96
Tidak Akan Lama
97
Menggombal Lagi
98
Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99
Undangan Makan Malam
100
Ungkapan Yang Menyakitkan
101
Menikahlah Denganku
102
Toko Berjalan
103
Menahanmu Disini
104
Doa dan Ucapan Selamat
105
Merasa Bersalah
106
Hadiah Ulang Tahun
107
Bayi Mungil Itu
108
Rencana Tuhan Lebih Indah
109
Sering Kali Diabaikan
110
Terabaikan
111
Begitu Bijak
112
Apa Arti Merindu
113
Padahal Sudah Diingatkan
114
Let It Be Known
115
Bebas Memilih
116
Very Busy
117
Istirahat Sejenak
118
Dikawal Pawang
119
Mengikuti Nurani
120
???
121
Telat Dua Minggu
122
Hanya Memperingatkan
123
Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124
Tak Dapat Dipastikan
125
Menyayat Hati
126
Rahasia Yang Terungkap
127
Ep.128
128
Ep.129
129
Mengisi Posisi Yang Kosong
130
Maksud Terselubung
131
Diluar Kehendak
132
Opposite Direction
133
Fad
134
Tak Hanya Sanggup Traktir
135
Tamu Tak Diundang
136
Akan Menjadi Kopi
137
Terjebak dan Panik
138
Semoga Saja
139
Hak Orang Lain
140
Nyonya Rey Reivandra!
141
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143
Welcome To Back, in London
144
Pelepas Rindu
145
Season II Launching
146
Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!