Istri Yang Tak Dianggap

"Kita harus bicara." Ujar Raffael, ketika berhasil menyusul Hanna masuk kedalam lift.

"Apa yang ingin Anda bicarakan, Pak Raffael!" Sahut Hanna sedikit jutek.

"Kau marah padaku?" Selidik Raffael.

"Untuk apa? Tentu saja tidak!" Imbuh Hanna sambil tertawa kecil.

"Aku minta maaf, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menipumu." Dengan tatapan tak teralihkan dari wajah Hanna. Raffael benar-benar memohon agar Hanna tidak marah padanya.

Ting ...

Pintu lift terbuka. Itu dijadikan Hanna kesempatan untuk menghindar dari Raffael.

"Maaf, aku harus melanjutkan pekerjaanku." Pungkas Hanna, lalu bergegas keluar dari lift.

Raffael tentu tak hanya tinggal diam. Ia ikut keluar dan meraih tangan Hanna.

"Pak, apa yang kau lakukan?" Tanya Hanna dengan mata terbelalak. Pasalnya, tindakan itu mengundang tatapan para karyawan dari departemennya.

Raffael, mengambil kopi yang berada ditangan Hanna. Lalu memerintahkan karyawan lain, agar memberikan pesanan kopi itu pada para senior.

Setelahnya, ia membawa Hanna ke rooftop untuk berbicara.

*

Hanna, menarik paksa tangannya dari genggaman Raffael ketika mereka sudah sampai di rooftop.

"Aku tidak marah, jadi kau tidak perlu bertindak berlebihan seperti ini." Ucap Hanna akhirnya.

"Aku tidak percaya, kau tidak marah padaku. Buktinya, kau mengabaikan pesanku dan menolak panggilan telpon dariku, Hanna." Ujar Raffael penuh penekanan.

"Aku sibuk, aku punya banyak pekerjaan yang harus aku lakukan." Pungkas Hanna memberi alasan.

"Sebelumnya kau tidak seperti itu." Balas Raffael.

Hanna menghela napas dalam. "Aku tidak marah, sungguh. Aku hanya sedang tidak mood." Hanna mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Apa aku bisa percaya itu? Apa kau benar-benar tidak marah padaku?" Raffael memastikan.

"Tentu saja!" Jawab Hanna memberi kepastian. Sambil kembali menatap ke arah Raffael.

Raffael tersenyum. "Syukurlah." Lanjutnya sambil menghela lega.

"Apa kau sangat takut aku marah padamu?" Tanya Hanna kemudian, sambil berjalan ke arah tempat duduk yang berada tak jauh dari tempat mereka berdiri.

"Tentu, sangat sulit mendapatkan teman sepertimu!" Ujar Raffael, sambil mengikuti langkah Hanna. Setelahnya ikut duduk disamping Hanna.

"Lalu, apa yang membuatmu berbohong." Selidik Hanna.

"Aku hanya tidak ingin kau merasa sungkan, dan tidak bersedia berteman denganku." Dengan mimik wajah memelasnya.

Itu membuat Hanna terkekeh. "Mana mungkin, justru itu akan membuat aku lebih berusaha mendekatimu." Ucap Hanna asal. Tentu saja, itu hanya candaannya. Hanna bukan orang yang akan memanfaatkan orang lain dalam hal apapun.

"Benarkah?" Ucap Raffael, lalu terbahak. Ia benar-benar bersyukur Hanna tidak marah padanya.

***

Rey, masih belum habis pikir dengan apa yang sudah dilakukan Myesa. Bisa-bisanya dia menghilang tepat dihari pernikahan mereka. Padahal sebelumnya, dia orang yang paling ngotot untuk menikah.

Berada dibalik meja kerjanya, Rey bahkan tidak bisa fokus dengan pekerjaannya sama sekali. Kejadian yang baru saja dialaminya kemarin terus terngiang-ngiang dalam ingatannya.

Ia tidak pernah menyangka, kini dirinya sudah menjadi suami dari seorang gadis yang bahkan tidak ia kenali.

Untuk kesekian kalinya, Rey kembali memijat tengkuknya yang terasa sakit. Setiap kali memikirkan masalah itu.

"Apa kau sudah tandatangani berkas yang aku berikan tadi pagi?" Tanya Raffael, membuyarkan lamunan Rey.

Raffael duduk tepat dihadapan Rey. Setelah kembali dari rooftop ia langsung menemui Sang Presdir, Walaupun Rey memiliki jabatan yang lebih tinggi dari pada Raffael, nyatanya ia masih harus di bimbing dan di awasi oleh Raffael yang lebih senior darinya.

"Berkas?" Tanya Rey, memastikan. Dan tampak bingung.

"Iya, berkas tadi pagi. Aku memintamu untuk menandatanganinya. Karena siang ini aku ada pertemuan dengan klien dan harus membawa berkas itu. Apa kau melupakannya?" sambil mengernyitkan keningnya.

"Maaf.." Imbuh Rey, lalu langsung bergegas mencari berkas yang dimaksud Raffael di antara berkas-berkas lainnya yang sudah menumpuk di atas mejanya.

Sikap yang ditunjukkan Rey, membuat Raffael tambah bingung.

Rey menemukan berkas itu, lalu langsung menandatanganinya.

"Sepertinya kau harus pergi honeymoon agar kembali fokus." Ucap Raffael sambil terkekeh.

Sedangkan Rey, hanya tersenyum getir sambil menyerahkan dokumen itu kembali pada Raffael.

Sebelum beranjak, Raffael menyodorkan dua lembar tiket honeymoon kepada Rey. "Hadiah pernikahan." Imbuhnya, setelah itu bergegas keluar dari ruang kerja Rey.

Sedangkan Rey, hanya menatap kosong ke arah tiket yang tergeletak di atas meja kerjanya, dengan perasaan yang semakin terenyuh.

Tentu saja, ia merasa sangat sakit hati dengan apa yang telah dilakukan Myesa. Ia bahkan sudah bertekad untuk tidak memaafkan gadis itu lagi. Walaupun gadis itu datang memohon sekalipun!

***

"Kau kenapa?" Tanya Lora, saat menyadari Hanna sudah menghela napas untuk yang ketiga kalinya.

"Aku sedang tidak baik-baik saja." Imbuh Hanna, sebelum menggigit onigirinya.

Keduanya sedang menikmati makan siang mereka di rooftop perusahaan, seperti biasa.

"Apa yang menganggumu?" Tanya Lora lagi.

"Aku tidak yakin, akan terpilih jadi karyawan tetap besok." Ucap Hanna, setelah itu menunduk lesu.

Bukannya prihatin, Lora justru terbahak.

"Kenapa kau malah tertawa?" Protes Hanna, sambil menatap tajam ke arah Lora.

"Kau tenang saja, aku sudah lihat ada namamu didaftar karyawan terpilih." Imbuh Lora, sambil menepuk pundak Hanna pelan.

"Benarkah?" Ekspresi Hanna langsung berbinar.

"Em.. Aku sendiri yang mengisi data nama-nama itu." Kalimat Lora itu menambah keyakinan Hanna.

Hanna, tak dapat menyembunyikan rasa senangnya. Ia bahkan tak berhenti terkekeh.

"Apa sesenang itu?" Goda Lora.

"Tentu saja, aku sudah melakukan yang terbaik agar bisa menjadi karyawan tetap. Jika sampai itu tidak berhasil, bukankah aku sangat dirugikan." Ujar Hanna, sambil melirik ke arah cincin permata yang melingkar dijari manisnya. Tentu saja, itu pengorbanan terbesar yang sudah dilakukan Hanna untuk bisa menjadi karyawan tetap. Mengorbankan statusnya!

Karena setelah perceraian itu nanti, ia akan menyandang status janda secara cuma-cuma.

Dan itu akan merusak reputasinya sebagai seorang gadis yang masih perawan.

Hanna, kini bisa menghela napas lega.

"Hei, apa yang membuatmu melamun." Ujar Lora, mengembalikan Hanna dari lamunannya.

"Something..." Imbuhnya sambil menunjukkan senyuman terbaiknya.

***

Rey, kembali memikirkan gadis yang menjadi pengantin dadakannya kemarin. Bukan hanya tidak kenal, Rey bahkan tidak tahu nama gadis itu.

"Kirimkan resume semua karyawan magang padaku." Perintah Rey, pada manager HRD.

"Baik, Pak." Manager HRD yang kini sedang berdiri tepat di hadapan Rey mengangguk. Lalu, meninggalkan ruang kerja Rey. Setelah kembali ke meja kerjanya, ia langsung mengirimkan resume semua karyawan magang, juga bakal calon karyawan terpilih pada Boss nya itu. Sesuai dengan permintaannya.

Setelah menerima file yang dimintanya, Rey mulai mencari resume gadis yang telah sah menjadi istrinya itu.

"Hanna Jasmine!" Gumam Rey, sambil memandang ke arah foto yang terdapat di CV milik Hanna.

Hanna, terlihat sangat cantik di foto itu. Dengan pakaian casual yang ia kenakan dan rambut kuncir kudanya. Pipi yang merona, hidung mancung, dan bulu mata lentiknya. Membuat gadis itu terlihat sangat menarik, wajar saja. Jika Rey bahkan menatap foto itu tanpa berkedip.

Namun tunggu!

Itu tidak lantas membuat Rey langsung jatuh cinta pada sosok Hanna. Ia hanya mengagumi kecantikan istri yang tak dianggapnya itu. Hanya itu!

TO BE CONTINUED >>>

Terpopuler

Comments

Deasy Dahlan

Deasy Dahlan

Nnti kau klepek klepek rey....

2023-12-22

1

Kimo Miko

Kimo Miko

jangan begitu rey. Lain hari gaman makan tuan gimana? kamu abaikan ntar kamu bucinnya sampai ke awan. nyahok lo rey

2023-12-10

3

Jingyi Xiao

Jingyi Xiao

awas entar Bucin lo Rey...

2023-12-05

1

lihat semua
Episodes
1 Hari Itu Dimulai
2 Gadis Tangguh
3 Ganti Rugi
4 Kesepakatan Makan Siang
5 Pengantin Yang Hilang
6 Pengantin Pengganti
7 Gosip Baru
8 Istri Yang Tak Dianggap
9 Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10 Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11 Myesa Kembali
12 Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13 Mahakarya Tuhan
14 Kerjasama Perdana
15 Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16 Mulai Hambar
17 Kesalahan Besar
18 Mulai Terbiasa
19 Pemandangan Yang Indah
20 Pendarahan
21 Rehat Total
22 Klien Penting
23 Takterlupakan
24 Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25 Candle Light Dinner
26 Testpack
27 Menghamili Istri Sendiri
28 Bagaimana Dengan Bayinya?
29 Berperan Menyembuhkan Luka
30 Kerjasama Dilanjutkan
31 Harus Terbiasa
32 Cerita Teman
33 Pebisnis Ulung
34 Melekat Sempurna
35 Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36 Hanna Tidak Pulang
37 Tidak Perlu Terkejut
38 Ego Yang Terlalu Tinggi
39 Party Time
40 Sudah Terpaut
41 Menggemaskan
42 Merasa Beruntung
43 Pilihan Yang Sulit
44 Gangguan Mental
45 Kita Harus Terbang
46 Tempat Yang Tak Terduga
47 Dia Istriku
48 Ia Juga Terpaksa
49 Sesuatu Yang Dirindukan
50 Hanna Menghilang
51 Izin Kembali
52 Rey Kembali
53 Pengakuan Raffael
54 Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55 Mengiris Hati
56 Hanya Teman
57 Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58 Tempat Berkeluh Kesah
59 Ternyata Sudah Menyebar
60 Arah Yang Berlawanan
61 Just fine
62 Disibukkan Dengan Dua Wanita
63 Pemaksaan
64 Menerka Nerka
65 Luar Biasa
66 Angan Yang Tak Kesampaian
67 Ingin Menimang Cucu
68 Pertemuan Yang Tak Terduga
69 Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70 Kembali Dalam Genggaman
71 Janji Untuk Merahasiakannya
72 Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73 Mommy ...
74 Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75 Mengganggu Pikiran
76 Apa Kau Bisa Diam
77 Apa Dia Anak Kita
78 Hallo Yank
79 Terimakasih Tuhan
80 Ceritanya Panjang
81 Sorry Mommy
82 Menjodoh jodohkan
83 Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84 Ikut Terenyuh
85 Menemui Calon Mantu
86 Tidak Ingin Sendirian
87 Siapa Yang Paling Menyedihkan
88 Mengulur Waktu
89 Kembali Ke Masa Lalu
90 Pesta Pernikahan
91 Janji Tetap Harus Ditepati
92 Berandai-andai
93 Benar Benar Mencintai
94 Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95 Berhasil Dikerjai
96 Tidak Akan Lama
97 Menggombal Lagi
98 Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99 Undangan Makan Malam
100 Ungkapan Yang Menyakitkan
101 Menikahlah Denganku
102 Toko Berjalan
103 Menahanmu Disini
104 Doa dan Ucapan Selamat
105 Merasa Bersalah
106 Hadiah Ulang Tahun
107 Bayi Mungil Itu
108 Rencana Tuhan Lebih Indah
109 Sering Kali Diabaikan
110 Terabaikan
111 Begitu Bijak
112 Apa Arti Merindu
113 Padahal Sudah Diingatkan
114 Let It Be Known
115 Bebas Memilih
116 Very Busy
117 Istirahat Sejenak
118 Dikawal Pawang
119 Mengikuti Nurani
120 ???
121 Telat Dua Minggu
122 Hanya Memperingatkan
123 Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124 Tak Dapat Dipastikan
125 Menyayat Hati
126 Rahasia Yang Terungkap
127 Ep.128
128 Ep.129
129 Mengisi Posisi Yang Kosong
130 Maksud Terselubung
131 Diluar Kehendak
132 Opposite Direction
133 Fad
134 Tak Hanya Sanggup Traktir
135 Tamu Tak Diundang
136 Akan Menjadi Kopi
137 Terjebak dan Panik
138 Semoga Saja
139 Hak Orang Lain
140 Nyonya Rey Reivandra!
141 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142 Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143 Welcome To Back, in London
144 Pelepas Rindu
145 Season II Launching
146 Next
Episodes

Updated 146 Episodes

1
Hari Itu Dimulai
2
Gadis Tangguh
3
Ganti Rugi
4
Kesepakatan Makan Siang
5
Pengantin Yang Hilang
6
Pengantin Pengganti
7
Gosip Baru
8
Istri Yang Tak Dianggap
9
Hanya Bisa Mengandalkan Diri Sendiri
10
Cara Terbaik Untuk Bertahan Hidup
11
Myesa Kembali
12
Tidak Seperti Yang Dipikirkan
13
Mahakarya Tuhan
14
Kerjasama Perdana
15
Mau Tidak Mau, Siap Tidak Siap
16
Mulai Hambar
17
Kesalahan Besar
18
Mulai Terbiasa
19
Pemandangan Yang Indah
20
Pendarahan
21
Rehat Total
22
Klien Penting
23
Takterlupakan
24
Tak Ada Waktu Untuk Meratapi Nasib
25
Candle Light Dinner
26
Testpack
27
Menghamili Istri Sendiri
28
Bagaimana Dengan Bayinya?
29
Berperan Menyembuhkan Luka
30
Kerjasama Dilanjutkan
31
Harus Terbiasa
32
Cerita Teman
33
Pebisnis Ulung
34
Melekat Sempurna
35
Tak Dapat Melindungi Diri Sendiri
36
Hanna Tidak Pulang
37
Tidak Perlu Terkejut
38
Ego Yang Terlalu Tinggi
39
Party Time
40
Sudah Terpaut
41
Menggemaskan
42
Merasa Beruntung
43
Pilihan Yang Sulit
44
Gangguan Mental
45
Kita Harus Terbang
46
Tempat Yang Tak Terduga
47
Dia Istriku
48
Ia Juga Terpaksa
49
Sesuatu Yang Dirindukan
50
Hanna Menghilang
51
Izin Kembali
52
Rey Kembali
53
Pengakuan Raffael
54
Seperti Ini Saja Sudah Cukup
55
Mengiris Hati
56
Hanya Teman
57
Siapa Yang Salah, Siapa Yang Justru Merasa Bersalah
58
Tempat Berkeluh Kesah
59
Ternyata Sudah Menyebar
60
Arah Yang Berlawanan
61
Just fine
62
Disibukkan Dengan Dua Wanita
63
Pemaksaan
64
Menerka Nerka
65
Luar Biasa
66
Angan Yang Tak Kesampaian
67
Ingin Menimang Cucu
68
Pertemuan Yang Tak Terduga
69
Menghilangkan Nyawanya Dengan Sengaja
70
Kembali Dalam Genggaman
71
Janji Untuk Merahasiakannya
72
Masa Lalu, Yang Akan Menjadi Masa Depan
73
Mommy ...
74
Dipusingkan Dengan Urusan Rumah Tangga Orang Lain
75
Mengganggu Pikiran
76
Apa Kau Bisa Diam
77
Apa Dia Anak Kita
78
Hallo Yank
79
Terimakasih Tuhan
80
Ceritanya Panjang
81
Sorry Mommy
82
Menjodoh jodohkan
83
Apartemen Mu Atau Apartemen Ku
84
Ikut Terenyuh
85
Menemui Calon Mantu
86
Tidak Ingin Sendirian
87
Siapa Yang Paling Menyedihkan
88
Mengulur Waktu
89
Kembali Ke Masa Lalu
90
Pesta Pernikahan
91
Janji Tetap Harus Ditepati
92
Berandai-andai
93
Benar Benar Mencintai
94
Tak Ada Lagi Yang Mengikat
95
Berhasil Dikerjai
96
Tidak Akan Lama
97
Menggombal Lagi
98
Datang Diwaktu Yang Tak Tepat
99
Undangan Makan Malam
100
Ungkapan Yang Menyakitkan
101
Menikahlah Denganku
102
Toko Berjalan
103
Menahanmu Disini
104
Doa dan Ucapan Selamat
105
Merasa Bersalah
106
Hadiah Ulang Tahun
107
Bayi Mungil Itu
108
Rencana Tuhan Lebih Indah
109
Sering Kali Diabaikan
110
Terabaikan
111
Begitu Bijak
112
Apa Arti Merindu
113
Padahal Sudah Diingatkan
114
Let It Be Known
115
Bebas Memilih
116
Very Busy
117
Istirahat Sejenak
118
Dikawal Pawang
119
Mengikuti Nurani
120
???
121
Telat Dua Minggu
122
Hanya Memperingatkan
123
Aku Ya Aku, Dia Ya Dia
124
Tak Dapat Dipastikan
125
Menyayat Hati
126
Rahasia Yang Terungkap
127
Ep.128
128
Ep.129
129
Mengisi Posisi Yang Kosong
130
Maksud Terselubung
131
Diluar Kehendak
132
Opposite Direction
133
Fad
134
Tak Hanya Sanggup Traktir
135
Tamu Tak Diundang
136
Akan Menjadi Kopi
137
Terjebak dan Panik
138
Semoga Saja
139
Hak Orang Lain
140
Nyonya Rey Reivandra!
141
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku
142
Bagaimana Bisa Kau Rebut Yang Digariskan Tuhan Untuk Ku part II
143
Welcome To Back, in London
144
Pelepas Rindu
145
Season II Launching
146
Next

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!